1

Diperiksa Bawaslu, Sekda Pemkot Tangerang Herman Pulang Lewat Pintu Samping

Kabar6-Sejumlah pejabat di lingkup pemerintah Kota Tangerang dipanggil oleh Bawaslu setempat. Hal itu terkait adanya laporan dugaan penyalahgunaan wewenang (abuse of power) atas kegiatan kunjungan kerja Komisi III DPR RI beberapa waktu lalu dihadiri bakal calon wakil gubernur Banten, Dimyati Natakusuma.

“Alhamdulillah tiga-tiganya hadir dan hari ini (Senin kemarin),” kata Ketua Bawaslu Kota Tangerang, Komarullah ditemui wartawan di kantornya dikutip Selasa (24/9/2024).

Pejabat yang dipanggil Bawaslu antara lain Sekretaris Daerah Kota Tangerang, Herman Suwarman. Orang nomor satu aparatur sipil negara itu dianggap sebagai pemilik hajat kunjungan kerja Komisi III DPR RI.

**Baca Juga: Tangkal Paham Ekstremisme dan Terorisme, Kejagung Bahas Aksi Penaggulangan

Komarullah melanjutkan, pihaknya juga telah memanggil Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang, Wawan Fauzi serta Camat Karawaci, Mahdiar.

Wawan dan Fauzi mewakili kepala organisasi perangkat daerah serta camat yang ikut hadir bertemu dengan Dimyati Natakusuma. “Kalau sekda kita panggil selaku yang punya administrasi. Apakah benar itu kegiatan komisi III,” terang Komarullah.

Menurutnya, pemeriksaan terhadap para birokrat di atas menindaklanjuti laporan dari warga atas nama Ibnu Jandi dan seorang akademisi di Universitas Muhammadiyah Tangerang. Pelapor menduga terjadi abuse of power.

“Untuk pemanggilan terhadap Pj (Penjabat Wali Kota Tangerang, Nurdin) kita tunggu dari hasil pemanggilan hari ini ya,” ujar Komarullah.

Pantauan kabar6.com, sejumlah pewarta menunggu di pintu depan kantor Bawaslu Kota Tangerang untuk mengkonfirmasi Herman Suwarman dan anak buahnya. Namun hingga beranjak sore ketiganya tidak muncul.

Herman ternyata pulang dan keluar kantor Bawaslu Kota Tangerang dari pintu samping. Pintu darurat itu berada di sisi kiri bangunan kantor yang langsung ke jalan raya depan kantor Kecamatan Tangerang.

Sebelumnya, Ibnu Jandi, warga pelapor ke Bawaslu Kota Tangerang datang untuk dimintai klarifikasi. Ia melaporkan kunjungan kerja Komisi III DPR RI ke Puspemkot Tangerang yang diduga sarat dengan konspirasi politik.

Sebab di dalam kunjungan kerja itu terdapat bakal calon wakil gubernur Banten, Dimyati Natakusuma. Ia menduga bahwa Dimyati dan penjabat wali kota Tangerang, Nurdin telah melakukan penyalahgunaan wewenang (abuse of power).

“Kunjungan kerja membahas kesehatan,” ungkap Jandi di kantor Bawaslu Kota Tangerang, Kamis (19/9/2024).

Jandi menduga ada pesan politik untuk memenangkan pasangan calon gubernur Andra Soni – Dimyati Natakusuma di Pilgub Banten 2024. Ia juga berharap Bawaslu Kota Tangerang dapat mendalami hasil laporannya yang telah disampaikan pada 10 September 2024 lalu.

Adapun alat bukti yang disodorkan atas dugaan kampanye terselubung Dimyati Natakusuma adalah rekaman video dan foto-foto kegiatan kunjungan kerja. Bahkan terdapat sejumlah camat di Kota Tangerang foto bareng Dimyati.

“Bagi saya itu penggiring calon Pilgub Banten terstruktur dan masif,” terang Jandi. (Yud)




Oknum Guru Pelaku Pelecehan di SMKN 5 Tangsel Dinonaktifkan

Kabar6-Kepala SMK Negeri 5 Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Rohmani Yusuf mengungkap bahwa oknum guru berinisial D sudah dimintai klarifikasi hingga dinihari tadi. Guru honorer itu diprotes pelajar melakukan pelecehan tapi dapat penghargaan kepanduan Pramuka.

