1

Ini Penyebab Matel Serang Ormas BPPKB

Kabar6.com

Kabar6-Diduga penyebab terjadinya keributan salah seorang anggota BPPKB diberhentikan oleh mata elang (matel) dari sekelompok orang yang diduga etnis Kupang, Sabtu (23/3/2019).

Lalu dilakukan mediasi antara kedua kelompok tersebut. Namun, salah satu anggota mereka tak terima atas kejadian itu yang akhirnya berlanjut keributan dengan penyerangan mata elang di Puja Sera Desa Sukamantri Kecamatan Pasar Kemis Kabupaten Tangerang, tempat berkumpulnya Ormas BPPKB.

Yang mengakibatkan salah seorang anggota BPPKB luka pada beberapa bagian anggota tubuhnya. Karena tak terima terlukanya salah seorang Ormas BPPKB kemudian melakukan sweeping terhadap mata elang etnis kelompok Kupang di Perempatan Puri Pasar Kemis.

**Baca juga: Pasang Panggung, Ormas BPPKB Diserang Matel di Sukamantri.

Informasi yang didapatkan, antisipasi kejadian keributan, Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Kepolisian Resor Kota Tangerang sedang berjaga dan melakukan langkah persuasif dengan memberikan himbauan terhadap kedua kelompok tersebut.

HIngga berita diterbitkan pihak Kepolisian Sektor (Polsek) Pasar Kemis belum dapat dimintai keterangan. (Tim k6)




Pasang Panggung, Ormas BPPKB Diserang Matel di Sukamantri

Kabar6.com

Kabar6-Terjadi keributan hebat sekelompok orang dengan profesi sebagai mata elang (matel) yang diduga etnis Kupang dengan Organisasi masyarakat (Ormas) BPPKB. Keributan kali ini kejadian di Daerah Kuta Bumi, Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, Sabtu (23/3/2019).

Menurut informasi yang didapatkan kabar6.com, berawal sekelompok anggota BPPKB sedang berkumpul di sebuah tempat Puja Sera di Desa Sukamantri Kecamatan Pasar Kemis Kabupaten Tangerang.

Puluhan Ormas BPPKB tersebut sedang mempersiapkan kegiatan membuat panggung. Namun, mereka spontan kaget lantaran belasan orang tak dikenal tiba-tiba menyerang dengan melempari batu dan alat lain.

Kemudian, naas menimpa Munafin, salah seorang anggota BPPKB, saat berusaha lari tapi tersandung dan jatuh. Melihat salah satu terjatuh, sekelompok orang tersebut langsung menghampiri dan langsung menghujani dengan lemparan batu serta sabetan sebilah senjata tajam.

Akibat kejadian tersebut, korban Munafin luka pada lutut hingga menganga dengan 20 jahitan yang diduga terkena sabetan sebilah golok.

**Baca juga: Gelar Raker, Perbakin Tangsel Siapkan Atlet Berprestasi.

Hingga berita ini diturunkan, Kanit Reskrim Polsek Pasar Kemis belum dapat dihubungi. Namun, kabar6 com tetap akan berusaha menghubungi untuk mengkonfirmasi kejadian tersebut. (Tim k6)




EcoPlaza, Pusat Lifestyle Kekinian di Perumahan CitraRaya Tangerang

Kabar6.com

Kabar6-EcoPlaza merupakan salah satu fasilitas di kawasan Ecopolis, Perumahan CitraRaya Tangerang. EcoPlaza merupakan lifestyle center bukan mal, yang dikelilingi sentra bisnis dan perkantoran.

EcoPlaza terletak sangat berdekatan dengan fasilitas lain seperti theme park dan waterpark World of Wonders serta kawasan office park.

Menempati lokasi strategis di kawasan Ecopolis, EcoPlaza memiliki fasilitas gaya hidup seperti supermarket, bioskop.

City walk yang memberikan pengalaman kuliner luar ruang serta pengalaman berbelanja dan hang out di boutique, coffee shop, book store, ATM center dan lainnya.

