1

Peanut Asal Michigan yang Berusia 21 Tahun Jadi Ayam Tertua di Dunia

Kabar6-Seekor ayam asal Michigan, Amerika Serikat (AS), bernama Peanut, memecahkan rekor dunia Guinness World Record sebagai ayam tertua di dunia karena usianya sudah mencapai 21 tahun lebih 156 hari. Diketahui, rata-rata umur ayam yang berkisar di angka 8-12 tahun.

Pemilik Peanut yang bernama Marsi, melansir Smithsonianmag, mengatakan melihat ada telur ayam yang hampir membusuk dan berniat akan membuangnya, namun tiba-tiba Peanut menetas dan keluar dari cangkang telurnya.

“Saat itu saya mendengar bunyi kicauan ayam dan melihat anak ayam itu hidup. Dia sempat tak bisa keluar dari cangkangnya, akhirnya saya membantunya keluar,” ujar Marsi.

Semula, Peanut tumbuh dengan ukuran kecil, namun perlahan tubuhnya mulai berkembang dan lebih besar dari ukuran ayam lainnya. Marsi sendiri tak pernah menyangka, bahwa ayam yang dulu hampir ia buang, bisa panjang umur serta menemaninya bersama sang suami tercinta selama lebih dari dua dekade.

Setiap Mei, Marsi merayakan ulang tahun Peanut, dan hingga kini kondisi Peanut masih sehat dan penuh energi seperti biasanya. Agar tak kehilangan momen bersama Peanut, Marsi sengaja mendaftarkan Peanut ke Guinness Record, meski sempat kesulitan membuktikan umur Peanut yang sebenarnya.

“Saya memiliki beberapa foto dengan teman dan keponakan saya bersama Peanut, jadi itu bukti solid bahwa Peanut usianya sudah puluhan tahun,” ujar Marsi.

Sebelum Peanut, tercatat seekor ayam bernama Muffy yang berusia 23 tahun lebih dari 152 hari sebagai ayam tertua di dunia. Muffy meninggal dunia pada 2011 lalu.(ilj/bbs)




Guys, Ayam Cincang Saus Cabai Ini Wajib Dicoba !

Kabar6-Masakan ayam yang satu ini cukup unik, dan cita rasanya sangat enak. Rasanya sedikit pedas, ada rasa manis yang berasal dari tomat segar, dan tambahan saus tomat botol. Ayamnya boleh disuir-suir kasar (buang tulangnya), atau bisa juga ayamnya dicincang kasar tanpa dibuang tulangnya.

Di sini dapur Kabar6.com memakai ayam cincang tanpa membuang tulangnya.

Bahan-bahan:
  • Ayam 1 ekor, cuci bersih dan rebus hingga matang, kemudian dicincang kasar.
  • Saus sambal botol secukupnya
  • Saus tomat botol secukupnya
  • Bumbu yang dihaluskan (cabai merah keriting 5 buah, cabai rawit merah 5 buah, bawang merah 8 siung, bawang putih  5 siung, dan 1 buah tomat ukuran kecil saja)
  • Garam dan lada putih secukupnya
  • Minyak goreng
**Baca Juga: Ayam Suir Kemangi, Menu Boros Nasi!
Cara membuat:
  1. Rebus ayam utuh 1 ekor, setelah matang dan dingin segera cincang kasar, jangan buang tulangnya. Goreng ayam cincang hingga harum (ingat ya, jangan menggorengnya sampai kering).
  2. Haluskan bumbu-bumbu (cabai, bawang merah, bawang putih, sedikit tomat). Tumis bumbu halus ini di atas wajan dengan api sedang. Setelah bumbu tercium harum, masukkan semua ayam goreng cincang tadi. Tambahkan saus sambal botol dan saus tomat botol secukupnya saja. Jangan lupa taburi sedikit garam dan lada putih. Aduk-aduk sebentar hingga bumbu dan ayam cincang tercampur merata. Selesai. (Red)



Di Uganda, Peneliti Temukan Babi dan Ayam yang Diberi Obat HIV Agar ‘Gemuk’

Kabar6-Universitas Makerere di Kampala yang merupakan institusi pendidikan tinggi terbesar dan tertua di Uganda, melaporkan temuan lebih dari sepertiga daging ayam dan 50 persen daging babi yang diuji di Uganda mengandung jejak obat anti-retroviral atau obat HIV.

Daging ini bersumber dari pasar di ibu kota, Kampala dan kota Lira. Melansir Monitor, salah satu responden penelitian yang dilakukan oleh Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Makerere mengatakan, babi yang diberi obat anti-retroviral ‘tumbuh lebih cepat dan lebih gemuk serta terjual dengan cepat’.

