Kabar6-Mengonsumsi lebih banyak sayuran mentah, terbukti dapat meningkatkan asupan nutrisi tertentu dan sangat baik untuk kesehatan. Diketahui, Raw Foodism sudah menjadi gaya hidup yang dimulai pada 1960-an, dan benar-benar mulai menjadi cukup terkenal pada 1990-an.
Makanan mentah atau raw food, dilansir Aura, sering dihubungkan dengan peningkatan kejernihan mental, energi, keberadaan dan bahkan dihubungkan dengan keindahan kulit.
Namun, tidak hanya itu, sebenarnya banyak secara ilmiah ada banyak alasan untuk mulai menambahkan banyak raw food pada pola makan Anda.
Buah dan sayuran segar dipenuhi dengan nutrisi berharga, tapi dengan memasaknya, nutrisi pada buah dan sayur bisa hancur. Menurut Bridget Benelam, ilmuwan nutrisi senior di British Nutrition Foundation, vitamin C bisa rusak oleh panas dan juga hilang dalam air, misalnya pada sayuran yang direbus. Semakin lama sayuran dimasak, semakin banyak hilang nutrisinya.
Faktanya, para ahli memperkirakan bahwa sebanyak sepertiga vitamin C dapat habis dalam sayuran yang direbus dalam air hanya dalam waktu lima menit. Brokoli dan selada air juga kehilangan potensi enzim utamanya (myrosinase) jika dipanaskan.
Padahal enzim ini sangat penting karena berkontribusi terhadap pembentukan sulforaphane, senyawa yang diduga memiliki sifat anti-kanker dan mengurangi risiko sakit maag.
Sebuah studi di Journal of Agricultural and Food Chemistry menemukan bahwa orang yang mengonsumsi brokoli mentah menyerap sulforaphane lebih cepat dan dalam jumlah yang lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang tidak mengonsumsinya.
Demikian pula, pada bawang putih dan bawang merah yang dimasak karena dapat mengurangi jumlah allicin, komponen biologis aktif utama dan bahan utama yang bertanggung jawab untuk sifat anti-bakteri mereka. ** Baca juga: Apa Saja Mitos Tentang Detoksifikasi yang Sebaiknya Diwaspadai?
Studi di jurnal Cancer Prevention Research menemukan bahwa mereka yang makan bawang putih mentah dua kali atau lebih dalam seminggu berkurang risiko terkena kanker paru-paru.(ilj/bbs)
