1

HUT Ke-60 RSUD Tangerang, Khitan 13 Penderita Hemofilia

Kabar6-HUT ke-60 RSUD Tangerang menggelar serangkaian acara yang menegaskan komitmennya untuk memberikan pelayanan kesehatan terbaik.

Tema HUT kali ini “Go Shining: Synergy In Innovation”. Ditahun ke-60, kita harus bekerjasama dan berkolaborasi lebih baik lagi untuk menciptakan pelayanan yang lebih baik dan inovatif,”ujar dr.Endang Widyastiwi, Plt Direktur RSUD Tangerang, Selasa (7/5/2024).

Endang, menyoroti kegiatan khitanan bagi penyandang Hemofilia sebagai salah satu inisiatif yang menarik.

Dari 16 peserta khitan yang terdaftar ada 13 peserta yang masuk sesuai kriteria, tindakan dan obat-obatan khusus langsung ditangani oleh dokter spesialis bedah RSUD Kabupaten Tangerang.

RSUD Kabupaten Tangerang, yang merupakan rumah sakit tipe B Pendidikan dengan 350 ruang inap, baru-baru ini meraih Heart Failure GOLD PLUS Achievement Award 2024 dari American Heart Association (AHA), sebuah pengakuan atas dedikasi rumah sakit dalam menerapkan pedoman perawatan berbasis bukti terbaru dan komitmen untuk meningkatkan perawatan pasien dengan gagal jantung.

**Baca Juga: Aniaya Mahasiswa Unpam, Empat Warga Babakan Jadi Tersangka

Dalam perayaan ini, hadir pula Pj. Bupati Tangerang Bapak Andi Ony, Sekretaris Kabupaten Moch. Maesyal Rasyid, serta segenap Perangkat Daerah, Unsur Forkopimda dan Mitra Rumah Sakit.

RSUD Tangerang berharap dapat terus berinovasi dan menjadi rumah sakit kebanggaan di Kabupaten Tangerang dan Provinsi Banten.

Penjabat (Pj) Bupati Tangerang Andi Ony mengatakan sinergitas, kolaborasi, kerja sama dan inovasi menjadi kunci keberhasilan dalam peningkatan kualitas pelayanan RSUD Kabupaten Tangerang.

“Kolaborasi, sinergi dan kerja sama menjadi kunci utama dalam memberikan pelayanan yang terbaik dan membuat inovasi-inovasi yang terbaik bagi masyarakat,” kata Pj Bupati Tangerang Andi Ony saat menjadi inspektur apel pagi dalam rangka HUT ke-60 RSUD Kabupaten Tangerang di Halaman Kantor RSU Kabupaten Tangerang, Selasa (7/5/2024).

Dia meminta kepada seluruh jajaran RSUD Kabupaten Tangerang terus mengembangkan diri, berbenah, dan berinovasi, baik dari segi Sumber Daya Manusia (SDM) maupun sarana prasarana pendukung untuk meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat.

“Saya minta kepada seluruh jajaran baik direktur hingga ke jajaran tingkat pelayanan di bawah untuk terus meningkatkan pelayanan bagi masyarakat khususnya Kabupaten Tangerang dan juga terus berinovasi dalam memberikan pelayanan,” katanya.

Menurut dia, tingkat kepuasan masyarakat selaku pengguna di RSUD yang kini berusia 60 tahun mencapai angka 81,56%. Tingkat kepuasan yang dicapai merupakan prestasi membanggakan dan patut disyukuri bersama.

“Saya ucapkan Selamat Hari Ulang Tahun (HUT) ke-60 untuk RSUD Kabupaten Tangerang. Terus berprestasi dan semoga menjadi yang terbaik dalam memberikan pelayanan yang paripurna,” ucapnya.(Tim K6)

 




Mobile CVT, Targetkan Lokasi Hiburan Malam di Kelapa Dua untuk Tes HIV

kabar6.com

Kabar6-Pemerintah terus melakukan pencegahan dan penyebaran Human Immunodeficiency Virus (HIV), baik itu ditingkat pusat, sampai tingkat kecamatan.

