1

BPJS Ketenagakerjaan Banten Tanggapi Keluhan Warga Tangerang Soal Pelayanan

Kabar6-Kantor Wilayah (Kanwil) BPJS Ketenagakerjaan Provinsi Banten, menanggapi serius keluhan warga atas buruknya pelayanan yang diberikan jajarannya di kantor cabang BPJS Ketenagakerjaan Kota Tangerang Selatan (Tangsel), beberapa waktu silam.

Kepala Kanwil BPJS Ketenagakerjaan Banten, Teguh Purwanto mengatakan, bila informasi tersebut akan langsung ditindaklanjuti pihaknya kepada jajarannya di kantor cabang BPJS Ketenagakerjaan Kota Tangsel, guna mempertanyakan penyebab munculnya keluhan warga tersebut.

“Saya akan koordinasi dan cek langsung soal keluhan warga itu. Saya anggap itu kasuistis, karena wilayah Tangsel juga besinggungan dengan Jakarta, Kabupaten dan Kota Tangerang,” ungkap Teguh, kepada Kabar6.com, Sabtu (21/10/2017).

Meski demikian, kata Teguh, dirinya mengimbau jajarannya untuk tetap berupaya maksimal dalam memberikan pelayanan terbaik sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang telah ditentukan.

Tak hanya itu, pihaknya juga terus melakukan monitoring secara rutin setiap pekan dan bulanan untuk mengevaluasi secara komprehensif atas kinerja jajarannya di seluruh kantor cabang yang di tanah jawara ini.

“Bahkan, untuk pelayanan terhadap orangtua dan kaum difabel kami prioritaskan dengan menyediakan ruangan khusus di lantai satu. Kami juga sediakan layanan secara online yang bisa diakses melalui website resmi BPJS Ketenagakerjaan,” katanya.

Sementara itu, Sarwono, warga Kecamatan Legok yang mengeluhkan layanan di kantor BPJS Ketenagakerjaan Cabang Tangsel menyebut, bila namanya ada dan terdaftar dalam kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan. Bahkan, saat ini namnya terdaftar dalam dua nomor kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan.

“Saya sudah berhenti dari perusahaan tempat kerja yang lama. Makanya saya mau klaim Jamsostek saya. Tapi tidak bisa diklaim, karena sekarang saya sudah bekerja lagi di perusahaan yang baru. Jadi sekarang saya punya dua kartu BPJS Ketenagakerjaan dengan dua nama perusahaan berbeda. Pertanyaan saya, kepesertaan Jamsostek itu saya danai sendiri, tapi kenapa justru tidak bisa dicairkan. Lalu hak saya sebagai peserta Jamsostek di mana?,” ujar Sarwono lagi.

Meski demikian Sarwono mengaku tidak bisa berbuat banyak, mengingat dirinya hanyalah orang awam.**Baca juga: Warga Ini Kecewa Berat Dengan Layanan BPJS Ketenagakerjaan Cabang Tangsel.

“Mau bagaimana lagi. saya pasrah sajalah. Padahal kalau dana Jamsostek itu bisa dicairkan, rencananya akan dijadiin modal buat keluarga saya berdagang,” ujarnya lagi.(Tim K6)




Berdiri Sejak 1998, Pasar Lembang Bakal Tinggal Kenangan

Kabar6-Bangunan Pasar Lembang di kawasan Peninggilan, Kecamatan Ciledug, Kota Tangerang telah berdiri sejak Tahun 1998 silam. Kini, Pasar Lembang bakal tinggal kenangan lantaran bakal dibangun Ruang Terbuka Hijau (RTH)

Ya, informasi tersebut makin diperkuat dengan adanya batu plakat sebagai simbol momen peresmian keberadaan lokasi pasar ini di masa itu. Dalam plakat, bahkan, tertulis bila gedung yang disebut bernama Pasar Ciledug ini pun tercatat resmi ditandatangani oleh Dzakaria Machmd, Walikota Tangerang pada masa itu.

“Iya memang ada batu tanda peresmiannya di gedung yang lama (Pasar Lembang). Dan kemarin kita kasih juga foto-fotonya ke pihak DPRD,” kata Jack, salah seorang perwakilan pedagang yang hingga kini masih terus bertahan di lokasi pasar lama, Jumat (20/10/2017) malam tadi.