Fasilitas lainnya, EcoPlaza menghadirkan EcoClub. Klub keluarga yang meliputi fitness center, kolam renang, ruang pertemuan dan café.

Klub keluarga EcoClub ini dapat dinikmati oleh seluruh warga CitraRaya, khususnya Ecopolis, dengan menjadi member.

**Baca juga: Investasi Menguntungkan, Perumahan CitraRaya Tangerang Hadirkan Kawasan Komersial.

EcoPlaza mudah dijangkau dari kawasan sekitarnya. Dengan konsep EcoCulture yang dijalankan pengembang Ciputra Residence berikan jalur pedestrian yang lebar dan jalur khusus sepeda.

Hal itu menjadikan EcoPlaza mudah dicapai dengan berjalan kaki ataupun bersepeda.

Nah, bagi pengguna kendaraan roda dua maupun empat jangan khawatir, karena EcoPlaza menyediakan parkir luas dan nyaman. Yuk ajak keluarga dan sahabat ke EcoPlaza, ditunggu ya. (fit)




Jalan Legok Jadi Tempat Parkir Truk, Warga Malangnengah Demo

Kabar6.com

Kabar6-Imbas jam operasional bagi truk bermuatan dan tidak bermuatan, warga Malangnengah Pagedangan demo terkait banyaknya truk tronton yang parkir di bahu jalan yang menambah parah kemacetan di kawasan tersebut.

Hal itu diungkapkan Jaro Tata, Kepala Dusun I Malangnengah. Dikatakannya, mewakili warga Malangnengah, pihaknya sudah jenuh dengan kemacetan yang kian hari semakin parah.

“Kami sudah sangat jenuh kemacetan yang semakin kesini semakin parah saja. Ditambah parkir truk tronton di badan jalan, arus lalu lintas di Jalan Raya Legok-Parung kian parah,” keluh Jaro Tata yang diaminin puluhan warga lainnya, Sabtu (23/3/2019).

Jaro Tata berharap agar Pemerintah Kabupaten Tangerang melalui dinas terkait segera memberikan solusi terkait kemacetan yang sudah hampir menahun ini.

“Kami minta tolong kepada bapak-bapak yang terhormat di Pemkab Tangerang untuk memikirkan nasib kami warga Kabupaten Tangerang,” ungkapnya.

Jaro Tata menegaskan, peraturan yang berlaku saat ini bukan menjadi solusi, tapi semakin membuat warga Pagedangan dan Legok menjadi semakin sengsara.

“Peraturan yang sekarang bukan kami anggap solusi, tapi membuat kami semakin sengsara,” ketus Jaro Tata yang berencana akan meneruskan aksi unjuk rasa ini.

Terpisah, Kanit Lantas Polsek Legok Iptu Bambang menegaskan, Jalan Raya Legok-Pagedangan bukanlah tempat untuk parkir kendaraan truk.

“Ikuti aturan yang berlaku di wilayah Kabupaten Tangerang, truk ngetem di jalan membuat arus lalu lintas menjadi macet,” paparnya.

**Baca juga: LSM & Jurnalis Keluhkan Pembatasan Tamu di DTRB Kabupaten Tangerang.

Kanit Lantas Polsek Legok meminta kepada Pemkab Tangerang agar disiapkan kantong-kantong parkir untuk tempat parkir truk menunggu jam operasional.

“Kami meminta Pemkab Tangerang menyiapkan kantong parkir untuk parkir truk. Disamping itu, agar kami dapat menindak tegas bagi truk-truk yang tetap ngeyel,” tegasnya. (jic)




Seragam dan Penggunaan Ruangan Kelas Beratkan Honorer Yang Dipecat

kabar6.com

Kabar6-Penggunaan seragam berlogokan Pemprov Banten dan fasilitas ruang kelas sekolah oleh keenam pegawai honorer yang dipecat akibat beredarnya foto selfi yang memajang stiker Capres dan Cawapres Probowo Subianto dan Sandiaga Uno, beberapa waklu lalu itu, membuat Pemprov Banten tidak bisa mentolerir perbuatan pegawai honorer SMA 9 Keronjo, Kabupaten Tangerang, tersebut.

