1

140 Personel Jaga Perayaan Paskah di Lebak, Kapolres Minta Tak Lengah dan Waspada Aksi Teror

Kabar6.com

Kabar6-Sebanyak 140 personel dari unsur kepolisian, TNI, Satpol PP dan Dishub bakal disiagakan untuk menjaga perayaan Paskah di Kabupaten Lebak. Ratusan personel disebar ke 3 gereja di Rangkasbitung.

Kapolres Lebak AKBP Ade Mulyana mengatakan, untuk kelancaran perayaan Paskah, personel yang disiagakan bekerja sama dengan petugas keamanan gereja.

“Pemeriksaan jemaat kami serahkan kepada pihak keamanan gereja yang akan melakukan absensi terhadap para jemaat. Jika ada jemaat yang mencurigakan yang tidak dikenali maka jemaat itu perlu diamankan,” kata Ade saat apel kesiapan pasukan pengamanan Paskah dan libur panjang, di Mapolres Lebak, Kamis (1/4/2021).

Ade meminta personel yang terlibat dalam pengamanan Paskah dan libur panjang pada tanggal 1 sampai 4 April agar tidak lengah dan waspada terhadap berbagai ancaman aksi teror.

“Dalam upaya mengantisipasi aksi teror yang tengah marak terjadi ini dibutuhkan kesiapsiagaan dan kerja sama dari seluruh aparat TNI-Polri serta stakeholder lainnya untuk menjaga kondusifitas daerah,” terang Ade.

Personel Satlantas dan Dishub juga ditugaskan untuk mensterilkan lingkungan gereja dari kendaraan

“Jangan sampai ada kendaraan yang masuk atau parkir di lingkungan gereja. Ini dilakukan untuk meningkatkan pengawasan jika ada orang mencurigakan yang berniat melakukan teror,” ujarnya.

**Baca juga: Dirut PDAM Lebak Mengundurkan Diri, Komisi II Minta Pemkab Segera Tindak Lanjuti

Pengamanan yang melibatkan personel gabungan diharapkan dapat dilakukan secara maksimal untuk mencegah aksi teror yang menebar ketakutan dan membahayakan masyarakat.

“Kami harap masyarakat beraktivitas seperti biasa, tidak takut ancaman aksi teror, dan karena masih dalam masa pandemi juga harus disiplin menerapkan protokol kesehatan,” imbau Ade.(Nda)




Mabes Polri Diserang Perempuan Berpistol, Polres Lebak Perketat Penjagaan

kabar6.com

Kabar6-Aksi teror dilakukan oleh seorang perempuan bersenjata api yang diketahui berinisial ZA (25) di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Rabu (31/3/2021).

Sebelum tewas ditembak, ZA sempat melakukan penyerangan dengan penembakan kepada petugas yang berada di dalam dan di luar pos siaga.

Dikutip dari detik.com, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyampaikan, ZA merupakan pelaku lone wolf yang berideologi ISIS yang dibuktikan dengan postingan ZA di media sosial.

Beberapa jam setelah penyerangan terjadi di Mabes Polri, keamanan di markas kepolisian di daerah diperketat. Salah satunya penjagaan di Mapolres Lebak yang juga ditingkatkan.

Kapolres Lebak AKBP Ade Mulyana membenarkan, penjagaan di Mapolres Lebak diperketat pasca terjadinya penyerangan tersebut. Baca Juga: Polsek Dan Polres Perketat Penjagaan Usai Teror Di Mabes Polri

Ketatnya penjagaan memang sudah dilakukan Polres Lebak dalam beberapa hari terakhir menyusul bom bunuh diri di Makassar beberapa waktu lalu.

“Iya ditingkatkan. Sejak beberapa hari ini ditingkatkan,” kata Ade saat dihubungi Kabar6.com.

Pengunjung maupun tamu yang akan masuk ke dalam lingkungan Mapolres Lebak terlebih dahulu menjalani pemeriksaan di pos gerbang masuk mapolres.

Petugas bersenjata laras panjang yang disiagakan di gerbang masuk akan memeriksa identitas maupun barang bawaan pengunjung.

“Dilakukan riksa (Pemeriksaan-red),” ucap Ade.

Meski penjagaan diperketat, namun tidak ada pelayanan masyarakat di Mapolres Lebak yang ditutup atau dihentikan sementara.(Nda)

 




Kutuk Keras Aksi Teror di Gereja Katedral Makasar, BPU: Itu Bukan Budaya Orang Beragama

Kabar6.com

Kabar6- Ketua Umum Barisan Pengawalan Ulama (BPU) Giovanny mengecam mengecam dan mengutuk keras aksi bom bunuh diri yang terjadi di depan Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan. Ia menegaskan, agama mengajarkan kelembutan dan senantiasa menjalin silaturahmi antar umat beragama bukan kekerasan.

Menurutnya aksi teror tersebut bukan budaya beragama yang membuat keresahan dan kegelisahan di tengah masyarakat.

“Islam agama yang membawa rahmat dan kesejahteraan bagi semua seluruh alam semesta. Dengan pandangan ini, seharusnya paham kekerasan seperti radikalisme dan terorisme itu adalah bukan budaya orang beragama tetapi budaya Iblis yang senantiasa membuat kegelisahan dan keresahan di masyarakat. Maka, umat Islam wajib mengutuk aksi kekerasan tersebut,” katanya dalam keterangan tertulisnya, Minggu (28/3/2021).

DPP BPU mendesak pemerintah dan aparat mengusut tuntas peristiwa tersebut dan menangkap jaringan pelaku yang terlibat.

“Ini jelas kejahatan terhadap kemanusiaan, Kita serahkan sepenuhnya kepada aparat keamanan. Kami sangat mengutuk pelaku kejadian tersebut, yang telah dilakukan para teroris ini jelas menyakiti hati kita semua sebagai anak bangsa, perbuatan mereka sangat jelas adalah kejahatan terhadap kemanusiaan”sesalnya.

**Baca juga: Mulai Langka, Warga Pandeglang Budaya Ikan Mas Lokal Sinyonya

Giovanny juga mengajak segenap pemuka agama untuk proaktif dalam mengampanyekan gerakan melawan ektremisme dan radikalisme. Juga masyarakat diminta tenang dan tidak terprovokasi. BPU juga mengajak masyarakat untuk memahami akses teror yang bermaksud untuk membuat masyarakat resah. Sebab hal itu salah satu tujuan utama para teroris.

“Masyarakat harus memahami betul bahwa ini merupakan aksi teror . Para teroris menginginkan rasa takut muncul dimasyarakat hingga suasana menjadi resah, untuk itu Stop mempropaganda berita atau gambar aksi aksi korban teroris ini, agar aksi mereka gagal total,”tandasnya.(aep)