oleh

Pemkab Lebak Berharap Penetapan Geopark Bayah Dome sebagai Geopark Nasional Disetujui Tahun Ini

image_pdfimage_print

Kabar6-Pemerintah Kabupaten Lebak berharap penetapan Geopark Bayah Dome sebagai Geopark Nasional bisa disetujui tahun ini.

Hal itu disampaikan Pj Bupati Lebak Iwan Kurniawan saat menghadiri Focus Group Discussion (FGD) Penetapan Geopark Bayah Dome sebagai Geopark Nasional, Selasa (2/7/2024).

“Kami berharap penetapan Geopark Bayah Dome sebagai Geopark Nasional melalui SK Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI dapat segera disetujui pada tahun 2024,” kata Iwan.

Melalui FGD, Ada 3 tujuan yang ingin dicapai oleh pemerintah daerah. Pertama, menyampaikan hasil verifikasi teknis (verifikasi dokumen dan penilaian lapangan). Kedua, menyamakan persepsi dengan para pemangku kepentingan, dan ketiga yakni meningkatkan peran pemangku kepentingan. **Baca Juga: Pj Bupati Lebak Persilahkan Jalan Rusak Diviralkan

“Sesuai arahan kebijakan pembangunan Lebak yang tertuang dalam RPJMD Tahun 2019-2024, di mana puncak terwujudnya visi Kabupaten Lebak sebagai destinasi wisata unggulan basional berbasis potensi
Lokal dicapai dengan ditetapkannya Geopark Bayah Dome menjadi Geopark Nasional,” terang Iwan.

Melansir situs geoparkbayahdome.com, berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2019 tantang Geopark menyebutkan, tamanbumi (Geopark) merupaka sebuah wilayah geografis tunggal atau gabungan yang memiliki situs warisan geologi (Geosite) dan bentang alam yang bernilai,terkait aspek warisan geologi, jeragaman geologi, keanekaragaman hayati, dan keragaman budaya.

Kubah Bayah (Bayah Dome) secara geologi sudah cukup di kenal secara Internasional, sejak Van Bemmelen, seorang ahli geologi berkebangsaan Belanda membuat buku tentang Geologi Indonesia yg di terbitkan tahun 1949 yang didalamnya membahas tentang pembentukan Kubah Bayah.

Kubah Bayah (Bayah Dome) adalah sebuah struktur atau bentang alam gunungapi yang berumur Neogen sampai Kuarter (23 – 0.01 Juta tahun lalu). Bagian tengah dari Bayah Dome tersebut terdiri atas batuan hasil erupsi gunungapi yang terbentuk pada periode waktu tersebut.

Di kawasan Bayah Dome tersebut juga terbentuk cebakan-cebakan emas, perak dan bahan galian logam lainnya yang bernilai ekonomis, sehingga dikenal juga sebagai kawasan “ Gold District ” (Distrik Emas), sehingga kawasan ini sudah dikenal sebagai tambang emas sejak zaman penjajahan (kolonialisme), dan masih tetap berlangsung aktifitas penambangan di beberapa tempat sampai hari ini.

Di bagian utara-tengah, memiliki zona depresi (lembah) yang dikenal sebagai Zona Depresi Citorek dengan komposisi batuan umumnya piroklastik tuf.

Sehingga secara internasional, nama Bayah Dome sudah banyak dikenal, khususnya di kalangan para ahli kebumian (geologi), sehingga dikenal pula ada tipe mineralisasi emas Cikotok dan tipe Pongkor.(Nda)

Print Friendly, PDF & Email