1

Diterjang Hujan Lebat, Sekolah di Leuwidamar Lebak Ambruk

Kabar6.com

Kabar6-Hujan lebat mengakibatkan dua ruang kelas Madrasah Ibtidaiah (MI) Riyadus Sibyan, di Kampung Cisanteun, Desa Cibungur, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak ambruk.

Peristiwa itu terjadi pada Minggu, 20 Juni 2021 sekira pukul 15.30 WIB. Beruntung, saat kejadian, tidak ada aktivitas apapun di dua ruangan milik sekolah yang dibangun sekitar tahun 1980.

“Alhamdulilah untuk korban jiwa tidak ada. Karena saat kejadian anak-anak yang biasa bermain di MI itu tidak ada karena sedang menyaksikan pertandingan sepak bola,” kata Kepala MI Riyadus Siban, Wawan Irawan kepada wartawan, Senin (21/6/2021).

Selain karena hujan lebat, ambruknya dua ruang kelas itu juga diduga karena faktor usia bangunan.

“Pernah diperbaiki, tapi itu juga bagian atapnya saja. Ya selain karena diterjang hujan juga akibat faktor usia,” tutur Wawan.

**Baca juga: Santri yang Terseret Ombak Pantai Karang Seke Lebak Ditemukan Meninggal

Wawan berharap, pemerintah bisa menggelontorkan anggaran agar dua ruang kelas yang ambruk itu bisa kembali berdiri.

“Sudah dilaporkan ke Kemenag dan BPBD,” katanya.(Nda)




Tiga Kontrakan di Pamulang Ambruk, Ketua RT: Pondasinya Kurang Kuat

Kabar6.com

Kabar6-Tiga unit kontrakan di Jalan Bulakwangi 2, RT 005 RW 03, Kedaung, Pamulang, Kota Tangerang Selatan mendadak ambruk.

Dari ketiga unit kontrakan, hanya 1 yang tak berpenghuni, dalam peristiwa pada jumat malam itu tak menimbulkan korban jiwa.

Salah seorang penghuni kontrakan, Ratu mengatakan, dirinya saat kejadian sedang tertidur lelap, namun menjelang maghrib dirinya merasa ada getaran di sekujur tubuhnya, hingga membuan dirinya terbangun dan berlari keluar rumah.

“Pas mau maghrib, hampir aja saya kena. Saya lagi tidur, terus kayak terasa goyang begitu. Saya langsung lari keluar, begitu sampai depan pintu langsung brek ambruk semua,” ujarnya kepada wartawan dilokasi, ditulis Sabtu (29/5/2021).

Terpisah, Ketua RT 005 RW 03, Kedaung, Hartono, menduga pembangunan pondasi dari kontrakan tak terlalu kokoh.

Sehingga, menurutnya, lama-kelamaan tergerus air dan akhirnya bergeser hingga memicu ambruknya bangunan. “Kita bersyukur tidak ada korban, karena beruntung ambruknya itu ke bagian belakang. Sepertinya dulu pondasinya kurang kuat, nah terus kekikis air kan, akhirnya bergeser begini,” ucapnya.

**Baca juga: 2019 Angka Kasus Gizi Buruk di Tangsel Mencapai 19,8 Persen

Warga secara swadaya menyingkirkan puing material di lokasi. Sementara ini, para penghuni kontrakan terpaksa harus menumpang di rumah-rumah warga sekitar. Tak banyak barang perabot yang bisa diselamatkan karena sebagian besar telah tertimbun material bangunan.(eka)




Bantuan Tak Ada, Kisah Buruh Kuli Emping Melinjo Bangun Rumahnya yang Ambruk

Kabar6.com

Kabar6-Pasangan Suami Istri (Pasutri) Rukman dan Hatmah di Kabupaten Pandeglang tengah kebingungan untuk menyelesaikan rumah mereka yang ambruk hingga rata dengan tanah pada bulan Oktober 2020 lalu. Bantuan rumah untuk warga kurang mampu ini tak di dapat dari pemerintah.

