1

Kapan RSUD Cilograng dan Labuan Beroperasi? ini Respon Kadinkes Banten

Kadinkes Banten Ati Pramudji Hastuti.(ist)

Kabar6-Dinas Kesehatan (Dinkes) Banten mengaku optimis jika dua Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) yang tengah dibangun Pemprov Banten bakal beroperasi di tahun 2024. Dua rumah sakit itu yakni RSUD Labuan, di Kabupaten Pandeglang dan RSUD Cilograng, di Kabupaten Lebak.

“Insyaallah (2024 beroperasi) mohon doanya,” kata Kadinkes Banten Ati Pramudji Hastuti, Kamis (2/11/2023).

Menurutnya, draf susunan Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) dua rumah sakit itu tengah dibahas dengan bagian organisasi Setda Banten.

Pejabat Gubernur Banten Al Muktabar, kata Ati, sudah berpesan agar semua pihak yang terlibat agar melakukan persiapan supaya dua rumah sakit itu bisa beroperasi 2024.

“Kami dengan biro organisasi sudah membahas draf SOTK, sudah selesai dan diserahkan kembali ke biro organisasi,” katanya.

**Baca Juga: Soal Gibran Cawapres Prabowo, Irvansyah : Militansi Kader PDIP Sudah Teruji

Kendati draf SOTK sudah selesai, ada serangkaian tahapan yang harus dilalui oleh Dinkes Banten agar rumah sakit itu bisa beroperasi, mulai dari perekrutan pejabat struktural dan fungsional hingga perekrutan tenaga non ASN.

“Selanjutnya yakni tambahan pegawai dari non ASN karena tidak mungkin yang memberikan layanan memerlukan tenaga non PNS,” terangnya.

Tak berhenti disitu, tahap selanjutnya yaitu melatih para pegawai untuk mendapatkan izin praktek. Dari situlah baru, Pemprov Banten mengurus izin operasional.

“Jadi untuk mengurus izin operasional itu harus ada SOTK dulu. Kemudian ada pegawainya, pegawai yang mengurus SIP bagi yang melayani fungsional, baru setelah itu mengurus izin operasional,” tutupnya.(Aep)




Baznas Banten Bangunan Klinik Tanpa Kasir, Gratis Bagi Pasien ini

Kabar6-Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Provinsi Banten bangun rumah sehat Baznas tanpa kasir alisa gratis beralamat area Pom Bensin Baru di Jalan Raya Serang- etir, Kelurahan Cilaku, Curug, Kota Serang.

Pasien yang akan mendapatkan pelayanan yakni pasien duafa dan mustahiq di Banten yang mengalami keterbatasan biaya tanpa rawat inap.

“Ini non kasir, jadi gratis, nanti kalau berobat langsung dicatat identitasnya, kemudian langsung berobat. Jadi tidak ada rawat inap,” kata Ketua Baznas Provinsi Banten Prof. Dr. Syibli Sanjaya, Kamis (2/11/2023).

Pembangunan program unggulan Baznas Banten itu didanai oleh Baznas pusat, senilai Rp 1,3 miliar di atas lahan 500 meter, hibah dari salah satu pengusaha. Di tahun depan Baznas akan menganggarkan senilai Rp1,9 miliar untuk mendukung sarana prasarananya.

**Baca Juga: Armada Baraya Dideklarasikan, Singgung PLD dan PD Cadangan di Banten Tak Kunjung Ditempatkan

“Pembangunannya ditargetkan selesai 5 bulan, tapi di bawah ini saya harap bisa selesai. Kita berusaha sekitar bulan Maret-April (2024),” terangnya

Untuk meningkatkan layanan, Baznas Banten akan bekerjasama dengan rumah sakit Provinsi Banten dan Kota Serang jika pasien yang dilayani perlu mendapatkan rujukan.

“Nanti kita akan kerjasama dengan rumah sakit Provinsi Banten dan juga rumah sakit Kota Serang, kalau memang pasien tersebut perlu dirujuk,” tandasnya.(Aep)




Kadinkes Banten Temukan 7 Kasus Suspek Cacar Moyet di Tangerang Raya

Kabar6-Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Banten menyebutkan ada 7 kasus suspek cacar moyet di Tangerang Raya. Dinkes belum mengumumkan apakah 7 orang tersebut positif cacar moyet atau tidak karena harus dilakukan uji laboratorium.

