1

PSU di TPS 49 Rengas Ngungsi Akibat Tenda Tempias

kabar6.com
Kabar6-Pemilihan Suara Ulang (PSU) di TPS 49 Rengas, Kecamatan Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan, terpaksa diungsikan ke teras rumah warga terdekat. Sebab tenda pencoblosan bocor akibat hujan deras turun saat proses penghitungan suara.
Genangan air hujan terlihat pada atap tenda hingga tempias. Di bagian bawahnya diletakan ember plastik ukuran besar agar tidak banjir.
“Sesungguhnya harus dipersiapkan,” kata anggota KPU Kota Tangsel, Muhammad Taufiq Mizan ditemui wartawan di TPS 71 Cempaka Putih, Rabu (24/4/2019).
Ia mengaku anggaran dari kas negara untuk pembuatan TPS sangat terbatas. Kegiatan operasional TPS diberikan sebesar Rp1,6 juta, dan untuk makan minum petugas Kelompok Panitia Pemungutan Suara (KPPS) senilai Rp 1,1 juta.
Taufik berjanji persoalan ini akan dievaluasi agar pelaksanaan Pemilihan Walikota (Pilwalkot) Tangsel 2020 mendatang bisa lebih baik. “Apalagi kan dipantau langsung oleh KPU-RI, kepala daerah dan pengawas provinsi,” jelasnya.
Pada pencoblosan 17 April kemarin di TPS 49 Rengas terdapat 235 orang tercatat dalam Daftar Pemilih Tetap. Sementara warga yang datang ke bilik suara hanya 202 orang.
Hasil perolehan suara, pasangan calon presiden Jokowi-KH Ma’aruf Amin mendapatkan dukungan 127 suara. Rivalnya, Prabowo-Sandiaga Uno 90 suara.**Baca juga: Mantan Ketua KNPI Kota Tangerang, Optimis Melenggang di Parlemen Kota.
Sementara saat PSU hari ini warga yang datang ke TPS 49 Rengas hanya 181 orang. Hasil perolehan suara, pasangan calon presiden Jokowi-KH Ma’aruf Amin mendapatkan dukungan 111 suara. Rivalnya, Prabowo-Sandiaga Uno 70 suara.(yud)



PSU di TPS 71 Cempaka Putih, Suara Jokowi 99 dan Prabowo 112

kabar6.com

Kabar6-Balapan perolehan suara pemilihan presiden dan wakil presiden di TPS 71 Cempaka Putih, Kecamatan Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan, berlangsung ketat. Di lokasi ini kembali dilakukan Pemungutan Suara Ulang (PSU).

Pantauan kabar6.com, penghitungan suara mulai dilaksanakan pukul 14.00 WIB. Kejar-kejaran hanya terpaut satu hingga dua suara coblosan sah.

Hasilnya, pasangan Jokowi-KH Ma’ruf Amin mendapatkan perolehan 99 suara. Adapun rivalnya Prabowo-Sandiaga Uno meraih 112 suara. Suara tidak sah ada satu.

“Pas nih. Pemilih akal sehat,” teriak Putra, saksi dari Prabowo-Sandi di lokasi pencoblosan, Rabu (24/4/2019).

Di TPS 71 Cempaka Putih, total jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) ada sebanyak 285 orang. Warga yang datang ke bilik suara untuk mencoblos PSU hari ini hanya mencapai 212 orang.**Baca juga: Lapas Pemuda Tangerang Ikut Apel Pencanangan Gerakan Kepatuhan Internal.

“Pada PSU hari ini warga pemilih yang menggunakan DPTb empat orang,” kata Yuniarti, Ketua KPPS.(yud)




PSU di Tangsel, Warga di TPS 71 Cempaka Putih Antusias

kabar6.com

Kabar6-Hari ini digelar Pemungutan Suara Ulang (PSU) pada dua lokasi TPS di Kecamatan Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Kedua lokasi yakni di TPS 49 Rengas dan TPS 71 Cempaka Putih.

Sejak pagi masyarakat sekitar yang punya hak pilih sudah berkerumun di dekat tenda lokasi TPS. Warga menunggu nomor antrean untuk mencoblos ke bilik suara.