Meski perbuatan itu tidak disengaja dan tidak mengandung unsur apapun. Namun, penggunaan seragam dan ruang kelas seperti yang dilakukan kesemuanya itu yang memberatkan perbuatan tersebut.

Kabid Pembinaan dan Data Kepegawaian pada BKD Banten, Alfian mengatakan, meski proses upload foto selfi keenam tenaga honorer SMA 9 Keronjo yang menampilkan stiker pasangan Capres dan Cawaprer nomor urut 2 itu tidak memiliki maksud apapun, dan tidak sengaja.

Namun, kata Alfian, penggunaan seragam dengan logo Pemprov Banten, serta lokasi pemotretan yang dilakukan di dalam ruang kelas itu lah yang membuat perbuatan kesemuanya sulit bisa diterima.

Menurut, lembaga pendidikan yang seharusnya terbebas dari praktik politik apapun, justru kali ini dinodai dengan perbuatan yang tidak seharusnya, keenam pegawai honorer tersebut berfoto sambil memajang stiker Capres dan Cawapres di dalam ruang kelas, termasuk lengkap dengan masih mengenakan seragam.

“Walau tidak disengaja, tapi itu dilakukan di dalam ruang kelas, tempat lembaga pendidikan milik pemerintah yang seharusnya bersih dari urusan politik. Belum lagi, mereka kan dibiayai pemerintah, dan masih berseragam,” kata Alfian, kepada Kabar6.com Sabtu (23/3/2019).

Saat disinggung mengenai pemberhentian kesemuanya, lanjut Alfian, hal tersebut menjadi ranahnya Dindik Banten, dikarenakan SK-nya keluar dari sana.

“Dindik, kalau Kita (BKD-red) kan tidak. Urusan honorer yang ngangkat Dindik, yang memberhentikan Dindik, yang meriksa juga Dindik,” katanya.

Terlepas apakah SK pemberhentian keenam pegawai honorer SMA 9 Keronjo tersebut dilakukan oleh KCD atau UPT, Sekolah atau Dindik Banten Provinsi langsung, kata Alfian, intinya semuanya ada dilingkup Dindik Provinsi Banten.**Baca juga: Tak Bersertifikat, 470 Sekolah di Kabupaten Tangerang Rawan Digugat.

“Pada prinsipnya, walau KCD, walaupun Di Dinasnya, itu kan artinya tetap di Dindik,”katanya.(Den)




Tak Bersertifikat, 470 Sekolah di Kabupaten Tangerang Rawan Digugat

kabar6.com

Kabar6-Lahan sekolah di Kabupaten Tangerang hingga kini masih banyak yang tidak bersertifikat.

Berdasarkan data Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Tangerang, dari 870 Sekolah Dasar Negeri (SDN), dan Sekolah Menegah Pertama Negeri (SMPN), ada 470 sekolah yang belum memiliki sertifikat kepemilikan.

Hal itu berpotensi digugat secara perdata oleh masyarakat yang memiliki dokumen kepemilikan resmi.

Kepala Bidang (Kabid) Aset pada BPKAD Kabupaten Tangerang, Fahmi Faisuri mengatakan, pihaknya berupaya agar 470 lahan sekolah yang merupakan aset milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang itu segera diurus sertifikatnya.
Ditargetkan, kata Fahmi, tahun 2020 mendatang lahan sekolah itu sudah bersertifikat. “Sekarang on progres (dalam proses red), tahun 2020 semua sekolah sudah bersertifikat,” kata Fahmi kepada Kabar6 melalui telepon, Sabtu (23/03/2019).

Menurut Fahmi, Pemkab Tangerang sudah menggandeng aparatur Kejaksaan Tinggi Negeri (Kejari) Kabupaten Tangerang sebagai antisipasi gugatan dari masyarakat. Apalagi, saat ini sudah ada 20 lahan sekolah digugat oleh masyarakat yang mengaku sebagai ahli waris pemberi hibah lahan sekolah tersebut.