Di Banten baru sekitar 7 (kasus) tersebar di wilayah Tangerang raya,” kata Kepala Dinkes Banten Ati Pramudji Hastuti, Kamis (2/11/2023).

Saat ini Ati memastikan 7 orang tersebut terus dilakukan pemantauan di lapangan agar jika ada gejala segara terobati.

**Baca Juga: Dua Pria di Tangsel Terjangkit, Kenali Gejala Virus Cacar Monyet

“Tetep kita lakukan pemantauan kan ada tim surveilans kita, kemudian bagaimana tim P2 juga kita lakukan dan yang terpenting sistematik gejala mereka yang jadi keluhan mereka, kita obati,” terang Ati.

Kendati belum ditemukan kasus positif, Dinkes melakukan peringatan dini di semua tingkatan fasilitas kesehatan (Faskes) di seluruh Banten.

“Tapi kita lakukan siaga tiga artinya bahwa surveilans activaty-nya harus jalan baik di setiap faskes tingkat pertama maupun di seluruh rumah sakit yang ada di Provinsi Banten,” tandasnya.(Aep)




180 Ribu Keluarga di Kabupaten Tangerang Beresiko Stunting

Kabar6-Angka beresiko kasus gagal tumbuh akibat kurang gizi kronis (stunting) di Kabupaten Tangerang tergolong tinggi. Kelompok masyarakat yang rawan stunting tersebar di wilayah Pantau Utara.

“Data yang diperoleh saat ini sekitar 180 ribu keluarga beresiko stunting,” kata Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Tangerang, Hendra Tarmizi, Rabu (1/11/2023).

Ia mengklaim, pemerintah daerah sudah berhasil menekan angka stunting sebanyak 350 ribu. Secara umum kasus stunting merata di wilayah Kabupaten Tangerang bagian Utara.

“Namun yang lebih banyak keluarga beresiko stunting terdapat di wilayah pantura,” ungkapnya.

Pada 2023 tercatat kasus balita stunting sebanyak 5200 dengan persentase sebesar 2,7 persen. Angka tersebut mengalami penurunan dan telah ditangani oleh dinas kesehatan Kabupaten Tangerang.

Berdasarkan data angka stunting saat itu, lanjut Hendra sekitar 16.000 kasus. Kemudian pada 2022 angka kekerdilan anak turun menjadi 9000 kasus. Kini tahun 2023 kembali turun hingga 5800 kasus.

**Baca Juga: Ada yang Lebih Mahal, Bakal Diganti 2 Kali Lipat

Intervensi untuk dapat mencapai angka stunting nol persen di wilayah-wilayah tersebut dilakukan dengan melibatkan berbagai instansi.

“Penurunan Ini merupakan hasil kerja sama antar instansi daerah dalam program pencepatan dan pengendalian terhadap stunting,” katanya.

Hendra pun menjelaskan keluarga beresiko stunting dapat terjadi karena pola asuh dan saat ini angkanya cukup tinggi.

“Contoh di Kelapa Dua malah tinggi, Kenapa gitu, ternyata dia ibunya kerja, neneknya yang ngurusin anaknya enggak dibawa ke Posyandu. Nah itu tugasnya nanti tim dari DPPKB yang turun mengedukasi neneknya,” ujarnya.(Rez)




Cara Pencegahan Osteoporosis

Kabar6-Penyakit osteoporosis atau pelemahan tulang, masyarakat awam mengenalnya sebagai pengeroposan tulang, perlu dicegah sejak dini. Pencegahan bisa dilakukan dengan berbagai cara, seperti rajin berolahraga, makan dan minum yang bergizi.

Perhimpunan osteoporosis Indonesia (Perosi) mencatat, prevalensi osteoporosis di Indonesia sudah mencapai 19,7 persen dan data dari Kemenkes menyebutkan prevalensi osteoporosis di Indonesia sekitar 10,3 persen. Artinya, 2 dari 5 penduduk Indonesia berisiko terkena osteoporosis.

Osteoporosis lebih banyak menyerang kaum wanita, karena satu dari tiga wanita dan satu dari lima pria berusia 50 tahun ke atas kemungkinan akan menderita osteoporosis.