“Yang bersangkutan kalo kasus yg dulunya mengakui,” ungkapnya menjawab pertanyaan kabar6.com di Pamulang, Senin (23/9/2023).

Menurutnya, kasus pelecehan terhadap pelajar perempuan terjadi pada Tahun Ajaran 2010 dan 2016 silam. Meski demikian tempat kejadian perkara di luar SMK Negeri 5 Tangsel saat D menjalani tugas sebagai pembina pramuka.

**Berita Terkait:Pelajar SMKN 5 Tangsel Demo Oknum Guru Pelaku Pelecehan Dapat Penghargaan

Rohmani tegaskan terhitung mulai dinihari tadi D sudah dinonaktifkan. Pertimbangan sekolah adalah penyelamatan lembaga pemdidikan dan juga peserta didik.

“Itu yang jadi komitmen saya mengambil tindakan tegas terhadap pelaku,” tegasnya. Kesehariannya D bertugas mengajar mata pelajaran IPAS. Sebelumnya matematika.

D, lanjut Rohiman, berperan sebagai guru pembina kepanduan pramuka dan OSIS. Pria itu mengajar sejak 2013 silam dan baru mendapatkan penghargaan Pancawarsa I.

“Karena permasalahan yg diangkatkan yang di luar, dan itupun terjadi tahun 2010, setelah beliau menjadi pembina pramuka dan berhasil, lalu mendapatkan penghargaan,” tambahnya.

Diketahui, pelajar SMKN 5 Tangsel pagi tadi gelar aksi unjuk rasa saat upacara. Mereka menggelar spanduk protes kepada sekolah atas prilaku D.(yud)

 




Pelajar SMKN 5 Tangsel Demo Oknum Guru Pelaku Pelecehan Dapat Penghargaan

Kabar6-Upacara di SMK Negeri 5 Kota Tangerang Selatan (Tangsel) diwarnai aksi unjuk rasa. Pelajar bersikap protes atas seorang oknum guru berinisial D yang diduga telah melakukan pelecehan seksual.

Aksi perbuatan tidak senonoh D dilakukan pada 2010 silam. Namun oknum guru honorer itu baru saja mendapatkan penghargaan dari gugus kepanduan Pramuka di Kota Tangsel.

“Itu adalah unek-unek temen di sini,” kata Ely, salah satu pelajar ditemui di Jalan Benda Raya 7, Pondok Benda, Kecamatan Pamulang, Senin (23/9/2024).

**Baca Juga: Pelaku Pelecehan Seksual Modus Tugas Kuliah di Lebak Menyerahkan Diri

Menurutnya, para pelajar SMK Negeri 5 Kota Tangsel menuntut keadilan. Mereka minta oknum guru diberikan hukuman setimpal dengan perbuatannya.

“Katanya ada yang disentuh. Dielus-elus,” terang Ely. Ia berharap tidak ada lagi pelajar putri yang mendapat perlakuan tidak senonoh dari D.

Terduga pelaku sempat keluar dari sekolah tersebut, lalu diberhentikan sementara dari kegiatan Pramuka Kwarcab Kota Tangsel selama 5 tahun.

Dugaan aksi tak senonoh tersebut dikabarkan terjadi lagi pada 2016. Hingga kini, HDW diduga masih aktif menjadi pembina di SMKN 5 Kota Tangsel.

Sementara, aksi dugaan pencabulan ini pertama kali lagi diunggah oleh media sosial Instagram akun @wargatangsel yang merepost akun @boimbomi.

Postingan berjudul ‘Selamat Tinggal Gerakan Pramuka’ pada poto pertama itu, menceritakan betapa kecewanya warga yang mendengar pelaku dugaan pencabulan seksual 10 tahun lalu, mendapat penghargaan Pancawarsa III oleh Kwarcab Kota Tangsel.