Adalah Puskesmas Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang. Puskesmas ini melakukan upaya pencegahan penyebaran dan pendampingan bagi penderita (HIV). Salah satunya melalui dengan inovasi Teman Sehati, yakni temukan Kasus HIV dengan mobile Voluntary Counseling and Test (CVT).

Mobile VCT merupakan serangkaian tes untuk mengetahui apakah seseorang positif atau negatif mengidap HIV. Puskesmas Kelapa Dua dengan wilayah kerja di perkotaan, banyak tempat hiburan malam yang beroperasi. Hal ini tidak menutup kemungkinan memiliki risiko tinggi penyebaran HIV.

**Baca Juga:Krisis Global Picu Angka Kemiskinan di Kabupaten Tangerang Naik

Perawat di Puskesmas Kelapa Dua sekaligus penggagas inovasi Teman Sehati, Eka Kurniasih, menjelaskan, Puskesmas Kelapa Dua telah memiliki Klinik Perawatan Dukungan dan Pengobatan (PDP) Cempaka pada 2019. Namun dengan banyaknya laporan dari tim penjangkau terkait indikasi penyebaran penyakit HIV, maka perlu diadakan Mobile VCT untuk menjangkau tempat-tempat yang berisiko tinggi.

“Kita lakukan Mobile VCT, bekerja sama dengan Kecamatan Kelapa Dua serta Polsek Kelapa Dua guna menjangkau tempat-tempat berisiko tinggi seperti SPA, Karaoke, dan Kos, nantinya jika tempat tersebut sudah dilakukan pemeriksaan akan kita berikan bukti berupa sertifikat, bahwa sudah dilakukan pemeriksaan penyakit menular HIV,” jelasnya dilansir dari web resmi Pemkab Tangerang dikutip Minggu (5/5/2024).

Dia menuturkan, sasaran dari aktivitas mobile VCT ini meliputi pada populasi kunci (wanita pekerja seks, waria, laki seks dengan laki, dan pengguna jarum suntik) serta ibu hamil pada kegiatan Kelompok Peminat Kesehatan Ibu dan Anak (KPKIA).

“Tercatat sebanyak 754 pemeriksaan pada populasi kunci dan terdapat 35 orang terinveksi HIV pada tahun 2023. Tentu kita lakukan pendampingan dan pengobatan di Klinik PDP Cempaka Puskesmas Kelapa Dua,” kata Eka.

Selain itu, Eka menyampaikan, pihaknya menyiapkan pendaftaran online yang tertera pada link https:/bit.ly/PendaftaranOnlineTemanSehati ,jika terdapat keluarga atau seseorang yang ingin konseling dan membuat janji temu.

“Berharap dengan adanya inovasi Teman Sehati ini menjadikan strategi yang baik dalam melakukan konseling untuk menjaga hubungan baik dengan tempat hiburan dan pasien di wilayah kerja Puskesmas Kelapa Dua dan tercapai Three Zero yakni zero kasus, zero kematian, dan zero follow up yang digagas oleh pemerintah pusat,” katanya. (Red)




Perumdam TKR Kirim Bantuan Air untuk Warga Korban Banjir di Perumahan Grand Harmoni

Kabar6-Perusahaan Umum Daerah Air Minum Tirta Kerta Raharja (Perumdam TKR) Kabupaten Tangerang memberikan bantuan air bersih sebanyak 30.000 liter untuk warga yang terdampak bencana banjir di Perumahan Grand Harmoni 2 Balaraja, Kecamatan Sukamulya, Kabupaten Tangerang pada Sabtu (4/5/2025).

Bantuan air bersih ini merupakan respon cepat yang diberikan pada warga dikarenakan terjadinya luapan air yang disebabkan jebolnya tanggul penahan air pada Senin, 29 April 2024 dengan ketinggian air mencapai satu meter lebih. Akibatnya suplai air bersih untuk kebutuhan sehari-hari masyarakat terganggu.

“Penyebab banjir ini adalah karena adanya tanggul yang jebol dan juga curah hujan cukup tinggi, sehingga air meluap ke permukiman masyarakat sekitar,” kata Pj Bupati Tangerang Andi Ony meninjau lokasi banjir.

