1

Pilkada Tangsel, Dana Fasilitasi APK Paslon Diduga Menguap

Kabar6.com

Kabar6-KPU Kota Tangerang Selatan (Tangsel) tidak sepenuhnya menfasilitasi alat peraga kampanye bagi pasangan calon di Pilkada serentak 2020. Padahal lembaga penyelenggara itu dapat dana hibah untuk operasional sebanyak Rp 64 milliar.

“Seharusnya fasilitasi 15 APK. Per paslon lima,” kata Ketua Bawaslu Kota Tangsel, Muhamad Acep kepada kabar6.com, Kamis (19/11/2020).

Ia mengaku sudah pertanyakan minimnya fasilitasi APK paslon. KPU menjawab tidak ada anggaran untuk sewa alat media komunikasi luar ruang.

Acep pastikan bahwa paslon berhak difasilitasi APK karena telah diamanatkan oleh Peraturan KPU. “KPU sosialisasi per kelurahan bisa sampai empat kali,” jelas Acep.

**Baca juga: Pilkada 2020, Perludem Sindir Model Sosialisasi KPU Tangsel

Dihubungi kabar6.com secara terpisah, koordinator Divisi Sosialisasi dan Partisipasi Pemilih KPU Tangsel, Ade Wahyu Hidayat enggan mengomentari. Ia mengaku pihaknya telah pasang lima titik baliho paslon yang titik-titik lokasinya tidak dihafal.

“Tangsel mending lima. Pandeglang cuma satu,” singkat Ade.(yud)




Pilkada Tangsel 2020, Benyamin Davnie Siap Lakoni Debat Kandidat

Kabar6.com

Kabar6-Debat kandidat bukan hal yang baru bagi Benyamin Davnie, calon Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Ia merasa rileks karena tahapan di Pilkada serentak 2020 ini merupakan kali ketiga dan dirinya merasa sudah mengetahui cara menampilkan performa terbaik.

“Siaplah, soal debat mah. Iya dengan pengalaman saya seperti itu mudah-mudahan jadi bahanlah,” katanya kepada wartawan, Kamis (19/11/2020).

Ia jelaskan, bahan paparan debat kandidat menyadur dari visi misi yang diusungnya bersama Pilar Saga Ichsan, calon Wakil Wali Kota Tangsel periode 2021-2024.

Benyamin pastikan semuanya sudah dipersiapkan secara matang. Hari ini pasangan nomor urut 3 merencanakan lakukan teknis debat kandidat.

“Saya dan Pilar nanti debat, kaya gitu aja. ga ada hal hal khusus gitu paling simulasi saja,” jelas Bang Ben, sapaan akrabnya.

Waktu simulasi dimanfaatkan olehnya berdua untuk berdiskusi. Apakah secara personal sudah siap menghadapi debat kandidat?. “Siap,” singkat calon petahana.

**Baca juga: Jelang Debat Kandidat Azizah Siapkan Mental dan Materi Blusukan

Diketahui, debat kandidat pasangan calon Pilkada serentak ini digelar pada Minggu, 22 November 2020, pukul 19.30 WIB. Acara tersebut disiarkan secara langsung di Kompas TV.(yud)




Jelang Debat Kandidat Azizah Siapkan Mental dan Materi Blusukan

Kabar6.com

Kabar6-Siti Nurazizah, calon wali kota nomor urut 2 di Pilkada Tangerang Selatan 2020 pastikan telah mempersiapkan diri jelang debat kandidat pertama pada Minggu, 22 November besok. Ia ingin menampilkan performa terbaiknya di depan puluhan ribu pasang mata layar Kompas TV.

“Pertama pasti mental kami, kami siapkan. Karena tekanannya pasti sangat luar biasa pada saat debat ya,” katanya saat acara konsolidasi Partai Demokrat di Bintaro Jaya, Kecamatan Pondok Aren, Rabu (18/11/2020).

Azizah mengakui masih sering gugup (nervous). Perasaannya berkecemuk seperti halnya saat bertemu dengan Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono tidak tersampaikan apa yang sempat dipikirkan olehnya.

“Yang kedua tentu substansi. Tema debat, yang akan kami hadirkan tentu penguasaan visi misi,” jelas puteri kandung KH Ma’ruf Amin, Wakil Presiden Republik Indonesia saat ini.

**Baca juga: Anggaran Vaksin Covid-19 Kota Tangsel Mulai Dibahas

Azizah bilang, dirinya bersama pasangan calon duetnya Ruhamaben ingin meyakinkan masyarakat pemilih, bahwa visi misi yang diusungnya adalah harapan Kota Tangsel.

