1

Capres Anies Baswedan Bakal Kampanye ke Banten, Ini Agendanya

Kabar6-Calon Wakil Presiden (Capres) nomor urut 01, Anies Baswedan akan kembali melakukan kampanye ke Provinsi Banten.

Anies dijadwalkan akan menjadi pembicara diacara Desak Anies yang akan diselenggarakan di Gedung Gelanggang Remaja (GGR) di Kota Serang pada Kamis 21 Desember 2023.

“Relawan Anies Baswedan akan menyambut kedatangan Anies insyallah 21, hari Kamis acaranya di GGR,” kata Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Anies Baswedan Muhaemin Iskandar (AMIN) Kota Serang Roni Alfanto, Senin (18/12/2023).

**Baca Juga: Punya Pemimpin Ulama dan Pemikir Islam, Fahri Hamzah Tegaskan:  Gelora Wakil Islam di KIM

Selain melakukan kampanye tertutup di GGR, Anies juga dijadwalkan akan melakukan pertemuan dengan aktivis organisasi kemahasiswaan di Kota Serang.

“Tapi itu kita tunggu saja karena pak Anies yang ingin ketemu dengan mahasiswa,”katanya.

Saat Capres yang berpasangan dengan Muhaemin Iskandar sekaligus Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ke Banten di prediksi 5 ribu sampai 10 ribu pendukung akan membanjiri GGR.

“Estimasi massa sekitar 5000 bisa lebih mungkin 10 ribu, tapi gak mungkin juga karena kapasitasnya terbatas, karena kapasitas GGR itu sekitar 4000. Insyaallah GGR full penuh dengan pendukung pak Anies,”tandasnya. (Aep)




Punya Pemimpin Ulama dan Pemikir Islam, Fahri Hamzah Tegaskan:  Gelora Wakil Islam di KIM

Kabar6-Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Anis Matta mengatakan, bibit-bibit pembelahan luar biasa di tengah masyarakat seperti yang terjadi pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014 dan 2019, mulai terlihat lagi di Pilpres 2024.

Hal ini bisa menjadi bibit disintegrasi baru bagi bangsa, sementara krisis besar yang sedang mengancam dunia saat ini sedang menuju puncaknya dan perlu mendapatkan perhatian serius dari pemimpin dan para elite nasional.

“Akibat peristiwa pembelahan sebelumnya, banyak korban yang meninggal dari umat Islam. Makanya, saya tidak pernah bisa memahami, pertarungan Pilpres pada tahun 2014 dan 2019 antara Presiden Jokowi (Joko Widodo) dengan Pak Prabowo (Prabowo Subianto) yang meninggal umat Islam,” kata Anis Matta dalam Dialog Keumatan dengan tokoh Kota Bandung, Minggu (17/13/2023).

Menurut Anis Matta, posisi politik umat Islam dalam politik di Indonesia sangat rapuh dan selalu menjadi korban setiap ada pertarungan Pilpres.

“Ini kegelisahan secara pribadi melihat betapa rapuhnya posisi politik umat kita di sini, bahwa setiap kali ada pertarungan Pilpres kita selalu menjadi korban,” katanya.

Bahkan ketika terjadi krisis besar yang menyebabkan perang supremasi antara negara adidaya, bangsa Indonesia selalu menjadi korban seperti terjadinya peristiwa G30S PKI.

“Kalau ada Pilpres yang korban umat Islam dan kalau ada pergolakan global, yang jadi korban Indonesia seluruhnya. Dua-duanya peristiwa ini, kita menjadi korban, sehingga kita sebagai bangsa perlu bersatu,” katanya.

Anis Matta menegaskan, ketika semua komponen bangsa bersatupun, belum tentu dapat menghadapi krisis berlarut saat ini, apalagi dalam kondisi terpecah belah.

“Disinilah kita perlunya kesadaran tentang krisis besar saat ini, karena keretakan besar dari krisis itu akan menimbulkan banyak korban. Kita harus bersatu sebagai bangsa,” katanya.

Sebagai perwakilan umat Islam di Koalisi Indonesia Maju (KIM), Anis Matta saat ini tengah gencar-gencarnya melakukan pendekatan kepada para tokoh dan ulama di berbagai daerah, untuk menyampaikan agenda keumatan yang diperjuangkan Partai Gelora dan pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Anis Matta sudah melakukan dialog dengan tokoh dan ulama di Surabaya (Jawa Timur), Semarang (Jawa Tengah. Di Jawa Barat selain di Bandung, Anis Matta telah berdialog dengan tokoh dan ulama se-Bogor Raya, Kabupaten Bekasi, Kawarang dan Purwakarta.

“Jadi ketika ayat-ayat Al-Qur’an diterjemahkan ke dalam gerakan politik, kita mesti sadar untuk menyampaikan ayat-ayat itu tidak seperti kita ceramah di mimbar-mimbar masjid, tapi harus kita ubah menjadi cara berpikir, menjadi kebijakan politik dan ekonomi. Ini yang sedang dilakukan oleh Partai Gelora,” katanya.

Yakni seperti mendorong kebijakan kuliah gratis, yang akan menjadi alat pemberdayaan ilmu pengetahuan, karena di dalam Al Qur’an hal itu disebut 750 kali,

“Dengan kebijakan kuliah gratis itu, maka setiap orang bisa kuliah gratis. Kalau yang kaya bisa kuliah di luar negeri, tapi kalau yang miskin bisa kuliah gratis. Nah, penduduk miskin di Indonesia paling banyak umat Islam. Itulah cara kita memperjuangkan agenda keumatan,” katanya.

Dengan kuliah gratis, lanjut Anis Matta, akan menjadikan orang lebih berdaya, karena memiliki pengetahuan. Sehingga akan memutus mata rantai kemiskinan, serta memperpendek jurang antara orang kaya dan orang miskin.

“Disinilah perlunya kelanjutan dari rekonsiliasi yang telah dilakukan Pak Jokowi dan Pak Prabowo. Intinya peristiwa rekonsiliasi itu, menjaga stabilitas kita semua. Semua bersatu menghadapi krisis yang sedang terjadi, sehingga berbagai program yang direncanakan bisa berjalan,” katanya.