“Tentu untuk kemajuan kita, tidak muluk-muluk juga sebenarnya saya antusias untuk pemilihan DPRD tingkat kota,” ungkap Abuya Imam Fakrullah Al Bantani, warga RT01/09 ditemui di TPS 71 Cempaka Putih, Rabu (24/4/2019).

Sementara itu, Liza Efendi, warga lainnya mengaku merelakan waktu usahanya, untuk melakukan pencoblosan ulang. Baginya meski merepotkan, tapi sebagai warga negara sangat disayangkan kalau tidak menentukan pilihan.

“Karena sedikit banyak ini sangat berpengaruh pada masa depan bangsa dalam 5 tahun kedepan,” ujarnya.

Pantauan di lokasi, sampai pukul 09.30 ini 147 pemilih telah melakukan pencoblosan di TPS 71 dari DPT berjumlah 285 orang.**Baca juga: Ini Penyebab Serapan Anggaran Pembangunan di Banten Lamban.

Di TPS 71 ini, PSU dilakukan untuk lima jenis kertas suara presiden-wakil Presiden, Caleg DPR RI, DPD RI, DPR Provinsi dan DPRD Kota.(yud)




Mayat Dalam Kaleng di Pagedangan Diduga Tuna Wisma

Kabar6.com

Kabar6-Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Tangerang Selatan, Ajun Komisaris Alexander Yurikho mengatakan mayat pria yang ditemukan dalam kaleng cat di Desa Cihuni, Pagedangan, Kabupaten Tangerang, Minggu, (21/4/2019) adalah seorang tuna wisma.

Hal tersebut disimpulkan dari pakaian yang dikenakan dan melekat pada diri korban yang sebagian besar sudah berupa tulang belulang.

“Korban memakai sandal jepit putih dengan tali pita ungu dan tali tambang, sedangkan celana yang digunakan juga diikat menggunakan tali tambang warna kuning, dan kaleng cat bolong yang sudah dipotong melingkar di tubuh korban,” jelasnya, Selasa, (23/4/2019).

Menurut Alex, keberadaan kaleng cat tersebut sengaja diletakkan korban melingkar di badannya sebagai alas tidur.

“Kaleng cat 20 kilogram tersebut kuat dugaan digunakan korban sebagai alas tidurnya,” ujarnya.**Baca Juga: Ini Hasil Sementara Real Count KPU di Kabupaten Tangerang.

Alex menambahkan, untuk posisi tengkorak berpisah dengan badan dikarenakan lokasi ditemukannya mayat tersebut adalah anak sungai, dimana jika hujan, air akan naik.

“Usia jenazah sudah satu bulan setengah, jadi sudah tidak ada daging pengikat antara tengkorak dan bagian badan, ditambah, jika hujan air sungai tersebut naik dan menyebabkan tengkorak tersebut bergeser dan menjauh dari bagian badan,” paparnya.(vee)




Polisi: Mayat Pria Dalam Kaleng Pakai Sandal Rakitan

kabar6.com

Kabar6-Polisi belum dapat memastikan penyebab kematian pria tanpa indentitas yang jasadnya ditemukan di Desa Cihuni, Pagedangan Kabupaten Tangerang, akhir pekan kemarin.

Jasad mayat itu diduga meninggal sejak 1,5 bulan karena bagian organ tubuhnya telah terpisah.

Kasat Reskrim Polres Tangerang Selatan, AKP Alexander Yurikho memprediksi, dari tampak pakaian yang dipakai mayat saat ditemukan di Jalan SKKI itu tidak punya rumah tinggal. Ia yakin statusnya tuna wisma atau mengidap gangguan mental.

“Karena apa, sandal yang kami dapatkan adalah sandal hasil rakitan,” klaimnya kepada wartawan, Selasa (23/4/2019).

Menurutnya, hingga kini mayat pria misterius itu masih ada di Instalasi Forensik RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur. Dokter ahli menyatakan bahwa tidak terdapat tanda-tanda bekas kekerasan pada jasad mayat.

