oleh

Pemecatan Dosen Bercadar, HMI Ciputat Anggap Rektor UIN Otoriter

image_pdfimage_print
Pengurus HMI Cabang Ciputat, Muhamad Asep Saefullah.(yud)

Kabar6-Pemecatan terhadap seorang dosen kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta‎, Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menuai reaksi kontra.

Betapa tidak, dalil pemecatan dosen wanita tersebut hanya karena merujuk penampilan bercadar dan indikasi terlibat dalam organisasi ektrem.

Pengurus Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Ciputat, Muhamad Asep Saefullah, mengatakan adanya keanehan dari kebijakan Rektor Dede Rosyada. Dosen yang bercadar di pecat dari kampus dengan alasan dosen tersebut “terindikasi” terlibat organisasi ekstrem.

“Saya ini heran, kenapa rektor UIN saat ini jadi latah,” katanya lewat keterangan resminya kepada kabar6.com‎, Senin (1/8/2017).

Sebagai aktivis HMI, Asep mengaku kecewa atas sikap rektor yang juga alumni HMI karena dianggap berpandangan sempit. Dede cepat memvonis seorang dosen yang hanya baru terindikasi terlibat dalam organisasi ekstrem.

“Ingat baru terindikasi loh, belum terbukti!. Sepengetahuan saya kampus UIN Jakarta itu sangat inklusif, melihat segala bentuk perbedaan bukan sebagai lawan ataupun ancaman, melainkan sebagai suatu kekayaan,”‎ terangnya.

Asep menambahkan, ia melihat UIN Jakarta di bawah kepemimpinan Rektor Dede Rosyada terkesan otoriter. Karena bukan kali ini saja beliau membuat keputusan yang justru mengundang sensasi.

Masih teringat dalam benak seluruh civitas akademi UIN Jakarta, saat Dede baru terpilih sebagai Rektor langsung mengganti serta memberhentikan beberapa Dekan secara sepihak dan terkesan politis.**Baca juga: Domisili Fiktif, OPD Penerbit Surat Izin di Tangsel Harus Dibenahi.

Kedua, soal Uang Kuliah Tunggal (UKT) dan Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH) yang disahkan tanpa persetujuan mahasiswa. Disahkannya ketika mahasiswa sedang libur kuliah.**Baca juga: Kampus UIN di Tangsel Pecat Dosen Bercadar.

“Mungkin sebentar lagi, laki-laki yang berjanggut, entah itu mahasiswa atau dosen akan dikeluarkan dari lingkungan kampus,” ujar Asep bernada menyindir.(yud)

Print Friendly, PDF & Email