**Baca Juga: TKD Prabowo Gibran di Banten Diisi Pesohor, Yandri Susanto: Masa Kita Kalah

Untuk menjaga stabilitas ini, Anis Matta telah mengusulkan kepada Presiden Jokowi agar membentuk koalisi besar.

Namun, disayangkan Partai Nasdem dan PKB keluar dari koalisi mengusung pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, sementara PDIP juga keluar dengan mengusung pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

“Jadi kita usulkan ke Pak Jokowi, yang tersisa itu tetap bersatu, dan akhirnya disepakati pasangan Prabowo-Gibran sebagai kelanjutan dari rekonsiliasi tersebut,” pungkasnya.

Pemimpin Negara Islam

Sementara itu, Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah mengatakan, Partai Gelora dirancang untuk menjadi partai besar.

Partai Gelora, menurutnya, akan melahirkan pemimpin-pemimpin kelas dunia yang akan menjadi perwakilan umat Islam di dalam lembaga-lembaga multilateral dunia.

“Sekarang ini di lembaga multilateral seperti di Dewan Keamanan PBB, tidak ada perwakilan negara Islam atau mewakili mayoritas umat Islam. Suatu hari Partai akan memimpin Indonesia, membawa Indonesia menjadi superpower baru supaya bisa duduk sebagai pemimpin dunia,” katanya.

Indonesia, kata Fahri, bisa menjadi pemimpin dunia, karena berpenduduk muslim terbesar di dunia. “Itu bisa terjadi asalkan umat Islam tidak terpecah dan tidak menjadi bahan bakar terus setiap ada Pilpres, sehingga bisa menjadi negara superpower baru,” katanya.

Menurutnya, Indonesia sedang ditunggu negara-negara Islam untuk menjadi pemimpin negara Islam. “Umat Islam paling strategis sekarang ini, namanya bangsa Indonesia karena secara populasi besar, sumber daya alamnya juga. Tinggal memperkuat teknologi, ekonomi dan militer untuk menjadi superpower baru,” katanya.

Karena itu, Fahri berharap agar umat Islam mendukung pasangan Prabowo-Gibran, karena membawa agenda yang jelas dalam memperjuangkan kepentingan umat Islam.

“Jangan ikut-ikutan orang lain, kita punya agenda sendiri. Umat punya agenda sendiri, jangan mau dipakai partai yang sudah mau habis, lalu ngambil posisi kanan dan tiba-tiba menjadi partai Islam,” katanya.

Fahri tak habis pikir terhadap partai tersebut, yang tiba-tiba menjadi partai Islam dan terus mengkonsolidasikan kekuatan umat.

Padahal selama ini, partai tersebut memusuhi umat Islam, namun hanya karena mendukung capres kanan Anies Baswedan menjadi partai Islam, dimana dia saat kita berdarah-darah memperjuangkan umat?

“Jangan percaya dengan pemimpin partai itu, Tidak benar dia memperjuangkan kepentingan umat. Yang benar itu partai kita, dipimpin oleh seorang ulama, seorang pemikir Islam dan pemikir dunia,” tegasnya.(Tim K6)




Anis Matta Perkenalkan Agenda Keumatan Prabowo-Gibran kepada Para Tokoh dan Ulama 

Kabar6-Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Anis Matta terus melakukan pendekatan kepada para tokoh dan ulama dalam rangka memperkenalkan progam agenda keumatan pasangan nomor 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Adapun program agenda keumatan yang diperkenalkan Anis Matta adalah persatuan bangsa, bantuan gizi ibu hamil dan kuliah gratis.

Hal itu disampaikan Anis Matta di sela-sela Bincang Keumatan dengan tokoh dan ulama se-Kabupaten Bekasi, Karawang dan Purwakarta di Hotel Holiday Inn, Jababeka, Cikarang Utara, Sabtu (16/12/2023).

“Ini adalah rangkaian roadshow, Saya dan para pimpinan di DPN Partai Gelora ke Jawa Barat. Sebelumnya, saya berkunjung ke Jawa Timur dan Jawa Tengah dan sekarang saya keliling di Jawa Barat ini titik yang ke-2 Bekasi dan kemarin di Bogor Raya. Nah, insyallah selanjutnya kita di Bandung Raya,” ucap Anis Matta.

Menurut Anis Matta, Jawa Barat, DKI Jakarta dan Banten, selain Jawa Timur dan Jawa Tengah merupakan lumbung suara basis utama Partai Gelora dan pasangan Prabowo-Gibran dan Partai Gelora.

“Jadi Jawa Barat, Jakarta, dan Banten ini akan menjadi lumbung suara basis utama Partai Gelora, Ini akan juga menjadi basis utama. Kalau ingin lolos threshold 4 persen, kira-kira setengahnya disumbangkan oleh Jawa Barat,” katanya.

Untuk itu, Partai Gelora menyampaikan kepada para tokoh ulama di Kabupaten Bekasi, Karawang dan Purwakarta mengenai program agenda keumatan yang akan diperjuangkan, serta alasan mendukung Prabowo-Gibran.

“Alasan kita mendukung Prabowo-Gibran yang pertama ini adalah urusan persatuan bangsa. Alhamdulillah ini tentu kekuatan kita bersama. Beliau sudah rekonsiliasi dengan pak Jokowi sejak tahun 2019 dan ini mengakhiri pembelahan yang terjadi di masyarakat,” ungkapnya.

Yang kedua, lanjut Anis Matta, agenda keumatan yang diperjuangkan adalah bantuan gizi untuk ibu hamil dan kuliah gratis.

“Karena sejak bangku sekolah SD hingga SMA sudah dibantu pemerintah, maka kita teruskan sampai ke bangku kuliah,” ujarnya.

Anis Matta mengatakan, sengaja mengajak para tokoh dan ulama di wilayah di berbagai setempat untuk berbincang mengenai agenda keumatan. Sebab, Partai Gelora merepresentasikan kepentingan keummatan di Koalisi Indonesia Maju (KIM).

“Mengapa Partai Gelora menjadi wakil ummat di Koalisi Indonesia Maju, karena agenda kita seluruhnya agenda keummatan. Mereka yang hadir merupakan ustad di grassroot yang hari-hari bergaul dan bertemu dengan ummat sebagai binaan mereka, hari ini kita perkenalkan apa agenda keummatan yang kita perjuangkan,” jelasnya.

