Aksi dilakukan sebagai bentuk keprihatinan selama selama 13 tahun Banten berdiri sebagai Provinsi.
Dalam aksinya, mahasiswa menuding di usia 13 tahun Banten masih menuai banyak permasalahan. Mulai dari kasus pendidikan tertinggal, kesehatan mahal, kesejahtraan masyarakat kurang dan dugaan korupsi.
Kordinator lapangan aksi mahasiswa, Jaka Kelana Putra mengatakan, selain infrastruktur, kemiskinan dan pengangguran masih menggurita di Banten.
“Gubernur Banten harus berani memberikan kebijakan yang berpihak kepada rakayat. Sehingga angka pengangguran dan kemiskinan bisa di turunkan,” terangnya.
Tidak hanya itu, mahasiswa juga mendesak pemerintah agar berani membersihkan korupsi dari birokrat dan oknum-oknum pejabat yang nakal.
“Mendukung upaya penuntasan korupsi di Banten, sebagaimana yang di lakukan KPK sebagai bentuk penegakan hukum atas pelaku koruptor”, tegasnya.
Dalam aksinya para mahasiswa berorasi dan membawa keranda sebagai bentuk protes atas ketidak mampuan pemerintah dalam mensejahterakan rakayatanya.(rani)