“Gila rasanya jika saya diam, dan ini bukan pertama kali dalam setahun belakangan saya bicara di forum, Saya akan bersuara lebih,”unggahnya.

Dalam postingan tersebut diceritakan, adanya dugaan pelecehan yang dilakukan pria berinisial HDW, yang berprofesi sebagai pembina Pramuka. Saat itu, 2010, adanya pengakuan dari adik-adik binaan di salah satu SMP negeri di Kota Tangsel, yang mengalami pelecehan seksual.

“Dari beberapa orang menjadi belasan orang. Mereka mengaku dilecehkan dengan berbagai macam modus: diberikan terapi supaya fokus belajar, supaya lebih lancar ujiannya,”ungkap postingan tersebut. (Yud)




Persiapkan Generasi Emas, Kader Gelora Tangerang Gelar Lomba Sepakbola Anak U-13

Kabar6-Partai Gelora Indonesia terus konsisten mempersiapkan generasi muda yang sehat dan tangguh untuk menghadapi Indonesia Emas 2024.

Melalui Bidang Gaya Hidup, Hobi dan Olahraga (Gahora), partai yang dinakhodai Anis Matta ini berkomitmen akan terus menggali potensi anak usia dibawah 10 tahun untuk dilatih bermain sepak bola.

Ketua DPC Partai Gelora Indonesia Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, Taufik mengatakan, pihaknya berupaya keras ingin menciptakan generasi sehat berenergi yang memiliki daya tahan tubuh dan tumbuh menjadi anak cerdas dan sehat di sekolah melalui olahraga sepak bola.

**Baca Juga: Kopdar Relawan, Airin Kirim Al Fatihah ke Mendiang Tokoh Pemekaran Tangsel

Dengan bermain bola, kata dia, anak-anak dipastikan mampu mempersiapkan diri baik secara fisik maupun inteligensi.

“Kami akan terus berupaya menciptakan generasi yang sehat, kuat dan cerdas yang akan membawa negara ini menuju Indonesia Emas pada 2045 mendatang. Sepak bola bisa membuat mereka tangguh karena di usia dini mereka sudah memahami akan pentingnya olah daya tahan tubuhnya,” ungkap Taufik, Minggu (25/09/2024).

Tak hanya itu, lanjutnya, tumbuh kembang anak dengan nutrisi terbaik akan dengan dengan mudah dicapai saat anak-anak bermain bola.

Kemampuan mensinergikan olah otak kiri dan otak kanan anak dimasa pertumbuhan juga bisa didapatkan ketika rutin olahraga.

Untuk itu, ia bersama jajarannya berencana menggelar kegiatan perlombaan sepak bola atau coaching clinic dan friendly match yang melibatkan kelompok usia 9-13 tahun selama dua hari pada 4-6 Oktober 2024 mendatang.

Kegiatan digelar di Stadion Mini Kelapa Dua ini digelar dalam rangka mememeriahkan hari jadi Kabupaten Tangerang.

“Keuntungan dari bermain bola juga bisa menjauhkan anak dari pergaulan bebas yang cenderung melanggar hukum, seperti ikut geng motor, penyalahgunaan narkoba dan obat-obatan terlarang serta kecanduan game online yang dapat merusak jaringan otak anak,” kata pria berambut uban yang kini tercatat sebagai pelatih sepak bola di organisasi PSSI. (Tim K6)




Pemkot Tangerang Terus Upayakan Pelestarian Budaya Jadi Daya Tarik Wisata

Kabar6-Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) terus mengupayakan berbagai kebudayaan di Kota Tangerang menjadi daya tarik wisata. Salah satunya, seperti Gotong Toapekong yang berlangsung pada Sabtu, (21/9/2024).

Kepala Disbudpar Kota Tangerang Rizal Ridolloh mengatakan, Gotong Toapekong kali ini tepat satu bulan setelah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Budaya Tak Benda (WBTB). Ia juga menyatakan bahwa Pemkot Tangerang secara bertahap akan terus melakukan berbagai upaya agar budaya di Kota Tangerang dapat menjadi daya tarik wisata.

