1

Iti Octavia Jayabaya Dinobatkan sebagai Bupati Terbaik se-Asia

Kabar6.com

Kabar6-Asia Global Award 2019 menobatkan Iti Octavia Jayabaya sebagai Bupati terbaik se-Asia. Asia Global Award digelar oleh Asia Global Council and Seven Media Asia.

Dalam keterangan pers yang diterima Kabar6.com, Sabtu, 27 Juli 2018, anugerah diserahkan langsung oleh Presiden Asia Global Council Michael Tan kepada Plt Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar) Lebak, Imam Rismahayadin, di The Trans Rosert, Bali, Jum’at (26/7/2019).

“Semoga ini dapat menginspirasi kami dan seluruh masyarakat untuk berkontribusi dalam pembagunan daerah Lebak yang kita cintai,” kata Imam.

Seven Media & Asia Global Council memberikan penghargaan kepada setiap profesional di bidang government, BUMN-BUMD, company, education untuk menghormati warga Asia yang dianggap memberikan kontribusi luar biasa terhadap negara-negara Asia yang bersatu, makmur dan peduli.

**Baca juga: Anggaran Pakaian Pelantikan Anggota DPRD Lebak 2019-2024 Rp100 Juta.

”Development is not a static concept. It is continuously changing,” kata Tan.

Menurutnya, pembangunan sebuah bangsa harus dipandang sebagai suatu proses multidimensional yang mencakup berbagai perubahan mendasar, struktur sosial, sikap-sikap masyarakat, dan institusi-institusi sosial, di samping tetap mengejar akselerasi pertumbuhan ekonomi, penanganan ketimpangan pendapatan serta pengentasan kemiskinan.

“Never ending goals,” sebutnya.(Nda)




Ini 15 Kota Terbaik di Dunia

Kabar6-Dalam World’s Best Awards, Travel and Leisure melakukan survei kepada pembacanya. Mereka diminta untuk memberikan peringkat, salah satunya adalah menilai kota-kota terbaik di dunia yang pernah dikunjungi.

Penilaian itu berdasarkan pemandangan, budaya, masakan, keramahan, wisata belanja, dan nilai secara keseluruhan. Nah, dari data itu terdapat 15 kota terbaik di dunia.

Ubud di Bali, melansir Viva, berada di posisi keenam sebagai kota terbaik dengan total skor 89,08. Dikelilingi hutan hujan dan bentangan sawah, destinasi favorit turis lintas negara ini juga punya banyak restoran autentik. Sayangnya, peringkat ini turun dua peringkat dibanding tahun sebelumnya, meski pun mengalami kenaikan satu poin penilaian. Pada 2018 lalu, Ubud menduduki peringkat keempat dengan total nilai sebesar 88,74.

Kemudian, San Miguel de Allende di Meksiko yang dua tahun berturut-turut berada di posisi puncak harus turun satu peringkat di posisi kedua. Kota ini dikagumi lantaran komunitas seni yang unik, dengan perpaduan sejarah yang kaya dan makanan luar biasa.

Posisi kota terbaik di dunia pada 2019 ini jatuh pada Hoi An, Vietnam atau berhasil naik tujuh peringkat dari tahun lalu yang berada di posisi kedelapan. Kota ini dipilih lantaran lokasinya yang berada tepat di dekat sungai. Selain itu, Hoi An juga merupakan surga bagi para pencinta belanja, serta surga bagi para vegetarian karena restoran yang menjual makanan vegan.

Kota ini juga sangat membatasi penggunaan mobil yang tentu saja dapat membuat udara jauh lebih sehat dan tenang. ** Baca juga: Harga ‘Cetar’ Anggur Merah Ruby Roman Terjual Hingga Ratusan Juta

Nah, berikut 15 kota terbaik versi Travel and Leisure, berturut-turut dari peringkat pertama hingga terakhir yaitu Hoi An (Vietnam), San Miguel de Allende (Meksiko), Chiang Mai (Thailand), Mexico City, Oaxaca (Mexico), Ubud (Indonesia), Tokyo (Jepang), Kyoto (Jepang), Florence, Udaipur (India), Roma, Charleston (South Carolina), Seville (Spanyol), Santa Fe (New Mexico), dan peringkat terakhir adalah Bangkok.

Yuk, traveling.(ilj/bbs)




Satukan Silaturasa, Twelve Squared Alam Sutera Bakal Bikin Even Gowes di Bali

Kabar6.com

Kabar6-Dilandasi keinginan menyatukan ‘silaturasa’ ragam komunitas cyclist di dunia, Twelve Squared Alam Sutera, Tangsel, bakal menggelar even sport tourism dengan tema ‘144 challenge’ di Ubud, Bali, pada 14 September 2019 mendatang.

Supervisor Info Media Digital Twelve Squared, Fandhi Ferdian menuturkan, perhelatan akbar 144 challenge memiliki kuota peserta 50 tim. Atau 200 cyclist yang berasal dari dalam dan luar negeri.

“Tak hanya menonjolkan sisi olahraganya saja, para peserta itu nanti juga akan mendalami dan mengeksplorasi keindahan Bali,” ungkap Fandhi disiaran persnya, Selasa (25/6/2019).

Fandhi bilang, pihaknya tetap menunjukkan perhelatan ini sebagai sport tourism. Dimana, rute yang disajikan akan memanjakan para penikmat sepeda dengan keindahan budaya dan alam Bali nan eksotis.