“Konsumsi suplemen dapat membantu memelihara kesehatan tulang serta mencegah osteoporosis. Dibutuhkan suplemen kesehatan tulang yang mengandung mikronutrien yang lengkap, seperti vitamin D3 untuk membantu penyerapan kalsium dalam darah dan magnesium untuk menghindari terjadinya sekresi kalsium,” ujar Melvina Larissa, Product Exeutive Osfit dari Kalbe Farma, dalam keterangan resminya, ditulis Rabu, (01/11/2023).

Melvina menambahkan, ikatan kalsium yang ada di Osfit merupakan Kalsium Karbonat (CaCO3), di antara ikatan kalsium lainnya, elemental CaCO3 ini paling besar, yaitu 40 persen.

**Baca Juga: Apa Itu Osteoporosis dan Seberapa Bahayanya

“Osfit tersedia dalam kemasan berbentuk botol yang sediaan dalam 1 botol memiliki 60 butir,” terangnya.

Perlu diketahui bahwa PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe) menggelar perayaan World Osteoporosis Day (WOD) dengan tema Step Up For Bone Health yang diselenggarakan di Taman Jogging- Kelapa Gading, Jakarta Utara. Perayaan ini merupakan bentuk kepedulian Kalbe terhadap kesehatan tulang Osteoporosis

Pada peringatan WOD 2023 ini, Kalbe juga memberikan pemeriksaan kesehatan berupa tensi, gula darah, screening kepadatan tulang, dan juga pijat plus by Mediflex Plus, health talk, games, zumba, doorprize, dan enterntainment menaik lainnya.(Dhi)




Apa Itu Osteoporosis dan Seberapa Bahayanya

Kabar6-Osteoporosis atau pelemahan tulang, jadi penyakit senyap yang mengintai kesehatan manusia. Karena senyap, banyak orang yang belum begitu memahaminya secara jelas.

Agar tidak parah, perlu dicegah sedini mungkin, bahkan sejak usia muda. Agar tetap bisa beraktifitas di masa tuanya.

Menurut dr. Paulus Ronald Hibono, Sp.OT(K), osteoporosis merupakan pengeroposan atau pelemahan tulang. Osteoporosis menyebabkan tulang menjadi lemah dan rapuh, sehingga mudah patah, bahkan akibat jatuh ringan, terbentur, bersin, atau gerakan tiba-tiba.

Patah tulang yang disebabkan oleh osteoporosis dapat mengancam jiwa dan merupakan penyebab utama rasa sakit dan kecacatan jangka panjang.

“Osteoporosis merupakan penyakit senyap yang mengintai tubuh manusia. Namun memang belum menjadi perhatian utama. Salah satu faktor resikonya adalah usia dan jenis kelamin. Usia dibatas 50 tahun, satu dari tiga wanita terkena patah tulang karena osteoporosis. Sedangkan untuk pria satu di antara lima orang. Kejadian patah tulang ini yang nantinya akan membuat individu sulit beraktifitas, mengalami kecacatan, atau bahkan bisa meninggal dunia,” tutur dr. Paulus Ronald Hibono, Sp.OT(K), Rabu, 01/11/2023).

**Baca Juga: H+12 Kebakaran TPA Rawa Kucing Tangerang, Tim Gabungan Sisir Titik Asap

Menurut dokter Paulus, osteoporosis sering terjadi pada tulang pergelangan tangan, panggul, dan pada bagian tulang belakang.

Saat bagian tulang tersebut melemah dan cedera, proses penyembuhannya membutuhkan waktu lebih lama, dan kondisi ini juga dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan lain yang dapat menurunkan kualitas hidup, seperti luka decubitus, gangguan saraf, dan penyakit komplikasi lainnya.

“Osteoporosis merupakan penyakit senyap, maka kesadaran sedini mungkin perlu dilakukan. Contohnya seperti pengecekan kepadatan tulang, meningkatkan aktifitas, konsumsi makanan bergizi dan jika dibutuhkan konsumsi tambahan suplemen kalsium,” lanjut dokter Paulus.

Peringatan World Osteoporosis Day (WOD) yang digelar oleh Kalbe Farma dianggap penting, karena bisa menjadi alarm kita bersama untuk mengetahui dan mencegah osteoporosis.(Dhi)




DPRD Ajak Masyarakat Kota Tangerang Waspada Virus Cacar Monyet

Wakil Ketua DPRD Kota Tangerang, Turidi Susanto

Kabar6-Wakil Ketua DPRD Kota Tangerang, Turidi Susanto mengajak masyarakat untuk lebih waspada terhadap penyakit cacar monyet atau monkeypox. Sejauh ini belum ada laporan masyarakat kota seribu industri sejuta jasa yang terkena virus tersebut.