Tak hanya itu, sumber lain juga menyebutkan, bahwa kontrak para pedagang di area Pasar Lembang, diduga sampai dengan 2020.

“Iya informasinya seperti itu. Pasar itu beroperasional sampai 2020. Dan kontrak langsung antar pedagang melalui pengelola,” ungkap sumber pedagang lainnya.

Anggota DPRD Kota Tangerang Hartoto pun mengakui dan membenarkan adanya batu plakat tersebut.

“Iya benar memang ada. Waktu sidak, juga saya lihat,” pungkasnya.(ges)




Polresta Tangerang Siagakan Pasukan di Lokasi Sekolah Santa Laurensia

Kabar6-Kapolresta Tangerang, AKBP Salilul Alif menegaskan bila pihaknya tetap akan menyiagakan pasukan di lokasi yang bakal dibangun Sekolah Umum Santa Laurensia.

Hal itu menyusul adanya rencana warga sekitar untuk menggelar Istigosah di kawasan Perumahan Suvarna Padi tersebut.

“Kegiatan istigosah yang sedianya akan dilakukan warga diareal itu, sedianya telah dibatalkan karena sudah ada kesepakatan. Namun, sebagai bentuk antisipasi, pasukan pengamanan tetap kami siagakan,” ujar Kapolresta Tangerang, Jumat (20/10/2017).

Saat ini, lanjut Kapolres, dirinya masih terus melakukan pemantauan terhadap persiapan pasukan pengamanan yang nantinya akan bertugas dilokasi sekolah itu.**Baca juga: Jajaran Polresta Tangerang Ikut Awasi Penggunaan Dana Desa.

Kapolres juga menyebut, bila pihaknya juga masih terus berkoordinasi dengan perwakilan warga yang terdiri dari tokoh masyarakat, tokoh agama, dan pimpinan pondok pesantren.**Baca juga: DPMPTSP: IMB Santa Laurensia Untuk Sekolah, Bukan Rumah Ibadah.

“Semua langkah yang kami ambil semata-mata untuk menciptakan situasi kamtibmas sebagai bentuk pelaksanaan tugas dan tanggungjawab kepolisian,” ujar Kapolres.(Tim K6)




Bupati Zaki Umumkan Penutupan Sementara Sekolah Santa Lauriensia

Kabar6-Usai memimpin apel pengamanan pasukan diareal sekolah Santa Laurensia, Kapolresta Tangerang AKBP M. Sabilul Alif, mendampingi Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar, menunaikan ibadah shalat Jum’at di Masjid Al-Mubarokah di Desa Sukaharja, Kecamatan Sindang Jaya, Jumat (20/10/2017).

Pada kesempatan itu, Bupati Zaki, menginformasi kepada warga bahwa pembangunan sekolah Santa Laurensia telah dihentikan untuk sementara waktu.

Orang nomor satu di kota seribu industri ini juga menyampaikan, isu miring yang sempat beredar luas di kalangan warga tentang pembangunan gereja Katholik terbesar se- Asia Tenggara di wilayah itu sejatinya tidak benar.

“Isu itu, merupakan informasi hoax alias bohong, karena sumbernya tak jelas dan tak bisa dipercaya kebenarannya,” ujar Bupati lagi.**Baca juga: Bupati Zaki Harap Mal Ciputra Bisa Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi di Tangerang.

Untuk itu, Bupati Zaki juga meminta warga diwilayahnya untuk lebih tenang dalam menyikapi rencana pembangunan Sekolah Santa Laurensia di Desa Wanakerta Kecamatan Sindang Jaya, Kabupaten Tangerang.**Baca juga:Bupati Zaki Bakal Stop Pembangunan Sekolah Santa Laurensia.

“Masyarakat jangan mudah terprovokasi dengan isu kristenisasi yang berkembang. Jangan ada yang main hakim sendiri,” ujar orang nomor satu di wilayah berjuluk Kota Seribu Industri tersebut.(Tim K6)




Jajaran Polresta Tangerang Ikut Awasi Penggunaan Dana Desa

Kabar6-Jajaran Polresta Tangerang diintruksikan untuk ikut melakukan pengawasan terhadap penggunaan dana desa di Kabupaten Tangerang

Hal ini, menyusul telah ditandatanganinya nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) tentang pencegahan, pengawasan dan penanganan masalah dana desa antara Polri, Kementrian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDT) dan Kementrian Dalam Negeri (Kemendagri).

