oleh

DKP Kota Tangerang Ubah Jam Angkut Sampah

image_pdfimage_print

Kabar6-Pengangkutan sampah di jalan-jalan protokol Kota Tangerang, mulai dialihkan pada malam hari. Hal itu bertujuan agar setiap armada pengangkut sampah tersebut tidak menyebabkan kemacetan, terutama pada pagi hari.

 

 

Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Tangerang, Ivan Yudhianto mengungkapkan, bahwa saat ini pengangkutan sampah dimulai sejak pukul 21.00 WIB hingga 24.00 WIB dengan menerjunkan delapan armada truk.

 

“Ya, saat ini, pengangkutan sampah di jalan protokol dilakukan pada malam hari,” ungkapnya, Selasa (17/3/2015).

 

Menurutnya, sejumlah titik jalan protokol yang dilakukan pengangkutan sampah di malam hari adalah, seputar Jalan Sudirman, Jalan MH Thamrin, Jalan Kisamaun, Jalan Kiasnawi dan Jalan Kali Pasir.

 

“Nanti, secara bertahap akan berkembang ke wilayah barat dan timur seperti jalan M. Thoha dan Hos Cokroaminoto,” tukasnya. ** Baca juga: Kejari Tigaraksa Mulai Terjunkan Tim ke PDAM TKR

 

Bahkan, kata Ivan, tidak menutup kemungkinan kedepan, pihaknya akan melakukan pengangkutan sampah di malam hari di lokasi jalan-jalan yang lain.

 

Selain itu, sampah-sampah di jalan tersebut biasanya berasal dari pemukiman yang dibuang warga. Agar tidak menganggu kemacetan saat pagi dan menghindari berkembangnya vektor penyakit seperti lalat, tikus dan lainnya.

 

Di samping itu juga guna meminimalisir bau tak sedap saat pengangkutan serta penumpukan. “Dari pengangkutan di beberapa titik tersebut, berhasil diangkut sebanyak 40 hingga 50 ton sampah yang dibuang ke TPA Rawa Kucing,” katanya.

 

Sementara itu, Sekretaris DKP, Suggiharto Achmad Bagdja mengatakan, untuk di TPA Rawa Kucing, pihaknya telah mempersiapkan infrastrukturnya sejak tahun lalu, seperti lampu penerangan dan jalan menuju lokasi pembuangan termasuk memperluas lokasi manuver armadanya.

 

“Meski sampah di jalan tersebut telah diangkut malam hari, tetapi saat pagi hingga sore hari tetap dilakukan penyisiran bila ditemukan adanya tumpukan sampah,” jelasnya.

 

Terbukti pada lokasi yang telah diangkut malam hari, tingkat kemacatan berkurang dan sampah pada lokasi tersebut berkurang signifikan paling hanya satu atau dua pengki saja. Hanya saja, armada yang digunakan bukan truk, melainkan mobil kecil bison dan bentor karena jumlah sampah yang tidak begitu banyak.

 

“Kita tetap lakukan penyisiran dan pengangkutan saat pagi tetapi jumlahnya pasti lebih sedikit,” pungkasnya.

 

Sedangkan, jumlah sampah di Kota Tangerang setiap harinya sebanyak 1.200 ton. Untuk mengatasi bertambahnya jumlah sampah, Pemkot Tangerang menggalakkan program penanganan sampah di sumbernya seperti pembentukan komunitas melalui kampung bersih yang mengolah sampah menjadi pendapatan.(ges)

Print Friendly, PDF & Email