1

Yartsa Gunbu Dapat Predikat Sebagai Parasit Termahal di Dunia

Kabar6-Yartsa Gunbu, jamur yang tumbuh di dataran tinggi Tibet, mendapat predikat sebagai parasit termahal di dunia. Bayangkan saja, harga 0,454 kilogram Yartsa Gunbu hampir mencapai Rp800 juta.

Nama Yartsa Gunbu berarti ‘rumput musim panas, cacing musim dingin’, yang menggambarkan siklus jamur tersebut. Proses mencari dan memanen jamur ini terbilang cukup sulit. Bukan hanya tangkai yang sulit dikenali, melansir Odditycentral, tapi tanah yang keras untuk menemukan Yartsa Gunbu menjadi tantangan tersendiri, karena harus memanennya tanpa merusak tangkainya.

Diketahui, dataran tinggi Tibet memiliki tanah yang sangat kering, sehingga memanen Yartsa Gunbu adalah cara terbaik bagi masyarakat untuk mendapatkan penghasilan tambahan tahunan.

Misalnya di Bhutan, perdagangan jamur Yartsa Gunbu merupakan bagian terpenting dari produk domestik bruto. Banyak desa di Tibet menjadikan memanen jamur sebagai salah satu cara mereka bertahan hidup. ** Baca juga: Xylaria polymorpha, Tanaman Jamur yang Bentuknya Seperti Jari Tangan Manusia

Meski mereka biasanya hanya menjual beberapa ratus dollar per pound, tapi itu menjadi pendapatan terbesar tahunan mereka. Di sisi lain, setelah melewati beberapa perantara, jamur yang biasa digunakan sebagai doping atau viagra ini dijual dengan harga yang melonjak drastis, dan ini ramai peminat di kota-kota besar Tiongkok.(ilj/bbs)




Xylaria polymorpha, Tanaman Jamur yang Bentuknya Seperti Jari Tangan Manusia

Kabar6-Setiap tanaman atau bunga memiliki bentuk yang berbeda, atau bebauan tertentu yang menjadi ciri khasnya. Namun tanaman bernama Xylaria polymorpha yang merupakan salah satu jenis jamur saprobik, mempunyai bentuk yang cukup menyeramkan.

Bagaimana tidak, melansir sciencefriday, tampilannya mirip jari orang mati yang keluar dari dalam tanah, memiliki cabang dua hingga lima dan berkelompok bersama-sama. Xylaria polymorpha sendiri adalah jamur penghuni umum di hutan, dan biasanya tumbuh dari dasar tunggul pohon yang membusuk atau terluka.

Seorang profesor biologi yang mengajar mikologi di University of Wisconsin-La Crosse bernama Tom Volk menerangkan, setiap jari dapat tumbuh hingga delapan sentimeter dan memiliki tekstur yang keras.

Meski tampilannya mengerikan dan terlihat tak sehat, Xylaria polymorpha ini tak berbahaya, setidaknya bagi manusia. Tanaman ini mulai muncul di musim semi sebagai tubuh buah keputihan yang menghasilkan konidia atau spora aseksual.

Nantinya, konidia akan mengelupas, dan pada musim gugur tubuh yang seperti jari berubah menjadi gelombang dan berwarna cokelat atau hitam di bagian luar sementara sisanya berwarna putih di bagian dalam.

Bagian melintang dari salah satu ‘jari’ pada tahap matang ini akan mengungkapkan serangkaian titik-titik kecil, hitam, berbentuk labu yang disebut perithecia yang tertanam di lapisan luar jaringan. Setiap perithecium berisi lapisan kantung berisi spora yang disebut asci.

Untuk membubarkan spora tersebut, setiap ascus memanjang satu per satu ke ujung luar sampai terbuka ke udara, proses ini bisa memakan waktu cukup lama. ** Baca juga: Arkeolog: Sejak Zaman Batu Sudah Ada Kesenjangan Antara Miskin dan Kaya

Sementara banyak jamur hidup hanya beberapa hari dan membubarkan semua spora mereka selama waktu itu bisa memakan waktu beberapa bulan hingga bertahun-tahun.

