1

India Punya Cara Unik untuk Atasi Pengemudi yang Gemar Ngebut

Kabar6-India disebut sebagai salah satu negara yang ‘berbahaya’ di dunia dalam urusan lalu lintas. Pada 2007 lalu, lebih dari 130 ribu orang kehilangan nyawa di jalanan India.

Fakta yang memilukan, sebanyak 85 persen dari angka tersebut adalah pejalan kaki dan pengguna sepeda. Kondisi inilah yang membuat Menteri Transportasi Jalan & Bina Marga dan Pelayaran India, Nitin Gadkari, menerapkan sebuah cara unik agar para pengemudi tidak mengebut atau melambatkan laju kendaraannya.

Cara apakah yang dimaksud? Melansir boredpanda, Nitin Gadkari melakukan uji coba dengan mengganti jalan penyeberangan (zebra cross) biasa dengan yang 3D (tiga dimensi). Ia berharap, dengan zebra cross 3D seperti ini para pelanggar batas kecepatan akan melambatkan kendaraan mereka. Dengan begitu, angka kematian atau kecelakaan lalu lintas bisa ditekan.

Ide ini muncul setelah ada keputusan untuk menghapus semua speed breaker (polisi tidur) di jalan raya seluruh India. Menurutnya, polisi tidur juga bisa membahayakan pengemudi yang ngebut. Karena itulah pemerintah setempat mulai mencari alternatif yang lebih aman. ** Baca juga: Ketimbang Menikah, Nenek 109 Tahun Ini Lebih Memilih Permen

Pemerintah berharap, dengan adanya cara alternatif ini maka angka kematian di jalanan di seluruh India bisa berkurang. Terlebih India ternyata adalah negara dengan angka kematian karena kecelakaan paling banyak di dunia.(ilj/bbs)




Tim Arsitek di Beijing Buat Jembatan Beton 3D yang Diklaim Terpanjang di Dunia

Kabar6-Jembatan beton 3 dimensi (3D) sepanjang 26,3 meter yang diklaim terpanjang di dunia, berhasil dibuat oleh tim dari Fakultas Arsitektur Universitas Tsinghua, Beijing, pimpinan Profesor Xu Weiguo.

Jembatan penyeberangan selebar 3,6 meter itu, melansir MSN, membentang di suatu kanal di Distrik Baoshan, Shanghai, dan dirancang oleh Zoina Land Joint Research Center for Digital Architecture (JCDA), sementara pelaksanaannya dikerjakan oleh Shanghai Wisdom Bay Investment Management Company. Bentuk melengkung pada jembatan itu, menurut JCDA, terinspirasi dari Jembatan Anji berusia 1.400 tahun di Zhaoxian, yang merupakan jembatan tertua di Tiongkok.

JCDA percaya bahwa kehadiran suatu jembatan menandai langkah maju penerapan teknologi terbaru yang digunakan sebagai proyek rekayasa di dunia nyata saat ini. “Penyelesaian jembatan penyeberangan ini menandai perwujudan nyata yang menggembirakan dalam perkembangan teknologi, mulai dari penelitian dan pengembangan hingga aplikasi praktisnya,” kata Profesor Xu Weiguo.

Ditambahkan Weiguo, pada saat yang sama keberadaan jembatan ini juga menandai masuknya teknologi cetak dan konstruksi beton 3D ke Tiongkok dalam tingkat yang lebih tinggi berskala global.

Diketahui, jembatan melengkung ini dibangun dari 176 unit beton yang dicetak menggunakan sistem pencetakan bertenaga robot. Semua komponennya dicetak dalam waktu 450 jam. Struktur jembatan itu terdiri dari 44 unit besi berongga, sedangkan deknya dibuat dari 68 unit lantai berbatu yang dicetak dalam bentuk bergelombang dan diisi dengan kerikil putih.

Sementara pegangan tangannya juga dibuat dari bahan yang sama. Semua komponen itu dicetak menggunakan komposit beton serat polietilen dan campurannya. Perancang mengatakan, jembatan itu jauh lebih murah untuk membangun struktur yang dibangun secara tradisional.

“Dibandingkan dengan jembatan konvensional dengan ukuran yang sama, biayanya hanya dua pertiga. Terutama karena pencetakan dan konstruksi bagian utama jembatan ini tidak menggunakan tulangan sehingga menghemat biaya secara signifikan,” jelas Profesor Weiguo.

Pemasangan jembatan ini dilakukan dengan sistem pemantauan yang merekam perubahan bentuk beton seiring waktu. Informasi ini akan digunakan untuk membantu mengembangkan penggunaan pencetakan 3D untuk rekayasa bangunan jembatan. ** Baca juga: Semua Jalan Desa Hilgermissen di Jerman Tidak Punya Nama

Tahun lalu, jembatan baja cetak 3D pertama di dunia diresmikan di Dutch Design Week, Belanda. Sementara di Amerika Serikat, pihak militer juga telah menggunakan pencetakan berteknologi 3D untuk membuat barak bagi para personelnya.(ilj/bbs)