oleh

Koneksitas Jaringan Layanan Bandara Soetta Tertinggal

image_pdfimage_print
Pengguna jasa penerbangan saat di ruang tunggu Terminal 3 Bandara Soetta.(yud)

Kabar6-‎Otoritas pengelola di Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang, dituntut mampu mengejar masih banyaknya unsur kelemahan standarisasi pelayanan.

Koneksitas layanan moda transportasi angkutan udara yang sekaligus menjadi pintu gerbang Indonesia dari dunia ini, sudah tertinggal jauh dibanding negara-negara tetangga.

Presiden Direktur PT Angkasa Pura II, ‎Budi Karya Sumadi mengaku sedih dengan kondisi realitas di lapangan saat ini. Bila dibandingkan dengan Singapura ataupun Malaysia, koneksitas Bandara Soetta masih kurang mumpuni.

“Koneksi Bandara Soetta sekarang cuma 30, sementara Malaysia saja sudah sampai 70,” katanya kepada wartawan, Selasa (26/4/2016).

Menurut Budi, kondisi di atas menyebabkan Indonesia bukan menjadi lokasi negara tujuan. Tapi hanya sekedar transit bagi jalur penerbangan internasional.

Dijelaskan, Bandara Soetta sebagai transit airport, dalam tiga tahun harus menyamai Kuala Lumpur. Atau bisa mencapai poin melebihi 70.

“Dari 13 juta orang yang melintasi Jakarta, tidak mendarat di Jakarta. Melainkan di Singapura dan Kuala Lumpur,” jelasnya. **Baca juga: Pemkab Tangerang Bahas Kerjasama Pengelolaan Wilayah Pesisir.

Budi menargetkan, tiga hingga empat juta orang penumpang bisa mendarat di Bandara Soetta. Jadi perusahaan pelat merah ini mesti berikan insentif mereka untuk mendarat di bandara. **Baca juga: Rizal Ramli Minta Sosialisasi “Bebas Visa” Lebih Gencar di Bandara Soetta.

“Makanya kita memang head to head untuk kompetisi dgn Singapura dan Malaysia sehingga kita didatangi,” jelasnya.(yud)

Print Friendly, PDF & Email