**Baca Juga: Ijtihad Kyai dan Ulama Banten untuk Prabowo-Gibran

Jangan Jadi Pemain Pinggiran

Sementara itu, Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah mengatakan, umat Islam harus memiliki penerawangan tentang masa depan, sehingga tidak terus menerus menjadi korban politik di Indonesia.

Sehingga tidak ada lagi pembelahan antara Islam dan nasionalis. Sebab, Pemilihan Presiden (Pilres) sekarang menciptakan pembelahan yang luar biasa seperti yang terjadi pada masa Orde Lama.

“Latar belakang inilah yang membuat para inisiator dan pendiri Partai Gelora memikirkan secara serius apa benar nasib umat seperti ini. Dianggap sebagai ekstrim kanan yang dianggap tidak layak diajak bernegara, dan tidak bisa menjadi pemimpin negara,” kata Fahri.

Umat Islam, kata Fahri, dianggap bukan kelompok moderat, sehingga tidak diberikan ruang dalam bernegara dan hanya jadi alat untuk meraih kekuasaan saja.

“Jadi umat Islam itu harus membuktikan perannya, apalagi di tengah situasi geopolitik global sekarang yang tidak menentu. Kalau tidak, umat Islam tidak akan pernah menjadi besar, dan akan menjadi pemain pinggiran terus” katanya.

Fahri berharap umat Islam perlu membangun narasi politik gagasan seperti yang dilakukan Partai Gelora. Dengan adanya narasi tersebut, umat Islam tidak lagi mendapatkan tuduhan minor atau miring, karena sudah mengedepankan politik jalan tengah.

“Jangan sebaliknya, seperti partai yang sudah habis, melompat dan mengambil suara kanan melalui seorang figur yang ditarik ke dalam partainya. Mereka mendapatkan efek dari Islam, tetapi umat terbelah lagi,” katanya.

Wakil Ketua DPR Periode 2014-2019 ini menegaskan, dengan menggandeng calon presiden yang berafiliasi dengan kelompok kanan, partai tersebut seolah-olah telah memperjuangkan kepentingan umat Islam. Padahal partai tersebut, hanya menunggangi umat Islam untuk kepentingan politik sesaat.

“Seolah-olah mereka sedang berjuang untuk umat, di mana mereka ketika kita mengalami masa kesulitan. Kita harus berhadapan dengan mereka, dan sekarang mereka seolah-olah berjuang untuk umat. Dimana mereka ketika kita berdarah-darah,” katanya balik bertanya.

Fahri justru mengapresiasi Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang berani mengambil keputusan, mengakhiri pembelahan politik dan melakukan rekonsiliasi dengan Prabowo demi persatuan bangsa.

“Keputusan Pak Jokowi berani mengambil keputusan untuk keluar dari kelompok ekstrim kiri dan Pak Prabowo dari eksrim kanan, itu keputusan yang tidak gampang. Beliau sadar bahwa bangsa ini tidak boleh pecah, sehingga perlu politik jalan tengah,” katanya.

Fahri berharap agar umat Islam kembali lagi ke politik jalan tengah dengan mendukung pasangan Prabowo-Gibran. Upaya rekonsiliasi yang sudah digagas Presiden Jokowi dan Prabowo harus kembali di lanjutkan di Pemilu 2024.

“Bahwa agenda terpenting kita adalah bersatu dan menang. Jangan mau ikut agenda orang lain, apalagi dibawa partai yang tidak pernah memperjuangkan umat. Jangan mau dikomporin oleh partai dan orang-orang tertentu yang tidak pernah serius memikirkan agenda keumatan. Umat harus ikut agenda kebangsaan kita, memenangkan pasangan Prabowo-Gibran, sehingga kita menjadi bangsa yang kuat,” pungkasanya.

Dalam bincang keumatan ini, selain dihadiri tokoh dan ulama se-Kabupaten Bekasi, Karawangan dan Purwakarta, juga dihadiri para pengurus DPN, DPW Jawa Barat , DPD, kader dan para simpatisan.(Tim K6)




Ijtihad Kyai dan Ulama Banten untuk Prabowo-Gibran

Kabar6-Kyai dan Ulama Banten berkumpul di Kabupaten Pandeglang untuk bersilaturahmi. Usai itu, mereka bersepakat untuk berijtihad dan memberikan dukungan politik di Pilpres 2024.

Hasil ijtihadnya, para kyai dan ulama mendukung Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka di Pilpres 2024.

Adapun ulama dan kyai yang hadir antara lain KH Asep Nafis Bustomi dari Pesantren Al Hidayah Cisantri, KH Neni Sanja dari Riyadul Alfiyah Kadu Kaweng, KH. Ocep Sonhaji, Al Ubad Kadomas, hingga keluarga besar Mama Wirga Citundun.

“Ijtihad kami seperti itu, kami putuskan bahwa ulama se-Banten dan tokoh-tokoh yang hadir pada hari ini, mendeklarasikan untuk kemenangan Bapak Prabowo Subianto dan Mas Gibran Rakabuming Raka,” ujar KH. Ocep Sonhaji, usai deklarasi, di Kabupaten Pandeglang, Banten, Sabtu (16/12/2023).

Jika nanti Prabowo dan Gibran terpilih menjadi pemimpin Indonesia, mereka menyerahkan masa depan negara kepada mereka.

Kepemimpinan Prabowo dan Gibran dianggap saling melengkapi dan bisa saling bergotong-royong, untuk membangun Indonesia menuju 2045.

Doa dan deklarasi dari ulama dan kyai Banten yang telah melakukan ijtihad, diharapkan bisa menjadi penyemangat keduanya dalam berkontestasi di Pilpres 2024.

Kyai Ocep Sonhaji mengaku pilihannya mungkin berbeda dengan keputusan ulama atau kyai lainnya. Meski begitu, dirinya menghargai perbedaan pendapat tersebut.

“Kami percayakan sepenuhnya kepada bapak Prabowo Subianto untuk menjadi pemimpin bangsa yang akan datang, yaitu tahun 2024. Semoga ini menjadikan semangat kepada Bapak Prabowo dan Mas Gibran untuk menjadi Presiden Republik Indonesia,” jelasnya.