Alexander menyatakan, bagian kepala terpisah karena kondisi jasad sudah meninggal sejak 1,5 bulan lalu. Sebab jika mayat korban mutilasi bisa dipastikan meninggalkan jejak khusus.

“(Mayat) ini sama sekali tidak ada tanda-tanda kekerasan. Kalau jasadnya terpisah karena faktor alamiah,” jelasnya.**Baca juga: 269 CPNS di Provinsi Banten Terima SK.

Ia mengaku, hingga kini juga tidak ada masyarakat yang melaporkan ke polisi telah kehilangan anggota keluarganya.(yud)




Polres Tangsel Belum Temukan Identitas di Mayat Dalam Kaleng

kabar6.com

Kabar6-Identitas mayat dalam kaleng cat bekas yang ditemukan warga di Desa Cihuni, Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang, Minggu, (21/4/2019) malam masih misterius.

Pasalnya, jajaran Polres Tangerang Selatan tidak menemukan identitas apapun pada mayat laki-laki tersebut.

Kasat Reskrim Polres Tangerang Selatan, AKP Alexander Yurikho mengatakan, hasil forensik dari RS Kramat Jati, Jakarta Timur menunjukkan bahwa mayat laki-laki tersebut sudah tewas selama 1.5 bulan. Hal tersebut terlihat dari keadaan mayat saat ditemukan.

“Tidak jauh dari ditemukannya tengkorak, saksi menemukan juga bagian badan lengkap dengan tangan dan kaki namun, sebagian besar sudah berbentuk tulang belulang,” jelasnya.

Alex menambahkan, dari hasil forensik yang diterimanya secara lisan, banyak pertanyaan yang dapat terjawab terkait penyebab dari kematian mayat yang diduga berjenis kelamin pria ini.**Baca juga: Soal Tandatangan, Camat Solear Akan Dilaporkan de Bawaslu.

“Dari hasil lisan yang kami terima, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan. Jadi indikasi kuat korban bukan korban pembunuhan,” terang Alex.(Vee)




Geng Motor di Tangsel Bacoki Lawan Hingga Tewas

Kabar6.com

Kabar6-Polisi meringkus sekelompok remaja tanggung di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) yang terlibat keributan. Para pelaku yang mengendarai motor mendatangi korbannya Steven Saulus Kevin M (22) yang sedang nongkrong di depan Rumah Makan Barcelona, Serua, Kecamatan Ciputat Timur.

“Sempat terjadi adu mulut. Dan pelaku membacoki korbannya sampai terdapat 33 luka di sekujur tubuh,” kata Kasat Reskrim Polres Tangsel, Ajun Komisaris Alexander Yurikho di kantornya, Selasa (23/4/2019).

Ia jelaskan ada tujuh orang remaja yang telah berhasil diamankan dan ditetapkan sebagai tersangka. Yakni, BTG (16), FJR (17), RDW (17), T (19), R (21), FH (20), DF (19) dikenal sebagai kelompok Gang Salak, Pamulang.

Alexander menjelaskan, seluruh tersangka menghampiri korbannya sambil menenteng senjata tajam jenis celurit. Saat bertemu para pelaku dan korban dari geng Parung Benying sempat terlibat adu mulut.

Sementara pelaku lainnya hingga kini berstatus buron. “Sebelumnya korban dan pelaku sempat janjian lewat facebook untuk COD atau tawuran,” jelasnya.

Atas perbuatannya, para pelaku dijerat melanggar KUH Pidana Pasal 340 tentang Pembunuhan Berencana dan atau Pasal 170 tentang Pengeroyokan yang menyebabkan hilangnya nyawa orang lain.

“Ancaman hukumannya seumur hidup,” tegas Alex.**Baca Juga: Soal Tandatangan, Camat Solear Akan Dilaporkan de Bawaslu.

Meski demikian pihaknya sedang berupaya melakukan penanganan hukum khusus terhadap tiga tersangka yang masih di bawah umur.(yud)




Pemilu 2019, Form C1 di Tangsel Banyak Tercecer

kabar6.com

Kabar6-Form hasil rekapitulasi penghitungan suara pemilu serentak 2019 di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) atau C1 berantakan. Laporan dari semua Tempat Pemungutan Suara (TPS) mesti terpampang di kantor-kantor kelurahan.