Perumdam TKR berkolaborasi bersama dengan Camat Sukamulya Bapak H. Asep Nurman Jaenudin dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang untuk menyalurkan air bersih. Enam unit truk tangki air PERUMDAM TKR berkapasitas 5.000 liter dikerahkan untuk mensuplai air dengan total pemberian air beraih sebanyak 30.000 liter untuk 130 KK.

“Alhamdulilah, ada PDAM mengirimkan air kami jadi terbantu.” Ungkap Deny, salah koordinator warga Perumahan Grand Harmoni Balaraja, Desa Bunar, Kecamatan Sukamulya Kabupaten Tangerang

Terkait tanggul yang jebol,  pengembang perumahan tengah melakukan perbaikan. Bahkan informasinya akan di tinggikan dan menjadi dua.(red)

 

 




Krisis Global Picu Angka Kemiskinan di Kabupaten Tangerang Naik

Kabar6-Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Tangerang menyebutkan angka kemiskinan mengalami peningkatan. Angka sebelumnya adalah 6,92 persen kini meningkat jadi 6,93 persen atau naik 0,01 persen.

“Ada sedikit kenaikan walau tidak signifikan,” kata Kepala BPS Kabupaten Tangerang, Husin Maulana, Minggu (5/5/2024).

**Baca Juga:Polresta Tangsel Bongkar Penipuan Berkedok Pengiriman Barang Online

Data pertumbuhan kemiskinan per kapita di Kabupaten Tangerang sudah menunjukan tren kenaikkan sejak tahun 2020. Hal ini merubah secara ekonomi dan pendapatan yang berdampak pada besarnya konsumsi masyarakat dan menjadi faktor naiknya garis kemiskinan.

Jika dihitung dalam persentase pertumbuhan garis kemiskinan, pada 2020 tercatat 9,25 persen, 2021 sebanyak 4,67 persen, 2022 tercatat 5,70 persen, dan tahun 2023 sebanyak 4,90 persen.

“Tahun 2023 garis kemiskinan 604,362 rupiah per kapita,” terang Husin. kKeadaan global, menurutnya, berpengaruh terhadap kenaikkan angka kemiskinan di Kabupaten Tangerang.

Husin mengakui bahwa wiayah Kabupaten Tangerang secara tidak langsung telah masuk ke dalam zona perkembangan global.Kemudian menjadikan wilayah tersebut secara ekonomi dan pendapatan ke dalam zona global perkotaan.

“Kabupaten Tangerang, ini kan sudah masuk secara ekonomi perkotaan karena adanya perkembangan, baik itu secara global, pembangunan dan juga pendapatan,” ujarnya.(yud)




BPS Sebut Garis Kemiskinan di Kabupaten Tangerang Naik

kabar6.com

Kabar6-Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Tangerang, Banten menyatakan bahwa garis kemiskinan di wilayah itu mengalami kenaikan menjadi 6,93 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yakni 6,92 persen.

Kepala BPS Kabupaten Tangerang Husin Maulana di Tangerang,mengatakan bahwa dari angka 6,93 persen ini secara rinci naik 0,01 persen. Dimana, utamanya penyebab dari kenaikan tersebut dipengaruhi adanya krisis global.

“Ada sedikit kenaikan walau tidak signifikan. Secara persentase tingkat kemiskinan dari 6,92 persen ke 6,93 persen, naik 0,01 persen,” terangnya, dilansir Antara, Minggu (5/5/2024).

**Baca Juga:Polresta Tangsel Bongkar Penipuan Berkedok Pengiriman Barang Online

Menurut dia, keadaan global yang saat ini terjadi berpengaruh terhadap kenaikan angka kemiskinan di Kabupaten Tangerang. Sebab, wilayah tersebut secara tidak langsung telah masuk ke dalam zona perkembangan ekonomi global.

“Ini menjadikan wilayah tersebut secara ekonomi dan pendapatan ke dalam zona global perkotaan,” ujarnya.

Ia membeberkan data pertumbuhan kemiskinan per kapita di Kabupaten Tangerang sudah menunjukkan tren kenaikan sejak tahun sebelumnya, yakni pada 2020.

Hal tersebut, mengubah secara ekonomi dan pendapatan yang berdampak pada besarnya kebutuhan konsumsi masyarakat dan menjadi faktor naiknya garis kemiskinan.