“Insyaallah bulan depan sertifikat WBTB Gotong Toapekong akan dikeluarkan oleh Pemerintah Pusat Republik Indonesia. Acara juga berlangsung sangat tertib dan lancar. Ini juga sebagai daya tarik wisata karena hampir 75 ribu masyarakat melihat acara Gotong Toapekong,” ujar Rizal.

**Baca Juga: Semarak Gotong Toapekong di Tangerang, Ribuan Warga Tumpah Ruah

Rizal mengatakan Pemkot Tangerang secara bertahap akan terus menggali berbagai budaya ataupun situs sejarah. Pemkot Tangerang juga terbuka untuk menerima masukan dari masyarakat Kota Tangerang apa saja yang dapat diajukan menjadi WBTB ataupun cagar budaya.

“Jika masyarakat memiliki informasi atau masukan kami sangat terbuka menerimanya, karena ini adalah usaha kita bersama melestarikan budaya Kota Tangerang. Secara bertahap, kita upayakan budaya-budaya ini menjadi daya tarik wisata,” lanjutnya.

Ia berharap, masyarakat Kota Tangerang dapat menjaga dan melestarikan berbagai budaya dan situs sejarah. Sehingga, dapat dinikmati dan diteruskan oleh generasi selanjutnya.

“Apa yang ada di Kota Tangerang adalah milik masyarakat Kota Tangerang. Saya berharap, seluruh aktivitas budaya, situs atau cagar budayanya menjadi kekayaan budaya di Kota Tangerang. Maka, harus kita jaga dan terus disampaikan kepada generasi muda selanjutnya agar menjadi kebanggaan dan dapat terus lestari,” harapnya.

Salah seorang pengunjung, Claudia mengatakan datang untuk melihat parade Gotong Toapekong sejak pukul 5 pagi. Ia bersama suaminya ingin melihat dan merasakan atmosfer Gotong Toapekong secara langsung.

“Ini momen yang sangat langka karena kita harus menunggu 12 tahun lahi kalau ingin menyaksikan langsung. Belum tentu kita masih hidup dan sungguh meriah acaranya. Di sini juga semua rela datang pagi-pagi dan bisa melakukan penghormatan (pai) bersama-sama dalam parade,” katanya.

Warga lainnya, Hengki yang datang dari Sepatan, Kabupaten Tangerang bersama anaknya juga mengatarkan hal yang sama. Ia juga terharu melihat bagaimana tidak hanya masyarakat tionghoa saja yang hadir melainkan umat agama lainnya.

“Tadi saya lihat banyak umat agama lain yang hadir untuk menyaksikan Gotong Toapekong dan di parade juga ada dari umat Hindu, umat Katolik dan lainnya. Sangat terharu, dan jadi bukti kita bisa dan mudah-mudahan dapat terus bergandengan tangan,” tutupnya.

Sebagai informasi, Gotong Toapekong dilaksanakan selama 12 tahun sekali dan akan kembali digelar pada tahun 2036. (Oke)




Resmikan Masjid Lingkungan, Pemkot Dorong Pusat Pengembangan Potensi Masyarakat

Kabar6-Penjabat (Pj) Wali Kota Tangerang, Dr. Nurdin, didampingi Camat Neglasari, Andika Nugraha, hadir dalam acara Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW sekaligus peresmian Masjid Jami Nurul Jannah, di Jalan Iskandar Muda Gg Utama II Kecamatan Neglasari, Sabtu (21/9/2024).

Nurdin menyampaikan apresiasi serta kebanggaannya kepada segenap masyarakatnya yang ikut serta berpartisipasi dalam pembangunan lingkungan seperti halnya pembangunan masjid ini.

“Melihat hasil pembangunan ini, tentunya sepadan dengan upaya kebersamaan dan kerja sama masyarakat yang begitu kuat, ini pondasi yang kuat antar umat,” ujar Nurdin.

**Baca Juga: Semarak Gotong Toapekong di Tangerang, Ribuan Warga Tumpah Ruah

“Tentunya ini juga tidak terlepas dari dukungan dan doa para pendahulu tokoh agama dan tokoh masyarakat di wilayah ini,” sambungnya.