“Saya kira waspada lah. Sampai hari ini kami DPRD belum mendapatkan laporan dan informasi monkeypox,” ujar Turidi Susanto saat dimintai keterangan di DPRD Kota Tangerang, Selasa (31/10/2023).

Sementara kabar6 telah menghubungi Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang, Dini Anggraeni, namun belum merespon pesan yang disampaikan.

Pemkot Tangerang secara masif melakukan sosialisasi dan edukasi tentang bahaya penyakit monkeypox yang dilakukan melalui Puskesmas yang tersebar di 13 kecamatan se-Kota Tangerang dan RS.

Sekretaris Daerah Kota Tangerang, Herman Suwarman mengatakan, upaya tersebut dilakukan oleh Pemkot Tangerang untuk meminimalisir penyebaran penyakit yang disebabkan oleh virus monkeypox.

**Baca Juga: Dua Pria di Tangsel Terjangkit, Kenali Gejala Virus Cacar Monyet

“Supaya masyarakat juga bisa tahu dan akhirnya waspada dari penularan penyakit,” ujar Herman.

Agar penularan dapat dicegah, Herman mengimbau agar masyarakat menerapkan PHBS termasuk berhubungan seksual yg aman, menghindari kontak langsung dengan hewan ataupun manusia yang terinfeksi penyakit monkeypox. “Perhatikan juga untuk yg memiliki gejala segera ke fasilitas kesehatan,” katanya.

Sekda mengungkapkan Pemerintah Kota Tangerang juga telah menyiapkan vaksin sebagai langkah antisipatif bagi kelompok rentan yang mengalami kontak erat dengan pengidap cacar monyet, atau orang dengan Human Immunodeficiency Virus (HIV).

“Vaksinnya sudah tersedia namun dalam jumlah terbatas, dan itu diprioritaskan untuk yang kontak erat,” tandasnya. (Oke)




Dua Pria di Tangsel Terjangkit, Kenali Gejala Virus Cacar Monyet

Kabar6-Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Allin Hendalin Mahdaniar mengatakan, penyakit cacar monyet (monkeypox) merupakan penyakit yang baru muncul berpotensi menjadi parah atau emerging zionis. Penyakit ini dapat bersifat ringan dengan gejala berlangsung sekitar dua hingga empat pekan.

“Namun dapat berkembang menjadi berat hingga kematian,” ungkapnya lewat keterangan resmi yang diterima kabar6.com, Selasa (31/10/2023).

Allin paparkan, penularan virus cacar monyet melalui droplet, kontak langsung dengan lesi dan cairan tubuh. Termasuk benda terkontaminasi dan atau lewat hubungan seksual.

Menurutnya, gejala penyakit cacat monyet antara lain demam akut melebihi 38,5 Celcius setelah satu hingga tiga hari; ruam akut; nyeri otot; sakit punggung; kelelahan tubuh serta ditemukan pembengkakan pada kelenjar getah bening (limfadenopati).

Allin sebutkan bahwa penularan penyakit cacar monyet dapat terjadi melalui kontak langsung dengan hewan, ataupun manusia yang terinfeksi atau benda terkontaminasi.

Virus masuk ke dalam tubuh melalui kulit yang luka atau terbuka, saluran pernafasan, selaput lendir. “Monkeypox biasanya sembuh dengan sendirinya yang berlangsung dua sampai empat Minggu,” papar Allin.

**Baca Juga: Kontak Erat Dua Lelaki di Tangsel Kena Virus Cacar Monyet Dipantau Puskesmas

Ia berpesan jika masyarakat di Kota Tangsel mengalami gejala cacar monyet segera ke fasilitas kesehatan atau rumah sakit terdekat. Pasien harus dapat pengobatan simtomatik untuk meringankan gejala serta cegah infeksi sekunder.

“Kesiapan rumah sakit di Tangsel sudah siap untuk merawat pasien monkeypox,” klaimnya.

Diketahui, dua orang pria berusia 24 tahun dan 31 tahun di Kota Tangsel terkonfirmasi kena virus cacar monyet. Keduanya telah dapat pengobatan dan kontak erat diawasi puskesmas setempat.(yud)




195 Orang Warga Terdampak Kebakaran TPA Rawa Kucing Mengungsi

Kabar6-Ratusan orang warga terdampak kebakaran Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Rawa Kucing, Kelurahan Kedaung Wetan, Neglasari Kota Tangerang, masih mengungsi. Di antara pengungsi ada rumahnya sudah ludes terbakar.

