1

Airin: Sebelum Mudik Lebaran Lapor Tetangga dan RT

Kabar6.com

Kabar6-Walikota Tangerang Selatan (Tangsel) Airin Rachmi Diany mengingatkan kepada warganya sebelum bepergian mudik lebaran ke kampung halaman. Penghuni rumah mesti mewaspadai agar tak menjadi korban kejahatan.

“Beritahukan ke tetangga terdekat atau RT saat ingin pergi mudik lebaran,” katanya di Ponpes Multimedia Al-Muqriyah, Kecamatan Pondok Aren, kemarin.

Menurutnya, buat yang pergi mudik lebaran bisa hati-hati. Masyarakat harus saling jaga rumah, karena hampir 70 persen masyarakat Tangsel merupakan warga pendatang.

**Baca juga: Bulan Ramadan, Manusia Gerobak Ramai di Bintaro Jaya.

Kepada pengurus RT/RW, Airin mengimbau, lebih meningkatkan pengamanan di lingkungan masing-masing. Terutama di rumah-rumah warga yang ditinggal mudik.

“Belajar pengalaman sebelumya,” ujar Airin yang tampil mengenakan pakaian serba putih. (yud)




Airin dan PWHTS Bukber Anak Yatim di Pondok Aren

Kabar6.com

Kabar6-Raut senyum terus terlihat dari raut 100 anak-anak yatim di Pondok Pesantren Multimedia Multimedia Al-Muqriyah, Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan. Mereka berkesempatan bisa ikut buka puasa bersama Walikota Airin Rachmi Diany.

“Dengan rezeki 1 rupiah pun yang dikeluarkan akan dibalas oleh Allah berkali kali lipat,” kata Airin, Jum’at (24/5/2019).

Melalui acara yang digagas oleh Pokja Wartawan Harian Tangerang Selatan (PWHTS), Airin menyebutkan, bahwa Allah SWT pasti akan mengganjar rejeki umat muslim yang disalurkan kepada anak-anak yatim binaan Ustad Muslihuddin.

Airin juga berpesan kepada anak-anak yatim agar terus mendoakan kepada awak media harian di Kota Tangsel. Harapannya agar bisa terus diberikan kemudahan oleh-Nya dalam mengemban tugas.

**Baca juga: Lapas Pemuda Tangerang Buka Puasa Bersama WBP.

Ketua PWHTS, Sudin Antoro berharap, acara buka puasa bersama itu bisa menanamkan rasa berbagi antar sesama.

“Alhamdulillah Ramadan ini kita masih bisa berbagi, terima kasih kepada para sponsor. Minta doanya kepada anak-anak agar kita sama-sama bisa meraih berkah di bulan Ramadan ini,” ujar Sudin. (Yud)




Airin Raih Walikota Entrepreneur Award 2018 Kategori Investasi

kabar6.com

Kabar6-Walikota Tangerang Selatan (Tangsel) Airin Rachmi Diany meraih penghargaan Walikota Entrepreneur Award 2018 kategori Investasi dari Innovation Network Of Asia (INA APEKSI AWARD 2018) bertempat di Glass House, Ritz Carlton, Jakarta Pasific Place, Rabu (5/12/2018).

Penghargaan yang baru pertama kali ini diselenggarakan oleh Philip Kotler Center For ASEAN Marketing (PK CAM) ini diberikan kepada kepala daerah yang paling kreatif, inovatif dan entrepreurial.

Penyerahan langsung diserahkan oleh Tri Founder PK CAM yang sekaligus Chairman MarkPlus Inc Hermawan Kartajaya.

Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany mengungkapkan, penghargaan ini menambah semangat dirinya untuk terus membangun dan memajukan sector entrepreneurship di Tangsel melalui inovasi pelayanan yang ada.

“Zaman sekarang pola piker terkait birokrasi harus sudah berubah, sekarang saatnya inovasi menjadi bagian penting dalam proses birokrasi menuju entrepreneurship,”ungkapnya.