“Yang saat ini bisa kami potret kami tangkap masyarakat ingin ada perubahan,” ujarnya.

“Jadi dari hasil kami ngampung akan menjadi bahan bagi kami untuk memperkuat substansi debat kami,” tambah Azizah.(yud)




Lawatan Perdana Kampanye Pilkada 2020, AHY: Tangsel Ini Spesial

Kabar6.com

Kabar6-Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono bertandang ke Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Ia ingin berikan motivasi kepada mesin-mesin politik bisa bekerja maksimal dulang suara demi kemenangan pasangan calon nomor urut 2 Siti Nurazizah – Ruhamaben di Pilkada serentak 2020.

“Tangsel menjadi lawatan pertama saya selama masa kampanye ini,” ungkapnya di kawasan Bintaro Jaya, Kecamatan Pondok Aren, Rabu (18/11/2020).

Pria yang akrab disapa AHY itu menginstruksikan seluruh kader partai Demokrat saling bahu membahu memenangkan Azizah – Ruhama. Tentunya bukan hanya bagi kader pada empat kabupaten/kota di Banten yang sedang menggelar Pilkada 2020.

Pemungutan suara pada 9 Desember mendatang hanya tinggal 20 hari kedepan. “Kita harus bisa lebih fokus di minggu-minggu terakhir. Tangsel ini spesial,” tegas AHY.

Menurutnya, Kota Tangsel spesial karena secara demografi sebagai daerah satelite yang berdekatan dengan ibukota negara. Sebagai kota yang sedang tumbuh dan berkembang tapi dalam setiap pembangunan menyisakan masalah.

“Ketimpangan yang dimaksud adalah ketika kita melihat begitu modern, begitu maju. Masyarakatnya punya pendidikan dan penghasilan yang baik tapi itu hanya baru separo,” ujar AHY.

**Baca juga: Respon Elite Demokrat soal Perang Hasil Survei di Pilkada Tangsel 2020

Makanya partai Demokrat percayakan kadernya Azizah untuk maju membawa perubahan bagi Kota Tangsel. Azizah ini lanjut AHY, adalah mantan birokrat yang meninggalkan zona nyamannya demi bisa melayani kepentingan rakyat marjinal.

“Kalau dibilang masih banyak waktu enggak?. Apakah tiga minggu bisa, jawabannya bisa menentukan banyak hal,” pesannya.(yud)




Respon Elite Demokrat soal Perang Hasil Survei di Pilkada Tangsel 2020

Kabar6.com

Kabar6-Konstalasi politik jelang pemungutan suara di Pilkada serentak 2020 Kota Tangerang Selatan (Tangsel) suhunya makin naik. Para kubu pasangan calon lagi gencar saling pamer hasil survei dari masyarakat pemilih di tujuh wilayah kecamatan.

“Kalau saya lebih suka dianggap sebagai kuda hitam,” kata Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono di kawasan Bintaro Jaya, Kecamatan Pondok Aren, Rabu (18/11/2020).

Sementara itu, Ketua DPD Partai Demokrat Provinsi Banten, Iti Octavia Jayabaya mengakui maraknya propaganda yang gencar dilakukan tim pemenangan pasangan calon. “Sekarang lagi perang hasil survei,” ungkapnya.

Iti merasa optimis dengan hasil survei dari pasangan calon nomor urut 2 Siti Nurazizah – Ruhamaben. Kandidat calon wali kota dan wakil walikota yang dijagokan ini tingkat popularitas dan elektabilitasnya terus menunjukan hasil positif.

“Tapi saya yakin pasangan bu Azizah punya peluang yang sangat besar karena trendnya terus naik,” tegas Iti.

**Baca juga: Perludem Sebut Operator Politik Uang di Tangsel Tokoh Berpengaruh

Di lokasi sama, calon wali kota Tangsel Siti Nurazizah membenarkan bahwa pertama kali kemunculannya hasil survei elektoral berada di angka 0,6 persen. Kini hanya dalam hitungan bulan persentase darimeningkat drastis.

“Tapi seiring dukungan dari partai Demokrat kami mengalami lompatan yang luar biasa,” pekik Azizah.(yud)




Perludem Sebut Operator Politik Uang di Tangsel Tokoh Berpengaruh

Kabar6.com

Kabar6-Temuan hasil survei bahwa praktik politik uang dalam Pilkada serentak 2020 di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) dianggap luar biasa. Lembaga pengawas pemilu mesti punya strategi yang efektif.

