1

Lakukan Pola Makan yang Tepat Agar Tetap Sehat Selama Berpuasa

Kabar6-Meskipun sudah mulai beradaptasi dengan perubahan jam makan selama puasa, tidak jarang Anda masih merasa lapar di siang hari, mengantuk, dan tubuh terasa lemas. Hal ini wajar terjadi, karena tubuh tidak mendapatkan asupan makanan selama lebih dari 12 jam.

Namun saat berbuka puasa, tak sedikit orang yang ‘balas dendam’ dengan melahap makanan dan minuman secara berlebihan. Apabila hal ini menjadi suatu kebiasaan, tentu saja membuat tubuh menjadi tidak sehat.

Lantas, apa yang sebaiknya dilakukan agar tetap sehat selama berpuasa? Melansir beberapa sumber, ketika berbuka puasa, pertama Anda harus banyak minum untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang selama berpuasa. Imbangi dengan makanan rendah lemak dan beberapa menu dengan kandungan gula alami untuk menggantikan energi yang terpakai ketika beraktivitas.

Setelah berbuka puasa, berikan jeda beberapa saat hingga akhirnya Anda ‘makan berat’. Menu yang dikonsumsi bisa sedikit lebih komplek, padukan buah dan sayuran, juga beberapa jenis protein seperti daging, ikan, telur, kacang. Konsumsi nasi secukupnya, jangan terlalu berlebihan agar Anda tidak kekenyangan.

Sama halnya ketika berbuka, saat sahur pun Anda harus tetap banyak minum air, setidaknya 3-4 gelas untuk memastikan tubuh terhidrasi dengan baik. Pilih makanan dengan kandungan serat tinggi yang membuat Anda kenyang lebih lama sekaligus membantu melancarkan pencernaan dan mencegah sembelit.

Menu sahur yang bisa dikonsumsi seperti oatmeal, sereal, nasi, roti, atau yoghurt. Padukan dengan buah dan sayur untuk kebutuhan vitamin dan mineral tubuh. ** Baca juga: Minum Air Hangat Saat Buka Puasa Baik untuk Kesehatan

Hindari konsumsi makanan manis karena bisa meningkatkan rasa lapar beberapa jam setelah Anda mulai puasa. Hindari terlalu banyak konsumsi garam, karena bisa memicu munculnya rasa haus.

Selain itu, makanan yang dipilih sebagai camilan haruslah memiliki kandungan gizi yang seimbang. Ini artinya, jangan jadikan gorengan atau makanan manis dan makanan siap saji sebagai menu camilan.

Namun jika harus memakannya, disarankan jangan berlebihan dan berikan waktu sebelum akhirnya Anda tidur malam. Yoghurt, jus, atau salad bisa menjadi pilihan camilan yang tepat. Jangan lupa juga mengonsumsi vitamin sesuai kebutuhan.(ilj/bbs)




Minum Air Hangat Saat Buka Puasa Baik untuk Kesehatan

Kabar6-Tidak hanya minuman manis, sebagian besar orang masih mengonsumsi air dingin ketika berpuasa, meski hanya air mineral. Ya, selain menyegarkan,minuman dingin juga bisa memulihkan dahaga dalam sekejap.

Namun, adakah dampak mengonsumsi air dingin ketika berbuka untuk kesehatan tubuh? Berbuka dengan air dingin akan melambatkan kerja lambung, juga membuat lambung kaget karena langsung menerima air dingin setelah sebelumnya kosong dalam waktu yang terbilang lama. Akhirnya, kondisi tersebut mengarah pada gangguan pada sistem pencernaan.

Anda memang dianjurkan untuk mengonsumsi makanan atau minuman manis ketika berbuka. Namun sebelumnya, dahulukan dengan mengonsumsi air putih dalam suhu ruang atau hangat. Setelahnya, barulah Anda bisa mengonsumsi sedikit makanan dan minuman manis.

