oleh

Nekat! Peneliti Asal Rusia Operasi Otaknya Sendiri untuk Tanam Chip Elektroda Agar Bisa Kendalikan Mimpi

image_pdfimage_print

Kabar6-Michael Raduga (40), seorang peneliti asal Rusia, nekat mengoperasi otaknya sendiri untuk menanamkan chip elektroda yang suatu hari nanti diklaim dapat mengendalikan mimpi.

Operasi yang berlangsung di rumahnya sendiri di Kazakhstan membuat Raduga kehabisan lebih dari satu liter darah. Dalam sebuah rekaman prosedur, melansir ladbible, terlihat Raduga membuka bagian belakang tengkoraknya dengan bor sambil menahan kulit dengan klip kertas. Studi yang berbahaya tersebut belum muncul di jurnal manapun, namun Raduga mengklaim dirinya perlu melakukan itu sendiri.

“Saya senang saya selama tetapi saya siap untuk mati,” kata Raduga. “Bagi banyak orang, itu akan menjadi semacam hiburan. Sekarang, bayangkan orang lumpuh yang tidak dapat mengalami apa pun dalam hidup ini dan sekarang kami menemukan cara untuk membantunya masuk ke dalam lucid dream di mana segala sesuatu mungkin terjadi. Berhubungan seks, makan sesuatu, lakukan sesuatu yang menarik.”

Diketahui, Raduga merupakan pendiri Phase Research Center yang mengklaim dapat memberikan panduan pemula tentang bagaimana mengalami sleep paralyze, pengalaman ‘keluar dari tubuh’, dan proyeksi astral.

Dengan implan platinum dan silikon terbarunya, Raduga mengklaim telah meningkatkan kemampuan alatnya menggunakan listrik untuk memicu tindakan tertentu dalam mimpi. Raduga berhasil memasukkan chip ke otaknya usai menonton video Youtube bedah saraf selama berjam-jam dan berlatih menggunakan lima domba.

Selama menjalani operasi, pria itu mengaku khawatir akan kehabisan darah, yang dapat berpotensi membuatnya tidak sadarkan diri. Proses operasi akhirnya selesai dalam 10 jam. “Cepat atau lambat secara umum kita akan mengerti bahwa kita memiliki dunia di mana segala sesuatu mungkin terjadi,” ujar Raduga.

Sementara itu, konsultan ahli bedah saraf Universitas Oxford, Alex Green, mengecam tindakan Raduga. “Ini adalah hal yang sangat berbahaya untuk dilakukan. Bedah saraf hanya boleh dilakukan oleh ahli bedah saraf yang berpengalaman dan berkualitas. Segala macam komplikasi bisa saja terjadi,” kata Green.

“Misalnya dia bisa menyebabkan perdarahan dari vena kortikal atau pembuluh intraserebral dia bisa mengalami stroke dengan defisit permanen atau kematian,” sambungnya.

Green menjelaskan hingga saat ini belum ada bukti bahwa sebuah alat dapat digunakan untuk mengubah mimpi. Menurutnya, mungkin masih butuh beberapa dekade untuk membuat hal tersebut terjadi.

“Kelompok kami telah menunjukkan bahwa inti otak dalam tertentu dapat distimulasi untuk mengubah tahapan tidur. Tetapi lebih kompleks dari itu sangat eksperimental,” terang Green.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email