Rukmah dan Hatmah tinggal di Kampung Curug, Desa Babakanlor, Kecamatan Cikedal. Rukman tiap hari hanya bekerja sebagai kuli panggul kayu sedang istrinya Hatmah hanya sebagai buruk kuli emping melinjo.

Penghasilan dari keduanya belum cukup untuk membangun tempat tinggal yang layak. Rukman hanya mendapatkan Rp 70 ribu setiap hari itu pun tidak rutin bekerja setiap hari di Panglong tetangganya. Sedangkan Hatmah hanya bisa menghasilkan 2 kilo emping saat membuat Emping yang di bayar oleh tetangganya Rp 5-6 ribu tiap kilo.

Pasca ambruk, Rukman dan Hatmah dan ketiganya harus tinggal dengan orang tuanya beberapa bulan, karena tak bisa membangun rumah. Dengan modal nekad, Rukman meminjam uang kepada keluarganya untuk membangun rumahnya kembali supaya keluarganya memiliki tempat tinggal.

“Mau bangun gak ada uang, akhirnya pinjam sama keluarga,” ungkap Lukman, Jumat (8/4/2021).

Usai melakukan pinjaman, akhirnya ia bisa membangun rumahnya di bagian dapur lainnya berbentuk L dengan kontruksi semi permanen. Di bagian L itu lah dijadikan keluarga Rukman beristirahat. Ada atap terpal yang terpasang di bagian rumahnya, hal itu menahan panas dan hujan masuk ke rumahnya.

“Ya kalau tidurnya di sini,”tujuk Rukman.

Sementara Hatmah mengungkapkan penghasilan suami sebagai pikul kayu dan pendapatan dari kuli buruh emping melinjo tak menentu. Itu pun hanya cukup untuk kebutuhan sehari-hari dan jajanan ketiganya anaknya.

” Boro-boro buat memperbaiki rumah, kadang juga buat bayar utang. Kalau hasil dari ngemping juga gak cukup, pake jajan anak juga habis soalnya satu hari itu itu paling dapat 2 kilo” terangnya.

Sejak rumahnya ambruk lanjut Hatmah, sudah beberapa kali dirinya di minta foto copy kartu keluarga dan KTP baik pihak Kecamatan dan Desa sebagai syarat pengajuan bantuan rumah. Namun hingga kini belum ada informasi kembali terkait usulan bantuan perbaikan rumah tersebut.

“Ngumpulin KK dan KTP sudah, katanya mudah-mudahan dapat bantuan, tapi sampai sekarang belum ada saja, apa mungkin belum saya kurang tahu pasti,”jelasnya.

Diketahui, keluarga ini sudah tercatat sebagai penerima Bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT). Untuk itu keluarga berharap memiliki tempat tinggal yang layak dari ukuran tangan pemerintah.

“Mengharapkan sih dapat bantuan sih karena kita belum mampu, sebab itu juga bisa memperbaiki dapur dapat ngehutang,”tutupnya.

Camat Cikedal Deni Kurnia mengaku sudah mengajukan bantuan rumah bagi warganya ke beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Pandeglang, termasuk rumah milik Hatmah.

Namun Deni belum bisa memastikan usulan bantuan rumah untuk Hatimah bisa terealisasi tahun ini, sebab pengajuannya berada di ujung tahun. Untuk itu, Deni terlebih dulu akan berkoordinasi dengan instansi terkait.

**Baca juga: Ditinggal Pemilik ke Sawah, Rumah Beserta Isinya di Cibaliung Pandeglang Ludes Terbakar

“Iya itu prosesnya di dinas teknis,hanya mungkin ga bisa masuk tahun ini,karena usulannya masuk di akhir tahun, kemungkinan msuk tahun depan. Nanti saya coba koordinasikan kembali kejelassanya ke Dinsos atau Perkim,”tandasnya.(Aep)




Penghuni Lagi Rebahan, Rumah Reyot di Sepatan Mendadak Ambruk

Kabar6.com

Kabar6-Icang, 60 tahun, warga miskin di Kampung Gempol Sari RT 05 RW 03, Desa Gempol Sari, Kecamatan Sepatan Timur, Kabupaten Tangerang, rumahnya mendadak ambruk. Kondisi bangunan reyot itu kini sudah rata dengan tanah.

