oleh

Nasihat Seputar Diet yang Ternyata Sudah Ketinggalan Zaman

image_pdfimage_print
Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs

Kabar6-Ketika akan menjalankan program diet, atau mungkin saat ini sedang berdiet, Anda tentu sering mendengar banyak nasihat atau saran seputar bagaimana diet itu.

Namun tahukan Anda bahwa beberapa nasihat itu ternyata sudah terlalu kuno untuk diterapkan. Benarkah demikian? Apa saja nasihat yang dimaksud? Dikutip dari Readers Digest, berikut uraiannya:

1. Jangan turunkan berat badan terlalu cepat
Banyak pakar yang tak setuju dengan anggapan bahwa menurunkan berat badan terlalu cepat akan membuat Anda tidak bisa mempertahankan bobot itu dalam jangka panjang.

“Itu tidak benar,” ucap David Allison, PhD, direktur Nutrition Obesity Research Center di University of Alabama at Birmingham (UAB). “Dalam uji-uji klinis, penurunan berat badan secara kilat dikaitkan dengan massa tubuh yang lebih rendah dalam jangka panjang.”

Nasihat terbaru: menurunkan berat badan secara drastis atau menjalani diet secara gila tentu tidak sehat. Namun menurunkan bobot secara perlahan-lahan juga bukan satu-satunya pilihan.

“Beberapa orang lebih termotivasi, bila berhasil menurunkan bobot secara cepat,” kata David. Lakukanlah apa yang sesuai untuk Anda, asal jangan makan kurang dari 1.200 kalori per hari.

2. Selalu sarapan
Awali hari dengan sarapan sehat. Begitu yang banyak didengungkan orang. Namun para peneliti UAB tidak menemukan bukti cukup dari penelitian yang telah menguji apakah sarapan membantu Anda mengurangi berat badan.

Mereka justru menemukan bahwa melewatkan sarapan ternyata tak berdampak apa-apa atau hanya memiliki pengaruh sedikit saja.

“Satu-satunya cara untuk membuktikan hal itu adalah dengan meminta sekelompok pria dan wanita melewatkan sarapan, lalu melihat apakah berat badan mereka bertambah,” ucap David Levitsky, PhD, profesor nutrisi dan psikologi di Cornell University, Ithaca, New York.

Hasilnya, ditemukan bahwa orang-orang yang melewatkan sarapan ternyata mengonsumsi 450 kalori lebih sedikit di penghujung hari dibandingkan mereka yang sarapan.

Nasihat terbaru: walaupun banyak alasan sehat untuk mengawali hari Anda dengan sarapan, jangan merasa bahwa itu wajib Anda lakukan, apalagi jika Anda tak lapar atau sedang mencoba menurunkan berat badan.

4. Makan di rumah selalu lebih baik daripada makan di Luar
“Selama bertahun-tahun, kita pikir kalori makanan dan minuman yang kita beli di luar rumah, minuman bersoda, burger siap saji, kudapan dari mesin yang menyediakan kudapan otomatis, menyumbangkan porsi kalori terbesar dalam pola makan kita,” kata Adam Drewnowski, PhD, direktur Center for Public Health Nutrition di University of Washington, Seattle.

Penelitian terbaru menemukan bahwa makanan dari restoran cepat saji dan restoran dengan layanan lengkap hanya menyumbang 17 hingga 26 persen saja dari total konsumsi kalori kita.

Nasihat terbaru: “Perhatikan baik-baik kuitansi belanja Anda,” saran Adam. Toko biasanya memberi daftar per barang, yang berarti Anda bisa melihat dari mana sumber utama kalori berasal. Anda sebaiknya mengonsumsi sayur dan buah, protein tanpa lemak dan gandum utuh yang seimbang, serta sesedikit mungkin makanan kemasan atau olahan.

5. Perubahan kecil sangat berarti
Ahli nutrisi saat ini mengetahui bahwa persamaan seperti ini tidak berlaku di dunia nyata. Seiring penurunan berat badan, Anda tidak perlu atau membakar lebih banyak kalori.

Nasihat terbaru: pada suatu titik, hal-hal kecil tak akan cukup untuk menurunkan bobot Anda. Buatlah perubahan, selain rutin berjalan kaki tiap hari, Anda mungkin perlu menyingkirkan beberapa ratus kalori misalnya dengan menghilangkan keju dari roti lapis atau mengganti nasi dengan tumisan.

6. Target penurunan bobot yang besar akan Gagal
Penelitian University of Minnesota menemukan bahwa wanita yang memasang target penurunan berat badan secara tidak realistis oleh para peneliti ternyata lebih berhasil mencapai indeks massa tubuh ideal ketimbang mereka yang memiliki target lebih ‘masuk akal’.

Nasihat terbaru: target-target kecil dapat menimbulkan perasaan berhasil yang memotivasi setiap Anda berhasil mencapainya. Namun jangan takut mengejar angka yang lebih besar.

“Optimisme itu membantu,” ucap David. Kuncinya, buatlah langkah-langkah spesifik untuk mencapainya, misalnya berolahraga lima kali seminggu dan mengurangi porsi makan. ** Baca juga: 3 Kebiasaan Buruk yang Sering Dilakukan Saat Olahraga

So, Anda boleh mengabaikan beberapa nasihat yang sudah kuno, dan ikuti yang terbaru.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email