Namun Xylaria polymorpha dianggap tidak dapat dimakan, karena teksturnya yang keras seperti kayu, sehingga sulit untuk dimasak.(ilj/bbs)




Arkeolog: Sejak Zaman Batu Sudah Ada Kesenjangan Antara Miskin dan Kaya

Kabar6-Kelas sosial ternyata tidak hanya terjadi pada manusia modern saja, karena penelitian baru bidang arkeologi di Polandia mengungkap adanya kesenjangan antara kaya dan miskin telah ada sejak Zaman Batu.

Bukti kesenjangan kekayaan ini tampak dari kuburan prasejarah yang ditemukan, bahwa manusia terkaya dari Zaman Neolitikum terkubur bersama artefak paling eksotis dan berharga.

Awalanya, melansir sciencealert, para arkeolog berusaha mengungkapkan apa yang dulu ditanam dan dimakan oleh para petani Neolitikum jutaan tahun lalu. Namun, studi tentang situs kuburan berusia 6.600 tahun ini secara kebetulan juga mengungkapkan jenis makanan terkaya ditemukan dengan artefak berharga yang terkubur.

Selama masa itu, tampaknya artefak yang dikuburkan dengan jasad manusia bukanlah sebagai sumbangan penguburan oleh anggota keluarga, tetapi secara tidak langsung menyiratkan kekayaan materi dari kehidupannya.

“Kami telah menemukan beberapa bukti paling awal untuk hubungan langsung antara status sosial dan diet jangka panjang di Eropa prasejarah. Kami menyaksikan munculnya ketidaksetaraan sosial dan ekonomi di komunitas prasejarah awal, kaum berada dan yang tidak berpunya pada waktu yang jauh lebih awal dari yang kita duga,” ungkap Chelsea Budd, arkeolog dan antropolog dari UmeĆ„ University di Swedia.

Dengan memeriksa rangka tulang 30 orang, di mana semuanya terkubur ribuan tahun, tim internasional menemukan bahwa kerangka yang mengandung lebih banyak isotop karbon-13 sering terkubur dengan barang kuburan yang lebih mewah, yang terbuat dari tembaga.

Isotop ini terakumulasi dalam sumber makanan pada tingkat yang berbeda dan kemudian dimasukkan ke dalam jaringan manusia, sehingga memberi gambaran potensial tentang makanan seseorang selama hidupnya. ** Baca juga: Tawon yang Hidup di Zaman Dinosaurus Berwarna Metalik

Hal ini juga memberikan gambaran beberapa orang memiliki akses ke tanaman dan satwa yang berbeda isotop dari yang lain. Keseimbangan isotop ini juga terlihat pada tulang sapi yang ditemukan di daerah itu.

Menyiratkan bahwa beberapa orang dan satwa memiliki akses istimewa ke ladang yang luas dan padang rumput yang lebih subur, sementara yang lain tidak. Terlebih lagi, dapat dikatakan bahwa tanah ini diwariskan, menunjukkan beberapa bentuk kekayaan generasi paling awal.

Meskipun ada beberapa bukti ketimpangan pendapatan di antara masyarakat di Zaman Perunggu Eropa akhir, studi yang telah dipublikasikan dalam Antiquity ini menunjukkan kesenjangan kekayaan, sebuah fenomena yang masih tetap terlihat hingga saat ini.(ilj/bbs)




Tawon yang Hidup di Zaman Dinosaurus Berwarna Metalik

Kabar6-Tim peneliti menemukan fosil serangga yang terperangkap dalam damar sekira 99 juta tahun lalu. Dikethui, selama periode kuno itu, dinosaurus seperti T.Rex, velociraptor, dan triceratop masih berkeliaran di Bumi.

Sebanyak 35 keping ambar yang awet cukup sempurna, melansir phys, ditemukan pada tambang di Myanmar utara, sebuah daerah berbatasan dengan India dan Tiongkok.

Ambar atau amber adalah resin pohon yang menjadi fosil dan dihargai karena warna serta kecantikannya. Ambar berkualitas bagus digunakan dalam pembuatan barang permata dan ornamen.

Meski tidak termineralisasi, ambar sering digolongkan sebagai sebuah batu permata. Ambar sering disalahpahami terbentuk dari getah pohon, padahal hal itu tidak benar.