Dirinya mengatakan kategori penghargaan yang diterimanya terkait investasi melalui Pelayanan perijinan online, sms gateway, tandatangan digital dan QR code.

“Saya berharap penghargaan ini memacu semua pegawai untuk terus berinovasi dan berkarya demi kemajuan kota kita bersama,”singkatnya.

kabar6.com
Walikota Tangerang Selatan (Tangsel) Airin Rachmi Diany meraih penghargaan Walikota Entrepreneur Award 2018 kategori Investasi.(ist)

Dalam sambutannya, Founder PK CAM yang sekaligus Chairman MarkPlus Inc, Hermawan Kartajaya, mengatakan, Walikota Tangsel layak mendapatkan penghargaan ini karena dinilai mampu menyelesaikan berbagai permasalahan diantaranya dibidang investasi, dan menumbuhkan sector entrepreneur.

Dia mengatakan terpilihnya Walikota Tangsel ini berdasarkan penjurian dan melalui proses audiensi langsung dengan Direktur Jenderal Otonomi Daerah dan Klarifikasi dengan tim Direktorat Jenderal Otonomi Daerah terkait ada tidaknya kasus hokum, lama menjabat dan pencapaian minimal status tinggi untuk penilaian kinerja oleh Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia.

“Kita tidak asal memilih, kita melakukan penjurian dan penilaian dari berbagai instansi, seperti International Council For Small Business (ICSB), APEKSI, serta melibarkan direktur jenderal otonomi daerah,”ungkapnya.

Pemenang yang mendapatkan penghargaan harus lulus berbagai syarat, diantaranya bersih dari kasus hukum,mencapai status tinggi dalam penilaian kinerja oleh Kemendagri.(ADV)




Walikota Airin Raih Penghargaan Natamukti Nindya

Kabar6-Kota Tangerang Selatan (Tangsel) dinobatkan sebagai kota terbaik untuk iklim ekonomi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).

Penghargaan yang diberi nama Natamukti Nindya tersebut diterima langsung oleh Walikota Tangsel, Airin Rachmi Diany, S.H., M.H., M.kn, Selasa (28/11/2017) kemarin.

Penghargaan tersebut diberikan pada acara Indonesia Council of Small Business (ICSB) ‘Indonesia City Award’ di Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM), Jakarta.

Penghargaan pun diberikan Menteri Koperasi dan UMK Anak Agung Gede Ngurah Puspayogayang didampingi President ICSB, Hermawan Kartawijaya.

Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany menjelaskan, Tangsel meraih natamukti nindya karena UMKM di Kota Tangsel berkembang pesat. “Keunggulan Kota Tangsel, iklim ekonomi UMKM-nya dinilai terbaik karena berhasil menembus pasar internasional,” katanya.

Walikota Tangsel, irin Rachmi Diany, S.H., M.H., M.kn, saat menerima penghargaan Natamukti Nindya.(ist)

Airin mengatakan, kemajuan UMKM juga ditunjang dengan berbagai program untuk memudahkan UMKM seperti pemasaran produk, pemberian logo halal, pembuatan ijin, pembuatan kemasan dan promosi baik di dalam maupun di luar negeri.

Presiden ICSB Hermawan Kertajaya mengatakan, Pemerintah Kota Tangsel dapat menjadi contoh dalam peningkatan geliat UMKM bagi Kota/Kabupaten lain di Indonesia.

“Penghargaan natamukti nindya ini Kota Tangsel yang diterima langsung oleh Walikotanya yakni Airin Rachmi Diany, Kabupaten Kulon Progo yang diterima langsung oleh Kadis Perindustrian dan Perdagangan dan Kota Makasar yang diterima langsung oleh Kadis Koperasi dan UKM,” ujarnya.

Sedianya, ada 15 kota dan 17 kabupaten di Indonesia yang juga meraih penghargaan Natamukti Nindya.