Mantan Kepala Pusdatin Kemendagri ini, menambahkan, keberadaan masjid di lingkungan Kelurahan Neglasari ini, diharapkan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar, tidak hanya sebagai tempat ibadah tapi juga pengembangan potensi masyarakat.

“Selain pusat ibadah, juga bisa menjadi Pusat Kegiatan Masyarakat, Pusat Ilmu, Pusat Dakwah, dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial Masyarakat, sehingga manfaat memakmurkan dan dimakmurkan masjid bisa diwujudkan bersama,” katanya.

Sementara itu, Ketua DKM Masjid Nurul Jannah, Fajri Irhamni, menyampaikan, masjid yang dibangun sejak tahun 2017 ini, merupakan hasil swadaya masyarakat dan sudah bisa dipergunakan oleh warga.

“Insya Allah, ini menjadi tempat yang besar manfaatnya, dan bisa mendorong berbagai program pembangunan masyarakat,” ungkap Fajri. (Oke)

 




Semarak Gotong Toapekong di Tangerang, Ribuan Warga Tumpah Ruah

Kabar6-Ribuan warga memadati sekitar kawasan Pasar Lama, Kota Tangerang. Di lokasi itu diarak perahu naga ukuran raksasa muatan patung Dewi Kwan Im Hud Chow dalam acara ritual Gotong Toapekong yang digelar setiap 12 tahun sekali.

“Ritual ini untuk menolak bala dan membersihkan hawa jahat di muka bumi,” kata ketua panitia penyelenggara, Fiskaong, Sabtu (21/9/2024).

Gotong Toapekong, lanjutnya, berharap agar kehidupan seluruh umat beragama aman, damai dan sejahtera. Ia memastikan bahwa ritual ini melibatkan seluruh lapisan masyarakat dari berbagai agama kepercayaan serta budaya

**Baca Juga: Ribuan Orang Hadiri 12 Tahunan Gotong Toapekong di Kota Tangerang

“Sehingga kami bisa merayakan kebersamaan dari acara ini tanpa membedakan suku, agama, dan ras,” ujarnya.

Fiskaong menjelaskan, acara Gotong Toapekong ini bermula saat Klenteng Bon Tek Bio berdiri pada 1684 mengalami renovasi besar-besaran, sehingga pihaknya harus menitipkan sejumlah Patung Dewa (kimsin) ke Kelenteng Boen San Bio di daerah Pasar Baru, Kota Tangerang.

Lalu, katanya, pada 1856 kimsin itu dikembalikan lagi saat renovasi telah usai dilakukan.

“Bermula pada 1856 itu, kami mengadakan prosesi 12 tahun sekali yang harus diadakan di tahun Naga. Maka setiap 12 tahun sekali di tahun Naga kami mengadakan prosesi gotong atau arak arakan Toapekong ini,” katanya.

Menurut Fiskaong, sakralnya ritual dari Gotong Toapekong ini terdapat pada empat kimsin suci, yang harus diarak-arak dengan bertujuan untuk menjaga Bumi dari kejahatan, dimulai dari bantaran Sungai Cisadane hingga kembali lagi ke Klenteng Boen Tek Bio.

“Agenda Gotong Toapekong ini sudah 15 kali digelar, tepatnya dimulai sejak 128 tahun lalu. Ritual ini menyajikan perayaan budaya berupa arak-arakan patung bersejarah atau suci, supaya dapat membawa kedamaian kesejahteraan dan kebahagian kepada seluruh umat,” jelasnya.

Fiskaong berharap, pihaknya berharap acara ini bisa mempunyai makna dan mempunyai tongkat estafet kepada generasi muda perkumpulan Klenteng Boen Tek Bio berikutnya.(Yud)




Ribuan Orang Hadiri 12 Tahunan Gotong Toapekong di Kota Tangerang

Kabar6-Ribuan wisatawan dari berbagai daerah menghadiri prosesi 12 Tahunan Gotong Toapekong yang jatuh pada tahun 2024 dan dilaksanakan di Kawasan Pasar Lama Kisamaun Kota Tangerang Banten.