Jika dihitung dalam persentase, kata Husin, pertumbuhan garis kemiskinan pada 2020 tercatat 9,25 persen, 2021 sebanyak 4,67 persen, 2022 tercatat 5,70 persen, dan tahun 2023 sebanyak 4,90 persen.

“Tahun 2023 pendapatan per kapita yang masuk garis kemiskinan sebesar Rp604.362,” kata dia.(red)




Pembebasan Lahan Underpass Bitung Diduga Bermasalah, PT Pertagas Tolak Kompensasi Rp 30 Miliar

Kabar6.com

Kabar6-Pembebasan lahan untuk proyek underpass Bitung yang diklaim beres oleh Dinas Perumahan Permukiman dan Pemakaman (DP3) Kabupaten Tangerang disinyalir masih belum tuntas.

Hasil penelusuran Kabar6.com, pembebasan lahan seluas 1,1 hektare yang menyedot anggaran sebesar Rp127 miliar diduga masih menyisakan sejumlah masalah.

Akibatnya, pembangunan jalan melintang di bawah tanah yang semula ditargetkan rampung pada akhir 2023 lalu menjadi terhambat.

Baca Juga: Target Gagal, Proyek Underpass Bitung Tangerang Terhambat Pipa Gas

   Habiskan Rp 127 Miliar, Pembebasan Lahan Proyek Underpass Bitung Alot

“Setahu saya masih ada lahan milik PT Pertamina Gas atau Pertagas yang belum dibereskan,” ungkap salah satu pegawai PT Pertagas Distrik Bitung yang enggan disebut namanya, kepada Kabar6.com, Jumat (03/04/2024).

Menurutnya, hingga kini Pemerintah Kabupaten Tangerang diketahui belum berhasil membebaskan sekitar 4 bidang tanah seluas kurang lebih 2 ribuan meter persegi milik PT Pertagas.

Pemkab Tangerang, kata dia, ngotot ingin memberikan kompensasi sebesar Rp 30 miliaran kepada PT Pertagas supaya tanah tersebut bisa dialihkan.

Namun, pihak PT Pertagas dengan tegas menolak tawaran tersebut. Pasalnya, setiap pengalihan aset perusahaan pelat merah itu tidak mengenal sistem kompensasi atau hibah.

“Waktu itu, mereka ngotot mau ngasih kompensasi, tapi kami menolaknya. PT Pertagas hanya mau jika tanah itu dipinjam pakai saja, bukan dengan cara kompensasi. Ada sekitar 5 kali pertemuan dengan pihak PUPR dan pejabat daerah setempat, namun hasilnya nihil,” katanya.

Tak hanya soal lahan, pembangunan underpass Bitung ini juga terkendala dengan masalah teknis terkait perubahan dari pipa gas yang ada di sekitar lokasi proyek.

Perubahan pipa itu membutuhkan biaya tidak sedikit. Belum lagi waktu pelaksanaannya juga dipastikan bisa memakan waktu lama.

Disamping itu, ia juga mempertanyakan utilitas seperti kabel optik dari sejumlah provider, tiang-tiang, kabel udara dan lampu PLN mau dipindahkan kemana. Pemindahan dari utilitas yang ada di lokasi tersebut tentunya harus dipikirkan dengan matang.

“Perubahan pipa itu tidak mudah dilakukan, butuh waktu dan biaya. Disamping itu dampaknya cukup luar biasa, satu hari aja suplai gas ke konsumen terhenti, maka bisa dipastikan konsumen se-Banten ini teriak semua” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Binamarga dan Sumber Daya Air Kabupaten Tangerang Iwan Firmansyah Effendi mengatakan, pihaknya mengaku pembangunan underpass Bitung terhambat akibat adanya kendala teknis di lokasi proyek.

Anggaran sebesar Rp3 0 miliaran yang semula disiapkan untuk pembebasan lahan milik PT Pertagas terpaksa dialihkan atau diluncurkan untuk kegiatan lain.