Peran makanan dan minuman manis ini untuk mengembalikan kadar gula darah, sehingga tidak dianjurkan dalam jumlah yang berlebihan. Nah, apa manfaat kesehatan mengonsumsi air hangat ketika berbuka puasa? Melansir beberapa sumber, berikut penjelasannya:

1. Bantu buang racun tubuh
Minum air hangat akan meningkatkan suhu tubuh internal. Meski hanya sementara, ini akan membantu mengaktifkan sistem endokrin pada tubuh ketika keringat mulai keluar dari permukaan kulit. Air hangat mampu membersihkan racun dari tubuh.

2. Bantu turunkan berat badan
Minum air lebih banyak dianggap membantu menurunkan berat badan, karena ada beberapa anggapan bahwa minum air membantu perut merasa kenyang. Selain membantu membuang racun, air putih juga membantu tubuh menyerap nutrisi.

Studi yang dipublikasikan dalam Journal of Clinical Endocrinology and Metabolism menemukan, beralih dari air dingin ke air panas dapat meningkatkan penurunan berat badan.

Para peneliti menemukan, minum 500 ml air sebelum makan meningkatkan metabolisme hingga 30 persen. ** Baca juga: Pilih Menu Buka Puasa Terbaik, Manis atau Asin?

3. Turunkan stres
Secangkir air panas dapat membantu kamu terhindar dari stres dan gangguan kecemasan berlebihan. Ini juga termasuk mengonsumsi secangkir teh atau kopi panas dibandingkan dengan bentuk dingin.

Yuk, biasakan berbuka puasa dengan minuman hangat terlebih dulu.(ilj/bbs)




Pilih Menu Buka Puasa Terbaik, Manis atau Asin?

Kabar6-Selama kurang lebih 12 jam menjalankan ibadah puasa, proses metabolisme tubuh berjalan lambat. Karena itulah, menu buka puasa yang kita konsumsi harus dapat mengembalikan energi dan mencukupi kebutuhan nutrisi.

Sayangnya, terkadang kita hanya menuruti nafsu makan saja dan malah memilih makanan yang kurang baik. Ada sejumlah makanan jenis apa yang tidak baik dikonsumsi saat berbuka puasa?

Lantas, mana yang lebih baik sebagai menu berbuka puasa, makanan manis atau asin? Melansir beberapa sumber, berikut penjelasannya:

1. Makanan asin
Gorengan menjadi menu berbuka puasa yang sudah lazim ada setiap berbuka puasa. Meskipun dapat mengganjal perut yang sedang lapar, gorengan menjadi faktor utama penyebab timbunan lemak pada tubuh dan mengganggu sistem pencernaan.

Selain itu, gorengan juga biasanya memiliki banyak kandungan garam, sehingga rasanya asin. Makanan asin sendiri dapat membuat tubuh menahan air atau retensi cairan dan menyebabkan perut seperti kembung.

Cairan yang terikat oleh zat garam ini pun membuat tubuh menjadi dehidrasi, sehingga akan mempertahankan lemak dan racun di dalam tubuh akibat kekurangan cairan.

2. Makanan manis
Makanan atau minuman manis merupakan sumber kalori yang akan cepat dan mudah diolah oleh tubuh. Jadi, disarankan untuk langsung menyantap makanan manis usai berbuka puasa, sehingga stamina tubuh yang sempat hilang akan dapat segera kembali.

Selain itu, makanan manis pun akan cepat meningkatkan kadar gula di dalam darah sehingga proses metabolisme tubuh akan kembali, dan Anda pun akan semakin bersemangat dan terhindar dari rasa lemas.

Meskipun begitu, hindari mengonsumsi makanan manis secara berlebihan, karena gula akan disimpan tubuh menjadi lemak, sehingga berat badan bisa meningkat.

Untuk menyiasatinya, Anda dapat meminum segelas teh manis hangat saat berbuka dan beberapa butir buah kurma. ** Baca juga: Sejumlah Hal yang Sebaiknya Dilakukan Agar Tidak Mudah Lapar Selama Puasa

Memilih makanan yang tepat untuk berbuka puasa membantu tubuh tetap sehat.(ilj/bbs)




Sejumlah Hal yang Sebaiknya Dilakukan Agar Tidak Mudah Lapar Selama Puasa

Kabar6-Awal menjalankan ibadan puasa, bukan tidak mungkin tubuh akan mengalami perubahan kebiasaan, terutama pada bagian perut. Rasa lapar pasti akan datang selama puasa, terlebih saat waktu makan siang tiba.