Terkadang, ambar menyimpan makhluk organik di dalamnya yang mati pada jutaan hingga puluhan juta tahun lalu. Serangga yang ditemukan terperangkap pada ambar kali ini adalah tawon, lalat, dan kumbang.

Penelitian yang dilakukan oleh ilmuwan dari Nanjing Institute of Geology and Palaeontology (NIGPA) tersebut telah diterbitkan dalam jurnal Proceedings of the Royal Society B.

Namun dari beberapa serangga yang ditemukan, melansir phys, tawon menjadi makhluk paling menarik perhatian. Ilmuwan dari NIGPA menemukan, tawon memiliki warna metalik kebiruan, hijau kekuningan, biru keunguan dan warna hijau di bagian kepala, dada, perut serta kaki. Morfologi dan warnanya, hampir mirip dengan Cuckoo wasp (Chrysididae sp) atau tawon kukuk yang hidup di era modern.

Tawon kukuk atau tawon zamrud merupakan kelompok tawon yang memiliki sifat parasitoid atau kleptoparasit. Mereka sering merebut makanan yang dikumpulkan oleh serangga lain hingga menyusupkan telur mereka ke sarang tawon atau lebah lain.

Dalam rilis resminya, ilmuwan memperkirakan bahwa warna yang ada pada tubuh tawon digunakan sebagai kamuflase untuk menghindari deteksi predator. ** Baca juga: Misterius! Banyak Warga AS Dapat Kiriman Benih Tanaman Lewat Pos dari Tiongkok

“Ambar ada pada masa Cretaceous pertengahan, berusia sekira 99 juta tahun, dan berasal dari zaman keemasan dinosaurus. Ini pada dasarnya adalah resin yang diproduksi oleh pohon konifer kuno yang tumbuh di lingkungan hutan hujan tropis. Kami telah melihat ribuan fosil ambar tetapi pelestarian warna pada spesimen ini luar biasa,” demikian pernyataan resmi ilmuwan NIGPA.

Selain digunakan untuk kamuflase, beragam warna termasuk warna metalik yang ada kemungkinan memainkan peran dalam termoregulasi, memungkinkan mereka mempertahankan suhu tubuhnya.(ilj/bbs)




Misterius! Banyak Warga AS Dapat Kiriman Benih Tanaman Lewat Pos dari Tiongkok

Kabar6-Ada peristiwa tak biasa yang terjadi beberapa minggu ini. Sebagian besar warga Amerika Serikat (AS) tiba-tiba menerima benih misterius dari Tiongkok, melalui pos. Padahal, mereka tidak pernah memesan bibit tanaman tersebut.

Namun paket berisi benih misterius terus berdatangan, dengan label perhiasan atau bukan benih tanaman. Otoritas setempat, melansir metro.co.uk, memberikan peringatan dengan tegas bahwa orang-orang tidak boleh menanam benih ini karena berbagai alasan, dan 27 negara bagian telah mengeluarkan peringatan.

Bahkan, Komisaris Mississippi untuk Pertanian dan Perdagangan bernama Andy Gipson, menuliskan peringatan ini di Facebook melalui akun pribadinya.

“Benih misterius dari Tiongkok! Hal-hal menjadi semakin aneh sepanjang 2020. Beberapa negara bagian di wilayah tenggara Amerika Serikat telah melaporkan menerima benih yang tidak diinginkan dan barang-barang lain dari Tiongkok. Kantor kami telah menerima kontak dari beberapa warga Mississippi yang melaporkan kedatangan benih tak dikenal. Jika Anda menerima benih dari Tiongkok, jangan ditanam. Dan jangan membuangnya ke tempat sampah. Silakan hubungi Kantor Biro Industri Tanaman. Kami sedang mengembangkan protokol untuk menghadapinya,” demikian tulisnya.

Sayang, sebagian orang yang mendapatkan benih misterius dari Tiongkok itu telah menanamnya. “Kami menanam benih hanya untuk melihat apa yang akan terjadi. Setiap dua minggu, saya lihat dan benih itu membuat keajaiban di atas tanah,” kata Doyle Crenshaw dari Booneville, Arkansas.

