oleh

Salah Label Komposisi Makanan pada Kemasan, Wanita Inggris Ini Tewas Usai Konsumsi Cookies yang Dibeli

image_pdfimage_print

Kabar6-Tragis benar nasib yang dialami Orla Baxendale (25). Wanita Inggris ini harus kehilangan nyawa usai makan cookies yang dibelinya. Bagaimana musibah ini bisa terjadi?

Berawal saat Baxendale, melansir theguardian, membeli Florentine cookies seharga Rp184 ribu dari supermarket Stew Leonard’s, dikemas dalam plastik mika, di mana terdapat label yang menunjukkan nama produk, harga, serta komposisi bahan dasar cookies tersebut. Dari segi tampilan mungkin tidak ada hal yang aneh, tetapi Baxendale tidak menyadari bahwa cookies itu mengandung bahan yang sebenarnya tidak boleh dimakan oleh dirinya.

Rupanya, ada kandungan kacang yang merupakan pemicu alergi Baxendale. Benar saja, tak lama setelah memakannya, Baxendale yang juga seorang penari ini langsung mengalami anafilaksis atau reaksi alergi berat yang menyebabkan shock., hingga nyawa Baxendale tidak bisa diselamatkan lagi.

Sementara itu pihak supermarket memberi pernyataan dengan memperingatkan pelanggan bahwa dalam cookie tersebut terdapat telur dan kacang. Pihak supermarket juga mengakui bahwa cookies yang dibeli Baxendale memiliki label informasi yang salah.

Mereka juga memberi informasi kepada pelanggan lain yang sekiranya sempat membeli produk cookies dengan label salah. Untuk mendapat pengembalian dana penuh, pelanggan perlu membawa produk kembali ke layanan pelanggan Stew Leonard.

Dalam pernyataannya di video, CEO perusahaan bernama Stew Leonard Jr menyampaikan bela sungkawa kepada keluarga Baxendale. Leonard Jr mengklaim pemasok mereka ternyata mengubah resep tanpa memberitahu kepala keamanan supermarket. Dari yang tadinya menggunakan kacang kedelai, pemasok beralih ke kacang-kacangan biasa.

Namun pernyataan itu dibantah oleh perusahaan pembuat cookies bernama Cookie United. Mereka menganggap pihak supermarket yang salah mencetak label. Pada akhirnya, pihak keluarga Orla pun mengumumkan keputusan mereka untuk menuntut jaringan supermarket itu atas kelalaian besar dan ketidakpedulian terhadap hak-hak orang lain. (ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email