Hal itu membuat tubuh menjadi lemas dan membuat Anda malas beraktivitas. Bagaimana solusinya? Agar tidak mudah cepat lapar, melansir beberapa sumber, ada sejumlah hal yang dapat dilakukan. Apa sajakah itu?

1. Perbanyak konsumsi sayuran
Saat santap sahur, Anda harus memperhatikan menu yang disajikan. Pilih menu berupa sayuran berkuah, seperti sup atau bayam. Sayuran kaya akan nutrisi yang akan memberikan energi tambahan saat berpuasa, sehingga Anda tidak mudah merasa lapar dan haus sebelum waktu berbuka tiba.

2. Perbanyak air putih dan kurangi minuman berkafein
Saat puasa, tubuh akan kehilangan banyak cairan. Namun, orang sering lupa untuk memenuhinya kembali saat berbuka puasa. Padahal, asupan cairan juga penting untuk mencegah tubuh mengalami dehidrasi.

Anda tetap harus minum minimal delapan gelas setiap harinya. Agar tidak mudah kembung, sebaiknya Anda membaginya menjadi, tiga gelas saat sahur dan berbuka, dan dua gelas sebelum tidur.

Selain memenuhi kebutuhan cairan tubuh, sebaiknya Anda juga mengurangi konsumsi kopi. Kandungan kafein pada kopi akan membuat Anda lebih mudah haus.

Tak hanya itu, saat minum kopi, jantung kamu akan bekerja lebih keras daripada biasanya, sehingga Anda akan susah tidur. Pada akhirnya, Anda justru akan kelelahan karena kurang tidur.

3. Konsumsi buah-buahan
Tak hanya sayuran, Anda juga perlu mengonsumsi buah-buahan, agar tetap kuat saat puasa tanpa kehilangan nutrisi. Buah pisang adalah salah satu yang bisa dikonsumsi saat sahur.

Buah ini kaya akan karbohidrat dan serat yang akan membuat Anda merasa kenyang lebih lama. Dengan begitu, tak perlu khawatir lapar saat tengah hari.

4. Konsumsi vitamin
Selama menjalankan ibadah puasa, tidak ada salahnya Anda menyiapkan vitamin, seperti vitamin B12 dan C. Kedua vitamin ini akan membantu memperkuat daya tahan tubuh sekaligus sebagai penambah energi.

Seprang pakar kesehatan asal Oxford bernama dr. Razeen Mahroof mengatakan, kebutuhan vitamin pada tubuh tetap harus diperhatikan selama berpuasa, agar kesehatan tubuh tetap terjaga.

5. Berbuka dengan yang manis
Awali waktu buka dengan minum teh tawar atau air putih hangat untuk membasahi lambung, sehingga siap bekerja kembali. Makanan manis memang dianjurkan untuk menu berbuka, karena tubuh memerlukan asupan gula untuk mengganti gula darah yang terpakai selama berpuasa.

Meski demikian, agar kalorinya tidak bertumpuk, jangan berlebihan juga dalam konsumsi makanan manis. ** Baca juga: Sediakan Selalu 5 Jenis Buah yang Bantu Hindari Dehidrasi Selama Puasa

Pilihan makanan dan minuman yang tepat membuat Anda tetap sehat selama menjalankan ibadah puasa.(ilj/bbs)




Sediakan Selalu 5 Jenis Buah yang Bantu Hindari Dehidrasi Selama Puasa

Kabar6-Selama menjalankan ibadah puasa, penting untuk menghindari dehidrasiatau kekurangan cairan, karena tubuh menjadi rentan mengalami sakit kepala, mudah lelah, masalah kulit, penurunan produktivitas, bahkan hingga mengganggu aktivitas hari-hari.

