oleh

Kepsek SDN 01 Cirendeu Ogah Penuhi Panggilan PPNS Tangsel

image_pdfimage_print

Kabar6-Kepala Sekolah Dasar Negeri (SDN) 01 Cirendeu, Kecamatan Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Saubi menyampaikan alasan dirinya tak memenuhi undangan pemanggilan Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) setempat.

Setelah menerima surat, ia mengaku langsung melakukan konsultasi ke atasannya yakni, Unit Pelaksana Teknik (UPT) Kecamatan Ciputat Timur dan Dinas Pendidikan Kota Tangsel.

Saubi telah bertekad, meski sampai sepuluh kali dipanggil oleh PPNS, dirinya tak akan memenuhi undangan. **Baca juga: Mangkir, Ini 2 Opsi Oknum Kepsek SDN 01 Cirendeu.

“Saya punya atasan, dan sarannya saya enggak usah datang. Cukup di internal saja,” ungkapnya saat dihubungi kabar6.com lewat sambungan selularnya, Kamis (22/10/2015) malam.

Saubi mengaku, ada warga yang mengaku sebagai wakil komite sekolah merupakan pembohongan publik. Warga tersebut hingga kini tak tercatat secara resmi punya surat keputusan pengangkatan sebagai mitra SDN 01 Cirendeu. **Baca juga: Kepsek SDN 01 Cirendeu Dilaporkan ke PPNS.

Ia merasa bingung atas motif pelapor mengadukan masalah ini sampai ke PPNS. Saubi bilang, mangkirnya dari pemanggilan PPNS bukan sebagai sikap membangkang. Tapi konteks pemanggilan kepadanya sesuai alibi pelapor sangat sumir.

Saat ditanya perihal adanya tuduhan komite sekolah dan orangtua/wali murid dirinya telah melakukan pungutan liar berdalih pengadaan seragam sekolah serta uang perpisahan. Saubi secara gamblang membantah semua tudingan.

“Sebenarnya bukan pungutan. Sekolah tidak pernah memungut, saya tidak segila apa yang dikira. Kalau memang mau dipanggil (PPNS) tujuannya apa,” ujar Saubi.

Justru, lanjutnya, ia ingin ada pembenahan terhadap tiga sekolah dan kini telah dijadikan satu yang dipimpinnya. Yaitu SDN 01, 02 dan 05 Cirendeu, Kecamatan Ciputat Timur, dengan jumlah peserta didik sebanyak 1.336 murid.

Setiap sekolah telah ada panitia kolektif pengumpulan uang seragam dan lain-lain. Oleh karenanya, klaim Saubi, pihak sekolah tidak pernah mencari keuntungan.

Saubi berharap, dari program peningkatan sistem belajar dan mengajar yang dicanangkannya dapat terjalin rasa kebersamaan, kerukunan dan kualitas mutu pendidikan bisa meningkat.

Menurutnya, selama ini komite sekolah tidak pernah mau kompromi untuk mencari mufakat proses keberlangsungan dunia pendidikan di sekolah.

“Kalau memang tidak boleh (pengadaan seragam) yang silahkan, tapi kalau murid terlihat acak-acak pakainnya kumel biarin aja. Pada dasarnya tidak pernah kompromi, kalau kita duduk bareng kan silahkan dan bisa,” ketus Saubi.

Diketahui sebelumnya, Saubi, Kepsek SDN 01 Cirendeu dilaporkan pengurus Komite SDN 01 Cirendeu, ke pihak Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS). Laporan terkait dugaan penyelewengan dan pengancaman oleh Saubi.

Wakil Ketua Komite SDN 01 Cirendeu, Asni Saleh, mengatakan pelaporan dilakukan karena pengancaman yang dilakukan oknum Kepala Sekolah terhadap dirinya.

Dalam pelaporan juga disebutkan adanya dugaan aksi pungli yang dilakukan pihak sekolah, seperti uang seragam tahun ajaran baru mencapai Rp850 ribu.(yud/cep)

 

Print Friendly, PDF & Email