1

Jasad Wanita Ditemukan Membusuk di Ciledug

kabar6.com

Kabar6-Jasad wanita diketahui bernama Endah (64) ditemukan tak bernyawa dan membusuk di rumahnya di Perumahan Japos, Ciledug, Kota Tangerang pada Kamis (26/7/2018).

“Itu mayat udah tiga hari lalu. Ditemukan sama tetangga sebelahnya mencium bau, kan itu komplek, jadi kecium,” ujar Kapolsek Ciledug, Kompol Supiyanto saat dimintai konfirmasi.

Menurutnya, bahwa korban meninggal karena sakit darah tinggi yang sudah diidapnya sejak lama.

“Karena sakit. Keluarga juga udah ngomong kalau sakitnya udah lama karena darah tinggi. Udah tua juga, lahirnya tahun 1954,” tambah Supiyanto.

Pasalnya, saat korban meninggal dunia, pihak keluarganya mengaku tidak ada yang mengetahuinya, sebab detik-detik korban meninggal dunia, dia sebatang kara dirumahnya tanpa ditemani anaknya yang sudah bekeluarga semua.**Baca juga: Sepanjang 2017, Disbudpar Kota Tangerang Copot 34 Ribu Reklame Ilegal.

“Enggak ada tanda-tanda kekerasan juga, tadi ada orang dari puskesmas dan dokter yang periksa,” sambung Supiyanto.(RAS)




Tangerang Fashion Carnival Meriahkan Apeksi XIII di Tarakan

kabar6.com

Kabar6-Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang menampilkan eksotis dan uniknya busana dari Tangerang Fashion Carnival di acara Rapat Koordinasi Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) XIII, Tarakan, Kalimantan Utara.

Selain penampilan Tangerang Fashion Carnival, pemkot Tangerang juga menampilkan Barongsai yang dipadukan dengan tarian tradisional Tangerang.

Tak heran bila penampilan para penari tersebut menarik perhatian masyarakat yang hadir untuk berfoto dan berselfie dengan para penari. “Ini simbol akulturasi budaya di kota Tangerang,” kata Wakil Walikota Tangerang Sachrudin, Rabu (26/7/2018).

Selain itu, Sachrudin juga berharap agar Apeksi dapat dijadikan ajang saling bertukar informasi perihal potensi daerah masing-masing dan dapat menjalin komunikasi yang lebih baik lagi.

“Kita harus jeli dan peka dengan potensi yang ada di Kota Tangerang, terus gali potensi-potensi yang ada karena di masing – masing daerah itu mempunyai potensi yang berbeda, dengan adanya pertukaran informasi ini dapat membawa inspirasi kita mengembangkan potensi yang ada,” tutur Sachrudin.

Sachrudin mencontohkan, bagaimana wilayah kota lain memberdayakan UMKMnya agar kegiatan ekonomi tidak hanya dilakukan oleh pengusaha-pengusaha besar.

“Melainkan geliat ekonomi pun bisa dirasa dan diselenggarakan secara optimal oleh masyarakat kecil kita,” papar Sachrudin.

Seperti diketahui, Apeksi tahun ini dihadiri dan dibuka secara resmi oleh Direktoral Jenderal Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri Sumarsono.**Baca juga: Polisi Bantah Ada Korban di Job Fair Tangerang.

Dalam sambutannya, Sumarsono menekankan kerja sama antar daerah dalam rangka meningkatkan kesejahteraan rakyatnya dapat terjalin dengan baik. (fit/hms)




Polisi Bantah Ada Korban di Job Fair Tangerang

kabar6.com

Kabar6-Polisi membantah tentang dikabarkan seorang pencari kerja pada acara Job fair terinjak-injak saat sedang mengantre dan berdesak-desakan di Mall Metropolis Town, Tangerang.