Inspektur senior regulator obat-obatan, Amos Atumanya, menerangkan kepada parlemen bahwa mereka mengetahui obat anti-retroviral diberikan kepada babi dan ayam untuk mengobati mereka. Bagi manusia, jelas Atumanya, mengonsumsi obat-obatan terlarang dalam jumlah kecil dalam makanan bisa berbahaya.

Saat hadir di hadapan Komite HIV/Aids DPR Uganda, Atumanya mengungkapkan, Otoritas Obat Nasional telah melakukan penyelidikan pada 2014 terhadap penggunaan obat anti-retroviral (ARV) di peternakan.

Namun ketika diterbitkan, laporan tersebut tidak mengeluarkan peringatan publik karena takut merugikan ekspor pangan negara tersebut ‘jika kita membesar-besarkannya di luar proporsi’. “Jadi kami mencoba mencari cara lain untuk mengatasi situasi itu,” kata Atumanya.

Menurut PBB, sekira 1,4 juta orang di Uganda diketahui hidup dengan HIV/Aids. Laporan NDA pada 2014 menemukan, obat anti-retroviral terutama digunakan untuk mengobati demam babi Afrika yang juga dikenal sebagai Pig Ebola dan saat ini belum ada obatnya.

Laporan ini juga memverifikasi klaim bahwa ARV digunakan untuk mengobati penyakit Newcastle pada ayam. Namun, setelah pernyataan Atumanya, juru bicara NDA membela keputusannya untuk tidak mempublikasikan temuannya.

“Jika ada ancaman kesehatan masyarakat terkait obat-obatan yang digunakan, NDA akan menjadi pihak pertama yang memperingatkan masyarakat seperti yang selalu kami lakukan,” demikian pernyataan NDA.(ilj/bbs)




Menakut-nakuti Ayam Tetangga Hingga Mati Ribuan Ekor, Pria Tiongkok Ini Dipenjara 6 Bulan

Kabar6-Hakim di Tiongkok menjatuhkan hukuman penjara selama enam bulan kepada seorang pria bernama Gu, setelah dinyatakan bersalah menakut-nakuti hingga mati sebanyak 1.100 ekor ayam milik tetangganya, Zhong.

Diketahui, tindakan aneh itu sebenarnya adalah bagian dari skema balas dendam. Melansir Republicworld, perselisihan antara Gu dan Zhong sebenarnya telah berlangsung sejak April 2022 lalu, ketika Zhong menebang pohon Gu tanpa izin. Kemudian, Gu menyelinap ke peternakan ayam milik Zhong, dan dengan menggunakan senter, pria itu menakut-nakuti unggas-unggas tadi yang menyebabkan mereka saling membunuh.

Ya, senter menyebabkan ayam-ayam itu panik, yang mengakibatkan mereka melarikan diri ke sudut, dan mati karena saling berhimpitan. Sebanyak 460 ekor ayam mati pada hari itu dan Gu ditangkap oleh polisi. ** Baca juga: Pengantin Wanita di India Kabur Setelah Tembakkan Pistol 4 Kali dalam Pesta Pernikahannya 

Selanjutnya, Gu diperintahkan untuk membayar Zhong sebesar 3.000 yuan yang membuat kebenciannya terhadap pria itu semakin kuat. Karena itulah Gu pergi ke peternakan untuk kedua kalinya dan membunuh 640 ekor ayam lagi dengan cara yang sama.

Pihak berwenang memperkirakan sebanyak 1.100 ayam yang mati itu bernilai sekira Rp30 juta. Sebuah pengadilan di daerah Hengyang di Provinsi Hunan, Tiongkok tengah, memutuskan bahwa Gu sengaja menyebabkan kerugian harta benda bagi Zhong.

Pengadilan lantas menjatuhkan vonis selama enam bulan penjara dengan satu tahun masa percobaan. Hukuman diberikan kepada Gu karena dia menunjukkan penyesalan atas kejahatannya.(ilj/bbs)




Banten Masuk Kuota Bansos Ayam dan Telur Lebaran

Kabar6-Pemerintah pusat siap menyalurkan bantuan sosial atau bansos berupa ayam potong dan telur ayam boiler jelang lebaran. Ada tujuh provinsi tujuan yang menjadi daerah penyaluran bansos.

“Data awal yang kami terima adalah akan dimulai pada 7 provinsi,” kata Direktur utama Rajawali Nusantara Indonesia (Persero), Frans Marganda, Sabtu (24/3/2023).