Lebih lanjut Hermawan mengatakan, UMKM merupakan cara yang terbaik menumbuhkan etos Perekonomian yang baik di Indonesia. Karena, anggota Koperasi adalah sebagian Besar adalah UMKM dan sebagaimana 80 persen Pergerakan Perekonomian di Indonesia adalah UMKM.

“Maka kami tidak bisa begitu saja membiarkan mereka terlantar begitu saja,” ucapnya.

Dengan adanya penghargaan ICSB ini, Hermawan berharap dapat Memotivasi para Kepala Daerah agar lebih memperhatikan UMKM di semua daerah.**Baca juga: Kota Tangsel Raih Swasti Saba Wiwerda Tingkat Nasional Tahun 2017.

“Natamukti yang dalam sansakerta berarti Pemimpin yang Mulia diharapkan dapat memotivasi Para Kepala Daerah untuk lebih memperhatikan UMKM di daerahnya,” pungkasnya.(ADV)

Buat Anda Yang Masih Kepo Tentang Kota Tangsel, yuk klik: ww.tangerangselatankota.go.id/




Kota Tangsel Raih Swasti Saba Wiwerda Tingkat Nasional Tahun 2017

Kabar6-Kota Tangerang Selatan (Tangsel) meraih Swasti Saba Wiwerda tahun 2017, artinya penghargaaan ini naik dua tatanan dibandingkan tahun sebelumnya, Tangsel meraih Swasti Saba Padapa.

Penghargaan Swasti Saba Wiwerda ini meliputi tiga sampai empat tatanan yang dinilai oleh Kementrian Kesehatan berkerja sama dengan Kementrian Dalam Negeri (Kemendagri).

Diraihnya penghargaan ini, setelah Kota Tangsel menyiapkan empat tatanan yang menjadi objek penilaian, yakni tatanan Perkantoran Sehat, Tatanan Kawasan Pariwisata Sehat, Tatanan Kawasan Permukiman, Sarana Sehat dan Tatanan Kehidupan Masyarakat yang Sehat Mandiri.

Dengan penilaian sebagai berikut Bank sampah, Kelurahan Benda Baru dengan penilaian satu rumah satu Jumantik, Posbindu, Gang Cantik, dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

Penghargaan Swasti Saba Wiwerda.(ist)

Walikota Tangsel, Airin Rachmi Diany, S.H., M.H., M.kn mengaku, bangga dengan penghargaan yang diterima ini. Penghargaan ini sekaligus menjadi motivasi bagi peningkatan kinerja aparatur Pemkot Tangsel dan masyarakat setempat untuk selalu menjaga lingkungan agar lebih baik lagi.

Penghargaan yang diraih ini, tentunya menjadi tugas berat bagi aparatur pemerintah di kota termuda di Provinsi Banten, untuk dapat terus mempertahankan dan meningkatkan pelaksanaan Kota Sehat dengan menambah tatanan lain yang dibutuhkan masyarakat.

Hal itu menurutnya, menjadi tantangan bagi pembangunan Kota Tangsel terutama bidang kesehatan. “Dalam pelaksanaannya diperlukan kerja sama antara pemerintah dan Forum Kota Sehat dengan melibatkan peran serta dari semua lapisan masyarakat,” jelasnya.

Penghargaan yang diterima ini, tegas Airin menunjukan Kota Tangsel, kota yang sehat untuk dihuni. “Kota yang aman, nyaman dan sehat artinya kota kita sangat layak untuk dihuni,” tegasnya.

Kota Tangsel merupakan salah satu kota di Indonesia yang mengikuti verifikasi Kota dan Kabupaten Sehat bersama dengan 173 lainnya yang ada di Indonesia.

“Penghargaan kota sehat ini bertujuan untuk mewujudkan kota yang bersih, nyaman, aman dan sehat yang dilakukan dari berbagai elemen masyarakat,” ungkapnya.