Video yang beredar di media sosial tersebut terlihat peserta job fair berdesakan saat memasuki area bahkan petugas keamanan pun tampak kerepotan mengatur para pencari kerja.

Kapolsek Tangerang, Kompol Ewo Samono membantah ada seorang pencaker yang terinjak-injak saat berdesakan mengantre di booth perusahaan yang tersedia.

“Tidak ada yang terinjak. Tidak ada korban juga, hanya memang berdesak-desakan,” ujar Ewo saat dikonfirmasi, Kamis (26/7/2018).

Ia juga menjelaskan bahwa acara yang disambangi ribuan pencari kerja tersebut turut dijaga juga oleh jajarannya.

“Ada anggota juga yang turun untuk pengamanan di sana,” tandasnya.**Baca Juga: Rumah Pangan Kita, Upaya Stabilisasi Harga Sembako di Banten.

Diketahui, Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kota Tangerang kembali menggelar Job Fair Mall Metropolis Tangerang, pada Selasa (24/7/2018) hingga Kamis (27/7/2018).

Dalam Job Fair 2018 ini, Disnaker Kota Tangerang membuka 42 stand untuk 42 perusahaan di Kota Tangerang. (RAS)




Rumah Pangan Kita, Upaya Stabilisasi Harga Sembako di Banten

Kabar6-Kapolda Banten, Brigjen Pol Listyo Sigit Prabowo, meresmikan Rumah Pangan Kita (RPK), di TK Kemala Bhayangkari.

“Yayasan TK Kemala Bhayangkari, ikut stabilisasi harga. Meresmikan satu RPK,” kata Kapolda, Brigjen Pol Listyo Sigit Prabowo, saat ditemui di lokasi, Kamis (26/07/2018).

Untuk wilayah hukum Polda Banten, sudah ada 65 RPK, yang akan terus bertambah jumlahnya, di seluruh tingkatan hingga ke Polsek.

“Dengan adanya RPK yang dibuat TK Kemala Bhayangkari, akan diteruskan ke tingkatan Polres dan Polsek. Agar masyarakat dapat mendapatkan kepastian sembako itu selalu ada,” terangnya.

Masyarakat gak perlu khawatir, karena harga jual di RPK, menerapkan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan oleh pemerintah.**Baca Juga: Sepanjang 2017, Disbudpar Kota Tangerang Copot 34 Ribu Reklame Ilegal.

“Jadi ini, semacam operasi pasar jenis baru. Dengan jaringan yang sampai ke pelosok, jadi harga tetap stabil,” jelasnya.(dhi)




Sepanjang 2017, Disbudpar Kota Tangerang Copot 34 Ribu Reklame Ilegal

kabar6.com

Kabar6-Sepanjang tahun 2017, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Tangerang mengklaim, telah mencopot sebanyak 34 ribu reklame komersil yang terpasang secara ilegal diwilayahnya.

Aneka reklame ilegal yang ditertibkan tersebut, seperti Sedot WC, Badut, Alat Vital, Sekolah, hingga reklame Perumahan dan pinjaman dana.

“Selain tanpa izin, penertiban juga dilakukan karena keberadaan reklame tersebut merusak keindahan kota,” ujar Kasi Dekorasi Kota dan Reklame pada Disbudpar Kota Tangerang, Cisyana, Kamis (26/7/2018).

Cisyana menyebut, untuk langkah penertiban tersebut, pihaknya sengaja membentuk tim lapangan berjumlah 14 orang. Tim lapangan tersebut bertugas untuk mencopot spanduk maupun banner yang tidak punya izin.

“Untuk reklame kita punya tim di lapangan, jadi kita setiap hari turunin reklame atau spanduk yang lebih condong milik komersil,” ujar Cisyana.

Diakui Cisyana, bahwa pelaku pemasangan reklame ilegal tersebut sangat bandel dan nekat memasang spanduk tanpa izin. Bahkan, timnya di lapangan tetap kerap main kucing-kucingan dengan pelaku pemasangan spanduk ilegal tersebut.