Investigasi yang dilakukan Departemen Pertanian Amerika Serikat mengungkapkan, benih dikirim dalam kantong campuran dan sejauh ini tidak berbahaya. Laporan juga menyebut bahwa benih adalah varietas yang cukup biasa, dan bisa dibeli di toko.

“Kami telah mengidentifikasi 14 spesies benih yang berbeda, termasuk mustard, kubis, morning glory, dan beberapa herba seperti mint, sage, rosemary, lavender, kemudian benih lain seperti kembang sepatu dan mawar. Itu adalah sebagian dari sampel yang telah kami kumpulkan sejauh ini,” terang Osama El-Lissy dari program Perlindungan Tanaman USDA.

Otoritas setempat melarang menanamnya karena mungkin mengandung patogen atau tercemar, serangga yang dapat disembunyikan di dalam kemasan, atau bijinya sendiri merupakan spesies invasif.

USDA mendesak siapa pun yang menerima sekantong benih misterius untuk segera menghubungi regulator negara dan menyimpan paket itu sampai diberi instruksi lebih lanjut.

Namun alasan mengapa barang-barang tersebut dikirim dari Tiongkok secara misterius masih belum diketahui secara pasti. Kemungkinan terbesar adalah penipuan online untuk meningkatkan penjualan. ** Baca juga: Fosil Dinosaurus Pertama Kali yang Idap Kanker Ganas Ditemukan di Kanada

“Saat ini kami tidak memiliki bukti yang menunjukkan bahwa ini adalah sesuatu yang berbahaya, selain penipuan besar-besaran di mana orang menerima barang yang tidak diminta dari penjual yang kemudian memposting ulasan pelanggan palsu untuk meningkatkan penjualan,” demikian pernyataan USDA.(ilj/bbs)




Fosil Dinosaurus Pertama Kali yang Idap Kanker Ganas Ditemukan di Kanada

Kabar6-Hasil sebuah penelitian menemukan kanker tulang ganas pada fosil tulang kaki yang cacat dari dinosaurus bertanduk, disebut Centrosaurus apertus.

Diperkirakan, dinosaurus ini hidup antara 76-77 juta tahun lalu. Sementara fosilnya pertama kali ditemukan di Alberta, Kanada, pada 1989.

Awalnya, melansir Independent, fosil dengan tampilan fibula yang tidak berbentuk, tulang kaki bagian bawah, dikaitkan dengan penyembuhan patah tulang. Tetapi ketika para ilmuwan melihat tulang itu lagi pada 2017, tim ahli memutuskan untuk mempelajarinya lebih detail dan menyatukan tim spesialis dan profeisonal medis dari berbagai bidang, termasuk patologi, radiologi, bedah ortopedi, dan palaeopathology.

Tim mengevaluasi ulang tulang dan melakukan diagnosa yang sama ketika mendiagnosis tumor yang tidak diketahui pada manusia.

“Diagnosis kanker ganas pada dinosaurus seperti ini, sulit dipahami dan membutuhkan keahlian medis dan berbagai tingkat analisis untuk mengidentifikasi dengan benar. Di sini, kami pertama kali menemukan tanda dari kanker tulang lanjut pada dinosaurus bertanduk,” jelas Mark Crowther, profesor patologi dan kedokteran molekuler di Universitas McMaster.

Untuk membuat diagnosis, tim memeriksa dan mendokumentasikan tulang, sebelum melakukan CT scan beresolusi tinggi pada fibula. Para ahli kemudian memotong tipis fosil dan memeriksanya di bawah mikroskop, untuk menganalisis di tingkat sel tulang.

Alat rekonstruksi CT tiga dimensi yang canggih digunakan untuk melakukan visualisasi perkembangan kanker melalui tulang. Dengan menggunakan proses yang ketat ini, para ilmuwan mencapai diagnosis osteosarkoma, salah satu jenis kanker tulang.

Selanjutnya, para ahli membandingkan fosil dengan fibula normal dari dinosaurus dengan spesies yang sama, serta dengan fibula manusia penderita osteosarkoma. Menurut para ilmuwan, spesimen fosil berasal dari dinosaurus dewasa dengan kanker stadium lanjut yang mungkin menyerang sistem tubuh lain.

