1

Akibat Perang Dunia II, Pasangan Jepang-Amerika Ini Baru Terima Ijazah SMA di Usia 90 Tahun

Kabar6-Pasangan Jepang-Amerika, George dan Miko Kaihara, keduanya berusia 90 tahun, menerima ijazah mereka di SMP Tustin dekat Irvine, di luar kota Los Angeles. Ijazah itu diberikan dalam upacara wisuda kehormatan di sekolah mereka dulu.

Keterlambatan tersebut, melansir Time, akibat saat masa Perang Dunia II saat keduanya dijebloskan ke tahanan pemerintah. Menurut juru bicara kepala wilayah sekolah, Mark Eliot, pasangan lansia ini berdiri untuk mendapat sambutan dari kerumunan hadirin. Sebenarnya mereka akan menerima kelulusannya pada 23 Juni 1943 silam. “Saya merasa seperti benar-benar menghadiri wisuda,” kata Eliot.

Pemerintah AS diketahui secara paksa menahan lebih dari 110 ribu orang ke dalam kamp pemerintah di seluruh negeri setelah Jepang melakukan serangan ke Pearl Harbour pada 1941. George dan Kaihara masih duduk di bangku SMP ketika itu. Mereka bersekolah di Tustin Union, saat dipaksa masuk tahanan Kamp Poston di Arizona pada Mei 1942.

Pasangan itu kemudian menikah pada 1950 dan memiliki empat putra serta tujuh cucu, dan berhasil menyelesaikan pendidikan tingkat SMU selama berada di tahanan yang berlangsung tiga tahun. “Untuk sekolah kami harus membawa bangku dan peralatan sendiri ke kelas. Kami menerima ijazah SMA di Poston sebagai lulusan pertama,” terang George.

Upacara wisuda yang dilakukan 72 tahun kemudian terjadi ketika seorang bekas teman sekolah mereka terhubung kembali dengan pasangan itu dan meminta pada almamater untuk menyelenggarakan upacara tersebut.

Sebanyak 25 anggota keluarga ikut hadir untuk menyaksikan upacara wisuda pasangan tersebut. “Ini sangat penting bagi kami, kami tahu bahwa mereka selalu mengharapkan menerima ijazah dari SMP Tustin,” kata Eliot.(ilj/bbs)




Kompak, Kakek 88 Tahun di AS Raih Gelar Sarjana Bersama Cucunya

Kabar6-Seorang pria lansia asal San Antonio, Texas, Amerika Serikat (AS), bernama Rene Neira (88) akhirnya berhasil meraih gelar sarjana. Hal yang unik, Neira diwisuda bersamaan dengan cucunya, Melanie Salazar (23).

Neira, melansir Nypost, pertama kali mendaftar di perguruan tinggi pada 1950-an. Namun, ia harus berhenti sekolah agar dapat fokus pada keluarga, meski selalu bermimpi untuk menyelesaikan pendidikannya. Nah, ketika Salazar lulus dari sekolah menengah dan mulai berusaha mendapatkan gelar sarjana, Neira pun terinspirasi untuk melakukan ‘perjalanan’ akademis bersama cucunya itu.

Mereka lantas kuliah di University of Texas bersama-sama selama empat tahun, di mana Neira langsung menjadi populer di kampusnya. Dia ‘menginspirasi dan memotivasi’ mahasiswa lainnya karena tetap tekun kuliah meski berusia sangat lanjut.

Pada 11 Desember 2021, Neira dan Salazar lulus secara berbarengan. Salazar mendapatkan gelar sarjana sosial di bidang komunikasi, sedangkan Neira meraih gelar sarjana di bidang ekonomi. ** Baca juga: Tempuh Waktu Tiga Hari, Pasangan Kekasih Asal Bolivia Ini Menikah di Puncak Gunung Illimani

Saat naik panggung bersama menjadi momen emosional bagi Salazar. “Semuanya diam. Saya tidak mendengar tepuk tangan, tetapi saya diberi tahu bahwa seluruh stadion menyambut meriah,” kata Salazar.

Ditambahkan Salazar, “Melalui gangguan pendengaran, tidak punya mobil, naik kendaraan umum, membela diri di kampus, saya sangat mengaguminya, yang memiliki kekuatan atau kegigihan untuk terus berjalan bagaimanapun caranya.”

Belajar memang tidak dibatasi oleh usia.(ilj/bbs)




Gunakan Aplikasi Chat Buatan FBI, Sebanyak 800 Penjahat di Dunia Berhasil Ditangkap

Kabar6-Sebuah operasi disusun oleh Biro Investigasi Federal Amerika Serikat (FBI) bersama Australia, menggunakan perangkat dengan aplikasi ANOM yang secara diam-diam didistribusikan di antara para penjahat.