Dehidrasi terjadi saat cairan yang dikeluarkan jauh lebih banyak daripada yang masuk ke dalam tubuh. Kondisi ini biasanya ditandai dengan perubahan warna urine menjadi lebih gelap. Cara terbaik untuk mencegah dehidrasi adalah dengan mengonsumsi air minum sesuai dengan kebutuhan tubuh.

Selain lewat air, Anda pun dapat menjaga kandungan air dalam tubuh dengan mengonsumsi makanan sehat, yaitu jenis makanan yang mengandung kadar air tinggi, salah satunya adalah buah-buahan. Melansir beberapa sumber, berikut lima jenis buah yang dianjurkan karena memiliki kadar air yang dibutuhkan tubuh:

1. Semangka
Semangka memiliki kandungan air hingga 92 persen. Selain itu juga mengandung vitamin C, vitamin A, antioksidan, dan magnesium. Selain mencegah dehidrasi, rutin mengonsumsi semangka ternyata bisa membantu mengontrol berat badan, karena dapat membantu mengurangi nafsu makan dan membuat perut menjadi lebih cepat kenyang.

2. Kelapa
Air kelapa disebut mengandung tingkat hidrasi hingga 95 persen. Selain itu, air kelapa juga sudah terbukti memiliki banyak manfaat untuk kesehatan tubuh. Hal ini karena dalam setiap buah kelapa terdapat kandungan sodium dan zat lain yang dapat membantu menetralisir racun di dalam tubuh.

3. Belimbing
Hampir 91 persen buah belimbing terdiri dari air. Juga membantu menjaga kesehatan tubuh dan jantung karena memiliki kandungan vitamin C dan antioksidan.

4. Jeruk
Jeruk, terutama jeruk Bali, juga bisa membantu menjaga jumlah cairan di dalam tubuh. Dalam setiap buah, terdapat 90 persen kandungan air, vitamin A, vitamin C, kalium, dan folat.

Rutin mengonsumsi jeruk Bali ternyata juga bisa menjaga berat badan ideal, karena jeruk Bali dapat membantu menstabilkan kadar gula dalam darah, bahkan membakar lemak. Mengonsumsi jeruk juga bisa membantu menjaga tekanan darah.

5. Stroberi
Stroberi mengandung 91 persen air, vitamin C, mangan, dan antioksidan yang bisa mencegah dehidrasi, hingga membantu menangkal berbagai macam peradangan. ** Baca juga: Ngemil Malam Saat Bulan Puasa Punya Manfaat Tak Terduga

Rutin mengonsumsi stroberi akan mengurangi risiko terjadinya peradangan dan penyakit jantung, diabetes, kanker, dan alzheimer. Saat dikonsumsi dalam bentuk jus, usahakan untuk tidak menambahkan gula, ya.

Jangan lalai untuk selalu memenuhi kebutuhan air dalam tubuh.(ilj/bbs)




Ngemil Malam Saat Bulan Puasa Punya Manfaat Tak Terduga

Kabar6-Meski sudah berbuka puasa dengan mengonsumsi makanan berat, seringkali Anda masih merasa lapar. Alhasil, Anda terus mengunyah camilan hingga waktu untuk istirahat tiba.

Bagi sebagian besar orang, mengemil sebelum tidur justru tidak baik untuk kesehatan, karena bisa menyebabkan naiknya berat badan dan memicu munculnya gangguan pencernaan. Namun, benarkah Anda tidak disarankan mengemil usai berbuka puasa?

Sebenarnya, tidak ada larangan mengemil di malam hari, terlebih ketika bulan puasa. Meski begitu, Anda juga harus tahu batasannya agar tidak menimbulkan berbagai dampak negatif untuk tubuh. Hindari mengemil berlebihan, karena ini justru meningkatkan risiko tubuh mengalami obesitas.

Di sisi lain, mengemil di malam hari saat bulan puasa ternyata bisa memberikan berbagai manfaat untuk tubuh, lho. Melansir beberapa sumber, berikut manfaat tak terduga yang dimaksud:

1. Asupan kalori harian terpenuhi
Sebenarnya, jumlah kalori harian pada tubuh setiap orang tidak terpengaruh oleh kondisi puasa. Meski begitu, puasa membuat jam makan Anda terbatas, dan ini menyebabkan asupan kalori dalam tubuh tidak tercukupi.

