1

Proyek Pembangunan Jembatan Penghubung di Tangerang Dinilai Lamban

kabar6.com

Kabar6-Proyek pembangunan jembatan penghubung kecamatan antara Kelurahan Kuta Baru, Kecamatan Pasar Kemis dan Desa Karet Kecamatan Sepatan, kabupaten Tangerang, dinilai lamban.

Pasalnya, proyek yang dibiayai melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Tangerang tahun 2018 sebesar Rp911.871.000 harusnya sudah terpasang tiang pancang.

Seorang warga Kelurahan Kuta Baru, Keling mengatakan, bangunan jembatan lama sepanjang 15 meter dan lebar 2.5 meter itu dibongkar sejak Maret lalu.

Namun, hingga kini belum terpasang tiang pancang. Dirinya menduga, lamanya proses pembangunan jembatan tersebut karena mengalami kendala. Menurutnya pada plang proyek tertulis pelaksanaan proyek selama 120 hari.

“Pembangunan jembatan yang menelan anggaran Rp 91.871.000 ini diubah menjadi lebar berapa, kami belum tahu. Sebelumnya kami rapihkan jembatan ini saat Ramadan lalu, sebab pengajuan pembangunan sejak 2014 lalu belum terealisasi. Kami pun berinisiatif merapihkannya,” kata Keling, Selasa (28/8/2018).

Keling menuturkan, jembatan penghubung antara Kecamatan ini sebagai jalan alternatif yang digunakan pengendara sepeda motor dan mobil dari mana saja. Setelah ada proyek pembangunan ini para pengendara tidak bisa melintas lagi.

“Sementara untuk warga disini yang ingin nyebrang masih bisa lewat, karena disediakan jembatan bambu untuk digunakan pejalan kaki,” tuturnya.

Ditemui terpisah, salah seorang pekerja proyek pembangunan jembatan, Agung mengatakan molornya pembangunan proyek jembatan penghubung ini dikarenakan besi pengebor sepanjang 20 meter tertancap ditanah.

Menurutnya, tertanamnya besi itu akibat patah setelah setelah menjalani proses pengeboran untuk membuat lubang tiang pancang jembatan.

“Sekarang kami berusaha untuk mengambil besi pengebor sepanjang 20 meter yang patah tetanam itu. Ketika besi pengebor patah, itu dikerjakan tukang-tukang sebelumnya,” kata Agung.

Agung menjelaskan, kalau besi pengebor ini belum diangkat, maka proses pembuatan tiang pancang tidak dapat diteruskan. Sebab, tiang pancang dibangun menggunakan kerangka besi yang harus dimasukkan kelubang.

Menurutnya, pihaknya tidak merubah letak tiang pancang yang sudah ditentukan untuk pembangunan jembatan diatas irigasi yang dikenal Kali Kampung Karet Kavling ini.**Baca juga: Pengusaha Kabupaten Tangerang Desak ULP Bentuk Badan Sendiri.

“Saya melanjutkan, pembangunan jembatan ini setelah Lebaran Idul Adha lalu. Saat ini, kami masih berusaha mengangkat besi pengeboran yang tertanam di lubang untuk tiang pemancang jembatan,” jelasnya.(Ver)