Dengan aplikasi itu, melansir businessinsider, polisi dapat memantau obrolan para penjahat terkait penyelundupan narkoba, pencucian uang, dan bahkan rencana pembunuhan. Hasilnya, lebih dari 800 tersangka penjahat di penjuru dunia yang menggunakan aplikasi ANOM dapat ditangkap. Para pejabat penegak hukum menyebutnya sebagai momen yang menentukan.

Para target termasuk anggota geng narkoba dan orang-orang yang memiliki hubungan dengan mafia. Barang bukti beeupa narkoba, senjata, kendaraan mewah, dan uang tunai juga disita dalam operasi tersebut, yang dilakukan di lebih dari selusin negara. Termasuk delapan ton kokain, 250 senjata api dan dana lebih dari US$48 juta dalam berbagai mata uang dan cryptocurrency di penjuru dunia.

Perdana Menteri (PM) Australia, Scott Morrison, mengatakan bahwa ‘Operasi itu jadi pukulan berat bagi kejahatan terorganisir di seluruh dunia’. Badan kepolisian Uni Eropa Europol menggambarkan Operasi Trojan Shield/Greenlight itu sebagai ‘Operasi penegakan hukum terbesar yang pernah ada terhadap komunikasi terenkripsi’.

FBI sendiri secara diam-diam mendistribusikan ANOM dengan aplikasi chat (obrolan) dalam dunia kriminal melalui para informan. Ide untuk operasi itu muncul setelah dua platform terenkripsi lainnya ditutup lembaga penegak hukum, sehingga para geng kriminal di dunia membutuhkan aplikasi baru untuk ponsel yang aman.

Awalnya, perangkat tersebut digunakan oleh para tersangka tokoh kejahatan senior, sehingga memberikan kepercayaan kepada penjahat lain untuk menggunakan platform tadi.

“Anda harus mengenal seorang penjahat untuk mendapatkan salah satu telepon khusus ini. Telepon tidak dapat berdering atau mengirim email. Anda hanya dapat berkomunikasi dengan seseorang di platform yang sama,” urai polisi Australia.

Buronan Australia dan tersangka penyelundup narkoba bernama Hakan Ayik adalah kunci dari operasi rahasia itu. “Ayik tanpa disadari merekomendasikan aplikasi tersebut kepada rekan kriminalnya setelah diberikan handset oleh petugas yang menyamar,” ungkap kepolisian.

Ayik yang dijuluki ‘gangster Facebook’ oleh media Australia, terlihat di foto-foto media sosial dengan tato besar dan fisik berotot. Media lokal mengatakan, Ayik telah tinggal di Turki sejak menghindari penangkapan, dan menjalani gaya hidup mewah dengan seorang istri Belanda.

Sementara petugas dapat membaca jutaan pesan dalam ‘waktu nyata’ yang menggambarkan plot pembunuhan, rencana impor obat massal, dan skema lainnya. “Hal yang mereka bicarakan hanyalah narkoba, kekerasan, saling pukul, orang-orang tak bersalah yang akan dibunuh, dan berbagai macam hal,” ungkap Reece Kershaw, komisaris Polisi Federal Australia.

Secara total ada sekira 9.000 petugas polisi di dunia terlibat dalam operasi rahasia tersebut. Di Australia sendiri sebanyak 224 orang ditangkap, termasuk anggota geng motor penjahat, kelompok mafia, sindikat kejahatan Asia, dan kelompok kejahatan serius dan terorganisir.

Polisi menerangkan, mereka juga menyita tiga ton obat-obatan dan dana sebesar US$35 juta dalam bentuk uang tunai dan aset, dan bertindak atas 20 ‘ancaman untuk membunuh’, yang berpotensi menyelamatkan nyawa ‘sejumlah besar orang yang tidak bersalah’.

FBI diperkirakan akan memberikan rincian lebih lanjut secara resmi.(ilj/bbs)




Pria AS Ini Nyaris Telan Mutiara Langka Senilai Rp1,4 Miliar Saat Makan Kerang di Restoran

Kabar6-Pasangan suami istri (pasutri) asal Amerika Serikat (AS), Michael Spressler dan Maria, mengalami kejadian tak diduga saat mengunjungi restoran The Lobster House di New Jersey.

