oleh

Kemarau, Petani Udang Vaname Panen Cepat

image_pdfimage_print

Kabar6-Langkah panen cepat kini menjadi pilihan bagi kelompok tani udang vaname di Kabupaten Tangerang. Itu karena tambak yang digunakan mulai mengalami penyusutan volume air akibat musim kemarau.

 

Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Tangerang, Herry Wibowo, menuturkan langkah panen cepat itu dilakukan untuk menghindari kerugian.

 

“Sejak jauh-jauh hari mereka sudah memperkirakan kondisi yang mereka alami saat kemarau. Umumnya, tambak yang mengalami penyusutan ada di dua kecamatan, yakni Kecamatan Kronjo dan Kecamatan Kemiri,” jelas Herry.

 

Menurut Herry, musim kemarau yang melanda juga berdampak pada ukuran udang vaname itu sendiri. Bila pada kondisi normal ukuran udang vaname antara 40 sampai 50 ekor per kilogram, namun pada musim kemarau menjadi lebih kecil, yakni antara 60 sampai 70 ekor per kilogram.

 

Untuk mengantisipasi hal itu, pemerintah telah memberikan bantuan mesin pemompa air kepada kelompok tani unggulan. Fungsinya untuk mengambil air dari laut ke tambak yang sudah ditanam bibit udang vaname.

 

“Kalau masa panen normal waktunya adalah lima sampai enam bulan atau setahun dua kali panen. Tapi musim kemarau jadi tiga sampai empat bulan masa panennya. Tapi Alhamdulillah, walaupun udang lebih kecil tapi harga jualnya ke konsumen relatif normal, yakni pada kisaran Rp40.000 sampai Rp50.000 per kilogram,” jelasnya.

 

Selain faktor kekeringan, lanjut Herry, penyebab utama petani udang panen cepat lantaran biaya pakan udang lebih mahal. Umumnya udang-udang tersebut memakan kedelai dan jagung.

 

Sedangkan sawah di Kabupaten Tangerang mengalami kekeringan. Dampaknya para petani harus mengimpor pakan mereka dari daerah luar Kabupaten Tangerang yang tentunya memakan biaya lebih tinggi.

 

“Jagung dan kedelai itu kan makanan utamanya ya, sedangkan kabupaten lagi musim kering, jadinya harus impor dari dari daerah lain yang tentunya mengikuti harga dolar. Alhasil biayanya jadi lebih mahal. Makanya mereka panen lebih cepat,” ujarnya.

 

Kabid Budidaya pada Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Tangerang, Dwi Retno Susilaningsih, menjelaskan dalam sekali panen satu tambak udang bisa mencapai 1.000 kilogram.

 

Untungnya udang vaname lebih kuat terhadap serangan penyakit. Sehingga angka kematiannya juga sedikit, hanya tiga persen.

 

“Tidak seperti udang-udang lainnya yang rentan terhadap penyakit. Musim kemarau ini air juga tidak dalam kondisi normal. Pada permukaan air panas, tapi di dalam air dingin,” terang herry.

 

Dirinya berharap tidak ada petani udang yang mengalami gagal panen akibat kekeringan. Petani pun tidak perlu merasa khawatir jika memang mengalami kekeringan pemerintah siap membantunya. ** Baca juga: Warga Cilegon Khawatirkan “Traffic Light” di Lokasi Kecelakaan Beruntun

 

“Pasti ada kebijakan tersendiri dari pemerintah. Kebijakan yang tentukan tidak akan memberatkan petani,” pungkasnya.(agm)

Print Friendly, PDF & Email