Penjabat (Pj) Wali Kota Tangerang Dr. Nurdin hadir menyaksikan pembukaan dan prosesi arak-arakan Gotong Toapekong, yang juga dihadiri oleh Ibu Negara ke-4 RI, Sinta Nuriyah Wahid, Wakil Menteri Agama RI, Menteri Ketenagakerjaan RI serta jajaran tokoh agama, budaya dan lainnya, Sabtu (1/9/2024).

“Hari ini begitu istimewa, karena ini menjadi momen yang paling ditunggu oleh masyarakat untuk menyaksikan warisan budaya yang masih lestari di Kota Tangerang. Terlihat masyarakat begitu antusias, dan ini menjadi bentuk kecintaan pada budaya yang ada di tengah masyarakat,” kata Pj Wali Kiota Nurdin pada pembukaan yang melibatkan hampir 2.500 orang peserta arak-arakan dilansir Antara.

Prosesi 12 Tahunan Gotong Toapekong menjadi salah satu perayaan budaya Tionghoa yang ditunggu oleh masyarakat tidak hanya Tionghoa di Kota Tangerang, melainkan juga seluruh masyarakat dari luar daerah bahkan lintas agama dan budaya.

**Baca Juga:Warga Mesir Curi iPhone 14 Pro di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta

Diselenggarakan 12 tahun sekali dan jatuh pada tahun Naga, ritual Gotong Toapekong, merupakan kegiatan mengarak patung Dewi Kwan Im Hud Couw dan patung dewa-dewi lainnya dalam kepercayaan Tionghoa, yang digelar di sepanjang ruas jalan Kawasan Kisamaun Pasar Lama Kota Tangerang oleh Perkumpulan Klenteng Boen Tek Bio.

Perlu diketahui, Prosesi 12 tahunan Arak-Arakan Gotong Toapekong ini sudah resmi ditetapkan menjadi Warisan Budaya Tak Benda di Indonesia oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI pada tanggal 22 Agustus 2024. Hal ini menambah deretan kekayaan warisan budaya Indonesia yang hadir.

Prosesi 12 tahunan Arak-Arakan Gotong Toapekong ini sudah resmi ditetapkan menjadi Warisan Budaya Tak Benda di Indonesia oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI pada tanggal 22 Agustus 2024.*

Hal ini menambah deretan kekayaan warisan budaya Indonesia yang hadir dari Kota Tangerang yang terus dilestarikan dan diakui oleh dunia.(red)




Warga Mesir Curi iPhone 14 Pro di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta

Kabar6-Polisi menangkap seorang warga negara asing asal Mesir berinisial RM. Ia kedapatan mencuri handphone canggih milik penumpang warga Surabaya di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang.

“RM kami amankan dalam kasus dugaan pencurian ponsel merek iPhone 14 pro,” ungkap Kasat Reskrim Polresta Bandara Soekarno-Hatta, Komisaris Reza Pahlevi, Sabtu (21/9/2024).

Dijelaskan, bermula ketika korban berinisial VDM mendarat usai terbang dari Jayapura. Korban singgah di salah satu gerai untuk beli minuman sambil mendorong troli.

**Baca Juga: Bandara Soekarno-Hatta Per Hari Layani 44.402 Orang Pelintas Mancanegara

“Saat usai melakukan transaksi pembayaran pembelian minuman, korban mengecek ponselnya yang diletakkan di dalam tas pada trolley untuk diisi daya, ternyata telah raib,” katanya.

Reza menjelaskan, korban pun melaporkan ke pihaknya dan dari hasil pengecekan rekaman CCTV diketahui ponselnya diduga telah diambil oleh seorang laki-laki yang memanfaatkan kelengahan ditengah ramainya situasi pengunjung.

“Atas kejadian tersebut pelapor mengalami kerugian sekitar Rp16.200.000 dan membuat laporan ke Polresta Bandara Soekarno-Hatta untuk dilakukan pengusutan lebih lanjut,” katanya.

Reza menambahkan, usai menerima laporan korban pihaknya bersama Avsec langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), analisa CCTV, dan menelusuri serta mengejar keberadaan pelaku. Tidak berselang lama, pihaknya berhasil mengidentifikasi dan menangkap pelaku saat di taxi online yang ditumpangi beserta barang bukti milik korban yang dilaporkan hilang.