**Baca Juga: Usai Bebas, Keluarga Muhyani Gelar Tasyakuran dan Kapolresta Serkot Silaturahmi

Berikut pembacaan ijtihad dan deklarasi lengkap ulama serta kyai se’Banten, di Kabupaten Pandeglang, yang dibacakan oleh KH. Ocep Sonhaji:

“Kami tokoh dan ulama Banten, dengan ini mendeklarasikan diri, kami siap mendukung dan memenangkan pasangan calon presiden Bapak Prabowo Subianto dan Mas Gibran Rakabuming Raka menjadi presiden 2024-2029,” ucapnya.

Kemudian menurut Koordinator Gerakan Banten Nyata (GBN), hasil ijtihad, doa serta dukungan ulama dan kyai se-Banten, menambah semangat relawan milenial untuk memenangkan capres cawapres nomor urut dua di Pilpres 2024 nanti.

“Ini tentu menjadi energi positif bagi Gerakan Banten Nyata untuk berkegiatan ke depan. Ini menjadi semangat kita sebagai kaum muda yang ada di Gerakan Banten Nyata untuk terus memenangkan Prabowo-Gibran, khususnya di Banten,” ujar Koordinator GBN, Faisal Dudayef, Sabtu, (16/12/2023).

Selain itu Faisal mengatakan bahwa doa restu dari ulama dan kyai Banten, diyakini mempermudah serta meringankan langkah kaki mereka untuk suksesi pada 14 Februari 2024 nanti.

“Dan ini menjadi titik awal perjuangan Gerakan Banten Nyata dalam menenangkan Prabowo-Gibran. Semoga restu dan doa para alim ulama menyertai kami dalam berkegiatan yang bertujuan untuk menenangkan Prabowo-Gibran di Banten,” jelasnya.(Dhi)




Jadi Basis Pemilih Hijau, Sandiaga Uno Target PPP Raih 3 Kursi DPR RI di Banten

Kabar6-Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Sandiaga Uno menargetkan perolehan tiga kursi DPR RI di Daerah Pemilihan (Dapil) Banten pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Sandi juga optimis PPP akan menyumbangkan suara untuk pemenangan Capres nomor urut 03 Ganjar Pranowo Mahfud MD di Banten.

Hal itu disampaikan Sandiaga Uno saat melakukan dialog interaktif di Serang, Banten, pada Sabtu (16/12/2023). Dalam kunjungan tersebut, Sandiaga Uno juga bertemu dengan kader-kader partai berlambang Ka’bah di Kecamatan Curug Jaya, Kota Serang.

“Kita menargetkan tiga kursi DPR RI di Banten, termasuk peningkatan suara siginifikan di Banten yang akan di raup PPP,” kata Sandiaga Uno.

Sandiaga Uno mengatakan, pihaknya akan berfokus pada peningkatan elektabilitas PPP di Banten melalui berbagai program yang menyentuh masyarakat. Salah satunya adalah program “harga murah, kerja mudah, duit nambah berkah bersama Ka’bah”.

“Tadi deklarasi dari ekonomi lemah, (seperti) ojek pangkalan, pedagang asongan, rest area, buruh dan juga ibu-ibu senam kebugaran. Ini bisa menyatukan tujuan dan insyaallah ini akan membawa kontribusi suara untuk PPP dan Ganjar Mahfud,” ujar Sandiaga Uno.

Selain itu, Sandiaga Uno juga akan menggaet suara milenial dan santri di Banten. Menurutnya, kedua kelompok tersebut merupakan basis suara yang potensial bagi PPP.

“Karena itu baik basis santri kita ada programnya santripreneur, ada juga womentpreneur dan beberapa kegiatan ekonomi kreatif ini, ternyata membawa suatu penerimaan baik dari masyarakat,” kata Sandiaga Uno.

Terkait dengan rencana berkeliling ke pondok pesantren dan ulama di Banten, Sandiaga Uno mengatakan bahwa hal itu akan dilakukan pada awal Januari hingga sebelum pemilihan di Februari.

**Baca Juga: 27 Kobong Ponpes Miftahul Ulum di Lebak Ludes Terbakar

“Kami lakukan di awal Januari sampai sebelum pemilihan di februari karena Banten ini banyak sekali penyumbang suara dari basis pemilih hijau,” ujar Sandiaga Uno.

Sementara, Ketua DPW PPP Banten, Subadri Ushuludin mengaku akan berjuang menghantarkan kemenangan PPP di Provinsi Banten untuk meraup suara demi kemenangan di Pileg tingkat nasional. Sehingga PPP memiliki perwakilan anggota DPR RI dari Banten.

“Kita menghantarkan pemenangan 80 persen. Setelah pak Sandi ini, insya allah 100 persen untuk DPR RI yakin ya, H. Badri DPR RI. Kita sepakat menghantarkan PPP,” ungkapnya.

Tak hanya kursi di Senayan, Mantan Wakil Kota Serang ini memenangkan PPP disetiap wilayah. Apalagi kursi di DPRD kabupaten atau kota menjadi penentu pengusungan Pilkada

Bahkan ditargetkan partai berlambang Ka’bah bisa menduduki kursi pimpinan di tiap DPRD baik tingkat kabupaten/kota maupun provinsi.

“Kita menargetkan pimpinan di kabupaten kota,” tandasnya.(Aep)




Fahri Hamzah Optimistis Partai Gelora Bakal Jadi Partai Terbesar di Indonesia

Kabar6-Wakil Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Fahri Hamzah yakin Partai Gelora suatu saat akan menjadi partai terbesar di Indonesia.

Sebab, Partai Gelora punya mimpi besar menjadikan umat Islam lebih berwibawa, serta menjadikan Indonesia sebagai negara superpower baru.

Hal itu disampaikan Fahri Hamzah dalam Bincang Keumatan dengan tokoh se-Bogor Raya di Bogor, Jawa Barat, Jumat (15/12/2023) sore.

“Partai Gelora itu dasarnya Pancasila seperti dasar negara, jatidirinya Islam. Sehingga Partai Gelora dengan Indonesia tidak ada bedanya. Itulah sebabnya, kita yakin suatu hari Partai Gelora akan menjadi partai terbesar di Indonesia,” kata Fahri Hamzah.

Menurut Fahri, Pancasila sebagai dasarnya dan Islam sebagai jatidirinya itu merupakan satu kombinasi nilai-nilai dasar ideologi yang digali dan di temukan para pendiri bangsa, termasuk di dalamnya para ulama.