“Di sini jumlahnya sekitar 95 orang dari 34 KK,” ungkap Kasie Tata Pemerintahan Kelurahan Mekar Sari, Eddy Supandi ditemui kabar6.com di GOR Neglasari, Senin (23/10/2023).

Dijelaskan, pengungsi pertama yang datang warga asal Kedaung Baru. Warga itu mengungsi lantaran pemukimannya sudah rata dengan tanah.

Eddy bilang ada 28 jiwa warga dari 9 kepala keluarga yang rumahnya sudah rata dengan tanah akibat kebakaran. “Sebagian besar habis. Sampai mereka surat-surat penting pun terbakar,” jelasnya.

Sementara di gedung kantor Kecamatan Neglasari terdapat 100 orang warga yang mengungsi. Kebutuhan warga pengungsi selama di lokasi penampungan dibantu pemerintah Kota Tangerang.

“Walaupun enggak terpenuhi semuanya tapi kita udah berusaha untuk memenuhi pengungsi ini jangan sampai merasa,” ujar Eddy Supandi.

**Baca Juga: Dua Skema Pemadaman Kebakaran di TPA Rawa Kucing Tangerang

Terpisah, pantauan kabar6.com di lokasi kebakaran, petugas gabungan hingga kini masih berjibaku padamkan kepulan asap dari permukaan gunungan sampah.

Helikopter turun naik dan berputar-putar membawa kantung air. Sistem pemadaman menggunakan teknis menyiram air dari udara (water bombing).

Mobil pemadam kebakaran atau branweer juga mondar-mandir. Petugas juga melakukan pemadaman api secara konvensional. Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Tangerang sebutkan, dari total 34 hektare lahan TPA Rawa Kucing yang terbakar mencapai 10,1 hektare.(yud)




IYCTC Desak Capres-Cawapres Masukkan Pengendalian Rokok ke Agenda Prioritas 

Kabar6-Tepat pada hari Kamis, 19 Oktober 2023, para Calon Presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres), Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Cak Imin), serta Ganjar Pranowo-Mahfud MD, telah resmi mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai peserta dalam pemilihan presiden tahun mendatang.

Hingga saat ini, hanya satu bakal Capres yang belum mendaftarkan diri namun sudah mendeklarasikan diri, yaitu Prabowo Subianto. Walau para bakal Capres dan Cawapres diharapkan akan membawa gagasan dan kebijakan proaktif dalam bidang perlindungan masyarakat, namun kami, Indonesian Youth Council for Tactical Changes (IYCTC) sangat menyayangkan bahwa hingga saat ini, belum ada dari mereka yang secara tegas memasukkan isu pengendalian konsumsi rokok dalam agenda kampanye mereka.

Perlu diingat bahwa rokok adalah salah satu isu kesehatan masyarakat yang signifikan di Indonesia. Sayangnya, dalam analisis yang dilakukan oleh media Kumparan terhadap pidato para Capres dari 1 Januari hingga 20 Juli 2023, kata “rokok” bahkan “kesehatan” tidak masuk dalam 20 besar kata-kata yang disampaikan oleh ketiganya.

“Kesehatan masyarakat adalah aspek yang tidak dapat diabaikan, terlebih lagi ketika membicarakan rokok yang telah terbukti menjadi ancaman serius bagi kesejahteraan masyarakat. Tanpa adanya perhatian dan intervensi yang progresif untuk pengendalian konsumsi rokok, dikhawatirkan dampak multisektor lainnya tidak terhindarkan dan implikasinya adalah pada kualitas sumber daya manusia Indonesia selanjutnya,” kata Ketua Umum IYCTC Manik Marganamahendra, melalui siaran persnya di Jakarta,  Jumat (20/10/2023).

Sebagai generasi muda yang prihatin terhadap kesejahteraan dan kesehatan publik, IYCTC mendesak para bakal Capres dan Cawapres untuk mempertimbangkan isu pengendalian rokok dengan serius dan menyediakan rencana yang jelas untuk mengatasi tantangan ini. Laporan dari Southeast Asia Tobacco Control Alliance (SEATCA) tahun 2019 mencatat bahwa Indonesia merupakan negara dengan jumlah perokok terbanyak di kawasan ASEAN, yakni 65,19 juta orang. Hal ini menunjukkan bahwa upaya untuk mengurangi konsumsi rokok di Indonesia menjadi sangat mendesak.