Terlepas dari diagnosisnya, kanker bukanlah penyebab atas kematian dinosaurus tersebut. Fosil ini ditemukan dalam tulang besar, menunjukkan kematiannya sebagai bagian dari kawanan besar Centrosaurus yang terkena banjir.

“Tulang kering menunjukkan, kanker agresif pada stadium lanjut. Kanker akan memiliki efek melumpuhkan pada dinosaurus dan membuatnya sangat rentan terhadap predator Tyrannosaurus,” urai Dr David Evans dari Royal Ontario Museum.

Diketahui, osteosarkoma adalah kanker tulang yang biasanya terjadi pada dekade kedua atau ketiga kehidupan. Ini adalah pertumbuhan berlebih pada tulang yang tidak teratur, yang dengan cepat menyebar melalui tulang ke organ lain, termasuk yang paling umum adalah paru-paru.

“Penemuan ini mengingatkan kita akan hubungan biologis umum di seluruh dunia hewan dan memperkuat teori bahwa osteosarkoma cenderung mempengaruhi tulang kapan dan di mana itu tumbuh paling cepat,” papar Seper Ekhtiari, salah satu residen bedah ortopedi dari Universitas McMaster.

Tim ahli mengatakan, penelitian ini bertujuan menetapkan standar baru dalam mendiagnosis penyakit yang tidak jelas pada fosil dinosaurus dan membuka jalan untuk diagnosis yang lebih tepat. ** Baca juga: Peneliti di Jerman Temukan Anjing Bisa Mengendus Virus Corona Lewat Air Liur Manusia

Termasuk juga untuk mendapatkan adanya pemahaman lebih baik mengenai evolusi dan genetika berbagai penyakit dan akan dipublikasikan dalam jurnal Lancet Oncology.(ilj/bbs)




Peneliti di Jerman Temukan Anjing Bisa Mengendus Virus Corona Lewat Air Liur Manusia

Kabar6-Sebuah metode baru yang ditemukan para peneliti di Jerman mengungkapkan cara mendeteksi virus Corona dengan menggunakan anjing pelacak, mungkin bisa digunakan di bandara, stadion olahraga atau ruang publik lainnya.

Menurut studi oleh the University of Veterinary Medicine Hannover, Jerman, melansir thesun, anjing yang dilatih dalam satu minggu mampu mengidentifikasi orang yang terinfeksi virus Corona dengan tingkat akurasi 94 persen. Penelitian yang bekerjasama dengan Angkatan Bersenjata Jerman menemukan, pelatihan anjing yang benar bisa membantu mereka mengendus adanya virus Corona dari air liur manusia.

Para peneliti melatih dekapan anjing selama satu minggu. Semua anjing dilatih mengendus air liur lebih dari 1.000 orang yang sehat dan terinfeksi virus Corona. Anjing yang dilatih itu pun berhasil menentukan perbedaan antara sampel air liur dari pasien yang positif dan negatif terinfeksi virus Corona.

“Dalam presentasi sampel acak dan otomatis 1012, anjing mencapai tingkat deteksi rata-rata keseluruhan 94 persen dengan 157 indikasi benar positif, 792 penolakan benar negatif, 33 positif palsu dan 30 indikasi negatif palsu,” demikian penjelasan para peneliti.

Anjing mampu mendeteksi adanya virus Corona dengan mencurahkan banyak kekuatan otak untuk menafsirkan bau. Anjing juga memiliki lebih dari 100 juta situs reseptor sensorik di rongga hidung dibandingkan enam juta orang.

Menurut Rumah Sakit Hewan VCA, area otak anjing yang didedikasikan untuk menganalisis bau sekira 40 kali lebih besar daripada bagian yang sebanding dari otak manusia. Faktanya, anjing diperkirakan bisa mencium bau di mana saja dari 1.000 hingga 10 ribu kali lebih baik daripada manusia.

“Tidak seperti manusia, anjing memiliki alat penciuman tambahan yang meningkatkan kemampuan mereka untuk mencium bau. Organ berfungsi sebagai sistem penciuman sekunder yang dirancang khusus untuk komunikasi kimia,” jelasnya.