“Kita dulu itu negara kerajaan, kesultanan Islam, maka kita mendirikan negara Indonesia, digali dasarnya, ketemulah 5 poin itu di dalam Pancasila. Nah, ketika kita mencari dasar bagi partai, ketemulah Pancasila. Tapi jatidirinya Islam, sebagaimana jatidiri bangsa. Itu kita tulis di AD/ART partai,” katanya.

Sehingga, kata Fahri kembali menegaskan, bahwa antara Indonesia dan Partai Gelora, tidak ada bedanya. Hal ini, yang diyakini Partai Gelora suatu hari nanti akan menjadi partai terbesar di Indonesia, karena tidak adanya perbedaan itu.

“Dasarnya Pancasila seperti dasarnya negara kita, jatidirinya Islam seperti jatidirinya bangsa Indonesia,” tegas Wakil Ketua DPR Periode 2014-2019 ini.

Karena itu, Partai Gelora akan mendorong Indonesia menjadi anggota Dewan Keamanan (DK) Perserikatan Bangsa-bangsa mewakili umat Islam sebagai bangsa yang berpenduduk muslim terbesar di dunia.

Sedangkan Kristen Protestan bisa diwakili Amerika Serikat, Katolik mewakili Eropa, China mewakili agama Budha dan Hindu diwakili India.

“Jadi kalau Indonesia menjadi anggota Dewan Keamanan PBB yang beragama Islam terbesar, maka mimpi besar Partai Gelora menjadikan Indonesia sebagai superpower baru itu, bukan hanya cuma protes soal Palestina nggak didengar. Tapi kita bener-bener bisa kirim kapal induk dan pesawat tempur untuk mencegah kekejaman Israel,” katanya.

Dengan demikian, kata Fahri, Indonesia akan membuat Islam punya wibawa di mata dunia, karena memiliki power atau kekuatan dalam menegakkan keadilan di Palestina maupun di Myanmar yang berkaitan dengan pengungsi Rohingya, serta di negara-negara yang umat Islam didzalimi.

“Jadi bagaimana caranya supaya Indonesia menjadi superpower baru dan bisa menjadi anggota Dewan Keamanan PBB yang punya power, adalah dengan cara memenangkan Partai Gelora di 2024,” katanya.

Sebab, Partai Gelora adalah satu-satunya partai yang memimpikan Indonesia sebagai superpower baru, sehingga umat Islam punya wibawa di dunia.

“Jadi siapa yang akan membuat umat Islam punya wibawa di Indonesia dan dunia. Indonesia sebagai superpower baru, namanya Partai Gelora. Menangkan Partai Gelora sebagai partai terbesar yang memimpin Indonesia,” katanya kembali menegaskan.

**Baca Juga: Caleg Srikandi Partai Gelora Indonesia, Evi Eni Koesrini, Mulai Beraksi

Fahri menambahkan, untuk menjadikan Indonesia sebagai superpower baru harus memiliki mimpi besar, tidak hanya sekedar mendirikan partai untuk mengajukan calon anggota legislatif (caleg) saja.

“Jadi mimpinya harus besar, kalau bikin partai hanya mau nyaleg, itu cemen banget itu. Kita bikin partai ini supaya negara kita punya mimpi besar. Karena sekarang banyak mimpi yang cemen-cemen mimpinya itu,” katanya.

Fahri berharap Indonesia punya mimpi besar kembali. Partai Gelora ingin membangkitkan bangsa Indonesia agar punya mimpi besar sebagaimana mimpi para pendiri bangsa.

Yakni melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, serta untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.

“Itu mimpi pendiri bangsa kita dan mimpi inilah yang ingin dihidupkan kembali oleh Partai Gelora. Karena itulah Partai Gelora, adalah Indonesia itu sendiri. Partai Gelora itu, jantung dan jiwanya Indonesia. Ini mimpi kita, suatu hari rakyat Indonesia akan sadar, bahwa kita akan membangkitkan Indonesia, membangkitkan umat, menjayakan partai ini, Inilah harapan Partai Gelora” pungkasnya.(Tim K6)




Caleg Srikandi Partai Gelora Indonesia, Evi Eni Koesrini, Mulai Beraksi

Kabar6-DPD partai Gelora Indonesia Kota Tangerang dalam menghadapi kontestasi politik 2024 yang akan datang sudah mempersiapkan para caleg calegnya yang tangguh. Dari total 30 caleg yang berlaga dari DPD Gelora Indonesia Kota Tangerang, 12 di antaranya diisi oleh para Srikandi yang kuat dan tangguh.

Evi Eni Koesrini caleg DPRD Kota Tangerang dapil 5 salah satunya yang menunjukan tajinya. Evi sapaan akrabnya mulai melakukan kegiatan kampanyenya dari pintu ke pintu sesuai dengan program yang diberikan oleh DPD Gelora Indonesia Kota Tangerang.

Evi juga sering diundang dalam acara pengajian yang dilakukan oleh ibu-ibu atau pun wilayah di daerah pilih di dapil 5 yang meliputi Kecamatan Periuk, Cibodas dan Jatiuwung.

“Masa kampanye sudah dimulai. Saya sudah mulai mempersiapkan beberapa agenda di antaranya yang memang sesuai arahan dari DPD di antaranya Gelora Ketuk Pintu, Tiba-tiba Gelora dan Gelombang Harapan. Gelora ketuk pintu sudah mulai saya jalankan ketemu warga tegur sapa dan minta dukungan dan restu,” ungkap Evi.

