oleh

Kecolongan Ulah Komplotan Pengoplos LPG Beromset Miliaran Rupiah di Banten? Begini Respon Pertamina

image_pdfimage_print

Kabar6-Pihak Pertamina mengaku akan memberikan pembinaan kepada Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswana Migas) pasca komplotan pengoplos gas LPG 3 Kg bersubsidi berhasil dibekuk polisi.

Hiswana Migas ditugaskan untuk mengkoordinasikan pendistribusian gas tersebut dari SPBE hingga ke agen.

“Kita akan melakukan pembinaan kepada Hiswana Migas. Kami punya jajaran di Hiswana Migas mengkoordinasikan penyaluran dari SPBE terus kepada pangkalan dan kepada agen,” kata Direktur Rekasaya dan Infratruktur Darat Pertamina Patraniaga Edward Adolof Kawi di Mapolda Banten, Rabu (13/12/2023).

Edward menegaskan, adanya praktek tersebut sangat merugikan masyarakat karena terjadinya kelangkaan di lapangan. Tak hanya itu, negara juga turut dirugikan lantaran subsidi yang digulirkan pemerintah tidak tepat sasaran.

“Dari negara tentunya dirugikan juga karena ini subsidinya tidak tepat,” terangnya.

Diketahui, Para pelaku membutuhkan tabung LPG tersebut tiap harinya cukup fantastis yakni mencapai 25.000 sampai dengan 35.000 tabung LPG Subsidi 3 Kg untuk kegiatan penyuntikan tersebut.

Saat ditanya wartawan apakah Pertamina kecolongan adanya praktek pengoplosan gas LPG tersebut, Edward mengatakan, akan memperketat pendistribusian melalui subsidi tepat sasaran.

“Kita menerapkan subsidi tepat, diharapkan tidak terjadi lagi terhadap kecolongan tersebut,” ujarnya.

Subsidi gas LPG tepat sasaran, kata Edward, akan diberlakukan sekitar bulan Maret 2024. Nantinya masyarakat miskin akan diminta menunjukkan KTP saat pembelian gas melon tersebut.

“Memang karena cukup banyak jadi memang bertahap pelaksanaannya, pelaksanaan menunjukkan KTP pada saat akan membeli tabung 3 kilo yang bersubsidi,” tandasnya.

**Baca Juga: Bongkar Praktek Pengoplos Tabung Gas LPG dengan Keuntungan Rp 1 Miliar Perhari, 8 Orang Ditangkap

Diberitakan sebelumnya, 8 orang komplotan pengoplos tabung gas LPG 3 kg subsidi dibekuk personel Subdit IV Tipidter Ditreskrimsus Polda Banten.

Para pelaku ditangkap di wilayah Kecamatan Karang Tengah, Kota Tangerang. Para pelaku mendapat keuntungan Rp1 miliar lebih tiap harinya.

Delapan tersangka yaitu TJ (56) sebagai Pemilik & Penanggung jawab kegiatan, HR (40) dan SD (24) operator suntik sas. Kemudian AG (50), DM (32), RZ (20), KR (38) dan RZ (29) sebagai pembantu operator.  Selanjutnya tercatat 15 orang di antaranya masih buron.

Modusnya mereka membeli tabung gas LPG bersubsidi 3 kg atau gas melon untuk dioplos ke gas non subsidi 12 Kg dan LPG nonsubsidi 50 Kg menggunakan alat bantu berupa selang regulator gas, alat transfer gas, timbangan elektronik dan es batu.(Aep)

Print Friendly, PDF & Email