“Ponsel milik korban ditemukan di bawah jok kiri mobil taksi bagian depan yang diduduki tersangka. Ponsel tersebut saat ditemukan dalam kondisi sim card-nya sudah tidak terpasang,” jelasnya.

Menurut Reza, berdasarkan hasil pemeriksaan, pelaku mengaku datang ke area Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta untuk mengantar temannya kembali ke Mesir. Usai melakukan penahanan terhadap tersangka pihaknya segera berkoordinasi dengan pihak Divhubinter Polri serta Kedubes Mesir perihal penangkapan dan penahanan untuk ditembuskan kepada pihak keluarga.

“Kami telah menerima surat dari Kedutaan Mesir di Jakarta perihal pengajuan permohonan deportasi atas warga negaranya yang diduga melakukan tindak pidana. Bersama dengan pihak Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Soekarno-Hatta, kami melakukan deportasi terhadap WNA RMRMM,” ungkapnya.(Yud)




Pesan Gus Muwafiq, Ritual Agama Islam Jangan Bebani Negara

Kabar6-Ulama kondang, Kiai Haji Ahmad Muwafiq mengatakan bahwa jika Islam membebankan pada negara bakal bangkrut. Sebab banyak ritual keagamaan digelar setiap tahunnya membutuhkan biaya besar.

Hal di atas disampaikannya saat peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Daarul Hikmah, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan dikutip Sabtu (21/9/2024).

“Coba hitung berapa biaya peringatan maulid nabi di seluruh pelosok tanah air akhir-akhir ini. Itu bisa triliunan,” katanya.

**Baca Juga: HMI Pandeglang Laporkan Hakim PN Pandeglang ke Komisi Yudisial

Ulama kharismatik tersebut menerangkan, biaya Maulid Nabi Muhammad SAW di luar ritual lain. Di antaranya Isra Mi’raj, Tahun Baru Hijriyah, Nuzulul Qur’an, Idul Fitri sampai halal bi halal.

Rakyat Indonesia menempatkan Islam sebagai tanaman yang harus terus disiram dengan rutin. Digelar tanpa tergantung pada peran negara yang secara sukarela melakukannya sebagai kecintaan kepada Nabi Muhammad SAW.

“Masyarakat kita menempatkan Islam itu seperti tanaman yang tiada henti menyiram dengan modal sendiri,” ungkap Gus Muwafiq.

“Nabi Muhammad menempatkan Islam juga seperti tanaman yang terus menjalani secara alami dengan menghadapi berbagai penentangnya dengan sabar,” sambungnya.

Keunikan Islam di tanah air, lanjutnya, disandingkannya dengan di negara lain di jazirah Arab yang sangat tergantung pada pembiayaan ritual agama Islam oleh negara.

“Islam di Libya sangat mewah ketika masa Muammar Qaddafi yang akhirnya rubuh seiring dengan kehancurannya pasca perang saudara,” ujar Gus Muwafiq.

“Kita juga menyaksikan perang berkecamuk di Syria menelan korban jiwa dan bangunan,” sambungnya.

Menurut Gus Muwafiq, kehancuran tersebut karena menjalankan Islam tidak sebagai yang pernah terjadi di zaman mabi ketika menata negara Madinah. Rasulullah sukses meninggalkan konsep kesukuan dan diskriminasi lainnya.

“Kita mempunyai pengalaman para wali yang menempatkan semua rata untuk menjadi muslim bertakwa. Nyalon W
Wali kota saja tidak pernah ditanya suku dan agama apa kan,” ungkapnya.

Oleh karena itu dia meminta pada jemaah untuk setia dengan konsep kebersamaan yang terbaca dalam setiap melaksanakan hari besar Islam seperti Maulid Nabi Muhammad SAW dan lainnya.

“Semua ritual yang menggemakan rasa kebersamaan harus terus kita pertahankan sebagai sumbangsih untuk keutuhan masyarakat, negara, dan bangsa,” tegasnya. (Yud)