Terkait COVID-19, seorang profesor di Universitas Hewan bernama Maren von Koeckritz-Blickwede berpendapat bahwa anjing bisa mengendus virus lewat air liur karena proses metabolisme dalam tubuh pasien sakit pasti berubah.

Maren juga memperkirakan, anjing bisa mencium aroma penyakit lain. Ia pun mengatakan, langkah selanjutnya adalah melatih anjing untuk membedakan sampel virus Corona Covid-19 dari penyakit lain.

Dijelaskan para penulis penelitian, temuan ini adalah awal. Penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk membantu mengembangkan metode skrining yang bisa diandalkan pada pasien COVID-19. ** Baca juga: 5 Ledakan yang Disebut Paling Menggemparkan Dunia

Studi ini juga mencatat metode pendeteksian suatu hari nanti bisa digunakan di area publik. Metode pendeteksian itu bisa berfungsi sebagai alternatif untuk pengujian laboratorium dan membantu mencegah penyebaran virus lebih lanjut.(ilj/bbs)




5 Ledakan yang Disebut Paling Menggemparkan Dunia

Kabar6-Selasa (4/8/2020) petang waktu setempat, Ibu Kota Lebanon, Beirut, diguncang ledakan dahsyat yang menarik perhatian seluruh dunia. Ledakan pertama terjadi di kawasan pelabuhan.

Selang beberapa saat kemudian, pada pukul 18.08 waktu setempat, terjadi ledakan kedua yang jauh lebih besar dari ledakan pertama. Kekuatan ledakan di Beirut ini kabarnya setara seperlima bom Hiroshima, hingga meluluhlantakkan kota hanya dalam hitungan detik.

Nah tahukah Anda, dalam catatan sejarah, ledakan di Lebanon bukanlah yang pertama. Setidaknya, melansir hitekno, ada lima ledakan paling menggemparkan di dunia yang pernah terjadi sebelumnya. Ledakan apa saja yang dimaksud?

1. Ledakan di pelabuhan Texas
Pada 1947, sebuah ledakan di pelabuhan Texas menggegerkan dunia. Ledakan akibat amonium nitrat tersebut mengakibatkan korban tewas mencapai 581 orang. Cukup menggemparkan, peristiwa ini ikut meledakkan dua pesawat terbang yang melintas.

2. Ledakan di pelabuhan Kanada 1917
Ledakan di pelabuhan Halifax, Kanada, pada 1917 saat Perang Dunia I (PD I) juga ikut menggegerkan. Saat itu, kapal Prancis dengan muatan bahan peledak menabrak kapal Belgia yang lalu menimbulkan asap putih setinggi 20 ribu kaki dan tsunami 60 kaki.

Setidaknya, karena peristiwa tersebut, ada 2.000 orang yang tewas dan 9.000 lainnya mengalami luka-luka.

3. Ledakan uji coba nuklir di New Mexico 1945
Pada 1945, ledakan akibat uji coba nuklir untuk Proyek Manhattan juga cukup menghebohkan. Ledakan dahsyat ini terjadi di Alamogordo, New Mexico dan berkekuatan 20 kiloton.

Akibat dari ledakan dahsyat ini, banyak paparan tingkat radiasi yang berbahaya. ** Baca juga: Kisaragi, Stasiun Kereta Api di Jepang yang Konon Jadi Tempat Pemberhentian Iblis

4. Ledakan di Sungai Tunguska 1908
Tidak kalah menggemparkan, ledakan misterius di dekat Sungai Tunguska Podkamennaya, Rusia, pada 1908 juga menjadi salah satu ledakan terbesar dalam sejarah.

Hingga kini, tidak ada yang tahu penyebab ledakan tersebut. Para ilmuwan menduga, hal tersebut akibat asteroid dan komet. Namun, dugaan tersebut tidak bisa dipastikan.

5. Ledakan Chernobyl 1986
Reaktor nomor empat di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Chernobyl yang terletak di Uni Soviet di dekat Pripyat di Ukraina meledak pada 26 April 1986. Ledakan ini bahkan mendapat gelar sebagai kecelakaan nuklir terburuk di dunia.