“Pada hari ini, kita dari Partai Gelora Indonesia DPD Kota Tangerang melakukan aktivitas Bimbingan Teknis kepada para kader-kader terbaik yang akan mengikuti kontestasi Pemilu pada Febuari 2024 mendatang. Seluruh Calon Legislatif baik tingkat DPRD Kota maupun DPRD Provinsi ikut hadir dalam kegiatan Bimtek yang hari ini kita gelar sebagai bentuk pemanasan sebelum masa kampanye dimulai,” tambahnya

**Baca Juga: Kecolongan Ulah Komplotan Pengoplos LPG Beromset Miliaran Rupiah di Banten? Begini Respon Pertamina

Hari Rabu (13/12/23) Evi diundang di acara pengajian ibu-ibu. Dalam momen tersebut juga meminta dukungan dan doa restu untuk kelancaran aktivitasnya sampai dengan selesai masa pemilu 2024 mendatang

“Saya pun sering juga diundang oleh ibu-ibu baik acara senam atau pun pengajian. Seperti Rabu malam saya diundang dalam acara pengajian ibu-ibu di salah satu rumah dan saya dengan senang hati hadir,” tutupnya

Periode masa kampanye yang ditetapkan oleh KPU secara nasional dari tanggal 28 November 2023 sampai dengan 10 Febuari 2024. Pemilu Raya 2024 akan diikuti oleh 18 partai politik dan akan memilih Presiden, DPD, DPR RI, DPRD Provinsi dan DPRD Kota/Kabupaten.(Red)




Fahri Hamzah : Kekuatan Umat Islam Bisa Jadikan Indonesia Negara Superpower Baru

Kabar6-Wakil Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Fahri Hamzah mengatakan, Pemilu 2024 adalah momentum persatuan nasional bagi bangsa Indonesia untuk bangkit menjadi negara kuat.

“Artinya kita perlu figur pemersatu, yang hatinya besar dan tidak ada kata bencinya, serta bisa diterima semua orang,” kata Fahri Hamzah dalam diskusi Gelora Talks bertajuk ‘Pilpres 2024: Kembalinya Suara Umat ke Prabowo, Rabu (13/12/2023).

Fahri berharap agar umat Islam bisa kembali terkonsolidasi mendukung calon presiden (capres) Prabowo Subianto seperti pada dua pemilihan presiden (Pilpres) sebelumnya.

Sebab, Prabowo adalah sosok yang paling konsisten dan memiliki sejarah panjang dalam memperjuangkan kepentingan umat Islam, sehingga perlu diperkuat lagi pada Pemilu 2024.

“Pak Prabowo tidak pernah berubah, dan tidak pernah bereskperimen untuk sekedar mohon maaf, ada partai yang mengambil tokoh kanan untuk memperbesar ceruknya sendiri dan memperbesar partainya sendiri,” katanya.

Faktanya partai tersebut, tidak memperjuangankan kepentingan umat, tapi hanya sekedar mencari suara elektoral agar lolos ke Senayan dalam setiap Pemilu. Umat Islam hanya diperalat partai tersebut, untuk kepentingan elektoral saja.

“Ceruknya diambil, suara umat sudah diambil oleh partai tersebut. Tetapi, partai tersebut tidak pernah ada dalam kebenaran untuk memperjuangkan umat, terus dan terus begitu,” katanya.

Fahri mengatakan, sebagai negara dengan populasi terbesar ke-4 di dunia yang mayoritas beragama Islam, harusnya Indonesia bisa berperan lebih ditingkat global, seperti mendorong gencatan senjata antara Hamas-Israel.

Indonesia bisa menjadi penyeimbang bagi China yang penduduknya beragama Budha dan India yang beragama Hindu, serta Amerika Serikat yang beragama Protestan.

“Untung ada Ibu Retno, Menteri Luar Negeri kita yang memperjuangkan Palestina dengan gigihnya. Tetapi itu, tidak cukup, karena kita belum menjadi negara superpower, sehingga tidak didengarkan,” katanya.

Karena itu, Indonesia harus menjadi negara superpower yang mengisi kelembagaan multilateral yang ada di dunia ini, sehingga tatanan dunia baru betul-betul demokratis dan stabil.

“Kekuatan umat ini, yang akan menjadi fondasi kita untuk mendirikan negara besar yang kuat, negara superpower. Dari situlah dunia baru akan memperhitungkan kita,” kata Wakil Ketua DPR Periode 2014-2019.

Menurut Fahri, kebijakan ekonomi Prabowo tidak hanya meningkatkan pertumbuhan, dan mengatasi kebocoran sumber daya alam saja, tetapi juga akan menjadikan Indonesia sebagai negara maju dan kuat yang memiliki bergaining position secara politik di tingkat global.

“Syarat dari sebuah negara kuat itu, adalah pemenuhan gizi-gizi anak. Inilah yang sedang dikejar Pak Prabowo memberikan makan anak-anak Indonesia sejak dalam kandungan. Mudah-mudahan Pak Prabowo akan menjadi pemimpin kita semua,” katanya.

Bukan Benar Salah

Sementara itu, Ketua Umum Aswaja center KH Misbakhul Munir mengatakan, umat Islam tidak perlu bermusuhan, karena berbeda pilihan dalam Pilpres. Berbeda plihan dalam masalah kebangsaan itu, dibolehkan oleh agama.

“Ukurannya itu bukan benar salah, tetapi saya harus mengatakan, bahwa karena semua sudah diterima KPU, maka yang harus dipahami adalah kalau umat Islam punya pilihan bebeda. Boleh berbeda, yang penting jangan berantem,” kata Misbakhul Munir.

Misbakhul meminta semua pihak harus bersaing secara sehat, tidak sampai menjelekkan satu dengan yang lain. Namun, ia berpandangan, bahwa Prabowo adalah sosok yang memberikan banyak hal-hal positif dan luar biasa kepada umat Islam.

“Salah satu ciri pemimpin itu, dia mau rekonsoliasi. Makanya saya mengapresiasi ketika Pak Prabowo dan Presiden Jokowi (Joko Widodo) itu rekonsiliasi. Dari sudut pandang manapun, orang melihat memberikan hal positif untuk umat dan rakyat Indonesia,” kata Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini.

Sehingga kata, Pakar Ajaran Aswaja (Ahlussunnah Wal Jamaah) Nahdatul Ulama (NU) ini, penting bagi umat Islam untuk mendukung pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai kelanjutan upaya rekonsiliasi. Karena mereka telah mengupayakan hal-hal baik bagi umat dan rakyat Indonesia.

“Ada 9 alasan untuk menjadi pemimpin itu, diantaranya dia orang yang ikhlas terhadap rakyat seperti kata Gus Dur. Pak Prabowo itu tegar, jatuh bangun sejak Pemilu 2009, 2014, 2019, dan saya lihat beliau begitu ikhlasnya untuk rakyat luar biasa dan terus berjuang untuk rakyat Indonesia,” katanya.