Padahal, sistem metabolisme tubuh akan terganggu jika kebutuhan kalorinya tidak cukup. Oleh karena itu, Anda bisa memenuhinya dengan ngemil di malam hari.

2. Cegah makan berlebihan saat sahur
Jika merasa lapar di malam hari, jangan ditahan. Lebih baik Anda membuat camilan ringan tetapi tetap menyehatkan. Pasalnya, menahan lapar sebelum sahur justru akan membuat Anda makan dengan kalap karena kondisi perut yang sedang kosong. Anda akan menyantap semua makanan berat agar merasa kenyang.

Padahal, perut juga punya batasan, dan makan berlebihan saat sahur akan membuat perut Anda mulas. Terlebih lagi, makan banyak saat sahur belum tentu membuat Anda kenyang dalam waktu yang lama.

Dibandingkan dengan sajian penuh kalori, lebih baik Anda menyantap makanan bernutrisi, sehingga tidak kekenyangan, tetapi tetap berenergi. ** Baca juga: Jangan Salah Pilih, 6 Jenis Buah yang Tepat untuk Berbuka Puasa

3. Tidur jadi lebih nyenyak
Perut kosong akan membuat Anda jadi susah tidur. Padahal, tak hanya waktu makan, waktu istirahat malam Anda pun terbatas saat bulan puasa.

Inilah manfaat ngemil malam selanjutnya yang akan Anda rasakan. Meski waktu tidur malam terbatas, Anda tetap bisa tidur lebih nyenyak. Saat sahur pun, tubuh akan kembali segar.

Meski begitu, Anda juga harus mengetahui jenis camilan apa saja yang bisa dikonsumsi sebelum tidur, agar tubuh tetap sehat dan terhindar dari obesitas.

Beberapa jenis camilan sehat yang aman dikonsumsi pada malam hari antara lain aneka buah segar, susu (skim, kedelai, kacang, atau susu sapi rendah lemak), yoghurt rendah lemak, serta aneka jenis kacang dan cokelat hitam rendah lemak.

Tetap jaga kesehatan selama puasa Ramadan.(ilj/bbs)




Jangan Salah Pilih, 6 Jenis Buah yang Tepat untuk Berbuka Puasa

Kabar6-Setelah menjalankan puasa, menyantap makanan dan minuman manis menjadi hal yang ditunggu-tunggu untuk mengembalikan energi Anda.

Meskipun membantu mengurangi lapar dan dahaga, makanan dan minuman manis yang dikonsumsi secara berlebihan tentu saja tidak baik untuk kesehatan tubuh.

Hal itu karena glukosa tersebut akan disimpan menjadi lemak dalam tubuh, dan membuat berat badan naik. Karena itulah, Anda disarankan untuk mengalihkan makanan manis tersebut ke buah-buahan.

Selain memiliki rasa manis yang tidak berlebihan, buah-buahan akan sangat cocok dinikmati dengan cara dimakan atau dibuat menjadi jus buah. Melansir beberapa sumber, berikut beberapa buah yang tepat untuk berbuka puasa:

1. Apel
Mengonsumsi apel untuk berbuka puasa akan membantu menyiapkan sistem pencernaan untuk menerima makanan yang lebih kompleks. Apel memiliki kandungan serat yang cukup tinggi, sehingga penting untuk menjaga sistem pencernaan tetap sehat selama berpuasa.

Dengan mengonsumsi apel sebelum makan besar, akan mencegah Anda makan berlebihan saat berbuka puasa. Selain itu, apel juga bermanfaat untuk mengurangi risiko diabetes, menurunkan kadar kolesterol dalam darah, menjaga kesehatan jantung, dan melindungi tubuh dari efek radikal bebas.