“Saya instruksikan ke Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) untuk mengawasi ketat penggunaan dana desa,” ungkap Kapolresta Tangerang M Sabilul Alif, kepada Kabar6.com, Jumat (20/10/2017).

Tak hanya itu, kata Alif, pihaknya juga mengimbau kepada seluruh Kepala Desa (Kades) yang ada di Kabupaten Tangerang agar benar- benar menggunakan anggaran itu untuk kegiatan pembangunan sesuai dengan aturan.

“Untuk para Kades, saya imbau jangan main- main dengan dana desa. Kalau mereka berani selewengkan dana desa itu, maka konsekuensinya akan berhadapan dengan hukum,” tegasnya.

Dijelaskannya, ada beberapa hal yang harus diperhatikan terkait penggunaan dana tersebut, di antaranya besarnya anggaran yang diterima desa, setiap desa wajib membuat baliho berisikan besar dana desa, rencana penggunaan anggaran dan realisasinya.

Selanjutnya, penggunaan dana desa harus dilakukan sesuai dengan peruntukannya dan untuk monitoring dibantu oleh Bhabinkamtibmas dan Babinsa TNI.

“Kalau ada masalah akan diasistensi. Saya minta para Bhabinkamtibmas untuk segera sosialisasikan MoU ini ke para Kades,” paparnya.

Alif menambahkan, dia menekankan ke jajarannya untuk ikut memfasilitasi, dan mengawasi, serta aktif dalam memediasi guna mencari solusi ketika muncul masalah terkait penggunaan anggaran tersebut.

Dalam waktu dekat, dirinya juga akan segera menggelar rapat dengan para Bhabinkamtibnas. Hal ini dilakukan untuk memberikan penjelasan secara detail tentang penggunaan anggaran desa sesuai regulasi yang telah ditentukan pemerintah.

“Saya akan melakukan asistensi ke bawah untuk awasi peran Bhabinkamtibnas dalam pelaksanaan tugas yang sudah disepakati,” ujarnya.

Tiap Bhabin, lanjutnya, wajib melaporkan hasil kegiatannya kepada Kapolsek untuk diteruskan ke Kapolres.

Laporan kegiatan itu, kemudian diteruskan ke Kapolda dan seterusnya hingga ke Kakorbimas.

“MoU ini merupakan amanah yang sangat besar bagi Polri untuk ikut berperan serta dalam pembangunan nasional, reward dan punishment, tentu akan diterapkan bagi anggota dalam mensukseskan program ini,” tambahnya.(Tim K6)




2 Pelaku Pemerkosa Bunga di Ciledug Masih Buron

Kabar6-Dua orang pelaku pemerkosa Bunga di Ciledug, Kota Tangerang pada Selasa 17 Oktober 2017 lalu hingga saat ini belum tertangkap. Dua pelaku yakni FR dan DD masih diburu anggota Polres Metro Tangerang dan Polsek Ciledug.

Kasat Reskrim Polres Metro Tangerang AKBP Deddy Supriyadi membenarkan kalau kedua pelaku pemerkosaan sampai dengan saat ini belum tertangkap.

“Iya belum tertangkap. Tetapi kami sudah mengantongi identitasnya dan masih melakukan pemburuan terhadap pelaku,” katanya kepada Kabar 6.com, Jumat (20/10/2017).

Tidak hanya itu, Deddy juga menjelaskan sudah menemui beberapa titik lokasi yang disinyalir menjadi tempat pelarian kedua pelaku.

“Kami sudah memetakan beberapa titik lokasi. Tetapi maaf tidak bisa kami beritahu kepada media. Doakan saja tidak lama lagi kedua pelaku berhasil kami ringkus,” katanya.

