Kabar6-Puluhan orang kaum muda intelektual yang mengaku dari elemen Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Pamulang, mendatangi Markas Kepolisian Resor (Polres) Tangerang Selatan (Tangsel), Jumat (4/3/2016).
Ya, aksi para Mahasiswa itu merupakan buntut atas insiden pemukulan yang dituding telah dilakukan oleh polisi terhadap rekan mereka, namun hingga kini proses hukumnya tidak ada titik terang.
“Kami datang kemari untuk menagih tindak lanjut penanganan kasus pemukulan yang dilakukan oleh aparat saat demo di Dinas Pendidikan (DIndik) pada 19 Januari lalu,” kata M Andrean Saefudin, koordinator aksi.
Ia mengaku, langkah hukum yang telah ditempuh oleh pihaknya dengan membuat laporan resmi ke Polres Tangsel, masih belum menunjukkan tititik terang.
Dalam aksinya, para mahasiswa itupun membawa bukti laporan dengan nomor LP/K/110/1/2016/SPKT/PMJ/Polres Tangsel, tertanggal 20 Januari, pukul 16.45 WIB atas nama pelapor Jupri Nugroho (26) tentang penganiayaan ringan Pasal 352 KUHP.
“Pelapor mengalami luka lecet dibawah mata sebelah kiri dan sakit pada leher,” sambil menunjukan bukti laporan.
Wakapolres Tangsel, Komisaris Bachtiar Alponso yang hadir menemui perwakilan pendemo menyatakan, bahwa proses hukum atas laporan itu masih tetap berjalan dan akan tetap ditindaklanjuti. **Baca juga: Wajah Gubernur Banten Mejeng di Reklame Ilegal.
“Soal laporan kami akan tindaklanjuti. Namun demikian, kami belum mengatahui siapa yang melakukan pemukulan,” ujarnya. **Baca juga: Malam Ini, KNPI Tangsel Bentuk OC dan SC Musda Ke-III.
Menurut mantan Kapolsek Pondok Aren itu, ketika aksi demo mahasiswa berlangsung di kantor Dindik Kota Tangsel kala itu, aparat kepolisian telah berusaha menempuh langkah preventif. **Baca juga: Jelang KTT OKI, Sniper Siaga di Bandara Soetta.
“Kami di lapangan hanya mengamankan saja, sehingga dengan kejadian itu sesungguhnya diluar prediksi. Kami juga tidak menginginkan adanya insiden sampai ada pemukulan,” tambahnya.(yud)
**Baca juga: Ini Jadwal Prediksi Pelantikan Airin-Ben.