Karena ikhlas tersebut, kata Misbakhul, Prabowo diyakini akan menjadi Presiden RI ke-8 pada Pemlu 2024 mendatang. Ia menilai doa-doa para ulama dan umat Islam selama ini untuk Prabowo agar jadi Presiden tertunda. Bisa jadi akan dikabulkan di 2024, karena doa pada dasarnya tidak ada yang kadaluarsa.

“Doa itu tidak ada yang kadaluarsa, ketika mulai didoakan ulama sejak berpasangan dengan Pak Hatta (Hatta Radjasa) pada Pilpres 2014, dan kemudian dengan Pak Sandi (Sandiaga Uno) di Pilpres 2019 itu luar biasa doanya. Bisa jadi doanya akan dikabulkan dengan situasi dan kondisi sekarang, di Pemilu 2024. Doa tidak ada yang kadaluarsa, hanya Allah SWT yang tahu kapan akan dikabulkan. Jadi kalau nanti Pak Prabowo jadi Presiden itu adalah berkah dari umat Islam,” jelasnya.

Opini Nyinyir

Sedangkan Mubaligh dan Cendikiawan Muslim Yusuf Burhanuddin mengatakan, fenomena Prabowo ini sangat luar biasa dan perlu disikapi pasca debat pertama Pilpres 2024 pada Selasa (12/12/202) malam, karena memiliki banyak investasi dan aset yang tidak sedikit dalam membangun negeri.

“Jadi beliau sudah teruji, bahkan kita menginginkan adanya pandangan obyektif dari opini-opini yang nyinyir, terutama pasca debat kemarin, saya mengamati di kalangan grasroot umat itu banyak yang ‘nyiyiriun wal nyinyirian’,” katanya.

Yusuf menilai umat tidak memandang itu, sebagai opini yang obyektif, tetapi sebagai opini nyinyir. Hal ini bisa menjadi hasutan yang liar.

**Baca Juga: Anis Matta Puji Gaya Debat Prabowo Lebih Jujur dan Santai

“Kita memang harus menikmati perbedaan ini sebagai khazanah. Tetapi kita tidak hanya melihat dari satu segi, satu perspektif, atapun satu sisi saja. Kalau seperti itu, justru saya melihat akan merusak,” katanya.

Ia melihat dalam debat perdana kemarin, Prabowo terlihat lebih santun dan santuy, faktual dan fairplay, mengakui kekuranganya serta gentlemen dibandingkan dua kandidat lainnya.

“Pak Prabowo juga memberikan apresiasi terhadap mereka ketika berbeda pandangan. Saya melihat posisinya beliau sangat halus, sementara yang lainnya pandangannya menghasut, tidak produktif, tidak jujur dan tidak objektif. Sementara Pak Prabowo lebih terlihat membangun spirit kebangsaan,” kata Yusuf Berhanuddin.

Sedangkan KH Arip Rahman, Ketua DPP Aliansi Ulama Alumni Timur Tengah menambahkan, Prabowo adalah sati-satunya capres yang memiliki kepedulian secara langsung kepada perjuangan kemerdekaan Palestina.

Prabowo juga memiliki hubungan internasional yang luas, tidak hanya terbatas di Timur Tengah saja, tetapi juga di seluruh dunia.

“Bantuan Pak Prabowo bagi Palestina itu nyata, Semua bantuan untuk Palestina yang ada itu, juga dipastikan Pak Prabowo sampai ke Palestina. Tidak hanya itu, Pak Prabowo juga memberikan bantuan dari kantong pribadinya Rp 5 miliar, sementara adiknya Hashim 1 miliar,” katanya.

Arip berharap umat Islam mendukung Prabowo di Pilpres 2024, karena upaya untuk memperjuangkan kepentingan umat lebih nyata, termasuk memperjuangkan kemerdekaan Palestina dari penjajahan Israel.

“Mari kita berbahagia dan bergembira menghadapi Pemilu 2024 ini. Kaum muslimin, umat Islam, mari kita sama-sama berbagi kebenaran, bukan sebaliknya menyebarkan informasi yang tidak benar. Kita kembalikan suara umat ke Pak Prabowo. Pak Prabowo adalah orang paling ikhlas, dan perlu diketahui Pak Prabowo adalah orang yang menciptakan pemimpin di daerah, ada Pak RK (Ridwan Kamil) di Jawa Barat. Lalu, ada Pak Anies Baswedan di DKI, dia jadi gubernur itu perannya Pak Prabowo,” pungkasnya.(Tim K6)




Anis Matta Puji Gaya Debat Prabowo Lebih Jujur dan Santai

Kabar6-Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Anis Matta memuji gaya debat Calon Presiden (Capres) Nomor Urut 2, Prabowo Subianto dalam debat pertama.

Capres yang didukung partai politik Koalisi Indonesia Maju (KIM) itu, dinilai lebih jujur dan santai dibandingkan dua kandidat lainnya.

“Prabowo lebih jujur dan santai dalam debat pertama ini,” kata Anis Matta dalam keterangannya, Rabu (13/12/2023).

Seperti diketahui, Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI telah menggelar debat pertama pemilihan presiden (Pilpres) 2024 pada Selasa (12/12/2023) malam.

Ketiga capres didampingi calon wakil presiden (cawapres) masing-masing. Ketiganya memaparkan gagasan tentang hukum, hak asasi manusia (HAM), pemerintahan, pemberantasan korupsi, dan penguatan demokrasi.

Menurut Anis Matta, Prabowo merupakan sosok yang tidak berusaha untuk berbeda dalam hal-hal yang memang tidak perlu dipaksakan berbeda. Selain itu, cara pandang Menteri Pertahanan tersebut dinilai lebih komprehensif.

“Misalnya, dalam soal Papua, sehingga mudah bagi beliau untuk sepakat dengan capres lainnya dalam hal-hal yang memang sejalan aja,” tegasnya.

Di satu sisi, Anis Matta menilai daftar pertanyaaan yang dibuat panelis memang tidak memungkinkan terjadinya perdebatan yang tajam. Sebab perbedaan dalam tema-tema itu memang tidak terlalu penting.

Terkait debat ini, Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah membuat polling singkat soal penampilan Prabowo dalam debat pertama. Polling di akun media sosial X (Twitter) tersebut, diikuti hasil suara akhir sebanyak 2.107 suara.

“Satu kata untuk penampilan Pak Prabowo. Cerdas 21 persen, tangkas 23 persen, 56 persen,” kata Fahri Hamzah.