Ledakan Chernobyl ini bahkan 400 kali lebih kuat dari bom Hiroshima, dan membuat lebih dari 600 ribu orang terpapar radiasi dengan dosis tinggi. Hingga kini, daerah tersebut bahkan tidak layak ditinggali.

Mengerikan.(ilj/bbs)




Kisaragi, Stasiun Kereta Api di Jepang yang Konon Jadi Tempat Pemberhentian Iblis

Kabar6-Tidak hanya warga di desa atau kota kecil, tidak sedikit masyarakat di kota besar yang masih percaya hal-hal berbau mistis. Termasuk juga sejumlah kejadian yang berhubungan dengan hantu.

Sama halnya, banyak warga Jepang percaya bahwa Stasiun Kisaragi merupakan tempat pemberhentian iblis. Bukan tanpa sebab, hal ini karena banyak kejadian mistis dan menyeramkan yang terjadi di stasiun tersebut.

Beberapa waktu lalu, melansir keepome, masyarakat Jepang dihebohkan setelah keberadaan Stasiun Kisaragi yang kadang terlihat dan kadang menghilang. Pengakuan masyarakat yang menyaksikan hal ganjil itu membuat mereka percaya bahwa Kisaragi merupakan gerbang menuju dunia iblis.

Namun, kisah yang paling menyeramkan adalah hilangnya seorang penumpang di Stasiun Kisaragi. Berawal ketika seorang penumpang bernama Hatsumi yang seharusnya turun di stasiun Prekfektur Shizuoka. Namun kereta yang ditumpangi tak juga berhenti. Tidak lama kemudian, kereta tersebut berhenti di Stasiun Kisaragi.

Hatsumi kemudian mencari posisi Stasiun Kisaragi di GPS, namun sama sekali tidak terlacak. Kemudian Hatsumi memutuskan untuk berjalan menyusuri rel dan terowongan. ** Baca juga: Restoran Pizza di Spanyol Pakai Aplikasi Pelayan Virtual untuk Hindari Penyebaran COVID-19

Wanita itu membagikan pengalamannya melalui media sosial, sebelum ia akhirnya menghilang hingga saat ini. Kejadian tersebut keruan saja menimbulkan pro dan kontra pada masyarakat. Ada yang mempercayainya, namun tak sedikit yang menganggap kisah Hatsumi hanyalah hoaks belaka.

Apa pun itu, kisah Hatsumi dan pengalamannya berhenti di Stasiun Kisaragi menjadi kisah yang semakin terkenal.(ilj/bbs)




Restoran Pizza di Spanyol Pakai Aplikasi Pelayan Virtual untuk Hindari Penyebaran COVID-19

Kabar6-Sebuah restoran bernama Funky Pizza yang terletak di Palafrugell, Costa Brava, pantai timur laut Spanyol, membuat sebuah aplikasi pelayan virtual.

Inisiatif yang menawarkan pengalaman bersantap dengan cara berbeda ini, melansir deccanherald, memungkinkan pelanggan menghindari kontak langsung dengan staf untuk meminimalkan risiko penularan virus Corona. Melalui aplikasi ini, pengunjung restoran bisa memilih, memesan, dan membayar makanan dalam satu aplikasi yang bisa diunduh melalui ponsel.

Hal yang menarik, Funky Pizza menjadi restoran pertama di Spanyol yang mengintegrasikan pemesanan dan pembayaran makanan dalam satu aplikasi saja. Meski begitu, proses memasak dan pengantaran makanan masih dilakukan secara konvensional oleh koki dan pramusaji.

“Melalui sistem ini, kami mencoba untuk menjaga jarak fisik dengan pelanggan kami, hal yang paling dicari orang selama pandemi Covid-19,” terang Carlos Manich, pemilik restoran Funky Pizza. ** Baca juga: Untuk Bangun Koloni di Planet Mars Butuh Sedikitnya 110 Orang Pemukim

Selain menggunakan aplikasi pelayan virtual, restoran ini juga menerapkan sejumlah protokol kesehatan lainnya guna mencegah penyebaran COVID-19, seperti mewajibkan pelanggan dan karyawan untuk mengenakan masker.(ilj/bbs)