Suguhan acara yang bervariatif dalam festival itu kiranya mampu menarik masyarakat, mulai dari anak-anak, remaja, hingga dewasa, datang berkunjung ke festival di area Mesjid Raya Al A’zhom, Jalan Satria Sudirman no.1, Kota Tangerang.
Keramaian pengunjung terlihat hampir di setiap sudut, di dalam maupun di luar masjid, untuk mendengarkan tausiyah, diskusi keagamaan, melihat pameran foto, suguhan seni Islami, lomba-lomba di panggung utama, stand buku, kuliner, produk Usaha Kecil Menengah (UKM) hingga berburu beragam pakaian serta aksesoris.
Wakil Walikota H. Sachrudin, saat hadir menutup Festival Al-A’zhom yang ke-IV, Sabtu (24/10/2015) kemarin menyampaikan, selain upaya melestarikan nilai-nilai budaya Islam, Festival Al A`zhom itu juga ingin memberikan ruang bagi warga setempat untuk dapat menampilkan kreativitas, inovasi, hingga produk-produk dari Usaha Kecil Menengah (UKM).
“Selain sarana silaturahmi, pengembangan bakat dan minat terhadap budaya Islam di Kota Tangerang, ajang ini juga sebagai wujud nyata dari masyarakat Kota Tangerang yang berakhlakul karimah,” tutur Wakil Walikota.
Sachrudin menambahkan, festival bernuansa Islami yang menampilkan nilai-nilai Islam dalam pelaksanaannya tentunya sejalan dengan motto Kota Tangerang yaitu Akhlakul Karimah.
“Motto tersebut ingin kami maknai lebih tak sekadar slogan tetapi bagaimana dapat terimplementasikan secara nyata di masyarakat Kota Tangerang. Di antaranya melalui Festival Al-A’zhom,” ujarnya.
Untuk itu, Wakil Walikota mengatakan kedepan wisata keagamaan ini akan terus ditingkatkan dengan mengemasnya lebih baik lagi agar semakin menarik dan bermanfaat bagi masyarakat.
Upaya Dinas Pemuda, Olahraga, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif selaku penyelenggara serta Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) yang turut mendukung terlaksananya festival ini, tentu harus didukung dengan partisipasi masyarakat.
Sehingga gelaran tahunan ini menjadi salah satu agenda wisata yang ditunggu-tunggu bagi warga lokal Kota Tangerang maupun luar Kota Tangerang.
“Dukungan, ide dan gagasan masyarakat akan turut menjadikan festival ini semakin dikenal oleh masyarakat luas dan lebih baik lagi khususnya dalam pengembangan syiar Islam dan peningkatan gairah ekonomi masyarakat Kota Tangerang,” tegas Wakil Walikota saat mengakhiri paparannya.
Sementara itu, Kepala Disporparekraf, Rina Hernanigsih, menyampaikan gelaran festival Al-A’zhom di setiap tahun penyelenggaraannya menunjukkan adanya geliat serta peningkatan.
Hal ini ditunjukkan di antaranya melalui perputaran transaksi dalam sehari yang bisa mencapai Rp1 juta hingga Rp5 juta, untuk satu stand. Selain itu juga dari kunjungan masyarakat setiap harinya yang terlihat memadati setiap area festival.
Rina menuturkan, ketertarikan masyarakat untuk datang ke sebuah acara tentunya tak lepas dari kualitas serta pengemasan acara yang ditawarkan. ** Baca juga: Kades di Tangerang Keluhkan Pencairan Dana Desa Lambat
Maka dari itu, kami akan terus berupaya mengemas acara agar semakin menarik, variatif serta mampu mengakomodir keinginan masyarakat sehingga Festival Al-A’zhom ini menjadi pilihan utama bagi masyarakat tak sekadar untuk menikmati suguhan hiburan dan edukasi yang bernuansa Islami juga sebagai wadah pengembangan potensi ekomoni lokal seperti melalui produk-produk UKM yang ditampilkan.(hms/tom migran)