Fahri juga membuat polling soal kedudukan posisi dua capres lainnya, Capres nomor urut 1 Anies Baswedan dan Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo. Polling tersebut, diikuti hasil suara akhir sebanyak 1.284 suara.

“Satu kata untuk No.1 dan 3. Oposisi Ngambang 50 persen dan Petugas Partai Bimbang 50 persen,” tandas Wakil Ketua DPR Periode 2014-2019 ini.

Dalam debat perdana ini, Prabowo Subianto mendapat serangan dari Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo. Namun, semua serangan tersebut, dijawab Prabowo secara lugas, tegas dan santai. Prabowo lebih jujur dan realistis pada data dan fakta, sementara dua capres lainnya banyak retorika.

Saat menyampaikan visi misinya, tentang hukum, HAM pemerintahan, pemberantasan korupsi, dan penguatan demokrasi, Prabowo akan menjadikan proses penegakkan hukum, HAM, hingga perbaikan pelayanan pemerintah sebagai prioritas. Hal tersebut menjadi fokus pemerintahan Prabowo-Gibran jika terpilih jadi pemimpin bangsa.

“Kami menempatkan hukum, HAM, perbaikan pelayanan pemerintahan, pemberantasan korupsi, perlindungan terhadap semua kelompok masyarakat, sebagai sesuatu yang sangat penting. Karena itu dalam visi-misi kita, hal-hal ini ditaruh di paling atas,” kata Prabowo.

Prabowo juga mengatakan sejak muda dirinya telah mengangkat sumpah untuk membela Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dengan perjuangan dan pertaruhan nyawa.

**Baca Juga: Anis Matta Optimistis Basis Keumatan Prabowo pada Pilpres 2024 Kembali

“Itulah perjuangan saya selama ini, saya pertaruhkan nyawa saya, jiwa saya untuk membela demokrasi, Hukum dan HAM,” kata Prabowo.

Sejumlah lembaga survei telah merilis hasil survei elektabilitas tiga capres-cawapres menjelang debat perdana.

Litbang Kompas merilis survei terbaru terkait elektabilitas capres-cawapres pada periode 29 November hingga 4 Desember 2023. Hasilnya Prabowo-Gibran mendapatkan 39,3% suara, Anies-Muhaimin 16,7% dan Ganjar-Mahfud 15,3%. Sedangkan 28,7% belum menentukan pilihannya.

Sementara itu, berdasarkan rilisan Lembaga survei LSI Denny JA dengan periode survei 20 November-3 Desember 2023, Prabowo-Gibran tertinggi di angka 42,9%. Posisi kedua Ganjar-Mahfud di angka 24,9%. Posisi ketiga Anies-Muhaimin 24,0%.

Terbaru, Lembaga Survei Populi Center juga merilis survei terbaru yang dilakukan pada 28 November hingga 5 Desember 2023. Hasil survei menunjukkan Prabowo-Gibran di posisi pertama di angka 46,7%. Posisi kedua Ganjar-Mahfud 21,7% dan Anies-Muhaimin 21,7%.(Tim K6)




Anis Matta Ajak Santri Terjun ke Politik agar Jadi Pemimpin Masa Depan

Kabar6-Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Anis Matta mengajak para santri untuk terjun ke politik. Sebab, para santri adalah pemimpin masa depan Indonesia, karena memiliki hati yang bersih dan dikenal sebagai orang yang saleh.

“Menurut saya, yang bersih ini harus kita bawa ke pasar-pasar lain, jangan cuma ada di masjid. Tapi juga di parlemen yang bisa menjadi medan tempur baru bagi para santri,” kata Anis Matta saat melakukan Silaturrahim ke Pondok Pesantren Al Madani, Kecamatan Gunung Pati, Semarang, Jawa Tengah, Minggu (10/12/2023) malam.

Anis Matta berpandangan, bahwa kebersihan hati para santri harus dibawa ke medan kehidupan lain seperti politik. Agar dapat memberikan pengaruh positif dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

“Jadi saya berharap nanti ada santri yang jadi Panglima TNI, Kapolri, Jaksa Agung, bahkan juga Presiden,” kata Anis Matta.

Menurut Anis Matta, roda perputaran ekonomi Indonesia hendaknya juga harus dikuasai para santri agar memberikan kemaslaahatan bagi umat. Karena pada dasarnya, misi dari agama itu adalah pembebasan dan pemberdayaan.

“Para santri ini kita harapkan menjadi orang-orang yang paling kaya di Indonesia supaya apa, supaya uang itu mengalir di kalangan orang saleh,” katanya.

Ia menilai dengan banyaknya orang kaya dari kalangan santri, maka bisa membantu negara untuk memberantas kemiskinan dan memberdayakan orang miskin menjadi kaya.

“Dengan kebersihan hati para santri, maka semua kebijakan pemerintah yang dibuat menjadi undang-undang akan dibuat dengan hati yang bersih, karena DPR-nya diisi oleh para santri. Sehingga harta kekayaan negara dapat dikelola dengan baik,” ujarnya.

Karena itu, kehadiran para santri dalam kehidupan politik dan medan kehidupan lain sangat penting, apalagi penduduk Indonesia adalah mayoritas Islam.

**Baca Juga: Anis Matta Ungkap Partai Gelora Dapat Tugas Kembalikan Basis Dukungan Prabowo pada 2014 dan 2019

“Kehadiran santri ini penting, supaya kita umat Islam ini, yang jumlahnya mayoritas di Indonesia menjadi bagian untuk mengatur negara,” katanya.

Anis Matta sendiri mengaku kalau dirinya juga seorang santri. ia pernah mondok di Pondok Pesantren Darul Arqam Gombara, Makassar, Sulawesi Selatan yang kala itu di pimpin oleh gurunya yaitu KH. Abdul Djalil Tahir. Kemudian terjun ke politik, dan sekarang mendirikan partai baru yang diberi nama Partai Gelora Indonesia.

“Jadi saya harap adik-adik para santri dan santriwati, kita harapkan memenuhi semua pasar-pasar kehidupan, baik itu di politik maupun lain. Insya Allah adik-adik semua akan menjadi pemimpin masa depan. Ini harus menjadi cita-citra politik para santri, termasuk menjadi Presiden di negara kita,” pungkasnya.(Tim K6)