oleh

Mengenal Tiga Jenis Pengawet Pada Makanan Anda

image_pdfimage_print
Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs

Kabar6-Pengawetan makanan adalah cara yang digunakan untuk membuat makanan memiliki daya simpan yang lama dan mempertahankan sifat-sifat fisik dan kimia makanan.

Ada berbagai teknik pengawetan makanan antara lain pasteurisasi, dimasukkan dalam wadah hampa udara, disinari, menggunakan medan listrik yang kuat, hingga diberi bahan tambahan pengawet makanan.

Meskipun ada pengawet makanan yang aman digunakan, terdapat juga tiga macam pengawet makanan yang sebaiknya dihindari. Apa sajakah itu? Dikutip dari alodokter, berikut hal yang dimaksud:

1. Sodium benzoate atau natrium benzoat
Merupakan zat aditif yang digunakan sebagai pengawet dalam berbagai produk makanan dan minuman olahan. Menurut penelitian, pengawet makanan ini diduga dapat menimbulkan hiperaktif pada anak kecil juga pada mahasiswa, meningkatkan gejala penyakit asma, hingga menyebabkan kanker.

Leukimia dan jenis kanker lain bisa terjadi terutama jika natrium benzoat ditambahkan ke dalam minuman yang rasanya asam (vitamin C buatan). Campuran ini menghasilkan benzene, suatu zat kimia bersifat kanker (carcinogen).

2. Sodium nitrate atau natrium nirat
Merupakan bahan pengawet makanan yang digunakan dalam daging olahan seperti bacon, sosis, dendeng, ikan atau daging asap, dan ham. Menurut dugaan, natrium nitrat mampu meningkatkan risiko penyakit jantung karena dapat merusak pembuluh darah, hingga membuat arteri cenderung mengeras dan menyempit. Nitrat juga dapat memengaruhi cara tubuh menggunakan gula sehingga tubuh rentan terserang diabetes.

Beberapa penelitian pun menunjukkan bahwa mengonsumsi natrium nitrat dalam level tinggi dapat menyebabkan masalah seperti kanker kolorektal, kanker tiroid, kanker pankreas, kanker kerongkongan, kanker lambung, kanker ovarium, kanker darah (leukemia), dan limfoma non-Hodgkin.

3. TBHQ
TBHQ atau tertiary butylhydroquinone atau tert-butylhydroquinone merupakan pengawet bahan tambahan untuk mengawetkan makanan olahan. TBHQ biasanya digunakan untuk minyak nabati, biskuit, mie, makanan beku, atau makanan cepat saji untuk memperpanjang umur simpan produk dan mencegah bau tengik.

Pengawet makanan ini sering kali digunakan bersama dengan zat aditif lain seperti propyl gallate, butylated hydroxyanisole (BHA), dan butylated hydroxytoluene (BHT). Hasilnya, peneliti justru menemukan adanya beberapa masalah kesehatan.

Menurut penelitian, pengawet makanan tersebut dapat meningkatkan risiko tumor pada tikus serta menyebabkan pembesaran hati, efek neurotoksik, kejang, dan kelumpuhan pada hewan laboratorium. Selain itu, BHA dan TBHQ diduga bisa memengaruhi perilaku manusia menjadi hiperaktif dan tidak bisa fokus perhatian pada suatu hal (attention deficit and hyperactivity disorder, ADHD). ** Baca juga: Mitos Tentang Menopause yang Keliru

Jadi teliti lagi komposisi bahan dan jenis pengawet makanan pada kemasan makanan yang akan dibeli demi kesehatan Anda dan keluarga.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email