Saat kejadian, Icang dapat melarikan diri keluar rumah dan selamat. Icang mengatakan, rumah semi permanen miliknya ambruk pada Sabtu (13/6/2020) sekira pukul 10.00 WIB. Ketika itu, dirinya sedang rebahan didalam rumah sambil melihat atap rumah.

“Tiba-tiba terdengar suara kayu patah. Karena panik sata langsung lari keluar rumah,” kata Icang, Minggu (14/6/2020).

Melihat rumahnya ambruk dan rata dengan tanah, Icang mengaku hanya pasarah. Sebab, dirinya tidak memiliki dana untuk memperbaiki rumahnya.

Icang hanya berharap, ada dermawan atau pemerintah yang bisa membantu memperbaiki rumahnya. “Udah begini mah saya pasrah, saya cuma berharap kepada pemerintah ataupun para dermawan yang mau bantu rumah saya,” harapnya.

Sementara itu, pelaksana tugas Camat Sepatan Timur, Aan Ansori mengaku, sudah mendapat kabar mengenai rumah warganya yang ambruk. Menurut Aan, robohnya rumah Icang tersebut karena material bangunan sudah rapuh.

“Saya sudah melihat kondisi rumah yang ambruk itu, rumah Icang ambruk karena material kayunya sudah lapuk,” katanya.

**Baca juga: Warga BPA Sebut Alas Hak Lahan GIPTI Tidak Jelas.

Untuk membantu memperbaiki rumah Icang, lanjut Aan, pihaknya sedang melakukan musyawarah dengan pihak Desa Gempol Sari untuk menggunakan anggaran swadaya agar rumah tersebut cepat dibangun, sambil menunggu hasil koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang.

“Saya sudah berkkordinasi dengan Disperkim (Dinas Perumahan dan Pemukiman_red), agar rumah Icang itu dibantu dalam program bedah rumah,” pungkasnya. (Vee)




Begini Detik-detik Bangunan Tiga Rumah Kontrakan di Tangsel Ambruk

Kabar6.com

Kabar6-Tiga pintu rumah kontrakan di Kampung Cirompang RT 02/03, Kademangan, Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) ambruk. Bangunan rumah berusia tua itu tidak terdapat besi coran juga berdiri atas permukaan tanah labil.

Dinding dua rumah kontrakan yang Imas dan Lili menibani bangunan milik Juman yang berada persis di bawahnya. “Sempat kedengeran suara kretek. Tiga kali nyaring,” ungkap Ma’mun, 51 tahun, warga sekitar lokasi perkara, Kamis (27/2/2020).

Ia terangkan, peristiwa ambruknya dinding rumah kontrakan terjadi sekitar pukul 10.30 WIB. Juman yang sedang tertidur juga mendengar bunyi keretakan dinding.

**Baca juga: Tanah Longsor di Tangsel, Tiga Pintu Rumah Kontrakan Ambruk.

Ma’mun sempat bilang kepada Juman agar segera memberitahukan kepada Imas tetangganya. Mereka setengah teriak meminta agar para penghuni kontrakan segera keluar rumah untuk menyelamatkan diri.

“Allahu Akbar. Bener aja, pas semua keluar bangunan rumah langsung ambruk,” ujarnya.

Tim relawan gabungan berbagai instansi kini sedang bergotong royong di lokasi perkara. Mereka sibuk mengangkuti barang dan puing-puing bangunan kontrakan yang ambruk.(yud)




Tanah Longsor di Tangsel, Tiga Pintu Rumah Kontrakan Ambruk

Kabar6.com

Kabar6-Fenomena alam inside tanah longsor kembali terjadi di wilayah Kademangan, Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Bencana yang terjadi pada pukul 10.38 WIB itu menimpa rumah warga di RT 02 RW 03 hingga mengakibatkan kerusakan parah.