“Anggaran itu tidak jadi dipakai, karena PT Pertagas tidak mau menerima kompensasi atas lahan miliknya. Anggaran itu digunakan untuk kegiatan lain,” tandasnya.(Tim K6)




ABG di Sukadiri Tangerang Saling Tantang Duel, Satu Tewas Ditusuk Pisau

Kabar6-Perkelahian anak baru gede (ABG) terjadi di Sukadiri, Kabupaten Tangerang pada Senin kemarin menewaskan satu orang berinisial RZR, 16 tahun. Peristiwa itu bermula dari tantangan lewat media sosial.

Kapolresta Tangerang, Kombes Baktiar Joko Mujiono mengatakan, tersangka ZS, 18 tahun, admin Instagram melihat tantangan. Ia kemudian memberitahukan kepada dua rekannya yang masih di bawah umur untuk meladeni tantangan lawannya.

“Bahwa ada ajakan untuk melakukan tawuran satu lawan satu,” katanya, Jumat (3/5/2024).

**Baca Juga:Juragan Bakso Sodiq sebagai Wajib Pajak Inspiratif Pilihan KPP Pratama Pondok Aren

Salah satu anak pelaku berinisial ZR langsung merespon ajakan ZS. Bocah itu menyatakan ‘ayo gua pede melawannya’.

Baktiar menjelaskan, satu anak pelaku kemudian pulang ke rumah mengambil jaket dan pisau dapur. Anak pelaku naik motor menghampiri lawan sebayanya.

“Anak pelaku ini menusuk korban sebanyak tiga kali. Hingga korban mengalami luka tusuk di bagian paha kiri dan lutut sebelah kiri,” jelasnya.

Setelah korban sudah terkapar bersimbah, ketiga pelaku yakni ZR dan dua anak pelaku pergi meninggalkan tempat kejadian perkara.

“Korban kehilangan banyak darah setelah mendapat tiga tusukan. Kemudian korban meninggal di Puskesmas Mauk,” ujarnya.

Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya ketiga pelaku dikenakan Pasal 80 Ayat (2) dan Ayat (3) UU RI Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas UU RI Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak dan Atau 170 KUHP dan Atau 351 KUHP.

“Ancaman hukuman 15 tahun penjara,” tegas Baktiar Joko Mujiono.(yud)

 




Habiskan Rp 127 Miliar, Pembebasan Lahan Proyek Underpass Bitung Alot

Kabar6.com

Kabar6-Pembebasan lahan seluas 1,1 hektare untuk proyek pembangunan jalan melintang lewat bawah (underpass) di Jalan Raya Serang KM10 Bitung, Kecamatan Cikupa menyedot uang sebanyak Rp 127 miliar. Alokasi sumber dana segar itupun tidak dijelaskan secara eksplisit.

Dinas Perumahan Permukiman dan Pemakaman (DP3) Kabupaten Tangerang hanya mengaku bahwa telah melakukan pembebasan seluruh lahan. Selama proses berjalan diklaim tidak ada kendala karena semua warga telah setuju.

“Meski tanahnya dibayar dengan harga jauh di bawah dari harga pasar. Yakni maksimal Rp 10 jutaan per meter,” kata Kepala Bidang Pertanahan dan Pemakaman DP3 Kabupaten Tangerang, Dadan Darmawan saat dikonfirmasi kabar6.com, Kamis (2/5/2024).

Target Gagal, Proyek Underpass Bitung Tangerang Terhambat Pipa Gas

Ia menerangkan, rencana proyek underpass Bitung terhambat adanya jalur pipa gas. PT Pertamina Gas Niaga (Pertagas) selaku perusahaan plat merah pemilik aset tidak bersedia menerima ‘persekot’ dari Pemerintah Kabupaten Tangerang.

Cucu usaha PT Pertamina (Persero) itu, lanjut Dadan, tidak mengenal istilah hibah atau kompensasi atas lahan miliknya. PT Pertagas hanya mau tanahnya dipinjam pakai untuk proyek pembangunan underpass Bitung.

**Baca Juga:

“Awalnya sempat alot. Namun, setelah beberapa kali dilakukan negosiasi dengan melibatkan sejumlah pihak, akhirnya PT Pertagas menyerahkan lahan seluas sekitar 2 ribuan meter persegi tanpa kompensasi,” terangnya.

