oleh

Ini Kisah Mistis Obyek Wisata Pura Tanah Lot

image_pdfimage_print

Kabar6-Setiap sudut di Pulau Bali menyajikan pemandangan yang indah. Keindahan yang terlihat di Bali merupakan perpaduan harmoni yang menakjubkan antara keindahan alam dan budayanya.

Salah satu tempat yang tidak boleh dilewatkan setiap kali berkunjung ke Bali adalah Pura Tanah Lot. Bagi para wisatawan, Pura Tanah Lot ini luar biasa menakjubkan karena terletak di atas tebing batu karang yang tinggi.

Uniknya batu karang ini letaknya agak jauh dari bibir pantai sehingga air laut dan ombaknya yang besar nampak mengelilingi batu karang ini. Walaupun batu karangnya diterpa ombak laut yang besar, namun nyatanya batu karang tempat bersemayamnya Pura Tanah Lot ini tetap kokoh berdiri hingga kini.

Pura Tanah Lot dibangun pada abad ke-16 oleh seorang Brahmana asal Pulau Jawa yang bernama Danghyang Nirartha.

Menurut cerita turun-temurun dalam masyarakat Bali, konon tebing batu karang ini dahulunya dipindahkan secara mistis oleh Danghyang Nirartha sendiri dari daratan ke tengah-tengah pantai. Setelah batu karang besar tersebut dipindahkan, Danghyang Nirartha membangun Pura Tanah Lot dengan sangat indahnya. Pura Tanah Lot dibangun untuk memuja dewa penguasa laut.

Untuk menjaga pura tersebut, konon Danghyang Nirartha mengubah selendang miliknya menjadi ular penjaga pura. Hingga kini ular suci itu tetap ada di dalam sebuah gua batu di sekitar pura tersebut.

Ular penunggu pura tersebut sebenarnya adalah termasuk jenis ular laut, bukan ular darat. Disebut ular laut karena secara kasat mata ekor milik ular laut ini berbeda dengan ular darat. Ekor ular laut bentuknya sangat pipih mirip ekor ikan. Warna kulitnya dominan hitam berbelang kuning. Apabila pengunjung ingin menyentuhnya boleh saja, sebab ada pawang yang berada di sana. Namun hendaknya tetap berhati-hati sebab racun atau bisanya tiga kali lebih kuat dari ular darat!

Pura Tanah Lot agama Hindu ini adalah peninggalan Brahmana Danghyang Nirartha sebelum dia pergi meninggalkan Pulau Bali. Konon pada waktu itu kehadiran Danghyang Nirartha yang giat menyebarkan ajaran Hindu kurang disukai oleh penguasa Tanah Lot bernama Bendesa Beraben.

Bendesa Beraben sangat iri hati melihat pengikut Brahmana Danghyang Nirartha semakin lama semakin banyak. Masyarakat sekitar yang semula merupakan pengikut setia Bendesa Beraben sudah banyak yang mengikuti Brahmana Danghyang Nirartha. Kenyataan ini membuat Bendesa Beraben marah besar sehingga mengusir Danghyang Nirartha dari Tanah Lot.

Sang Brahmana yang berhati mulia dan cinta kedamaian tersebut memilih mundur dan mengalah. Ia lebih menginginkan kedamaian dan ketenangan di Tanah Lot daripada permusuhan. Akhirnya sang Brahmana menuruti kehendak Bendesa Beraben.

Namun sebelum meninggalkan Tanah Lot, dengan kekuatan gaibnya sang Brahmana memindahkan bongkahan batu karang besar ke arah laut (dekat tepi pantai). Segera setelah berhasil memindahkan karang batu, Brahmana Danghyang Nirartha membangun pura tempat sembahyang bagi umat Hindu yang kemudian diberi nama Pura Tanah Lot. Namun di kemudian hari, akhirnya Bendesa Beraben menjadi pengikut ajaran Hindu. Begitulah legenda asal-usul Pura Tanah Lot.

**Baca Juga: Water Toren Rangkasbitung, Wisata Sejarah yang Instagramble

Hingga saat ini Pura Tanah Lot tetap menjadi tempat suci, tempat sembahyang bagi umat Hindu Bali. Kegiatan keagamaan yang besar umumnya dilakukan pada hari raya Galungan dan Kuningan.

Setiap 210 hari sekali atau menjelang hari raya Galungan dan Kuningan di Pura Tanah Lot dilangsungkan perayaan Hari Suci Buda Cemeng Langkir. Pada hari itu masyarakat Hindu Bali beramai-ramai sembahyang di Pura Tanah Lot.

Pura Tanah Lot ini merupakan bagian yang tak terpisahkan dari Pura Dang Kahyangan.

Pura Tanah Lot letaknya di Desa Beraban Kecamatan Kediri Kabupaten Tabanan. Apabila ingin ke Pura Tanah Lot, dari Bandara Ngurah Rai jaraknya tidak terlalu jauh, kurang lebih satu jam saja naik kendaraan apabila tidak macet. Jangan khawatir, di sekitar objek wisata Tanah Lot ini mudah dijumpai villa dan hotel sebagai tempat menginap selama berlibur di Bali. Pemandangan di Tanah Lot ini sangatlah indah.

Tak jauh dari tempat parkir mobil, banyak terdapat toko yang menjual cendera mata atau kerajinan khas Bali, ada juga baju-baju bermotif pantai dan bertema Bali.(Red)

Print Friendly, PDF & Email