oleh

LSM Desak Pemkot Tangerang Perketat Pengawasan Karaoke

image_pdfimage_print
Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Merebaknya dugaan praktik tari telanjang (striptease) dan prostitusi dilokasi hiburan malam Karaoke Great Westrean (GW), dibilangan Kebon Nanas, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang, disikapi serius oleh kalangan penggiat Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) di wilayah setempat.

Ya, kalangan LSM mendesak pemerintah setempat untuk memperketat pengawasan terhadap setiap lokasi hiburan malam karaoke sejenis diwilayah yang mengusung motto “Akhlakul Karimah” tersebut.

Pasalnya, aturan di Kota Tangerang sudah sangat jelas dengan adanya Perda nomor 7 dan 8 tahun 2005, tentang pelarangan peredaran minuman keras (miras) dan pelarangan pelacuran.

“Dalam hal ini Pemkot Tangerang harus tegas. Kalau memang ada tempat hiburan yang melanggar, harus disanksi sampai ke pencabutan izin operasional, termasuk Karaoke GW,”  kata Ketua LSM Jaringan Nurani Rakyat (Janur), Ade Yunus, Sabtu (30/1/2016).

Bahkan, Ade menyebut bila sajian tari telanjang di Karaoke GW sudah menjadi rahasia umum. “Jangan tanya sama pengelolanya, soal mereka melanggar atau tidak. Pasti tidak akan mengaku,” ujar Ade.

Desakan serupa juga disampaikan Koordinator Lembaga Kajian Pemerintahan Indonesia (LKPI), Hasanudin Bije. Menurutnya, sanksi pencabutan izin menjadi hal yang setimpal bagi pengelola tempat hiburan malam yang melanggar aturan.

“Pengawasan dan sanksi tegas adalah kunci utama dalam rangka penegakan Perda,” ujar pria yang pernah menjabat sebagai wakil rakyat di Kota Tangerang dari PDI Perjuangan itu lagi.

Sementara, pascamerebaknya pemberitaan tari telanjang, pihak pengelola Karaoke GW diduga makin memperketat pengawasan terhadap para nona, sebutan bagi wanita pemandu lagu di karaoke tersebut. Dan, kondisi itu justru memicu keluhkan dari pelanggan karaoke tersebut. **Baca juga: Wow, Ada Tari Telanjang di Great Western Tangerang?

“Biasanya kita bisa pegang tangan dan meluk wanita pemandu lagu yang menemani kita karaoke disitu. Itu minimal lho. Tapi sekarang, setelah berita itu (tari telanjang) beredar, jadi tidak bisa lagi. Suasana jadi gak enak. Kaku kayak kanebo kering,” ujar salah seorang pelanggan Karaoke GW yang enggan disebutkan namanya kepada kabar6.com. **Baca juga:  Ada Tari Telanjang, Pemkot Ancam Tutup Great Western.

Sayangnya, hingga Jumat (29/1/2016) malam, pihak pengelola karaoke GW masih bungkam. Telpon genggam Benny selaku Manajer Karaoke GW) yang coba dihubungi dalam kondisi aktif. Namun tidak diangkat. **Baca juga: Satpol PP Bakal Telusuri Dugaan “Maksiat” di Karaoke GW.

Sementara, pesan singkat yang dikirim pun hingga kini belum dijawab. Namun demikian, kabar6.com masih terus berupaya untuk mendapatkan klarifikasi terkait dugaan adanya tari telanjang, dari pihak pengelola karaoke tersebut.(alby/abie)

Print Friendly, PDF & Email