“Kami sudah menjalin kerja sama dengan jaksa sebagai pengacara negara untuk mendampingi termasuk ketika kasus bermuara ke pengadilan,” tuturnya.

Namun sayang, Fahmi enggan memberikan data 20 sekolah yang sedang dalam proses gugatan tersebut. Namun demkian, Fahmi menambahkan, meski 20 sekolah itu belum memiliki sertifikat, Pemkab Tangerang sudah memiliki dokumen hibah lahan sekolah tersebut.**Baca juga: Warga Kosambi Keluhkan Biaya Daftar Prona Lewat PTSL.

“Kami tidak khawatir, 20 sekolah itu digugat oleh warga yang mengaku cucu pemilik tanah sekolah itu. Karena dokumen yang dijadikan dasar untuk mengugat Pemkab secara perdata tidak asli,” tegasnya.(Vee)




Warga Kosambi Keluhkan Biaya Daftar Prona Lewat PTSL

kabar6.com

Kabar6-Sejumlah warga Desa Cengklong, Kecamatan Kosambi, mengeluhkan biaya pendaftaran sertifikat tanah prona, lewat program Pendaftaran Tanah Sistemik Lengkap (PTSL).

Pasalnya, program yang dicanangkan pemerintah pusat tersebut, dipungut biaya hingga Rp1 juta untuk pembayaran pertama pendaftaran PTSL di Desa Cengklong.

“Saya sudah bayar Rp1 juta ke pegawai desa, katanya kalau sertifikat nanti sudah jadi saya bayar lagi Rp1 juta,” imbuh warga Desa Cengklong, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang, yang namanya enggan dipublikasikan, Sabtu (23/3/2019).

Menurutnya, uang yang berjumlah Rp1 juta tersebut dikirim melalui anaknya, untuk diberikan kesalah satu pegawai Desa Cengklong sebagai biaya pendaftaran pengurusan PTSL tanah miliknya.

“Duit yang Rp1 juta disuruh anak saya yang anterin kesalah satu aparatur desa, itu buat biaya daftar bikin sertifikat prona tanah saya,” ucapnya.

Sementara itu, salah satu warga berinisial I mengaku, telah disuruh mengantarkan uang Rp1 juta sebagai biaya pengurusan PTSL, dan diserahkan kesalah satu aparatur Desa Cengklong.

“Duitnya saya kasih ke salah satu pegawai Desa Cengklong, tapi saya minta kwitansi tidak dikasih, katanya cuma duit Rp1 juta aja minta kwitansi,” lugasnya.

Mantan Ketua Rt 008 Desa Cengklong, Nursan membenarkan adanya pembayaran Rp1 juta pengurusan PTSL. Namun ia menjelaskan tidak mengetahui lebih lanjut tentang warga lain yang memberikan uang PTSL.

“Waktu itu emang dipinta Rp1 juta, tapikan itu duitnya buat urus kelengkapan surat tanah, bukan buat aparatur desa, waduh kalau semua warga saya tidak tahu, soalnya saya tidak ikut rapat PTSL,” ujarnya, Sabtu, (23/3/2019).

Sementara itu, Ketua Panitia Pelaksana PTSL Desa Cengklong, Asmat mengaku adanya warga yang memberikan dana proses pembuatan PTSL, dengan besaran dana bervariasi yang diterima pihaknya. Namun dirinya menyangkal dana tersebut untuk kepentingan pribadi.

“Ya betul, ada yang kasih duit, tapi itu tidak rata nilainya, duitnya buat bayar yang kerja ukur tanah dan urus surat juga, terus buat makan serta beli materai, semuanya harus dibeli pakai uang,” ucap Sekdes Cengklong.

Asmat mengatakan, bahwa masih banyak surat tanah yang belum memiliki kelengkapan sesuai prosedur pengajuan PTSL. Maka dari itu, pihaknya membutuhkan waktu dan anggaran untuk memperbaiki surat-surat tersebut.

“Kitakan perlu rapihin dulu surat tanahnya biar lengkap, soalnya banyak yang masih acak-acakan, kadang surat terlihat rapih begitu dicek ulang ada yang salah, terpaksa kita buat lagi beli materai juga pakai duit,” imbuhnya.**Baca juga: Amankan Pemilu, Polres Tangerang Kota Siapkan 1.800 Personel.

