oleh

Ini Pesan Religi dan Moral HSN Ala Warga Tangsel

image_pdfimage_print

Kabar6-Ada pesan religi sekaligus moral pada penetapan Hari Santri Nasional (HSN) yang diperingati pada 22 Oktober setiap tahun, khususnya bagi warga di Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

 

 

Apalagi, di daerah termuda se-Provinsi Banten ini, terdapat setidaknya 75 Pondok Pesantren (ponpes).

 

Juru bicara Kantor Wilayah Kementerian Agama Kota Tangsel, Abdul Rojak, mengatakan penetapan HSN merupakan sarana untuk mewujudkan Islam sebagai Rahmatan Lil Alamin. Artinya, agama Islam ada dan baik bagi seluruh umat manusia di Indonesia.

 

“Santri diharapkan jadi lokomotif Islam di Indonesia yang toleran dan moderat,” katanya lewat pesan singkat yang diterima kabar6.com, Kamis (22/10/2015).

 

Rojak menegaskan, idealnya para Santri mampu menjadi benteng penjaga moral bangsa Indonesia yang semakin rapuh akibat kencangnya kekuatan hedonisme global. “Para orangtua jangan ragu anaknya menjadi santri,” tegasnya.

 

Menurut pria yang bermukim di Kecamatan Serpong Utara itu, dengan menjadi santri moralitas serta religiusitas anak dapat terjaga dengan baik berlandaskan iman dan taqwa.

 

Dihubungi terpisah, Badrusalam, warga Lengkong Gudang Timur, Kecamatan Serpong, berpendapat HSN merupakan simbol bahwa santri saat ini tidak dapat dipisahkan dalam pergerakan negara.

 

“Pesan religinya, santri adalah seorang terpelajar yang tidak hanya mempelajari ilmu dunia saja. Tapi juga ilmu akhirat,” ujarnya. ** Baca juga: Tolak RPP Pengupahan, Buruh Kepung Kantor Bupati Tangerang

 

Bandrus menambahkan, pesan morat dari HSN menyiratkan, bahwa setiap santriawan dan santriawati mesti mengetahui bagaimana ilmu tentang melakoni hidup selama di dunia. Selain itu, juga sarat akan makna memperdalam ilmu dalam mempersiapkan akhir zaman kelak.

 

“Supaya bisa bahagia di dunia dan akhirat,” tambah pria yang mengenyam ilmu di Ponpes Asshidiqiyyah, Jakarta, selama 1994-1997 dan Ponpes Ulum di Ciputat.(yud)

Print Friendly, PDF & Email