“Sehingga ruang gerak calon untuk melakukan politik uang dan juga sikap permisif pemilih itu tidak terbiarkan,” kata Direktur Eksekutif Perludem, Titi Anggraini, Rabu (18/11/2020).

Ia perhatikan dari lingkungan tempat tinggalnya di Ciputat sampai pindah ke Pamulang. Operator praktik politik uang adalah orang-orang yang paling berpengaruh di dalam tatanan masyarakat.

Sehingga, lanjut Titi, ada rasa sungkan atau enggan untuk menolak iming-iming uang. Terutama di kantong-kantong pemukiman padat penduduk.

“Nah identiifkasi, modus pola ini bukan tidak dikuasai nih oleh pengawas. Tapi kemudian efektivitas pengawasan hingga pencegahan itu yang kalo melihat pengalaman Pilkada Tangsel muncul,” ujarnya.

**Baca juga: Pilkada 2020, Perludem Sindir Model Sosialisasi KPU Tangsel

Titi bilang, tantangan terbesar bagi Bawaslu Tangsel menemukan formula pengawasan dan penegakan hukum yang efektif. Semua pihak mesti belajar dari pesta demokrasi skala lokal sebelumnya.

“Bagi saya enggak terlalu jauh berbeda. Malahan sekarang lebih parah karena keterpurukan ekonomi akibat dampak pandemi Covid-19,” tambahnya.(yud)




Survei Indikator: 56,8 Persen Menilai Politik Uang di Pilkada Tangsel Wajar

Kabar6.com

Kabar6-Hasil sampling yang dirilis oleh Iembaga survei mencengangkan jelang pemungutan suara Pilkada serentak 2020 di Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Sebanyak 56,8 persen responden menilai praktik politik uang bisa diterima sebagai hal yang wajar jika ada pihak tertentu ingin barter suara dukungan.

“Justru mayoritas warga beranggapan dikasih uang itu sebagai rejeki,” kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi lewat webinar, Selasa (17/1/2020) kemarin.

Pada simulasi pertanyaan November ini tentang toleransi terhadap politik uang, responden yang beranggapan tidak wajar atau tidak bisa diterima hanya 43,2 persen.

Burhanuddin ungkapkan alasan praktik politik uang bukan lagi menjadi hal yang tabu. Warga mengaku terpaksa, demi bisa memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari di tengah pandemi virus corona.

“Mayoritas warga bilang nyari duit di masa pandemi Covid-19 ini sangat sulit,” ungkapnya.

Alhasik warga masyarakat pemilih di Kota Tangsel dominan tidak mengharamkan praktik politik uang. Burhanuddin pun berpendapat, realitas politik ini menjadi ancaman serius terhadap iklim demokrasi.

Adapun total sampling dari hasil survei yang dilakukan mulai 28 Oktober – 03 November 2020 lalu jumlahnya sebanyak 820 orang. Responden berusia di atas 17 tahun atau sudah menikah. Berasal dari berbagai etnis tertentu maupun jenjang pendidikan terakhir.

**Baca juga: Tantangan Paslon Pilkada Tangsel 2020 Terpilih Benahi Masalah Ini

Penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling. “Toleransi tingkat kesalahan atau margin error kurang lebih 3,5 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen,” klaim Burhanuddin.(yud)




Pilkada 2020, Perludem: di Tangsel Lebih Menarik Ketimbang Solo dan Medan

Kabar6.com

Kabar6-Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) membandingkan Pilkada serentak 2020 di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) dengan dua daerah lainnya yang paling menyita perhatian publik.

Meski menjadi ajang pertarungan politik anak dan menantu orang nomor satu di Indonesia, tapi di Kota Solo maupun Medan dianggap tidak menarik.

“Kalo di Surakarta ya begitu deh. Agak kurang greget,” kata Direktur Eksekutif Perludem, Titi Anggraeni di acara diskusi lembaga Survei Indikator Politik Indonesia lewat webinar, Selasa (17/11/2020).

Menurutnya, Kaesang Pangarep anak Presiden Jokowi hanya bersaing dengan pasangan calon dari jalur independen. Pesaingnya itu dianggap hanya sebagai simbol pelengkap di Pilkada Solo.

Sedangkan menantunya Bobby Nasution yang bertarung dengan calon petahana. Meskipun juga dinamis, tapi tetap saja Pilkada di Medan dianggapnya masih kurang menarik.