Program PTSL yang diusulkan Pemerintah Desa Cengklong, dengan target mencapai 1000 bidang. Namun saat ini, yang sudah terealisasi 400 sertifikat prona usulan program PTSL 2018 yang lalu.(Vee)




Begini Kronologis Pemacatan Enam Guru Di Kabupaten Tangerang

kabar6.com

Kabar6-Nasib tragis menimpa enam guru honorer setelah mengabadikan momen berpose ala pasangan Capres dan Cawapres nomor urut 02, Prabowo-Sandi.

Foto tersebut sempat viral di media sosial dan mendapatkan berbagai macam komentar dari warga internet (Warganet) karena mengenakan baju ASN sambil berpose ala Capres Cawapres nomor urut 02.

Saat disambangi ke SMAN 9 Kabupaten Tangerang, keenam guru honorer tersebut sudah tidak berstatus sebagai pengajar lagi alias dipecat.

M Fatoni Abus Salam, selaku Wakepsek Humas SMAN 9 Kronjo Kabupaten Tangerang mengatakan, keenam guru honorer malang tersebut sudah tidak aktif lagi sejak Rabu (20/3/2019).

“Sudah (tidak aktif). Sejak foto itu viral kan di mana-mana akhirnya ada surat pemberhentian mereka dari pusat. Kalau kami sih masih ingin mereka balik lagi karena udah ada yang bekerja lama,” kata Fatoni di SMAN 9 Kabupaten Tangerang, Jumat (22/3/2019).

Fatoni menjelaskan kronologis awal keenam guru honorer tersebut terpaksa dirumahkan. Pada awalnya H, salah satu guru honorer SMAN 9 Kabupaten Tangerang jalan menuju tempat ia mengajar sekira pukul 07.00 WIB, Senin (18/3/2019).

Saat melipir di warung untuk membeli rokok, lanjut Fatoni, H bertemu temannya dan memberikan stiker Prabowo-Sandi lantaran teman dari H tersebut baru pulang dari lokasi Kampanye Prabowo di Serang.

“Di warung itu dia dikasih oleh-oleh stiker sama temannya itu tulisannya Prabowo-Sandi. Nah dia bagikan dan pamerin ke temen-temen gurunya itu di sekolah,” jelasnya.

Disaat bersamaan ada guru honorer lainnya berinisial MK membawa handphone barunya. Selanjutnya, MK bersama kelima rekan sejawatnya termasuk H langsung berswafoto sambil membawa stiker tersebut.

“Nah karena handphone baru, biasalah langsung cobain dong kameranya-kameranya sambil bawa stiker itu. Selfie-selfie dong ayok pake hanphone baru,” kata Fatoni seraya menirukan guru honorer tersebut.

Ia menyakinkan, foto tersebut tidak pernah secara sengaja disebarkan oleh MK sang pemilik handphone ke media sosial dan hanya ia simpan sebagai kenangan pribadi.

Namun, kecelakaan terjadi pada hari Rabu (20/2/2019) sekira pukul 06.00 WIB saat handphone baru milik MK berada di tangan anaknya yang masih balita.

Menurut Fatoni, foto viral tersebut tak sengaja tersebar karena keisengan dari anak MK yang sedang bermain hanfphone ibunya dan tersebar.

“Kita gak tahu disebarnya apakah lewat Whatsapp atau apa, pokoknya kesebar saja. Itu awalnya anaknya lagi lihat-lihat Youtube eh, mungkin fotonya kesebar gak sengaja. Viral akhirnya,” terang guru matematika tersebut.

Paginya, lanjut Fatoni, sekira pukul 08.00 WIB foto tersebut sudah tersebar di media sosial, sontak viral. Pukul 10 WIB kepala sekolah SMAN 9 Kabupaten Tangerang langsung ke Dinas Pendidikan Provinsi Banten.**Baca juga: Selfi Stiker Prabowo, 6 Honorer SMA 9 Kronjo Dipecat.

