1

Fantastis, 2 Pasang Kacamata dari Abad Ke-19 Laku Terjual Sekira Rp50 Miliar dalam Sebuah Lelang di Inggris

Kabar6-Rumah lelang Sotheby’s di London, Inggris, melelang dua pasang kacamata dari Abad ke-19 yang berhiaskan berlian dan lensa zamrud seharga sekira Rp50 miliar.

Kacamata tersebut, melansir wionews, dipesan oleh seorang pangeran Mughal India, yang namanya tidak diketahui. Kacamata pertama diberi nama ‘Gate of Paradise’, menampilkan lensa zamrud yang dipasang dalam bingkai berlian. Sementara kacamata kedua dijuluki ‘Halo of Light’, memiliki lensa berlian yang dipasang dalam bingkai bertatahkan berlian.

Lensa tersebut dikatakan berasal dari Abad ke-17, sedangkan bingkainya berasal dari Abad ke-19. “Ada begitu banyak cerita di balik kedua pasang kacamata ini. Zamrudnya didatangkan jauh-jauh dari Kolombia pada abad ke-17 melalui kapal dagang Portugis ke Kesultanan Mughal. Orang Mughal sangat menyukai batu permata,” terang Ms Alexandra Roy, spesialis seni Dunia Islam di rumah lelang Sotheby’s.

“Berlian itu berasal dari tambang Golconda (di India). Di Istana Mughal, ia dibelah dari batu yang awalnya akan memiliki berat dua hingga tiga ratus karat. Berlian-berlian itu lalu dibuat ulang dengan gaya kacamata Abad ke-19 seperti yang tampak sekarang ini,” kata Roy. ** Baca juga: Terdakwa Pembunuhan di Argentina Diusir dari Ruang Sidang Karena Terus Mengeong Bak Kucing

Ditambahkan, “Kita harus sangat berhati-hati mengenai asal-usulnya. Kami sebenarnya sudah tahu tentang kacamata ini untuk waktu yang sangat lama, sejak dekade 1980-an. Barang itu telah melalui uji tuntas internal yang kuat sebelum kami dapat menawarkannya untuk dijual.”

“Kacamata itu telah diperiksa oleh para sejarawan, sehingga mereka pernah dipublikasikan di dunia akademis sebelumnya. Ini adalah pertama kalinya kami menawarkan untuk dijual. Namun, di kalangan akademisi, barang-barang itu sudah terkenal,” jelasnya lagi.(ilj/bbs)




Dijual dengan Harga Fantastis, Rumah Abad ke-19 Tempat Pembunuhan Brutal

Kabar6-Sebuah rumah yang pernah dihuni oleh Lizzi Borden, dan menjadi tempat pembunuhan brutal di abad ke-19, dijual dengan harga fantastis. Diketahui, di rumah itulah Andrew Borden, ayah Lizzi, dan ibu tirinya yang bernama Abby, dibunuh dengan menggunakan kapak pada 1892 silam.

Tidak tanggung-tanggung, melansir Smithsonianmag, rumah yang terkenal horor itu laku dengan harga jual sekira Rp28,1 miliar. Lizzi sendiri dituduh dan diadili atas pembunuhan ganda yang mengerikan, setelah mayat pasangan suami istri tadi ditemukan pada 4 Agustus 1892, di rumahnya yang berlokasi di Fall River, Massachusetts, Amerika Serikat (AS).

Andrew dan Abby ditemukan tewas dengan banyak pukulan fatal di bagian kepala, dan serangan di tubuh keduanya menggunakan kapak, di mana Andrew mendapat sebanyak 11 serangan dan Abby 19 serangan.

Meskipun Lizzie disebut bertengkar dengan ayah dan ibu tiri, serta dianggap oleh banyak orang bersalah, tidak ada bukti secara langsung yang menghubungkannya dengan kejahatan tersebut. Lizzi akhirnya dibebaskan, dan kasusnya tetap tidak terpecahkan.

Saat ini, rumah tersebut dibuka untuk umum sebagai ‘Lizzie Borden Bed and Breakfast/Museum’. Rumah itu masih dilengkapi dengan perabotan, dekorasi, dan memorabilia yang mengingatkan pada peristiwa suram dan seram lebih dari seabad yang lalu.

Namun Menurut daftar yang diposting oleh The Seyboth Team, sebuah agen real estat Massachusetts, pemilik rumah yang sekarang berencana pensiun dan menawarkan hunian tersebut.

Ciri yang tidak biasa dari rumah itu adalah tidak adanya lorong, kecuali untuk pergi ke lantai dua, di mana Andrew Borden sempat merombak rumah tersebut pada 1872.

“Seseorang harus melalui satu ruangan untuk pergi ke ruangan lain,” demikian tulis situs museum Lizzie Borden. ** Baca juga: Unik, Kumbang Purba Berusia 100 Juta Tahun Berbentuk Seperti Sikat

Nah, tata letak rumah tersebut merupakan salah satu detail yang membuat banyak orang pada saat itu mencurigai bahwa Lizzi adalah pembunuhnya. Menurut Cara Robertson, penulis The Trial of Lizzie Borden, Andrew terbunuh sekira satu setengah jam setelah Abby.

Saksi mata menggambarkan, seorang perempuan mirip Lizzi mencoba membeli asam prussic, racun mematikan, di toko obat lokal sehari sebelum pembunuhan.

Perempuan itu menjelaskan bahwa ia membelinya untuk merawat jubah kulit anjing laut. Namun apoteker tersebut menolak untuk menjualnya tanpa resep.

Lizzi juga dikatakan membakar gaun yang dikenakan ketika ia menemukan tubuh Andrew. Diduga, hal itu karena Lizzi secara tidak sengaja menodai gaun tadi dengan cat. Namun, juri tidak yakin dan akhirnya Lizzi dibebaskan.

Meski begitu, ketertarikan publik dengan kisah Lizzi Borden masih ada hingga saat ini.(ilj/bbs)




Ini yang Digunakan Wanita Zaman Dulu Saat Haid

Kabar6-Had atau menstruasi adalah fase alamiah yang dialami wanita setiap bulan. Dan pembalut tentu saja menjadi ‘sahabat’ wanita saat sedang menstruasi. Saat ini ada beragam jenis pembalut dengan desain yang membuat wanita lebih nyaman.

Namun pernahkah Anda bayangkan, apa yang dilakukan wanita pada abad ke-19 saat sedang haid, sedangkan zaman itu pembalut belum didesain secara sempurna? Melansir Sooperboy, kala itu wanita abad 19 harus memakai handuk yang dilipat berulangkali sebagai pengganti pembalut. Saat dirasa sudah tidak nyaman dikenakan karena penuh, mereka lantas mencuci bekas haid hingga bersih kemudian memakainya kembali. Dan mereka harus menjalani ‘ritual’ ini hingga akhirnya pembalut pertama berhasil diciptakan pada 1919 dari cellucotton, yaitu bahan yang terbuat dari selulosa bubur kayu dan kapas dalam jumlah kecil sebagai penyerap yang baik.

Pembalut itu pun tercipta tak sengaja, sebab cellucotton awalnya digunakan sebagai pembalut luka tentara di medan perang sebagai pengganti kapas yang masih sangat langka pada masa itu. ** Baca juga: Rezeki Nomplok, Arloji Milik Pria Ini Dihargai Rp1,1 Miliar

Jadi, beruntung wanita di zaman sekarang, ya.(ilj/bbs)