2. Semangka
Buah ini sangat baik untuk dikonsumsi saat berbuka puasa karena kandungan airnya yang banyak dan dapat mencegah dehidrasi. Semangka juga mengandung banyak zat antioksidan, vitamin, dan mineral.

Semangka pun termasuk dalam buah yang sangat mudah dicerna oleh tubuh, sehingga akan cepat menggantikan energi dan cairan tubuh setelah seharian berpuasa. Semangka mengandung banyak likopen yang akan membantu mencegah kanker dan penyakit jantung.

3. Alpukat
Alpukat adalah buah yang sudah dikenal luas akan kandungan lemak sehatnya. Buah ini sangat dibutuhkan tubuh untuk mengembalikan energi yang telah hilang selama berpuasa. Dengan efek mengenyangkan, Anda pun dapat mengontrol porsi makan, sehingga tidak akan menaikkan berat badan.

4. Pepaya
Selama berpuasa, tubuh akan berusaha mengeluarkan racun yang ada di tubuh. Nah, dengan mengonsumsi buah pepaya, maka racun di dalam tubuh akan dibersihkan dan pencernaan akan menjadi lebih lancar.

5. Anggur
Anggur termasuk buah yang mudah dicerna dan kaya akan kandungan serat. Kandungan airnya juga cukup banyak, sehingga dapat mencegah sembelit.

Hal lain, kandungan antioksidan dalam buah kecil ini mampu mencegah risiko kanker paru-paru, kanker pankreas, kanker prostat, dan kanker usus besar. ** Baca juga: Mengapa Anda Harus Makan Sahur Selama Puasa Ramadan?

6. Blewah
Blewah biasanya disajikan sebagai pelengkap es buah segar. Tidak hanya rasanya yang manis, buah ini ternyata memiliki kandungan vitamin A yang banyak.

Blewah cocok dikonsumsi sebelum makan besar karena akan membantu melancarkan proses penyerapan makanan di usus, sehingga perut Anda nanti tidak terlalu ‘kaget’ saat masuk makanan yang lebih kompleks.

Yuk, rutin konsumsi buah setiap hari.(ilj/bbs)




Mengapa Anda Harus Makan Sahur Selama Puasa Ramadan?

Kabar6-Bagi sebagian orang, makan sahur kerap menjadi tantangan tersendiri. Seringkali seseorang merasa tidak atau belum lapar, sehingga melewatkan waktu sahur. Padahal, sahur merupakan salah satu ‘bekal’ utama agar ibadah puasa berjalan lancar.

Tidak hanya membuat Anda lebih cepat merasa lapar saat berpuasa, sengaja melewatkan waktu sahur juga memberikan sejumlah efek negatif. Melansir beberapa sumber, ini efek negatif yang dimaksud:

1. Dehidrasi
Kebiasaan melewatkan sahur bisa membuat seseorang rentan mengalami dehidrasi atau kekurangan cairan. Hal ini karena tubuh manusia lebih sulit bertahan tanpa air daripada makanan. Kurang mengonsumsi air benar-benar bisa berdampak buruk pada tubuh.

Anda bisa memanfaatkan waktu sahur dan minum cukup air untuk menjaga cairan dalam tubuh selama berpuasa. Caranya adalah dengan memastikan kebutuhan air terpenuhi, bisa juga dengan mengonsumsi buah-buahan.

2. Mudah lelah
Saat berpuasa, tubuh tidak akan mendapat asupan makanan dan minuman selama sekira 13 jam, sehingga perlu adanya simpanan nutrisi di dalam tubuh, agar aktivitas tetap berjalan dengan lancar. Jadi, makan sahur adalah waktu yang paling tepat untuk memenuhi kebutuhan zat gizi tubuh.

Puasa yang tidak diawali dengan makan sahur bisa membuat seseorang lebih mudah merasa lelah, karena kehabisan energi. Kondisi ini pun biasanya akan dibarengi dengan rasa pusing, sulit berkonsentrasi, lemas, dan tidak bergairah.

3. Perubahan suasana hati
Perubahan suasana hati secara drastis (mood swing) juga rentan terjadi pada orang yang melewatkan makan sahur. Hal itu terjadi karena saat tubuh kekurangan asupan nutrisi, kadar gula darah pun ikut menurun.