Seperti diketahui, Bunga harus kehilangan kegadisannya karena diperkosa oleh tiga laki-laki. Adalah FR, DD dan SG di bangunan kosong di Gang Talang RT03/04, Pondok Pucung, Ciledug, Kota Tangerang. Satu pelaku berinisial SG berhasil ditangkap.(Sly)




Ada Fasilitas, Ini Syarat Bagi Pengemudi Taksi Online di Bandara Soetta

Kabar6-Pekan depan, Bandara Soekarno Hatta (Soetta) akan menyediakan fasilitas khusus bagi pengemudi taksi online. Namun, pihak Angkasa Pura (AP) II sebagai pengelola Bandara Soetta menerapkan berbagai persyaratan bagi pengemudi taksi online.

Branch Communication Manager Kantor Cabang Utama Bandara Internasional Soetta, PT AP II, Dewandono Prasetyo Nugroho mengatakan fasilitas khusus ini hanya diperuntukan bagi pengemudi taksi online yang terdaftar di Induk Koperasi Kepolisian (Inkoppol). Inkoppol telah memegang izin dari Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek dan menjalin kerjasama dengan perusahaan penyedia aplikasi transportasi Grab.

“Inkoppol ini mewadahi sopir taksi online. Hingga saat ini kami telah mengkonfirmasi baru Grab yang telah bekerjasama dengan Inkoppol. Ada pun unit yang nanti beroperasi di Bandara Soetta sebanyak 500 taksi online,” ungkap Dewandono menjelaskan, Jumat (20/10/2017).

Dewandono melanjutkan, sopir taksi online yang telah menjadi anggota koperasi dari Inkoppol itu sebelumnya wajib memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM) A umum dan seragam khusus.

“Kendaraannya juga berbeda dengan yang tidak terdaftar di Inkoppol. Taksi online tersebut telah berstiker khusus Bandara Soekarno-Hatta dan sudah dilakukan uji kelayakan kendaraan atau KIR,” tandasnya.(az)




Fasilitas Bagi Taksi Online Bakal Disediakan di Bandara Soetta

Kabar6-Bandara Soekarno Hatta (Soetta) bakal menyediakan fasilitas khusus bagi taksi online. Hal ini merupakan solusi untuk menertibkan taksi online yang keberadaannya masih tergolong ‘liar’

Branch Communication Manager Kantor Cabang Utama Bandara Internasional Soetta, PT Angkasa Pura (AP) II, Dewandono Prasetyo Nugroho mengatakan PT AP II sebagai pengelola bandara harus menyiapkan solusi khusus untuk menertibkan taksi online yang selama ini keberadaannya masih liar.

“Fasilitas yang disediakan berupa booth yang tersedia di seluruh Terminal 1, baik A, B dan C. Sedangkan di Terminal 2 tersedia di D dan F,” ungkap Dewandono menjelaskan, Jumat (20/10/2017).

Fasilitas tersebut, lanjut Dewandono akan mulai dioperasikan pada 23 Oktober 2017. “Untuk di Terminal 3, pengguna jasa dapat mengunjungi booth di internasional dan domestik,” paparnya.(az)




4 Pengamen Cantik di Ciledug Resahkan Warga

Kabar6-Warga Kelurahan Sudimara Timur, Ciledug, Kota Tangerang resah dengan keberadaan pengamen cantik bertubuh seksi. Para perempuan pengamen tersebut kerap beroperasi di kawasan Ciledug.

Warga pun melaporkan aksi para pengamen tersebut ke Kantor Kecamatan Ciledug. Lantaran warga khawatir ada prostitusi terselubung.

Kepala Trantib Kecamatan Ciledug M Syahri mengatakan pihaknya langsung menindaklanjuti laporan warga tersebut. Empat pengamen cantik tersebut diamankan oleh Trantib Kecamatan Ciledug. Keempatnya diamankan di kontrakannya, RT 03 / RW 01 Kelurahan Sudimara Timur, Ciledug, Tangerang. Masyarakat setempat mengaku risih dengan keberadaan para wanita tersebut.

“Warga banyak yang lapor, kalau mereka ini meresahkan. Makanya kami segera menindak lanjuti lantaran masyarakat merasa risih dengan keberadaan perempuan ini,” ujar Syahri menjelaskan, Jumat (20/10/2017).

Menurut Syahri, dari hasil penyelidikan yang dilakukan oleh petugas, kontrakan yang dihuni oleh para perempuan itu selalu ramai dikunjungi pemuda. Khususnya pada akhir pekan.

“Masyarakat mencurigai lokasi itu menjadi tempat prostitusi terselubung,” ucapnya.