“Ya kita kucing-kucinganlah, setelah dibersihkan besoknya ada lagi, mereka sebenarnya tahu aturan, imbauan juga sudah kita lakukan, tapi mereka tetap bandel,” ujarnya.**Baca juga: Soal Pengangguran di Kota Tangerang, Begini Saran Gubernur Banten.

Cisyana menambahkan, berbagai macam reklame ilegal sangat mudah ditemukan di pinggir jalan perkotaan, biasanya, reklame tak berizin itu dipasang menempel pada pohon, pagar taman, rambu lalulintas hingga tiang listik, menurutnya, lokasi favorit yang dijadikan sebagai tempat komersial memasang reklame berada di sepanjang Jalan Kali Sipon, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang.(Zak)




Rusak Masa Depan, Zaki Imbau Generasi Muda Segera Jauhi Narkoba

kabar6.com

Kabar6-Bupati Tangerang terpilih, Ahmed Zaki Iskandar mengimbau kepada para generasi muda untuk segera jauhi narkoba. Tidak hanya dapat merusak tubuh, namun juga dapat menjauhkan diri dari kehidupan sosial.

“Generasi muda merupakan yang paling rentan terkena bujuk rayu pengedar narkotika, maka dari itu yang harusnya paling kita jaga,” kata Zaki dalam rangka memperingati hari narkotika Nasional, Kamis (26/7/2018).

Dikatakannya, banyaknya korban narkotika dari kalangan remaja lantaran generasi muda masih mencari jati diri dan masih bersikap impulsif. “Untuk itu, generasi muda seharusnya menyibukkan diri dengan kegiatan yang lebih positif,” ujarnya.

Olahraga, lanjut Zaki, merupakan salah satu contoh kegiatan yang dapat dilakukan generasi muda untuk mengisi waktu dan kegiatan. Dengan olahraga, bukan hanya tubuh bugar tapi juga membuat pikiran lebih jernih dan positif.**Baca juga: Miris, Nenek Renta di Solear 35 Tahun Tinggal di Rumah Reot.

“Olahraga dapat dijadikan kegiatan positif untuk generasi muda, misalkan mengikuti ekstrakurikuler di sekolah, berkumpul dengan komunitas olahraga, sehingga bisa lebih berprestasi dan memiliki nilai positif,” jelas Zaki.

Ia berharap, di peringatan hari narkotika Nasional ini, banyak generasi muda di Kabupaten Tangerang yang terus mengembangkan dirinya ke arah yang lebih positif, terlebih Kabupaten Tangerang memiliki venue untuk Asian Games 2018.

“Saat ini Kabupaten Tangerang dipercaya menjadi venue Asian Games 2018, jadikan itu sebagai motivasi bahwa nantinya generasi muda Indonesia bisa bertarung di kancah olahraga Internasional dengan menjauhi narkotika,” tandasnya. (mer)




Sapi Kurban di Tangsel Dibanderol Rp 28 Juta

kabar6.com

Kabar6-Kurang dari sebulan Hari Raya Idul Adha 1439 Hijriah, pedagang ternak kurban mulai bermunculan di Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Saat ini pedagang baru menyediakan hewan ternak sapi.

Haris, pedagang hewan ternak kurban di Jalan Aria putera, Kecamatan Ciputat, memaparkan harga sapi yang dijajakan berkisar seharga Rp16-28 juta. Harga yang dibanderol tergantung besar kecilnya sapi.

“Yang kecil sekitar 280 kilogram, nah itu seharga 16 juta. Kalau yang paling gede, hampir 500 kilogram, yang 28 juta itu,” katanya, Kamis (26/7/2018).**Baca juga: Aksi Bakar Keranda dan Saling Dorong Warnai Demo di Balaikota Tangsel.