Dadan beranggapan tugas dan tanggungjawab pihaknya telah selesai. Ia berdalil karena semua lahan yang dibebaskan telah diserahkan ke kementerian pekerjaan umum dan perumahan rakyat.

Sedangkan pelaksanaan proyek underpass Bitung bukan lagi ranahnya DP3 Kabupaten Tangerang. Kini telah sepenuhnya menjadi kewenangan dari kementerian PUPR.

Oleh karenanya, Dadan menolak untuk mengomentari soal gagalnya pembangunan underpass Bitung. Eksekusi megaproyek tidak sesuai dengan target yang direncanakan.

“Kami gak bisa komentar soal itu. Karena bukan ranahnya kita lagi. Yang pasti lahan itu sudah kita serahkan ke kementerian PUPR,” tegasnya.(Tim K6)




Mayat Pria di Kemiri Tangerang Pengangguran, Diduga OD Minuman Keras

Kabar6-Kapolsek Masuk, Komisaris Kudratullah mengungkapkan, mayat pria yang ditemukan di kebon singkong berinisial AL, 17 tahun. Mayat pria warga asal Desa/Kecamatan Kemiri, Kabupaten Tangerang dekat pasar RT 13 RW 04

“Sebelumnya korban sering meminum minuman keras dan diduga meninggal dunia dikarenakan over dosis atau OD,” ungkapnya saat dikonfirmasi kabar6.com, Kamis (2/5/2024).

Kudratullah terangkan, kesehariannya AL tidak pekerjaan. Mayatnya pertama kali ditemukan oleh saksi bernama Sohib, 69 tahun. Saksi hendak ke pasar tradisional Kemiri melintasi kebon singkong sekitar pukul 07.30 WIB tadi.

**Baca Juga: Warga Kemiri Tangerang Geger Mayat Pria Tergeletak di Kebon Singkong

Saksi, lanjutnya, melihat sesosok jasad tergeletak di kebon singkong persis belakang pasar. “Saksi kemudian melapor ke Polsek Masuk,” terang Kudratullah.

Hasil pemeriksaan sementara tidak ditemukan luka di tubuh mayat AL. Namun ada koreng seperti luka bakar di belakang lutut kaki sebelah kiri.

“Dan dari keterangan orang yang mengenal dengan mayat laki-laki,” terang Kudratullah.

Mayat AL kemudian dibawa polisi ke RSUD Balaraja untuk dilakukan visum et revertum.(yud)




Warga Kemiri Tangerang Geger Mayat Pria Tergeletak di Kebon Singkong

Kabar6-Warga Kemiri, Kabupaten Tangerang geger, Kamis (2/5/2024) pagi tadi. Di wilayah itu ditemukan sesosok mayat pria berkaos hitam pada area perkebunan singkong.

“Di pasar RT 13 RW 04,” kata Sekretaris Desa Kemiri, Nana saat dikonfirmasi kabar6.com.

Menurutnya, lokasi penemuan mayat di Kampung Santri persis sebelah Pasar Kemiri. Mayat pria itu ditemukan pagi tadi oleh warga sekitar.

**Baca Juga:Peringati Hardiknas, Pelajar Tangerang Tampilkan Karya Kreatif

Nana menyebutkan informasi penemuan mayat cepat beredar di kalangan warga hingga sampai ke telinga perangkat desa. “Saya kurang tau, soalnya tadi pagi ada rapat,” singkatnya.

Dikonfirmasi terpisah, Kapolsek Mauk Ajun Komisaris Kudratullah membenarkan adanya penemuan mayat di Kemiri. Pihaknya telah menangani dan masih dilakukan penyelidikan .

“Terkait temuan mayat semoga cepat terungkap,” jelasnya. Kudratullah menyatakan, belum dapat menyimpulkan penyebab kematian Mr X.

“Masih dalm proses lidik belum bisa kami tentukan menunggu hasil visum,” tegasnya.

Terlihat dari cuplikan video penemuan mayat terdengar pernyataan warga sekitar bahwa mayat pria itu bukan warga sekitar. “Eweuh jauh kena (bukan, warga jauh inimah kayaknya),” ucap seorang wanita warga sekitar.(yud)