oleh

Mulai September, Bendungan Karian di Lebak Akan Digenangi Air

image_pdfimage_print

Kabar6-Balai Besar Wilayah Sungai Cidanau-Ciujung-Cidurian (BBWSC3) menyampaikan progres pembangunan Bendungan Karian yang merupakan satu di antara proyek strategis nasional (PSN) di Kabupaten Lebak.

“Iya kemarin BBWSC3 menyampaikan progres baik pembangunan fisik maupun pengadaan lahan untuk bendungan tersebut kepada pemda yang diterima langsung Ibu Bupati,” kata Asda I Bidang Pemerintahan Pemkab Lebak, Al Kadri kepada Kabar6.com, Selasa (14/2/2023).

Kata Al Kadri, perwakilan BBWSC3 menyampaikan bahwa, dari kebutuhan lahan seluas 2226,4 hektare dengan jumlah bidang tanah sebanyak 12.003 bidang, hingga 10 Februari 2023 sudah 88,55% atau seluas 1971,51 hektare lahan yang sudah terbebaskan

“Sisanya 254,93 hektare atau 1.434 bidang akan diselesaikan pada kuartal III tahun ini,” ungkap Al Kadri.

Setelah pembebasan lahan seratus persen selesai, direncanakan bendungan terbesar ketiga di Indonesia ini akan mulai digenangi air pada bulan September 2023.

“September itu direncanakan mulai penggenangan setelah lahan seratus persen, dan antara November-Desember kalau semua sudah clear, insya Allah akan diresmikan Pak Presiden, targetnya memang akhir tahun ini,” sebut Al Kadri.

Terkait dengan fasilitas umum mulai dari sekolah, sarana ibadah hingga kantor desa yang juga masuk dalam daerah genangan bendungan yang proses relokasinya sudah dimulai tahun 2021 akan diresmikan bupati Lebak pada tanggal 23 Februari 2023.

**Baca Juga: Partai Gelora Gelar Konsolidasi Kader dan Launching Tagline ‘Indonesia Superpower Baru’ di Tangerang

“Termasuk relokasi makam, mereka menyampaikan bahwa pada tahun 2022 sudah dipindahkan 3.788 makam di 3 desa. Nah tahun ini akan diteruskan memindahkan sisanya sebanyak 6.328,” ujar Al Kadri.

Pemerintah Daerah Lebak, lanjut Al Kadri, berharap Bendungan Karian bisa secepatnya berfungsi, baik untuk menampung air dan merendam banjir.

“Tentunya bermanfaat bagi masyarakat. Ke depan setelah bendungan selesai, masyarakat yang mungkin mata pencahariannya hilang atau beralih karena tadinya punya sawah lalu karena terkena (pembangunan), nanti kita akan fasilitasi usaha di bidang lain. Karena di sekitar bendungan kan rencananya akan dibangun tempat wisata,” kata Al Kadri.(Nda)

Print Friendly, PDF & Email