Parman, tim sukses Yansen Tambunan, caleg DPRD Banten dari Partai Demokrat kesulitan saat menghimpun hasil perolehan suara di Panitia Pemungutan Suara (PPS). Ia menemukan banyak bundelan berkas C1 tak terpampang di lokasi papan pengumuman.

“Di Babakan sama Setu banyak yang ilang,” katanya ditemui kabar6.com di Kelurahan Buaran, Kecamatan Serpong, Selasa (23/4/2019).

Menurutnya, hal serupa juga terjadi pada lokasi lainnya di daerah pemilihan (Dapil) 3 Kecamatan Serpong-Setu. Form C1 banyak tercecer.

Di lokasi yang sama, seorang petugas keamanan kantor Kelurahan Buaran mengakui banyak warga tim pemenangan caleg datang membawa dokumen C1.**Baca juga: Kotak Suara Terbuka, Bawaslu Pandeglang Sebut Langgar Prosedur.

“Katanya mau difotocopy. Kalau ada yang ilang atau enggak saya gak tau. Cuma jaga kantor doang,” ujarnya.(yud)




Empat Petugas Kebersihan Tepar di Serpong Karena Eximer dan Kopi

kabar6.com

Kabar6-Polisi memastikan penyebab empat pegawai kebersihan yang tepar kejang-kejang usai minum kopi di kawasan Alam Sutera, Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan.

“Penyebabnya Eximer, obat keras yang dikonsumsi berlebihan,” ujar Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Tangerang Selatan, Ajun Komisaris Alexander Yurikho ditemui wartawan di kantornya, Selasa (23/4/2019).

Empat pemuda yaitu ,Akhmad Lahmudin (21), Bagas Andrian (20), Safik (20), dan Candra (18) ditemukan terkapar di tepi jalan pada Minggu siang (21/4/2019). Mereka lemas dan teler setelah mengkonsumsi minuman kopi.

Menurut Alexander, keempat pemuda yang bekerja sebagai petugas kebersihan di salah satu mal di kawasan Alam Sutera itu mengkonsumsi Eximer lalu minum kopi.

**Baca juga: Bahaya, Obat Eximer di Alam Sutera Dijual Rp14 Ribu.

“Alasannya mereka mendengar cerita bahwa pil eximer tersebut dapat meningkatkan stamina.”

Usai menenggak eximer keempatnya kemudian hilang kesadaran. “Mereka sadar ketika sudah ditangani di RS Omni,” kata Alexander. (Yud)




Bahaya, Obat Eximer di Alam Sutera Dijual Rp14 Ribu

kabar6.com

Kabar6-Polisi telah memintai keterangan empat pegawai kebersihan atau cleaning service Mall Living World di Alam Sutera, Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan. Keempatnya tepar kejang-kejang usai minum kopi sambil menenggak obat-obatan terlarang.

“Mereka mengkonsumsi eximer,” kata Kasat Reskrim Polres Tangsel, Ajun Komisaris Alexander Yurikho ditemui wartawan di kantornya, Selasa (23/4/2019).

Keempat pemabuk eximer yakni, Akhmad Lahmudin (21), Bagas Andrian (20), Safik (20), dan Candra (18). Alasannya mereka mendengar cerita bahwa pil eximer tersebut dapat meningkatkan stamina.

“Mereka pengen coba-coba. Beli per butir Rp13-14 ribu,” jelas Alexander. Ia mengira karena jumlah dosisnya terlalu banyak atau dicampur zat yang tidak sesuai maka membuat tepar

Usai menenggak eximer keempatnya kemudian hilang kesadaran. Alexander mengatakan, keempatnya siuman sudah berada di Rumah Sakit OMNI di kawasan Alam Sutera.**Baca Juga: Video Kotak Suara Terbuka di Labuan Pandeglang Beredar.

“Eximer adalah obat keras yang boleh berebedar dengam catatan dokter, tidak boleh dijual bebas,” jelas Alexander.(yud)