“Tiga kontrakan ambruk,” ungkap Muhammad Hasyim, Kepala Bidang Kedaruratan Bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Tangsel saat dikonfirmasi kabar6.com, Kamis (27/2/2020).

Ia jelaskan, tiga pintu bangunan rumah kontrakan pada bagian bawah dihuni oleh Imas dan Lili. Sedangkan satu pintu lainnya ditempati oleh Juman.

“Penyebabnya bangunan tidak layak mengakibatkan bangunan ambruk,” jelas Hasyim.**Baca juga: Intimidasi Pedagang Nasi Bebek di Ciputat, Revolver Disimpan dalam Kresek.

Kini tim relawan dari unsur gabungan sudah berada di lokasi perkara. Mereka masih berupaya mengevakuasi harta benda yang masih bisa diselamatkan.

“Tidak ada korban, kontrakan bangunan tua dan tidak tampak besi cornya,” ungkap Camat Setu, Hamdani dihubungi secara terpisah.(yud)




Detik-detik Kanopi Indomaret di Lebak Ambruk Timpa 2 Orang dan 4 Motor

Kabar6.com

Kabar6-Kanopi dan tembok bagian atas Indomaret di Jalan Raya Rangkasbitung-Pandeglang, Kampung Pertelon, Desa Warunggunung, Kecamatan Warunggunung, Kabupaten Lebak, ambruk, Kamis (30/1/2020).

Dua orang dan 4 sepeda motor yang terparkir di depan minimarket tertimpa reruntuhan tembok dan kanopi.

Dayat salah seorang warga mengaku, melihat bagaimana kanopi tersebut ambruk dan menimpa salah satu orang yang berada di bawahnya. Saat itu, Dayat baru saja keluar dari minimarket tersebut dan tak menyangka kanopi akan ambruk.

“Saya baru aja keluar, terus dengar bunyi kretek-kretek, pas saya lihat ke atas, ternyata kanopi udah mau ambruk, langsung saya ke dalam. Karena pintu keluar ketutup reruntuhan, saya keluar jalan atas,” kata Dayat.

Hitungan detik setelah dayat masuk, kanopi beserta tembok bagian atas dan dua buah parabola ambruk. Dayat hanya melihat satu orang yang terjepit.

“Awalnya dia duduk terus berdiri, mungkin karena ngeliat itu mau ambruk juga. Kayaknya kalau enggak berdiri enggak akan ketimpa ,” tutur Dayat.

Ambruknya kanopi minimarket yang berdiri sejak tahun 2009 itu juga disaksikan Siti Amelia, penjual makanan dan minuman ringan di halaman parkir Indomaret.

“Saya lagi duduk, lalu dengar bunyi dari atas Indomaret, terus cepat banget langsung ambruk. Saya kira ada gempa, soalnya emang enggak ada angin kencang,” kata Amelia.

Meski reruntuhan tak mengenai Amelia, namun sepeda motor miliknya rusak karena ikut tertimpa. Kata dia, hari-hari biasa, minimarket tersebut cukup ramai.

**Baca juga: Kanopi Indomaret di Lebak Ambruk, Dua Orang Luka.

“Biasanya ramai, ada anak-anak kecil juga sering pada main di depan. Ini mah emang beberapa hari ini agak sepi, kalau ramai pasti banyak korbannya,” katanya.

Dua orang yang mengalami luka diketahui bernama Roni Hendarto warga Kabayan Citis, Pandeglang dan Suhendar warga Sukasari, Tunjungteja, Serang.(Nda)




Kanopi Indomaret di Lebak Ambruk, Dua Orang Luka

Kabar6.com

Kabar6-Dua orang mengalami luka di bagian kepala setelah tertimpa kanopi Indomaret yang ambruk, di Jalan Rangkasbitung-Pandeglang, Warunggunung, Kabupaten Lebak, Kamis (30/1/2020). Salah satu di antaranya terjepit kanopi hingga akhirnya berhasil dievakuasi warga.

Warga mengatakan, ambruknya kanopi dan tembok bagian atas minimarket terjadi sekira pukul 13.00 WIB.

