oleh

RSU Tangsel Resmikan Masjid Kesembuhan

image_pdfimage_print
Peresmian Masjid Asshyifah di RSU Tangsel.(cep)

Kabar6-Menjelang datangnya Bulan Suci Ramdhan 1438 Hijriah, pihak Rumah Sakit Umum (RSU) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) meresmikan Masjid baru yang diberi nama Assyifah.

Sedianya, Masjid yang berarti kesembuhan itu berada di area belakang gedung RSU Kota Tangsel. Meski kini bangunan masjid masih dalam tahap penyempurnaan, namun sedianya Masjid tersebut sudah bisa digunakan.

Tampak hadir dalam acara tersebut,Sekertaris Daerah (Sekda) Kota Tangsel, Drs. Muhamad M.Si bertindak mewakili Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany dan Direktur RSU Kota Tangsel dr.Suhara Manullang, M.Kes serta para dokter, staff hingga karyawan

Pantauan kabar6.com dilokasi, peresmian gedung Masjid Assyifah yang diawali dengan pembacaan ayat suci Al-quran itu berlangsung khidmat.

Direktur Utama RSU tangsel, dr. Suhara Manullang, M.Kes dalam sambutannya berharap, bangunan masjid bisa dituntaskan secepatnya agar dungsinya dapat memaksimalkan oleh seluruh warga, karyawan RSU hingga keluarga pasien yang datang untuk mmebesuk.

Peresmian Masjid Asshyifah di RSU Tangsel.(cep)

“Kami sediakan juga lahan parkir khusus untuk jemaah masjid. Semoga setalah diresmikan hari ini, aktivitas ibadah berupa salat lima waktu bisa segera dilakukan, termasuk juga aktivitas pengajian bagi karyawan,” ujar Suhara.

Bahkan, lanjutnya, beragam kegiatan keagamaan ummat Islam juga bisa dilakukan di masjid tersebut, seperti bakti soasialhingga Isra Mi`raj, Maulid Nabi Muhammad SAW, dan lainnya.

“Apalagi ini sudah menjelang Bulan Ramadhan, semoga nanti masjid ini bisa digunakan untuk salat taraweh berjamaah, tadarusan serta buka puasa bersama,” ujar dr. Suhara Manullang, M.Kes lagi.

Sementara itu, Sekda Tangsel, Muhammad berharap dengan kehadiran masjid baru tersebut pelayanan RSU Kota Tangsel bisa lebih baik dan ramah.

“Pelayanan tidak boleh tebang pilih. Jangan karena melihat yang datang berobat adalah seseorang pejabat kemudian dilayani. Nah, nanti kalau yang dfatang orang biasa bagaimana? apakah tidak dilayani? Kan gak boleh ya harus tetap sama pelayanannya,” ujar Sekda mengingatkan.(ADV)

Print Friendly, PDF & Email