Spressler dan Maria diketahui merupakan pelanggan restoran The Lobster House sejak 1987. Saat itu keduanya tengah merayakan ulang tahun pernikahan mereka yang ke-34. Saat tengah menyantap kerang yang merupakan hidangan pembuka, melansir Independent, Spressler merasakan ada kejanggalan, karena salah satu kerang yang disantap terasa lebih berat daripada biasanya. Saat mengunyah kerang tersebut, Spressler pun merasakan ada sesuatu yang tersangkut di mulutnya.

“Saya mengira salah satu gigi saya patah,” kata Spressler.

Siapa sangka, benda yang tersangkut di mulut Spressler ternyata bukan patahan gigi, melainkan sebuah mutiara berukuran 8,8 milimeter. Spressler semakin terkejut setelah mengetahui bahwa mutiara yang hampir ditelan berasal dari jenis sangat langka, bahkan konon hanya satu dari 10 ribu kerang yang menyimpan mutiara seperti itu.

Pearl Source menaksir mutiara itu bisa bernilai mulai dari Rp714 ribu) hingga maksimal sekira Rp1,4miliar tergantung pada badan air asalnya. Maria mengatakan, mereka tidak akan menjual mutiara itu meski nilainya tinggi.

Ya, dia ingin menjadikan harta itu sebagai perhiasan untuk mengabadikan momen tersebut. “Ini jadi kenangan indah pada hari itu dan apa yang kami berdua miliki sangat istimewa,” ujar Maria.(ilj/bbs)




Dua Orang Asal Indiana yang Semasa SMA Teman Sekelas Tak Sadar Ternyata Mereka Saudara Kembar

Kabar6-Karen Warner (51) dan Mike Jackman (51) yang merupakan teman sekelas semasa duduk di bangku SMA, tidak pernah menyadari bahwa mereka sebenarnya adalah saudara kembar.

Bagaimana kisahnya? Melansir Upi, semua berawal ketika Warner mengetahui nama ibu kandungnya beberapa tahun lalu saat membuka segel catatan adopsi negara bagian Indiana, Amerika Serikat (AS). Dari penemuan itu, Warner pun mengetahui fakta mengejutkan bahwa dia memiliki saudara kembar. Warner mengatakan, dia mencari bantuan dari berbagai situs adopsi untuk mencoba menemukan saudara laki-lakinya yang telah lama hilang.

“Semuanya tidak mendapatkan apa-apa karena kami tidak punya nama untuk diselidiki atau apa pun,” kata Warner.

Kemudian, petunjuk besar datang ketika Warner memperoleh daftar catatan tiga pria yang memiliki tanggal lahir yang sama dengan dirinya. Salah satu nama dalam daftar adalah Mike Jackman, merupakan teman sekelas semasa SMA yang baru saja dihubungi kembali di Facebook.

Warner mengatakan kepada Jackman melalui pesan Facebook bahwa mereka mungkin saudara kembar. Keduanya pun melakukan tes DNA yang mengonfirmasi koneksi mereka. “Itu mengisi kekosongan dalam hidup saya, saya tidak tahu (kembaran saya) ada di sana. Aku tidak tahu ada di sana dan sekarang dia ada di sini. Dia ada di sini,” ungkap Jackman.

Kakak beradik itu berkata bahwa mereka sekarang berbicara hampir setiap hari dan berkumpul beberapa kali seminggu.(ilj/bbs)




Hii…Tamu Tak Diundang dalam Kolam Sebabkan Latihan Renang Siswa di Florida Tertunda

Kabar6-Tim renang dari Montverde Academy Florida, Amerika Serikat (AS), harus menunda latihan berenang mereka setelah para siswa menemukan kolam renang yang biasa digunakan sudah ditempati tamu tak diundang.

Usut punya usut, melansir Foxnews, tamu tak diundang yang dimaksud adalah seekor buaya. Dalam sebuah postingan di akun Facebook, Kantor Sheriff Lake County mengatakan bahwa para pihak berwenang langsung menanggapi Montverde Academy Florida atas laporan keberadaan seekor buaya dalam kolam renang tempat latihan, dan menolak untuk mengosongkan air kolam secara sukarela.

Petugas langsung melakukan bertindak dengan menggunakan kait pengaman untuk menarik buaya sepanjang 0,9 meter lebih dekat ke tepi kolam. Hingga akhirnya, buaya tadi berhasil ditangkap.

Rahang buaya diikat dengan pita listrik dan reptil itu dibawa ke Danau Apopka, di mana pita itu dilepas dan buaya itu dilepaskan ke alam. Tidak ada cedera pada manusia atau buaya selama insiden tersebut.(ilj/bbs)




Ditemukan Kotak Kosmetik dari Logam Berusia 100 Tahun Lebih Terkubur di Taman Nasional Arizona

Kabar6-Sebuah kotak logam berkarat ditemukan oleh pejabat Taman Nasional Petrified Forest, Arizona, Amerika Serikat (AS), terkubur dalam tanah. Hal yang mengejutkan, isinya mengandung riasan yang diprediksi berusia lebih dari 100 tahun.