Selain memberi gejala seperti rasa pusing, nyatanya hal ini pun bisa membuat seseorang menjadi lebih sensitif dan mengalami penurunan mood. Perubahan suasana hati yang terjadi secara tiba-tiba pun bisa memicu terjadinya stres.

4. Mudah sakit
Seseorang menjadi lebih mudah terserang penyakit saat memiliki daya tahan tubuh yang rendah. Melewatkan makan sahur artinya melewatkan kesempatan untuk memastikan tubuh mendapat cukup asupan nutrisi.

Saat tubuh tidak menerima asupan nutrisi yang seimbang sebelum menjalankan puasa, penurunan daya tahan tubuh menjadi sangat mungkin terjadi. ** Baca juga: Menu Takjil Sehat yang Bisa Jadi Rekomendasi Saat Berbuka Puasa

Hal ini bisa menurunkan produktivitas dan mengganggu aktivitas sehari-hari. Jadi, pastikan untuk selalu mengonsumsi makanan yang memiliki kandungan zat gizi seimbang dan dibutuhkan tubuh.

Hal yang sebaiknya diperhatikan, hindari kebiasaan makan terlalu banyak saat sahur, karena dapat memberi dampak negatif pada pencernaan.(ilj/bbs)




Menu Takjil Sehat yang Bisa Jadi Rekomendasi Saat Berbuka Puasa

Kabar6-Memasuki bulan Ramadan, Anda tentu sering menemukan kata takjil, yang sering diartikan sebagai hidangan untuk berbuka puasa. Sebenarnya, takjil berarti penyegeraan untuk menyelesaikan puasa/membatalkan puasa dengan memakan sesuatu.

Ada banyak jenis takjil yang umumnya disediakan sebagai hidangan berbuka puasa, terutama makanan dan minuman manis yang disantap sebelum berlanjut ke menu utama seperti kurma, kolak, gorengan, sop buah dan makanan pembuka lainnya.

Nah, agar tubuh tetap terjaga kesehatannya, melansir beberapa sumber, ada beberapa menu takjil sehat yang direkomendasikan untuk berbuka puasa. Apa sajakah itu?

1. Bubur kacang hijau
Menu ini mengandung berbagai jenis mineral yang penting untuk tubuh seperti folat, zinc, potasium, mangan, dan magnesium. Salah satu studi yang diterbitkan dalam Journal of Human and Experimental Toxicology menyebutkan, kacang hijau berperan penting dalam menghambat proses oksidasi kolesterol jahat pada tubuh.

Kacang hijau juga menjadi salah satu sumber protein yang juga berfungsi sebagai antioksidan. Dalam penelitian yang diterbitkan pada Journal of Chemistry Central, disebutkan bahwa kacang hijau pun berfungsi sebagai antiinflamasi, antitumor, dan juga mampu mengakomodasi proses metabolisme lemak tubuh dengan baik.

2. Kolak
Bahan ubi kaya akan vitamin A yang baik untuk kesehatan mata. Selain itu, bahan ini juga menjadi sumber karbohidrat alternatif yang baik untuk pengidap diabetes. Sementara bahan singkong kaya akan vitamin C dan asam folat, baik untuk menjaga daya tahan tubuh.

3. Es buah
Meskipun potongan aneka buah segar dan es batu bisa mengusir haus seketika, harus juga diperhatikan asupan gulanya, ya. Saat ingin mengonsumsi es buah, sebaiknya gunakan satu jenis pemanis saja, seperti sirop atau gula pasir cair.

Apabila ingin lebih sehat, Anda dapat mencampurkan madu, perasan lemon, dan sedikit susu sebagai kuahnya. ** Baca juga: Mana yang Disarankan, Makan ‘Berat’ Saat Berbuka Puasa atau Usai Salat Tarawih?

4. Jus atau smoothie
Untuk menu smoothie sehat, Anda bisa memilih yoghurt yang rendah lemak. Jangan khawatir lapar, karena smoothie mengandung kalori yang mampu untuk memenuhi asupan harian tubuh.