Pelaksana Tugas Dinas Kesehatan Kota Tangsel, Suhara Manullang, mengungkapkan penilaian yang berkompeten dua tahun sekali ini, kota Tangsel menunjukan peningkatan yang sangat signifikan sejak mendapat penghargaan Swasti Saba Padapa (dua tatanan) dan sekarang meraih Swasti Saba Wiwerda.

“Kota Tangsel menambah tatanan Kehidupan Sosial Sehat, sehingga menjadi empat tatanan dan mendapatkan penghargaan Swasti Saba Wiwerda (Kota Sehat dengan 3-4 tatanan). Karena itu, tahun mendatang Tangsel harus mendapat penghargaan Swasti Saba Wistara (5 tatanan ke atas), atau setidaknya mempertahankannya,” ungkapnya.(ADV)

Buat Anda Yang Masih Kepo Tentang Kota Tangsel, yuk klik: www.tangerangselatankota.go.id/




Di Hadapan Gubernur dan KPK, Walikota Airin “Pamer” Program SIMPONIE

Kabar6-Walikota Tangerang Selatan (Tangsel) Airin Rachmi Diany memaparkan keunggulan tentang Sistem Informasi Manajemen Perizinan Online (SIMPONIE) dalam mempersingkat pengurusan perizinan di wilayahnya.

Ya, pemaparan itu berlangsung dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Pimpinan Daerah terkait ‘Evaluasi Percepatan Pelaksanaan Rencana Aksi Pemberantasan Korupsi di Provinsi Banten’ di Aula Gedung DPRD Kota Cilegon, Rabu (18/10/2017).

Sedianya, SIMPONIE merupakan bentuk komitmen Pemerintah Kota (Pemkot) Tangsel dalam peningkatan bidang pelayanan kepada masyarakat, dengan tujuan memudahkan masyarakat dalam mengurus perizinan tanpa harus datang langsung.

Airin menyebut, bila Saat ini, masyarakat di Tangsel tidak perlu lagi datang membawa berkas ke kantor DPMPTSP setempat. Karena sekarang masyarakat sudah bisa melakukan pendaftaran secara online dimanapun dan kapanpun tanpa mengenal ruang serta batas waktu.

Kepala Daerah Se Banten foto bersama Wakil Ketua KPK.(hms)

”SIMPONIE bisa memotong jalur birokrasi dan tidak ada biaya yang dibebankan kepada masyarakat. Dengan teknologi, diharapkan bisa memudahkan masyarakat memperoleh perizinan secara online dan cepat,” jelasnya.

Airin melanjutkan, setelah proses perizinan selesai dan sudah disetujui, maka petugas PTSP akan mengirim berkas melalui jasa kurir PT Pos.**Baca juga: Pengawasan KPK di Banten Makin Ketat.

“Kami sudah bekerja sama dengan PT Pos. Apabila berkas yang diajukan sudah selesai dan disetujui maka petugas kami akan mengirimkan berkas tersebut melalui jasa PT Pos,” ucapnya.**Baca juga: WH Ajak Seluruh Kepala Daerah di Banten Konsisten Cegah Korupsi.

Tampak hadir dalam acara tersebut Wakil Ketua KPK Saut Situmorang, Gubernur Banten Wahidin HAlim, Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy, Sekda Banten Ranta Suharta, Ketua DPRD Banten Asep Rahmatullah, Seluruh Kepala Daerah se-Provinsi Banten, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah dan para kepala SKPD.(BL/Hms)




Jelang Pilkada 2015, Parpol di Tangsel Masih PDKT

Kabar6-Konstalasi politik di berbagai level kompetisi selalu bersifat dinamis. Itu lantaran segala kemungkinan selalu bisa saja terjadi. Begitupun Partai Politik (Parpol) di Kota Tangerang Selatan (Tangsel), masih terus melakukan pendekatan alias PDKT, dan belum resmi menentukan arah koalisi.