“Langsung Kamisnya, mereka berenam langsung diberhentikan,” singkat Fatoni.**Baca juga: Ini 18 Titik Kampanye Terbuka Ala KPU Kota Tangerang.

Diketahui, surat pemecatan tersebut langsung dikeluarkan oleh Dindikbud Provinsi Banten tentang Pencabutan Penugasan Guru Bukan ASN pada SMA Negeri 9 Kabupaten Tangerang.(Vee)




Saban Jumat, Pramuka SMAN 28 Jaga Keamanan & Ketertiban Masjid Al Husna Suradita

Kabar6.com

Kabar6-Kepedulian social dan sumbangsih ke lingkungan, Pramuka SMAN 28 jaga keamanan dan ketertiban di Masjid Al Husna, Suradita Indah, Cisauk, Kabupaten Tangerang.

Kordinator ketertiban lingkungan Masjid Al Husna, Toha menuturkan, tiga bulan terakhir, pihaknya telah bekerjasama dengan SMAN 28 untuk menjaga keamanan dan ketertiban di masjid.

“Kami meminta bantuan pramuka SMAN 28 untuk membantu menjaga keamanan dan ketertiban diwaktu-waktu salat, terutama salat jumat,” ungkap Toha kepada Kabar6.com, Jumat (22/3/2019).

**Baca juga: Indobuildtech Implementasikan Arsitektur 4.0 di ICE BSD.

Sementara, Pramuka SMAN 28, Bari menambahkan, menjaga keamanan dan ketertiban di Masjid Al Husna, pihaknya turut terlibat dalam menertibkan dan merapikan parkiran, membuat nyaman dan aman para jamaah.

“Kami terlibat dalam pengamanan dan ketertiban di Masjid Al Husna, terutama sebelum hingga sesudah salat Jumat,” jelasnya. (jic)




Indobuildtech Implementasikan Arsitektur 4.0 di ICE BSD

Kabar6.com

Kabar6-Memasuki 17 tahun penyelenggaraannya, dan juga seiring dengan tren revolusioner teknologi material, interior bangunan, dan fitur ramah lingkungan para exhibitor indobuildtect expo 2019 turut menampilkan rangkaian produk top brand terbaru untuk mendukung kebutuhan proyek konstruksi di sektor properti dan infrastruktur yang di percaya selaras dengan implementasi arsitektur 4.0.

Raditia Zafir Ahmad, General Manager PT. Debindo ITE menuturkan tema establishing architecture 4.0 secara sinergis di dukung dari berbagai asosiasi.

“Acara ini secara signifikan di dukung oleh 23 asosiasi profesi dan juga asosiasi bisnis. Rangkaian kegiatan panel diskusi pakar, presentasi ilmiah, presentasi produk, workshop, hingga seminar yang kami adakan guna mendukung serta mewujudkan indobuildtec, dan secara khusus menampilkan architecture 4.0,” tutur Raditia, Jumat (22/3/2019).

Ia juga mengatakan, banyaknya pengunjung yang hadir juga di persilahkan memanfaatkan peluang memperluas jejaring bisnis dengan para calon mitra strategis.

“Para pengunjung dapat memanfaatkan peluang bisnis, misalnya mitra perusahaan kontraktor yang tampil di indoconstech expo, dengan penyedia produk spesialis di industri kaca di indoglasstech expo, ataupun dengan penyedia produk dan teknologi lighting yang memang sekaligus hadir dapat berkolaborasi dengan spesialis smart building management di IFME 2019,” tambahnya.

**Baca juga: Kemacetan Mengular di Gading Serpong, Tiang PLN Melintang di Jalan.

Untuk menyambut tantangan menuju arsitektur 4.0, secara konsisten pameran tahunan indobuildtech di rancang dan digelar sebagai bentuk kebersamaan seluruh stakeholders tentang bangunan, konstruksi, dan juga jasa arsitektur dalam satu sinergi public-private partnership untuk turut mendorong pertumbuhan ekonomi nasional demi masa depan indonesia yang lebih baik. (adt)