Pria asal Ciputat itu menjelaskan, sapi yang dij ajakan sudah dinyatakan sehat dari tempat asalnya di Bali. Haris bilang, hewan ternak kambing sengaja belum didatangkan.

“Nanti kali sekitar tanggal lima Agustus, baru dateng kambingnya,” ujarnya.(yud)




Angka Pengangguran Tinggi, Gubernur Banten Imbau Pelajar Jangan Salah Pilih Jurusan

kabar6.com

Kabar6-Gubernur Banten, Wahidin Halim mengimbau para siswa SMA dan SMK, untuk tidak salah dalam mengambil jurusan.

ya, imbauan itu disampaikan menyusul angka pengangguran di Kota Tangerang yang mencapai 74.981 jiwa dan didominasi oleh lulusan SMA dan SMK.

Mantan Walikota Tangerang dua periode tersebut menerangkan, bahwa para calon siswa sekolah lanjutan tingkat atas harus memilih jurusan yang sesuai dengan minat dan kebutuhan yang ada saat ini.

“Instruktur guru harus kompeten dan alat praktek harus diadakan. Atau, jurusan-jurusan multimedia sekarang sudah jenuh, kita ganti dengan jurusan kimia. Jadi jangan sampai salah jurusan,” jelas Wahidin di SMKN 2 Tangerang, Kamis (26/7/2018).

Selain itu, Wahidin juga akan menyediakan sekolah-sekolah kejuruan yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan karena dalam hal ini SMA/SMK merupakan kewenangan Pemprov Banten.**Baca juga: Soal Pengangguran di Kota Tangerang, Begini Saran Gubernur Banten.

Dari data yang didapatkan, Dinas Ketenagakerjaan Kota Tangerang mencatat sebanyak 74.981 orang yang berusia produktif saat ini berstatus pengangguran dan didominasi oleh lulusan SMK.(RAS)




Soal Pengangguran di Kota Tangerang, Begini Saran Gubernur Banten

kabar6.com

Kabar6-Gubernur Banten, Wahidin Halim menyebut kaum urban alias pendatang di Kota Tangerang, menjadi salah satu penyebab membengkaknya jumlah angka pengangguran.

Ia melanjutkan, banyaknya kaum pendatang yang datang ke Tangerang tersebut tidak dibekali skill atau pengetahuan dan latar belakang pendidikan yang mumpuni menjadi problem tersendiri.

“Memang ada persoalan di kota ini, pendatang yang tidak terkontrol. Skill mereka datang kesini tidak memadai. Terus juga banyak industri yang mulai berpindah lokasi,” ujar Wahidin, Kamis (26/7/2018).

Mantan Walikota Tangerang dua periode tersebut menerangkan, bila angka pengangguran yang membengkak itu, didominasi oleh lulusan SMA dan SMK.

Sebagai solusi, Gubernur yang akrab disapa WH itupun mendesak Pemerintah Kota Tangerang untuk menciptakan program yang dapat menarik investor agar berinvestasi di Tangerang.**Baca juga: 74.981 Tuna Karya di Kota Tangerang Didominasi Lulusan SMA dan SMK.

“Harusnya Walikota membuat program unggulan, yang bisa mengundang investor datang, dan mengundang masyarakat berinovasi dan membuka lapangan kerja. Ini kan kaitannya dengan investasi,” ujar Wahidin saat ditemui di SMKN 2 Tangerang, Kamis (26/7/2018).**Baca juga: Jumlah Pengangguran di Kota Tangerang Capai 74.981.

Seperti diketahui, Kota Tangerang berada di urutan ke dua terkecil kota/kabupaten se-Provinsi Banten, mengenai angka pengangguran yaitu, sebanyak 74.981 jiwa.(RAS)




Miris, Nenek Renta di Solear 35 Tahun Tinggal di Rumah Reot

kabar6.com

Kabar6-Sungguh miris hidup Nenek Arimi (62). Ya, selama 35 tahun, wanita renta warga Kampung Pabuaran Ranca Balung, RT.03 Rw.04 Desa Solear, Kecamatan Solear, Kabupaten Tangerang ini, tinggal di rumah tak layak huni.