Aparat juga langsung menginterogasi para pengamen jalanan yang berparas manis itu. Syahri menegaskan pihaknya melakukan pengamanan ini berdasarkan penegakan Perda Nomor 7 dan 8 tentang Pelarangan Miras serta Pelarangan Pratek Prostitusi.

“Kami terus melakukan penertiban. Mereka juga diberi bimbingan,” katanya.(az)




Di Seoul, Walikota Beberkan Program Pembangunan Kota Tangerang

Kabar6-Berbagai kebijakan pembangunan berwawasan lingkungan yang ada di Kota Tangerang telah menarik minat ICLEI, lembaga internasional yang konsen terhadap isu lingkungan dan pembangunan yang berkelanjutan di dunia.

Faktanya, ICLEI mengundang Walikota Tangerang Arief R. Wismansyah sebagai salah satu pemateri dalam Forum Walikota Dunia yang diselenggarakan di Seoul Korea Selatan (Korsel).

Melalui sambungan telepon, Wali Kota menyampaikan bahwa dalam kegiatan tersebut dirinya diberi kesempatan untuk memaparkan beberapa program unggulan dalam mengatasi perubahan iklim, diantaranya penghijauan yang meliputi program Tangerang Bersih, Tangerang Sehat dan pengelolaan sampah.

“Termasuk juga program penghematan energi dengan menggunakan transportasi massal yang nyaman dan aman. Dan juga sistem rekayasa lalau lintas melalui Area Traffic Control System (ATCS),” tutur Wali Kota, Jumat (20/10/2017).

Selain itu, lanjut Walikota, pihaknya juga menceritakan kepada para peserta terkait pelaksanaan kegiatan Car Free Day setiap akhir pekan dan pembuatan jalur khusus sepeda, yang bertujuan agar polusi yang ditimbulkan dari asap kendaraan bisa berkurang.

“Sementara untuk menjaga mutu kualitas udara yang berakibat pada perubahan iklim, pemkot juga melakukan uji emisi kendaraan secara rutin dan juga memasang alat pengukur udara di beberapa lokasi,” terang Wali Kota seraya menjelaskan bahwa program tersebut sejalan dengan program Langit Biru yang diluncurkan oleh Kementrian Lingkungan Hidup.

“Hasilnya, Pemkot Tangerang pernah mendapatkan penghargaan langit biru karena mampu menjaga kualitas udara dengan baik,” imbuhnya.

Dalam acara yang bertajuk 2017 Seoul Mayors Forum on Climate Change, Walikota juga memaparkan program unggulan lainnya seperti Kampung Iklim yang bertujuan untuk menggerakkan masyarakat agar secara mandiri bisa lebih peduli terhadap lingkungannya.

“Kita ajak masyarakat untuk membuat biopori, sumur resapan, selain juga kita lakukan penataan lingkungan seperti perbaikan jalan, penerangan jalan umum, pembuatan sistem drainase hingga perbaikan rumah layak huni,” paparnya.

Dan yang terakhir, lanjut Wali Kota, untuk merespon dampak perubahan iklim pemkot Tangerang juga menyediakan layanan gawat darurat yakni call center 112. Layanan ini mencakup beberapa laporan yakni kriminal, kecelakaan hingga kebutuhan ambulance.

“Seluruh program dan layanan ini sudah diterapkan oleh Pemkot Tangerang sejak tahun 2013 dan manfaatnya sangat dirasakan masyarakat. Untuk mewujudkan semua ini, Pemkot melibatkan peran warga karena kewaspadaan menjaga perubahan iklim dapat dilakukan oleh warga,” ujarnya yang mendapatkan antusias dari peserta forum lainnya.

Dalam forum Walikota se dunia itu, Walikota juga bercerita bahwa dirinya juga bertukar program dengan perwakilan kota lain untuk menyelesaikan masalah kota. Selain mengikuti forum diskusi, Wali kota juga melakukan kunjungan ke beberapa tempat di Seoul.**Baca juga: Warga Ini Kecewa Berat Dengan Layanan BPJS Ketenagakerjaan Cabang Tangsel.

“Mudah-mudahan ini bisa menjadi bahan untuk pembangunan di kota Tangerang kedepannya,”terangnya.(BL/hms)