Titi bilang, berbeda dengan kontestasi daerah pemilihan pada rumah bermukimnya di Kecamatan Pamulang. Pilkada serentak 2020 di Kota Tangsel jauh lebih menarik di antara 270 daerah lainnya se-Indonesia.

Saat ini pertarungan politik di Tangsel merupakan kontestasi antara tiga anak dan atau keponakan trah yang punya trah kekuatan besar. Publik pun mahfum, ketiga kandidat yang maju itu berasal dari wakil tokoh berpengaruh di kancah politik nasional.

**Baca juga: Pilkada Tangsel 2020, Ini 5 Panelis Debat Kandidat Pertama

“Di Tangsel itu enggak pernah dua putaran,” ujar Titi. Makanya, menurut dia, sebagai daerah penyangga yang berbatasan langsung dengan ibukota negara, Pilkada di Kota Tangsel selalu lebih kompetitif.

“Tapi di Tangsel ini selalu satu putaran. Siapapun dia yang dapat mengumpulkan suara jadi pemenang,” tambah Titi.(yud)




Pilkada Tangsel 2020, Ini 5 Panelis Debat Kandidat Pertama

Kabar6.com

Kabar6-Tiga pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Tangerang Selatan (Tangsel) di Pilkada 2020 dijadwalkan mengikuti acara debat kandidat sesi pertama. Ajang adu gagasan program kerja itu bakal diuji oleh lima panelis yang populer di bidangnya masing-masing.

“(Sosok kelima panelis) yang menentukan KPU Tangsel,” ungkap koordinator Divisi Sosialisasi dan Partisipasi Pemilih KPU Tangsel, Ade Wahyu Hidayat saat dikonfirmasi kabar6.com, Selasa (17/11/2020).

Kelima panelis debat kandidat pasangan calon Pilkada 2020 Kota Tangsel antara lain, Adrianus Eliasta Meliala, Guru Besar FISIP Universitas Indonesia. Radhar Panea Dahana, seniman dan budayawan.

Panelis selanjutnya, Komaruddin Hidayat, Guru Besar FISIP Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Eka Purna Yudha, dosen Universitas Padjajaran Bandung.

**Baca juga: Tersangka Modus Ban Pecah Bersenpi di Ciputat, Lakukan Kejahatan Sama di Pamulang.

Kelima adalah Endang Sulastri, Wakil Rektor I Universitas Muhammadiyah Jakarta. Ade menjelaskan alasan pertimbangan paling mendasar dalam menunjuk sosok kelima panelis.

“Pertimbangan latar belakang masing-masing sesuai kebutuhan debat,” jelasnya.

Adapun acara tersebut digelar pada Minggu, 22 November 2020, pukul 19.30 yang akan disiarkan secara langsung lewat saluran media Kompas TV.(yud)




Survei Indikator Politik, Mayoritas Cukup Puas Hasil Kerja Petahana di Tangsel

Kabar6-Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia merilis hasil kerja pemerintahan di bawah kepemimpinan petahana. Sosok yang dimaksud adalah calon wali kota nomor urut 3 Benyamin Davnie jelang pemungutan suara di Pilkada 2020 Tangerang Selatan (Tangsel).

“Dalam survei ini jumlah sampel 820 responden,” kata Direktur Eksekutif Survei Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi lewat acara webinar bertajuk “Dinamika Elektoral Pilwalkot Tangsel, Selasa (17/11/2020).

Simulasi pertanyaan tentang mewujudkan pemerintahan yang mendengar aspirasi masyarakat, sangat puas 5 persen, cukup puas 63 persen, kurang puas 27 persen, tidak puas sama sekali 2 persen, dan tidak jawab 3 persen.

Mengurangi kemiskinan, sangat puas 3 persen, cukup puas 48 persen, kurang puas 43 persen, tidak puas sama sekali 3 persen dan tidak jawab 2 persen.

Mewujudkan pemerintahan yang bersih dari praktek kolusi korupsi nepotisme, sangat puas 2 persen, cukup puas 47 persen, kurang puas 40 persen, tidak puas sama sekali 4 persen, tidak jawab 7 persen.

**Baca juga: Pilkada Tangsel 2020, Demokrat Umumkan Pecat Kader Membelot

Burhanuddin jelaskan, penarikan sampel pakai metode multistage random sampling. Toleransi kesalahan atau margin error sekitar 3,5 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

“Sampel berasal dari seluruh kecamatan yang terdistribusi secara proporsional,” jelasnya.(yud)