Kabar6-Banyak penelitian yang sudah dilakukan untuk menjawab beberapa pertanyaan tentang kesuburan pria. Kebanyakan riset soal kesuburan difokuskan pada ukuran sperma dan bagian kepalanya.
Studi yang dilakukan Brown University di Rhode Island, dikutip dari Tempo, menunjukkan variabilitas panjang sperma juga menjadi kunci kesuksesan reproduksi.
“Seperti sebuah produk yang keluar dari pabrik dengan ukuran tidak konsisten, ejakulasi dengan berbagai panjang sperma bisa menjadi masalah,” kata James Mossman dari Brown University.
James bersama rekan-rekannya memeriksa sperma yang disediakan oleh 103 orang yang terdaftar dalam studi kesuburan pada 2006 silam.
Mereka menemukan hubungan antara variasi panjang sperma, terutama dari flagel atau ekor, dan konsentrasi yang lebih rendah dan bisa berenang dengan baik.
Ukuran ideal para perenang kecil ini adalah panjang kepala sperma sekitar 20 persen, bagian tengah (tempat mitokondria) memiliki variasi panjang lebih tinggi, dan panjang ekor sekitar 20 persen.
“Kita tidak bisa mengetahui apakah sperma berenang lebih cepat atau berkualitas lebih baik, terlepas dari panjang mereka,” kata Chris Ford, peneliti sperma di University of Bristol di Inggris, yang tidak terlibat dalam penelitian ini.
Data World Health Organization (WHO) menunjukkan sekitar 35-40 persen orang mengalami kesulitan memiliki anak akibat masalah sperma suami yang kualitasnya tidak baik.
Menurut John Fitzpatrick, seorang peneliti di Pusat Biologi Evolusi di University of Western Australia, ejakulasi ibarat lomba ketahanan atau sprint dari sperma guna mencapai sel telur. ** Baca juga: Ooww, Mayoritas Pria Ingin Bercinta di Kamar Mandi
“Jelas ini ujian yang melelahkan, sehingga hanya sel sperma yang memiliki daya tahan dan kualitas tinggi yang dapat mencapai serta membuahi sel telur,” katanya.(ilj/bbs)