Berdasarkan laporan Statista Consumer Insights yang dikutip dari Katadata, diprediksi bahwa sebagian besar negara di dunia akan mengalami penurunan jumlah perokok dalam satu dekade mendatang. Namun, menurut Statista, tren jumlah perokok di Indonesia malah mengalami peningkatan dalam periode yang sama.

“Menurut informasi dari sumber tersebut, secara global diperkirakan akan terjadi pergeseran lambat dari kebiasaan merokok selama beberapa tahun ke depan. Namun, situasinya berbeda di Indonesia, yang diperkirakan akan menyaksikan penambahan jutaan perokok pada tahun 2030. Laporan Statista mencatat bahwa pada tahun 2021, terdapat 112 juta perokok di Indonesia. Angka ini diperkirakan akan meningkat menjadi 123 juta perokok pada tahun 2030,” tambah Manik.

Ni Made Shellasih, Program Manager IYCTC, menjelaskan bahwa Indonesia menjadi satu-satunya negara di Asia Tenggara yang belum meratifikasi WHO Framework Convention on Tobacco Control (FCTC), yang membuat belum kuatnya kebijakan pengendalian rokok di Indonesia. Sebagai perbandingan, Indonesia menjadi satu-satunya negara di Asia Tenggara yang masih memperbolehkan iklan rokok di internet. Brunei Darussalam telah menerapkan kebijakan yang mencakup larangan penerbitan, tayangan, penjualan, atau distribusi iklan produk tembakau. Di sisi lain, Kamboja melarang pengiklanan produk tembakau melalui media massa, baik dalam bentuk gambar, teks, atau suara di radio, televisi, majalah, CD, VCD, DVD, maupun layanan telekomunikasi lainnya.

**Baca Juga: Sejumlah Petugas Pemadam Kebakaran di TPA Rawa Kucing Dikabarkan Pingsan

“Contoh lainnya, Singapura telah berhasil melarang hampir seluruh iklan produk tembakau. Istilah ‘iklan’ didefinisikan dengan sangat luas dan mencakup berbagai jenis transmisi untuk penerimaan suara atau visual, termasuk internet. Hal serupa juga diterapkan oleh Malaysia, Filipina, Thailand, Myanmar, Laos, Timor-Leste, dan Vietnam. Mereka juga menerapkan kebijakan serupa dalam upaya untuk mengendalikan konsumsi rokok di negara masing-masing,” ungkap Shella.

Daniel Beltsazar, selaku Program Officer dan Research Team IYCTC, menjelaskan bahwa jika melihat track record partai pendukung masing-masing capres dan keberpihakannya pada isu pengendalian tembakau pada mereka yang incumbent/memiliki kursi di parlemen selama 2009-2024, Partai Nasional Demokrat (Nasdem), Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), dan Partai Golongan Karya (Golkar) menjadi bagian Pengusul RUU Pertembakauan, dimana RUU ini justru membawa kemunduran bagi perlindungan kesehatan masyarakat Indonesia dari dampak adiksi rokok.

“Dari analisis kata yang dilakukan oleh Kumparan hingga salah satu track record partai pada salah satu produk legislasi yang jelas mengatur mengenai pertembakauan ditemukan bahwa ketiga Capres belum sama sekali bicara tentang isu rokok serta dampaknya pada kesehatan, ekonomi dan lingkungan secara komprehensif. Belum lagi, 3 partai dari masing-masing koalisi pengusung Capres pernah terlibat dalam pengusulan RUU Pertembakauan yang diketahui telah berubah dari awal sejarah pembahasannya untuk mengatur dampak kesehatan akibat produk tembakau berupa rokok yang kemudian justru malah mengatur soal peningkatan produksi rokok,” jelas Daniel.

“Maka, kami mendesak untuk para Capres dan Cawapres memasukkan isu kesehatan, utamanya pengendalian konsumsi rokok ke dalam fokus kampanye mereka dan mengambil langkah konkrit untuk pencegahan dampak rokok yang sifatnya multidimensi, utamanya demi melindungi anak serta masyarakat luas dari bahaya adiksi produk tembakau,” tutup Manik.(Red)