Pejabat Taman Nasional Petrified Forest, melansir Upi, mengatakan dalam sebuah posting Facebook bahwa kotak logam kecil tadi ditemukan dalam lokasi wisma yang dimiliki oleh keluarga Howell sekira 1900. “Awalnya ditemukan dalam kondisi berkarat dan kami tidak yakin dengan isinya,” demikian tulisan dalam postingan itu.

Para pejabat akhirnya dapat membuka benda tersebut dan mengungkapkan ada make-up yang sangat kering. Benda ini diyakini sebagai barang antik karena telah berusia lebih dari 100 tahun.

“Kasus kosmetik ini kemungkinan milik salah satu wanita dari peternakan Howell atau keluarga Olson yang membeli properti itu pada 1930-an,” masih tulis postingan tersebut.

National Parks Service mengatakan, kotak rias dan barang-barang pribadi lainnya membantu menceritakan kisah generasi perempuan tersebut.(ilj/bbs)




Konyol, Pria di Florida Minta Bantuan Polisi untuk Menguji Keaslian Sabu yang Dibelinya

Kabar6-Hal yang dilakukan pria asal Spring Hill, Florida, Amerika Serikat (AS), bernama Thomas Eugene Colucci ini sungguh konyol. Bayangkan saja, Colucci nekat menelepon polisi dan meminta pihak berwajib menguji keaslian metamfetamin (sabu) yang baru saja dibelinya.

“Thomas Eugene Colucci, dari Spring Hill, menelepon Kantor Sheriff Hernando untuk meminta petugas menguji sabu yang baru saja dia beli,” demikian keterangan Kantor Sheriff Hernando dalam laman Facebook. “Colucci mengatakan kepada petugas bahwa dia adalah pengguna narkoba yang berpengalaman dan percaya dia telah diberi garam mandi, bukan sabu.”

Pihak kepolisian, melansir Dailymail, mengatakan Colucci memberi tahu polisi bahwa dia ‘tahu seperti apa rasanya’ dan zat itu tidak menghasilkan efek yang diinginkan. “Colucci mengatakan dia ingin polisi menguji shabu sehingga orang lain tidak akan membeli sabu palsu dari orang yang menjualnya padanya. Petugas menguji zat itu dan menemukan bahwa itu sebenarnya sabu,” papar pihak kepolisian.

Petugas lantas menangkap Colucci dan membawanya ke rumah sakit untuk evaluasi medis, sebelum mereka membawa pria itu ke Pusat Penahanan Hernando. Colucci ditahan dengan jaminan sebesar US$7.000 atas tuduhan kepemilikan metamfetamin dan kepemilikan perlengkapan narkoba.

Namun tidak segera jelas apakah dia telah menunjuk pengacara, dan dia tidak dapat segera dihubungi untuk dimintai komentar. ** Baca juga: Perang Masih Berkecamuk, Rusia Gelar Kontes Kecantikan Khusus Tentara

“Jika seseorang memiliki keraguan tentang keaslian narkotika ilegal yang Anda miliki atau dapatkan dari orang lain, Kantor Sheriff Hernando dengan senang hati menyediakan layanan ini, GRATIS,” kata kantor sheriff.(ilj/bbs)




Mahasiswi AS Idap Sakit Langka Alergi Terhadap Seks

Kabar6-Seorang mahasiswi asal Colorado, Amerika Serikat (AS), bernama Chloe Lowery (18), mengidap penyakit langka berupa alergi dan sakit luar biasa setiap kali melakukan aktivitas seksual.

Lowery yang tinggal di Longmont merasakan sensasi terbakar setiap terkena sperma manusia. “Pada dasarnya, saya alergi terhadap seks,” kata Lowery.

Wanita muda itu, melansir news.com.au, mulai merasakan alergi ketika dia pertama kali mulai melakukan hubungan seks percobaan. Lowery secara khusus menderita hipersensitivitas plasma mani manusia, di mana kontak dengan protein dalam sperma menyebabkan dia mengalami reaksi ekstrem, termasuk kemerahan dan sensasi terbakar.

Seks oral sangat berbahaya jika cairan mani menyentuh wajahnya. Bahkan, itu bisa membuatnya menderita kelumpuhan sementara. “Saya mengalami reaksi melalui Miss V dan itu adalah jenis yang sama tetapi bukannya mati rasa, itu lebih seperti terbakar dan saya benar-benar meradang di area,” keluhnya.