**Baca Juga: Ada yang Terluka,10 Remaja di Pasar Kemis Terlibat Perang Sarung Ditangkap

Perusahaan pelat merah penyedia ayam dan telur itu kini masih menunggu data resmi. Ketujuh provinsi adalah Sumatera Utara, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Barat, Banten, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah.

Frans menyebutkan ada 2,1 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) ayam dan telur bansos.

Penyaluran bansos diberikan kepada KPM yang punya balita berpotensi stunting. Alokasi dana yang disiapkan untuk penyaluran bansos dari APBN mencapai Rp 460 miliar dibagikan pada Maret, April, dan Mei 2023.(yud)




Geger Buaya Muncul di Sukadiri Tangerang Melahap Ayam Milik Warga

Kabar6.com

Kabar6-Seekor hewan buas diduga jenis buaya muara mendadak muncul di di Kali Cirarab di RT 04 RW 01, Desa Pekayon, Kecamatan Sukadiri, Kabupaten Tangerang, Kamis (29/12/2022). Rekaman video warga yang geger terlihat buaya sedang melahap ternak ayam.

“Banyak ayam yang sudah dilahap oleh buaya itu,” ungkap Kepala Pelaksana Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang, Ujat Sudrajat, Kamis (29/12/2022).

Ia mengatakan, sekitar pukul 15:20 WIB buaya liar muncul di bantaran Kali Cirarab. Buaya terpantau sedang melahap ayam ternak milik warga setempat.

**Baca juga: Karang Taruna Kosambi Siap Kawal Pembangunan BLK

Ujat mengaku pihaknya sedang berupaya mencegah agar tidak timbul korban jiwa. “Maka dari itu kita berusaha untuk mengevakuasi buaya liar itu,” ungkapnya.

Sampai saat ini anggota BPBD Kabupaten Tangerang terus berupaya menyisir Kali Cirarab menggunakan perahu karet.

“Anggota langsung menindaklanjuti laporan itu dari warga setempat sampai saat ini kita masih melakukan upaya pencarian,” jelasnya.(Rez)




Banjir Hujatan, Seorang Ibu di AS Ajarkan Anaknya Makan di Lantai Seperti Ayam

Kabar6-Seorang ibu asal Utah, Amerika Serikat (AS), bernama Raquel Tolman menerima banyak hujatan dan kritikan karena membiarkan anak-anaknya makan langsung di atas lantai seperti ayam.

“Terkadang saat saya sakit, saya suka kasih makan anak saya seperti kasih makan ayam. Anak saya suka sekali,” kata Tolman yang juga ibu dari dua anak.

Tolman, melansir Yahoo, sering mendokumentasikan kegiatan makan anak-anaknya di akun TikTok miliknya. Salah satunya yang paling viral adalah video sang anak yang masih balita terlihat merangkak, Tolman dirinya melempar beberapa serpihan sereal ke lantai. Kemudian, sang anak makan serpihan sereal yang ditabur Tolman di lantai.

Video tersebut ditonton lebih dari 4,6 juta kali, dan menuai banyak hujatan. “Ini sebenarnya memalukan dan tidak manusiawi. Meski saya lagi sakit atau sedang sehat, saya tidak akan memperlakukan anak saya dengan tidak sopan seperti itu,” kritik seorang netizen.

“Itu lantai pasti sangat kotor, saya tidak akan pernah melakukan hal ini ke anak saya,” tulis netizen. “Kasih makan anak seperti sedang di kebun binatang, seperti kasih makan ke anjing atau burung,” sindir netizen lainnya. ** Baca juga: Di Meksiko, Lahir Bayi dengan Ekor Sepanjang 5,7 Cm

Meski mendapatkan banyak hujatan, ada juga netizen yang membela Tolman, karena memiliki pola asuh yang sama. “Saya juga biasa melakukan hal ini. Biasanya saya akan melempar makanan-makanan ke area bermain mereka, lalu anak saya akan merangkak dan makan di sana,” ujar seorang netizen.

“Menurut saya metode kasih makan seperti ini justru bagus untuk sistem motorik anak-anak. Mereka jadi lebih aktif untuk makan dan semua badannya bergerak, ada banyak hal positif dari ini,” sambung netizen lain.

Disebutkan, Tolman bukan satu-satunya orangtua yang memiliki pola asuh unik. Sebelumnya, ada beberapa orangtua yang membiarkan anak mereka makan kerikil, pasir, hingga makan di atas rumput.(ilj/bbs)




Damkar Tangsel Evakuasi Ular Sanca Sepanjang 4 Meter di Kandang Ayam

Kabar6.com

Kabar6-Tim Rescue Charli Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkar) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) berhasil mengevakuasi ular sanca sepanjang 4 meter di Pondok Aren.

