oleh

Pilgub Banten 2017 Terdeteksi Rawan Konflik

image_pdfimage_print
Wahidin Halim dan Rano Karno.(ist)

Kabar6-Ajang pesta demokrasi dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Banten 2017 mendapat perhatian ekstra dari aparat keamanan ekstra.

Langkah antisipasi ini menyusul telah terindentifikasinya kerawanan konflik antarmassa pendukung pasangan calon.

Kapolres Tangerang Selatan (Tangsel), Ajun Komisaris Besar Ayi Supardan mengungkapkan, pesan waspada telah disampaikan oleh‎ institusi Badan Intelijen Negara (BIN).

Pasalnya, dalam hajatan politik tahun ini Banten termasuk diantara empat daerah di Indonesia yang berpotensi terjadi konflik.

“Kalau informasi dari BIN, Banten itu kesebut paling rawan‎ konflik,” katanya dalam acara Silaturahmi dan Deklarasi Damai di Tandon Ciater, Kecamatan Serpong, Senin (1/11/2016).

Ayi menyebutkan, berdasarkan analisa komprehensif yang telah dilakukan BIN, daerah paling rawan konflik antara lain, Aceh, DKI Jakarta, Papua, Gorontalo dan Banten.

Menurutnya, kabar terdeteksi paling rawan konflik membuatnya heran hingga ia pun sempat bertanya kepada sejumlah tokoh masyarakat di Banten. Sebab bila berkaca dari wilayah yang dipimpinnya keamanan Kota Tangsel cenderung masih bisa terkendali.**Baca juga: Pembangunan RSUD Pantura Ditarget Rampung 2017.

“Kami sudah membuat peta pengamanan dan kendali operasi bersandi Mantap Praja 2017,” terang Ayi.**Baca juga: KPU Kabupaten Tangerang “Rangkul” Penyandang Disabilitas.

Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Muhammad Iriawan juga telah menginstruksikan kepada seluruh perwira tinggi di tingkat resort agar‎ terus menggalang komunikasi.**Baca juga: Pilgub Banten 2017, Ini Wilayah Rawan Konflik di Kabupaten Tangerang

Langkah tersebut untuk meminimalisir terjadinya konflik kepentingan selama pesta demokrasi bergulir.**Baca juga: Kapolda Akui Pilgub Banten 2017 Rawan Gesekan.

“Kami bisa belajar dari pemilihan walikota 2015 kemarin untuk masalah penanganan keamanannya,” tambah Ayi.(yud)

Print Friendly, PDF & Email