oleh

Perlu Transportasi Terintegrasi Menuju Pelabuhan Merak

image_pdfimage_print

Kabar6-Demi kelancaran dan memudahkan masyarakat bepergian dari Pulau Jawa ke Sumatera atau sebaliknya, diperlukan moda transportasi terintegrasi di Pelabuhan Merak.

Dimana, kapal, kereta api dan bus, mudah diakses masyarakat dari manapun.

Pelabuhan Merak sejak zaman dahulu, sudah di rancang sebagai lokasi moda transportasi terpadu. Terbukti kala itu, gerbong kereta api bisa langsung masuk ke dalam kapal dan menyebrang ke Pulau Sumatera.

“Kita harapkan moda transportasi massal, penyebrangan dan kereta api bisa terkoneksi dengan baik. Perlunya stasiun yang terintegrasi dengan terminal terpadu Merak. Respon ASDP bagus, tapi dari kereta api belum, kita sangat mendorong kereta api,” ujar Bambang Haryo, pengamat transportasi laut, di kantor BPTD Banten, pada Selasa malam, (23/08/2024).

**Baca Juga: Kehabisan Tiket Saat Arus Mudik Idul Fitri 2024, Begini Solusi ASDP di Pelabuhan Merak

Kemudian, salah satu cara agar PT ASDP Indonesia Ferry tidak kehabisan tiket seperti arus mudik Idul Fitri 2024, sekaligus memperlancar arus transportasi, diperlukan penambahan tiga pasang dermaga di Pelabuhan Merak dan Bakauheni.

“Ada penambahan tiga pasang dermaga, karena setiap dermaga berisi 4 kapal, misalkan 10 dermaga itu 40 beroperasi dan 28 itu off untuk siap berlayar,” tuturnya.

Penambahan tiga dermaga juga sekaligus menyediakan ketersediaan transportasi laut di lintasan Selat Sunda. Sehingga tidak ada lagi kehabisan tiket saat arus mudik Idul Fitri 2024, seperti yang dikatakan pihak PT ASDP Indonesia Ferry.

Saat ini, ada 68 kapal Roll On Roll Off atau RoRo yang ada di Selat Sunda dan bersandar di tujuh dermaga. Jika bisa ditambah tiga dermaga lagi, maka ada 40 kapal yang beroperasi dan 28 istirahat untuk bergantian berlayar.

Penambahan dermaga bisa dilakukan sendiri oleh PT ASDP Indonesia Ferry atau menggunakan Penanaman Modal Nasional (PMN).

“Pelayanan tertinggi itu ketersediaan kapasitas angkut, ketersediaan kapasitas terpasang, kalau tidak menyediakan kapasitas angkut maka transportasi itu gagal, tiket misalnya moda transportasi 6 bulan sebelumnya kehabisan, itu artinya gagal, perhubungan gagal, transportasi gagal, jadi ini yang tidak boleh terjadi di semua moda transportasi di Indonesia,” terangnya.(dhi)

Print Friendly, PDF & Email