 

Ketua Pelaksana Tugas (Plt) Dewan Pimpinan Daerah Partai Nasional Nasional Demokrat (NasDem) Kota Tangsel, Muhammad Basri, bila tensi politik yang terjadi relatif masih stagnan. Kondisinya begitu kentara meski  putaran Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) aromanya sudah terasa.

 

“Kalau obrolan formal belum ada,” ucap Basri sapaan akrab pria tersebut ketika menjawab pertanyaan kabar6 saat menggelar konferensi pers di Jalan Merpati Raya, Kecamatan Ciputat, Rabu (18/3/2015).

 

Menurut Basri, hingga kini NasDem Tangsel belum pernah menjalin atau melakukan komunikasi politik dengan partai lainnya, meskipun waktu pencoblosan tinggal 9 bulan lagi.

 

Seperti diketahui, NasDem sebagai partai pertama di kota pemekaran dari Kabupaten Tangerang yang telah membuka pendaftaran Balon Walikota dibandingkan Parpol lainnya. **Baca juga: Akhir April 2015 NasDem Survey Pilkada Tangsel.

 

Ketua Tim 9 Partai NasDem Kota Tangsel, Ediansyah menerangkan, Tim 9 Partai NasDem telah menetapkan waktu pelaksanaan pendaftaran diselenggarakan pada besok, (19-28/3/2015).

 

Lokasi pengambilan formulir pun satu pintu. Bagi bakal calon kandidat yang ingin berkompetisi bisa datang langsung mengambil formulir pendaftaran di kantor DPD Partai NasDem Kota Tangsel yang terletak di Ruko Urbana Place Nomor B-22, Jalan Raya Merpati, Kecamatan Ciputat.

 

Partai NasDem telah memutuskan untuk tidak membatasi setiap bakal calon walikota dan walikota yang ingin bertarung lewat kendaraan politik besutan Surya Paloh ini.(ard)




Warga Pondok Aren Tagih Realisasi Janji BBWSCC

Kabar6-Belum terealisasinya janji Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) melakukan program normalisasi di Situ Parigi, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), membuat warga sekitar gusar.

Uneg-uneg warga sekitar daerah konservasi dan resapan air itu sudah dipendam sejak lama. Asa warga muncul setelah pihak BBWSCC didampingi pejabat Pemerintah Kota Tangsel meninjau kondisi Situ Parigi.

Jay bin Mursin, warga sekitar mempertanyakan tindaklanjut dari koordinasi yang sudah dilakukan aparatur daerah ke institusi yang berada di bawah kendali Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum.

“Saya mau tanya nih, sejauh mana progres atau memorandum of understanding (MoU) yang sudah dilakukan dengan BBWSCC,” tanya Bang Jay, sapaan akrabnya kepada Walikota Tangsel, Airin Rachmi Diany.

Jay mengatakan, bukannya Situ Parigi menjadi proyek percontohan (pilot project) penanganan situ-situ di Kota Tangsel. Namun sampai saat ini belum ada realisasi yang dilakukan.

“Mana janjinya BBWSCC, kita butuh kepastian dalam pelaksanaan pengerukan Situ,” katanya sambil mengatakan saya meminta jawaban langsung kepada Airin.

“Mumpung bu wali masih jadi walikota, mudah-mudahan sih lanjut mimpin Tangsel,” ujar Bang Jay. **Baca juga: DTKBP Tangsel Segera Lelang 33 Paket Proyek.

Selama ini yang diperbaiki hanyalah pavling blok jalan setapak (jogging track). Padahal yang dibutuhkan yakni pengerukan Situ.

“Kalau musim hujan, Bintaro dan warga pada berebutan buang air, kalau Situnya tidak dilakukan pengerukan, dan penambalan terhadap yang retak bagaimana bisa menampung air. Padahal itu sangat membantu dalam penanganan banjir di Bintaro,” ungkapnya.(yud)




Warga Serpong Utara dan Ciputat Timur Butuh KUA

Kabar6-Lembaga Kantor Urusan Agama (KUA) di Kecamatan Ciputat Timur dan Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) hingga kini belum terbentuk.