Untuk pendaftarannya, lanjut Fandhi, para penikmat sepeda dapat registrasi selambatnya sampai dengan 01 September 2019 atau sampai kuota terpenuhi.

“Tim kita akan memfollow-up dan menginformasikan melalui media online secara berkala,” papar Fandhi.

Mengenai rutenya, Fandhi menuturkan, di even sport tourism 144 Challenge 2019 itu, para penikmat sepeda akan memulai perjalanan dari kaki bukit Kintamani, Ubud dan melahap rute 144 kilometer dalam beberapa etape.

**Baca juga: Laga Perdana Liga 2 2019, Persita Sukses Meraih Poin Penuh.

Setiap etape memiliki karakteristik yang berbeda untuk ditaklukan para peserta, mulai dari rute datar, rolling (naik-turun) hingga tanjakan dengan elevasi 2400 meter.

Yang telah didesain tim gowes berpengalaman guna membawa para peserta menyusuri area terbaik dengan tantangan tersendiri bagi seluruh penikmat sepeda.

“Dengan ‘Get Out Of Your Square!’ sebagai moto event, kami mengajak para penikmat sepeda berkompetisi dengan cycling spirit dan keluar dari zona nyaman mereka,” pungkas Fandhi. (fit)




Produk Unggulan Pandeglang Ditampilkan di Bali

kabar6.com

Kabar6-Pelaksanaan acara temu karya nasional dan Pameran Tekhnologi Tepat Guna (TTG) XX dipusatkan di kawasan Garuda Wisnu Kencana (GWK) Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Provinsi Bali.

Banyak inovasi dan produk lokal dari tiap daerah se Indonesia, yang ditampilkan diacara tersebut salahsatunya produk unggulan Pandeglang seperti, Batik Kula dari Bumdes Kadudampit, Rangda (Ranginang ada rasa) dan Resing (Ranginang Singkong).

Bupati Pandeglang Irna Narulita yang menghadiri acara pameran mengungkapkan, jika acara ini tentu sebuah ajang untuk memperkenalkan inovasi daerah dan produk lokal daerah.

“Yang dikatakan Bapak Presiden itu tepat sekali, dengan kemajuan teknologi bisa menjadi market untuk setiap produk ungulan perdesaan. Pada acara TTG ini juga ada batik Cikadu, Batik Kadudampit, Resing (Ranginang Singkong), Rangda (Ranginang ada rasa), ” kata Bupati Pandeglang Irna Narulita usai acara pembukaan dalam keterangan terluisnya yang diterima Kabar6.com, Jumat (19/10/2018).

Irna mengatakan, dengan adanya TTG ini produk lokal Pandeglang dapat dipromosikan. Namun ia mengatakan space-nya hanya sedikit.

“Jika bisa banyak, mungkin semua produk unggulan kami dapat di promosikan disini, “harapnya.

Acara tersebut langsung dibuka oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo. Pada kesempatan tersebut, ia menyampaikan, dunia ini sudah beralih kedunia digital yang perubahannya lebih cepat. Dikatakannya, perubahan itu bisa lebih cepat tiga ribu kali dari revolusi industri yang pertama.

“Kita harus dapat mengantisipasi hal ini jika tidak ingin tertinggal oleh negaralain, oleh sebab itu harus dapat bersaing dengan negara lain. Saat ini, bukan besar mengalahkan yang kecil, tapi negara yang cepat akan mengalahkan yang lambat, kita harus mau berubah sehingga negara ini mampu berkompetisi, ” kata Jokowi pada acara temu karya dan pembukaan pameran TTG XX.(aep)




Menu Khas Bali di Hotel Santika Teraskota, Lezatnya Pasti

kabar6.com

Kabar6-Hotel satu ini tak berhenti menyajikan makanan yang enak-enak setiap bulannya.

Setiap bulan, Hotel Santika Teraskota BSD Tangerang Selatan (Tangsel) selalu saja menghadirkan menu baru yang menggugah selera.

Oktober 2018 ini, hotel dengan fasilitas lengkap itu menyajikan makanan khas Bali. Jadi, Anda tak perlu jauh-jauh ke Bali hanya untuk icip-icip kuliner yang satu ini.

“Cukup ke Hotel Santika Teraskota aja kalau ingin icip-icip menu kuliner khas Bali yang lezat dan menggiurkan,” kata Monica, Executive Secretary & Public Relation, Kamis (11/10/2018).

Balinese grilled hot chicken yang dipadu dengan segelas Eskuwut merupakan menu super spesial dair Hotel Santika Teraskota di Oktober 2018 ini.

Rasanya? Tak perlu diragukan lagi. Menu super spesial ini merupakan hasil karya chef hotel yang memiliki jam terbang yang tinggi.

Bicara harga, hotel yang menjadi referensi para pebisnis itu menbanderolnya dengan harga yang cukup terjangkau.

Untuk seporsi Balinese grilled hot chicken Cuma Rp78 ribu dan segelas eskuwut sebagai pelepas dahaga dibanderol hanya Rp35 ribu. Murah bukan?

**Baca dong: Polsek Tangerang Kawal Unras Supir Angkot.

Yuk, tunggu apalagi. Ajak keluarga, teman, sahabat serta rekan kerja untuk makan enak di Hotel Santika Teraskota, ditunggu ya. (fit)