oleh

Ratusan Masyarakat Punguti Sampah di Alun-alun Serang

image_pdfimage_print

Kabar6-Ratusan masyarakat dan anggota puluhan komunitas di Banten melakukan program “Operasi Semut”, dengan memunguti sampah yang berserakan di Pendopo Lama Gubernur Banten, Alun-alun Serang, hingga jalanan protokol Kota Serang melalui program #SayangBanten.

 

Acara ini yang digagas oleh pemuda, pelajar, komunitas fotografer, seniman dan budayawa, wartawan, komunitas satwa, hingga group marching band, bertujuan untuk mengingatkan kepada masyarakat luas, bahwa menjaga Banten bisa dilakukan dari hal terkecil, yakni memungut sampah di pinggir jalan hingga membuang sampah pada tempatnya.

 

“Esensi gerakan #SayangBanten, kegiatan yang bukan sporadis namun syarat makna. Semua komponen musti mengapresiasi, dengan gotong royong bebersih. Kita semua tau, Desember 1945 Bung Karno di Alun-alun Serang juga melakukan hal yang sama (memungut sampah), hanya saja situasinya beda. Kalau dulu masa penjajahan kolonial Belanda, kalau sekarang mentalnya seperti kolonial Belanda,” kata budayawan asal Tangerang, Tubagus (Tb) Saptani Suria, Minggu (6/9/2015).

 

Kaum muda yang selama ini dikenal sebagai kaum hedonis dan konsumtif terbantahkan dengan kehadiran warga Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, yang ikut serta dalam acara #SayangBanten dengan memunguti sampah di sekitar jalan protokol Kota Serang.

 

“Kegiatan ini salah satu bentuk kepedulian terhadap Banten,” kata peserta “Operasi Semut”, Hendra Gunawan, Minggu (6/9/2015).

 

Menurut Hendra, dalam membangun, merawat, dan menyayangi Banten tak hanya bisa berpangku tangan terhadap peran serta pemerintah yang sudah dianggap terlalu banyak persoalan. ** Baca juga: Jaga Lingkungan & Warganya, Legislator Ini Minta Proses Perizinan di Kota Tangerang Transparan

 

“Mungkin mereka (pemerintah) lelah dan melemah. Kalau bukan kita siapa lagi,” tegasnya.(tmn)

Print Friendly, PDF & Email