Selama ini, pelayanan KUA pada dua kecamatan dimaksud masih menginduk ke Ciputat dan Serpong. Tentu menjadi tidak efektif, karena jarak tempuh warga setempat cukup jauh.

Warga pada dua kecamatan itu mengusulkan, agar pemerintah daerah bisa secepatnya mendirikan KUA di dua kecamatan dimaksud, demi mempermudahkan pelayanan.

“Jangan sampai karena belum ada KUA malah nikah siri jadi banyak,” terang Masir, warga Cirendeu saat musyawarah rencana pembangunan (Musrenbang) di Kantor Kecamatan Ciputat Timur, Rabu (11/3/2015).

Masir berharap, kalaupun gedung pelayanan belum ada, tapi lembaga pengurus KUA di Kecamatan Ciputat Timur dan Serpong Utara sudah bisa dibentuk.

Pembentukan dan pendirian lembaga ini harus menjadi skala prioritas bagi pemerintah daerah.

“Biar kami dari Badan Amil dan Zakat bisa lebih sinergis lagi. Karena suka bingung, ditambah lagi tingkat pertumbuhan penduduk sudah semakin pesat,” terang Masir.

Di lokasi yang sama, Asisten Daerah II Bidang Pembangunan Sekretariat Daerah Kota Tangsel, Dedi Budiawan, menerangkan bila pembentukan lembaga KUA merupakan otoritas Kantor Kementerian Agama setempat.

Meski begitu Pemkot Tangsel tak akan diam dan tetap akan membantu percepatan adanya KUA di Kecamatan Serpong Utara dan Ciputat Timur. **Baca juga: Warga Ciputat Tuding Apartemen GLK Sumbang Banjir.

Lantaran pemerintah daerah berkewajiban membantu menfasilitasi pencarian pengadaan lahan. “Nantinya dikoordinasikan dengan bagian aset untuk menentukan titik lokasi KUA-nya,” terangnya.(yud)




Soal Lahan TPU, Lurah Serua Bakal “Gedor” Pengembang

Kabar6-Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan (Tangsel) melalui Kelurahan Serua, Kecamatan Ciputat, bakal mempertanyakan penyediaan lahan Tempat Pemakaman Umum (TPU) kepada pengembag perumahan di wilayahnya.

 

 

Lurah Serua, Tomy Patria mengklaim, bila kewajiban pengembang perumahan untuk memberikan sekitar 20 persen lahan Fasilitas Sosial atau Fasilitas Umum (Fasos/Fasus) ternyata belum direalisasikan pengembang perumahan.

 

Alhasil, Tomy harus turun tangan langsung mempertanyakan kepada pengembang, mengingat wilayahnya merupakan bagian dari wilayah Pusat Pemerintah Kota (Puspemkot) Tangsel.

 

“Serua banyak perumahan. Dan, dengan penghuni yang sangat padat, bagaimana nanti dengan masalah pemakamannya. Apalagi bila pengembang tidak memberikan kewajiban 20 persen lahan Fasos Fasum tersebut,” ujar Tomy kepada kabar6.com, Selasa (10/3/2015).

 

Tomy juga mengaku, kepadatan penduduk di Serua saat ini tidak sebanding dengan jumlah TPU yang ada. Hingga kini, cuma ada lima TPU di Kelurahan Serua. ** Baca juga: Usulan Program Musrembang Kecamatan Setu Rp152 Miliar

 

“TPU saja cuma ada lima di Serua. Bila ditambah warga yang tinggal di perumahan, dipastikan tidak ada lahan kosong lagi untuk pemakaman, kecuali setiap perumahan menyediakan lahan Fasos Fasum sesuai aturan,” pungkasnya.(ard)