Lowery menjelaskan, dia pertama kali menyadari ada sesuatu yang salah selama pengalaman seksual ketiganya. “Saya belum pernah kontak dengan itu (sperma) sebelumnya dan itu mengenai kulit saya dan saya agak memerah dan saya tidak terlalu memikirkannya karena kadang-kadang saya menjadi merah,” terangnya.

Ditambahkan, “Tetapi kemudian selama pertemuan lain, itu ada di mulut saya dan saya tampak seperti menderita bell’s palsy di setengah wajah saya selama sekira tiga jam karena saya mengalami kelumpuhan wajah untuk sementara.” ** Baca juga: Bikin Bergidik, Ular Berbulu Lebat Hijau Tertangkap di Thailand

“Itu di sisi kanan wajah saya, murung dan saya tidak bisa mengekspresikan emosi setidaknya dengan mulut saya. Rasanya seperti ketika Anda mendapatkan suntikan mati rasa dokter pada gigi di gusi Anda. Orang-orang sebenarnya ingin tahu lebih banyak tetapi tentu saja mereka tidak ingin melakukan penelitian sendiri, jadi mereka menanyakan semua detailnya kepada saya,” kata Lowery lagi.

Beruntung, Lowery mendapatkan kembali fungsi wajah, meskipun dia mengatakan telah menghindari seks oral untuk mencegah insiden lain. Lowery kemudian melapor ke dokter, yang mengonfirmasi diagnosisnya. Dia juga dilaporkan dites negatif untuk PMS, yang selanjutnya menunjuk ke penyakit yang disebut HSPH sebagai penyebab gejalanya.

Sayangnya, HSPH bukan satu-satunya penyakit yang dipicu oleh sperma. Penelitian menunjukkan, beberapa romper menderita sindrom penyakit pasca-orgasme (POIS), dugaan alergi sperma lainnya yang menyebabkan kelelahan, hidung tersumbat, dan gejala mirip flu lainnya, yang dimulai segera setelah perbuatan dilakukan.(ilj/bbs)




Dilanda Panik, Warga AS Borong Pil Anti Radiasi Karena Khawatir Pecah Perang Nuklir

Kabar6-Warga Amerika Serikat (AS) tengah dilanda kepanikan, terkait kekhawatirian akan pecahnya perang nuklir dengan Rusia. Karena itulah, mereka berbondong-bondong membeli tablet potasium iodida, yang dapat menangkal efek keracunan radiasi.

Padahal, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS telah memperingatkan bahwa terlalu banyak mengonsumsi pil anti radiasi bisa mematikan. Menurut laporan, melansir Newsweek, produsen kalium iodida di AS telah mencatat persediaan yang cepat habis sehubungan dengan invasi Rusia ke Ukraina yang dimulai pada 24 Februari lalu. Produsen pil IOSAT mengatakan, obat produksinya yang dijual seharga sekira Rp200 ribu per bungkusnya telah habis terjual di situs webnya.

Kondisi ini membuat harga pil yang dapat melawan efek keracunan radiasi itu pun perlahan naik, untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat. Di situs belanja online e-Bay, empat kotak tablet kalium iodida Thyrosafe terdaftar seharga sekira Rp2,1 juta. Sedangkan sekotak pil IOSAT 130 mg masing-masing dijual seharga sekira Rp1,2 juta.

Iodida radioaktif diketahui merusak tiroid, kelenjar endokrin di leher yang menghasilkan hormon untuk mengatur tubuh. Menurut CDC, setelah dilepaskan ke atmosfer, ia dapat terhirup ke paru-paru dan mencemari air, tanah, tumbuhan, dan hewan setempat.

Jika paparan radiasi terjadi, kelenjar tiroid tidak akan dapat melihat perbedaan antara radioiodine dan yodium biasa dan akan menyerap keduanya, dengan terlalu banyak paparan menjadi penyebab utama kanker tiroid.

CDC memperingatkan bahwa dosis tunggal melindungi kelenjar tiroid hanya selama 24 jam, dengan lebih dari satu dosis berpotensi lebih berbahaya. ** Baca juga: Davis, Wanita Asal AS dengan Dua Miss V dan Dua Rahim

Ditambahkan, mengonsumsi lebih dari yang direkomendasikan tidak menawarkan perlindungan lebih dan sebenarnya dapat menyebabkan penyakit parah atau kematian. CDC pun mencatat, tablet juga hanya bekerja paling baik untuk kelompok usia tertentu.(ilj/bbs)