Selain rumah yang dihuni hanya berdinding tepas yang terbuat dari bambu, bagian atapnya pun hanya ditutup menggunakan rumbia.

Ya, sehari-harinya, Nenek Arimi bekerja sebagai petani sekaligus menjadi pesuruh untuk bercocok tanam di sawah milik tetangganya.

Mirisnya, selama berpuluh tahun menempati rumah reotnya, hingga kini nenek Arimi mengaku tidak pernah mendapatkan bantuan dari pihak Desa, Kecamatam, ataupun Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang.

Padahal, selama nenek Arimi tinggal di sana, posisi Kepala Desa sudah tiga kali berganti, bahkan sudah banyak pihak yang datangan ke rumah reotnya untuk mendata, dan memoto, namun bantuan tak kunjung datang sampai sekarang.

“Kalau lagi hujan, airnya pasti menetes ke dalam rumah dan jadi becek, karena rumahnya cuma berlantai tanah. Dan, karena dinding rumah yang terbuat dari bilik, tentu setiap malam kedinginan dan banyak nyamuk,” ucap nenek renta itu lagi.

Nenek Arimi mengakui, bila dirinya hanya bisa pasrah dengan kondisi rumahnya tersebut. Karena, jangankan untuk memperbaiki rumahnya yang reot, untuk mencukupi kebtuhan hidupnya sehari-hari saja terkadang dia sulit.

“Boro-boro buat renovasi rumah, buat makan sehari-hari saja saya sulit. Jadinya ya beginilah, saya hanya bisa pasrah dan berdoa,” katanya.

Rahmat, salah seorang tetangga Nenek Arimi mengatakan, bila Nenek Arimi memang benar warga Kampung Pabuaran Ranca Balung, RT 03 Rw.04, Desa Solear, Kecamatan Solear, yang sudah lama tinggal diwilayah tersebut.

“Dulu dia punya suami, namun sudah meninggal dunia, dan memiliki dua orang anak. Anak Pertamanya bernama Atma (35) dan sudah berkeluarga, sedangkan anak keduanya bernama Santana (30), masih ikut tinggal serumah dengannya, namun sampai sekarang tidak memiliki pekerjaan tetap,” ujar Rahmat lagi.

Setiap hari, kata Rahmat, kegiatan nenek Arimi hanya menjadi petani yang menggarap sawah milik tetangga ketika musim bercocok tanam tiba.

“Namun sekarang apadaya, karena usianya mulai renta dan kondisi fisiknya pun mulai melemah, jadi nenek Arimi sudah jarang pergi ke sawah, karena faktor usia yang sudah cukup tua, harus banyak istirahat di rumah, bila ingin mandi harus mengambil air di MCK, karena tidak memiliki kamar mandi sendiri,” ungkapnya.

Rahmat menambahkan, dirinya sering kali prihatin dengan kondisi nenek Arimi yang dimasa tuanya masih harus bekerja dan tinggal dirumah yang tidak layak huni tersebut.

Tak hanya itu, seharusnya dimasa tuanya sekarang nenek Arimi harus mendapatkan perhatian ekstra dari anak ataupun sanak saudara lainnya, untuk memberikan bantuan makanan ataupun obat-obatan.**Baca juga: Akses Venue Asian Games Tangerang Sempit, Gubernur Banten Tak Berdaya.

“Kita tentu sangat berharap dengan Pemerintah Desa Solear, Kecamatan Solear dan Pemkab Tangerang, bisa membantu membangunkan rumah nenek Arimi, karena beliau tidak mampu untuk membangun, buat biaya makan saja susah, bagaimana mungkin memperbaiki rumah,” ujarnya.(vero)