5. Puding buah
Anda dapat mengganti camilan gorengan dengan puding buah, namun juga hindari pemakaian gula yang berlebihan. Agar lebih sehat, buatlah saus puding dari susu rendah lemak.

Takjil mana yang Anda pilih untuk berbuka puasa?(ilj/bbs)




Mana yang Disarankan, Makan ‘Berat’ Saat Berbuka Puasa atau Usai Salat Tarawih?

Kabar6-Umumnya saat berbuka puasa, ada banyak camilan yang dihidangkan termasuk makanan berat. Sebagian orang berbuka puasa hanya dengan teh hangat dan beberapa camilan, sementara lainnya langsung menyantap makanan berat usai mengonsumsi camilan.

Sebenarnya, kapan waktu terbaik yang disarankan untuk makan berat? Apakah saat berbuka puasa atau setelah selesai salat tarawih? Pada dasarnya, melansir Halodoc, tidak ada larangan untuk langsung makan berat setelah berbuka puasa. Namun, langsung menyantap makanan berat saat berbuka cenderung akan membuat pencernaan menjadi ‘kaget’. Hal ini disebabkan karena perut berada dalam kondisi kosong selama lebih dari 12 jam saat berpuasa, dan bukan hal yang baik langsung ‘menyuruh’ perut bekerja keras ketika berbuka puasa.

Tak hanya itu, Anda pun harus berfokus pada mengganti asupan energi tubuh yang hilang selama berpuasa, bukan sekadar memenuhi perut hingga terasa kenyang saja.

Inilah mengapa Anda dianjurkan mengonsumsi camilan manis saat berbuka, karena gula menjadi nutrisi yang paling mudah dicerna dan dipecah oleh tubuh, sehingga energi yang hilang pun dapat segera tergantikan.

Kemungkinan lain yang akan terjadi apabila Anda langsung makan besar setelah berbuka adalah meningkatnya kadar gula darah secara drastis. Ini akan membuat insulin dalam darah juga mengalami peningkatan.

Selain itu, suplai darah ke otak akan menurun karena harus menyerap makanan terlebih dahulu di saluran pencernaan. Akibatnya, Anda akan mengantuk ketika menjalankan salat tarawih nanti. ** Baca juga: Jangan Lakukan 5 Kebiasaan Tak Sehat Selama Puasa

Dari situ dapat disimpulkan, waktu terbaik untuk makan malam saat puasa adalah selepas melaksanakan salat tarawih. Setelah berbuka dengan camilan manis, tubuh akan memperoleh kembali energi pengganti, sehingga Anda dapat menunaikan tarawih tanpa rasa kantuk akibat terlalu kenyang. Meskipun begitu, Anda kamu tetap tidak boleh berbuka puasa secara berlebihan, ya.

Hal lain yang juga perlu diperhatikan adalah batas waktu makan malam. Sebaiknya, Anda tidak makan malam lebih dari pukul 21.00. Tubuh memerlukan waktu setidaknya selama dua jam untuk mencerna makanan yang masuk.

Apabila makan terlalu malam, maka Anda juga akan tidur lebih larut. Padahal, Anda masih harus bangun pagi untuk bersantap sahur. Kondisi ini membuat perut masih terasa kenyang saat waktu sahur tiba. Pada akhirnya, Anda tidak bernafsu untuk makan sahur, dan akan merasa lapar pada siang hari karena tidak makan sahur sesuai porsinya.

Jangan lupa untuk memenuhi kebutuhan cairan tubuh. Saat puasa, Anda tidak minum dalam waktu lama. Ion tubuh pun akan menguap bersamaan dengan berbagai aktivitas yang Anda lakukan.

Jika tidak segera diganti atau asupan hariannya tidak terpenuhi, tubuh akan rentan terkena dehidrasi. Pastikan tetap minum sebanyak delapan gelas setiap harinya. Agar tidak kembung, porsi minum bisa dibagi mulai dari berbuka, sebelum tidur, dan saat sahur.(ilj/bbs)