“Enggak tahu apa penyebabnya, soalnya enggak ada hujan enggak ada angin, tiba-tiba ambruk aja itu kanopi,” tutur Ajat yang rumahnya bersebelahan dengan Indomaret.

**Baca juga: Wapres Ma’ruf Serahkan Bantuan Korban Bencana di Lebak.

Selain menimpa dua pengunjung, ambruknya kanopi dan tembok juga menimpa empat unit sepeda motor yang terparkir.

“Untungnya lagi sepi. Biasanya rame dan kadang-kadang ada anak-anak juga yang pada main, ini mah untungnya lagi sepi,” tutur Siti Amelia.(Nda)




Pohon Beringin Timpa Minimarket di Stasiun Serpong, Karyawan: Ngeri Banget

Kabar6.com

Kabar6-Riska salah seorang pegawai Toko Alfamart mengaku kaget dan shock saat mengetahui pohon beringin didekat tempat dirinya bekerja ambruk dan menimpa tokonya.

Diketahui pohon beringin berusia 30 tahun ambruk akibat angin kencang dan menutup akses masuk sebelah barat Stasiun Serpong, kemudian pohon tersebut menimpa Toko Alfamart serta Toko Indomaret. Kejadian ini terjadi sekira pukul 15.00 WIB menjelang ashar, Minggu 22 Desember 2019.

“Ngeri banget deh,” ujarnya shock di Stasiun Serpong, Serpong, Kota Tangerang Selatan, Minggu (22/12/2019).

Riska mengatakan, pohon itu tumbang saat dirinya beserta temannya sedang proses pergantian shift. “Dari luar pintu toko angin kenceng banget, gak nyangka pohon rubuh,” ungkapnya.

Riska menuturkan, pohon itu ambruk dan menimpa toko nya dan segera dirinya dan teman-teman keluar untuk mengamankan diri.

**Baca juga: Pohon Beringin di Stasiun Serpong Ambruk, Timpa Minimarket.

“Tiba-tiba kretek kretek gitu mas, kena plafon nya, gak ada korban jiwa, ada tembok-tembok yang rubuh,” tutupnya.

Dalam pantauan Kabar6.com di lokasi, akses kereta pada Stasiun Serpong tidak mengalami masalah dan tetap beroperasi, namun akses masuk Stasiun sebelah barat ditutup sementara.(eka)




Pohon Beringin di Stasiun Serpong Ambruk, Timpa Minimarket

Kabar6.com

Kabar6-Pohon beringin berusia 30 tahun ambruk akibat angin kencang dan menimpa akses masuk sebelah barat Stasiun Serpong, pohon tersebut juga menimpa Toko Indomaret dan Toko Alfamart, tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Hal itu terjadi sekira pukul 15 00 WIB, Minggu 22 Desember 2019.

Salah seorang warga, pengelola jasa parkir, Erwana (55) mengatakan, pohon beringin itu tumbang sekira pukul 15.00 WIB menjelang salat Ashar.

“Jam 3 sore menjelang ashar. Suaranya kaya angin puting beliung, angin sama petir, dan suara krek krek krek gerrr. Pak pohon tumbang kata karyawan saya,” ujarnya di Stasiun Serpong, Serpong, Kota Tangerang Selatan. Minggu (22/12/2019).

Pohon tersebut, Erwana menuturkan, usianya sekitar 30 tahunan, pohon itu dari tahun 1980 atau 1983.

“Itu pohon inget banget saya, dari kecilnya, ya sekitar 30 tahunan lah. Biasa dipake buat neduh gitu, sekarang jadi panas,” ungkapnya.**Baca juga: Dari 27 Pendaftar Konvensi, PSI Seleksi 18 Balon Walikota Tangsel.

Erwana menjelaskan, pohon itu juga selain menutup akses masuk, pohon itu menimpa Alfamart dan Indomaret.

“Alhamdulillah gak ada korban jiwa, Indomaret Alfa ketimpa, untung bangunan Alfamart nya permanen, jadi gak ikut rubuh juga. Akses masuk tertutup jadinya,” tutupnya.(eka)