Wakil Komandan (Wadanton) Tim Charli Damkar Tangsel, Muradih menerangkan, ular tersebut berada di kandang ayam seorang warga di Parigi Baru.

“Ular berada di kandang ayam. Kami menggunakan dua buah grab stick untuk mengevakuasi ular sanca tersebut,” ujarnya kepada wartawan, Jumat (18/2/2022).

Dijelaskannya, pihak Damkar Tangsel mendapatkan laporan penemuan ular sanca yang membahayakan dari warga sekira pukul 05.25 WIB.

**Baca juga: Tawarkan 25 Persen Saham, PT SBI (BIKE) Lakukan IPO Hari Ini

**Cek Youtube: Pedes! Bahas Rencana Pemekaran Tangerang Utara

Menurutnya, butuh waktu sekira 25 menit untuk evakuasi ular sanca sepanjang 4 meter. Bahkan, saat berhasil dievakuasi, ular sanca baru saja memangsa ayam milik warga.

“Iya ular itu baru saja memangsa ayam yang berada di kandangnya. Terlihat dari perut ular yang masih membesar. Selanjutnya, ular sanca sepanjang 4 meter tersebut dibawa ke Kantor Damkar Tangsel untuk diamankan,” tutupnya.(eka)




Peternak di India Gugat Pasangan Pengantin Karena Puluhan Ayam Mati Akibat Suara Bising Pesta Pernikahan

Kabar6-Seorang pemilik peternakan di Odisha, India, bernama Ranjit Kumar Parida menggugat pasangan pengantin karena membuat hewan ternaknya mati. Apa yang sebenarnya telah terjadi?

Ya, melansir timesofindia, prosesi arak-arakan pernikahan diduga menjadi penyebab kematian sebanyak 63 ekor ayam di peternakan Parida. Pemicu tak lain adalah arak-arakan tadi dimeriahkan oleh musik, kembang api, dan tarian, yang memekakkan telinga jelang tengah malam. Parida mengatakan, arak-arakan itu melintasi peternakannya dengan suara yang sangat berisik.

“Saya meminta penyelenggara untuk mengecilkan suara karena musiknya terlalu berisik dan membuat takut ayam, tapi mereka tidak menghiraukan, bahkan teman mempelai pria membentak saya,” tutur Parida

Seorang dokter hewan memberitahu Parida bahwa ayam-ayam di peternakan mati akibat serangan jantung. Nah, pernyataan dari dokter itulah yang dijadikan pegangan Parida untuk melaporkan pasangan pengantin yang juga pemilik hajat ke polisi karena menolak membayar ganti rugi.

Namun perseteruan mereka berujung damai setelah ditengahi polisi. Petugas meyakinkan kedua pihak sepakat menyelesaikan secara kekeluargaan. ** Baca juga: Di Korut, Hukuman Mati untuk Penjual Drakor Squid Game dan Pembelinya Diganjar Penjara Seumur Hidup

Ayam juga bisa kaget.(ilj/bbs)




Maling 250 Ayam, Ditangkap Polisi

Kabar6.com

Kabar6 – Pencuri 250 ekor ayam ketahuan warga saat melakukan aksinya. Warga itu kemudian melapor ke polisi. Akhirnya, S (32) dan S (24) ditangkap personil Polres Serang Kota.

Lokasi maling ayam yang terjadi Senin dini hari, 22 November 2021 sekitar pukul 02.00 wib itu berada di Kampung Sukamanah, Kecamatan Gunung Sari, Kabupaten Serang, Banten.

“Kedua pelaku masuk ke kandang ayam, kemudian memasukkan 250 ekor ayam ke 10 karung yang dibawanya,” kata Kapolsek Pabuaran, AKP Ahmad Rifai, Senin (22/11/2021).

Saat melakukan aksinya itu, ada warga yang melintas. Kemudian melapor ke Babinsa di desanya.

Usai mendapatkan lapiran, personil Resrkrim Polsek Pabuaran beserta petugas piket datang ke lokasi dan menangkap kedua pelaku.

**Baca juga: Kecelakaan Telan Korban Jiwa Di Kabupaten Serang

Akibat perbuatannya, kedua pelaku terancam 5 tahun kurungan penjara.

“Barang bukti ayam dan mobil pick up dibawa ke Mapolsek Pabuaran. Pelaku dikenakan pasal 363 KUHP dengan ancaman hukuman 5 tahun penjara,” jelasnya.(dhi)