1

Puluhan Dus Miras dari Gudang Dirazia Polres Serang Kota

Kabar6-Polres Serang Kota berhasil merazia puluhan dus Minuman Keras (miras) dari berbagai merk, di wilayah Kota Serang, pada Minggu, 28 Oktober 2018.

Miras tersebut rencananya akan diedarkan ke sejumlah tempat hiburan dan toko di Ibukota Provinsi Banten.

“Kita amankan kembali gudang Miras yang ketiga. Dimana ini hasil pengembangan,” kata AKBP Komarudin, Kapolres Serang Kota, Sabtu (3/11/2018).

Gudang sekaligus distributor Miras itu diketahui dari hasil pengembangan sekelompok anak muda yang mabuk-mabukan, saat menonton acara musik di Alun-alun Barat Kota Serang.

Miris, gudang tersebut berada di dalam Perumahan Puri Anggrek, Kota Serang, Banten, yang seharusnya aman dari peredaran miras.

“kita sudah melakukan Penegakan-penegakan hukum dan penertiban terhadap gudang penyimpanan miras yang ada di Serang Kota,” terangnya.

Peredaran miras di Ibu Kota Provinsi Banten bertentangan dengan peraturan Nomor 7 tahun 2014, tentang perdagangan.**Baca Juga: Baru 60 Persen Pilot Kantongi Lisensi Boeing 737 Tipe 8MAX

Bagi pedagang yang tidak memiliki izin sebagai distributor, makan terancam empat tahun kurungan penjara dan denda Rp10 miliar.

“Jadi pada kasus ini, kita kembangkan sampai ke gudang penyimpanannya di wilayah Kota Serang, dan Alhamdulillah dapat kami amankan juga puluhan dus Miras,” jelasnya.(dhi)




Polda: Waspada Isu Hoax Penculikan Anak di Banten

Kabar6-Isu hoax penculikan anak menggegerkan masyarakat Banten. Bahkan telah memakan korban main hakim sendiri, seseorang dihakimi massa di Kabupaten Pandeglang, karena termakan isu hoax tersebut.

“Adanya isu-isu terkait penculikan anak, kami sudah melakukan konfirmasi ke beberapa jajaran, terutama polres, isu itu termasuk hoax,” kata AKBP Whisnu Caraka, Kabid Humas Polda Banten, melalui pesan singkatnya, Kamis (01/11/2018).

Meski begitu, masyarakat diminta tetap waspada dan berhati-hati menjaga keluarganya. Serta tidak mudah percaya akan informasi yang belum pasti kebenarannya.

Masyarakat diminta tetap mengecek kebenaran informasi yang dipercaya, melalui sumber yang diyakini kebenarannya.**Baca Juga: Duh, MTQ Tingkat Kabupaten Pandeglang Minim Anggaran.

Pihaknya mencurigai ada orang tidak bertanggung jawab uang menginginkan kondusifitas Banten tercoreng, dengan membuat isu hoax penculikan anak.

“Kami mencurigai ada pihak ketiga yang menginginkan situasi Banten ini tidak kondusif,” terangnya.




Gubernur Ajak Pegawai Salat 5 Waktu Berjamaah di Masjid

kabar6.com

Kabar6-Gubernur Banten, Wahidin Halim mengeluarkan Surat edaran tentang Gerakan Berjamaah Shalat Fardhu Lima Waktu di Masjid, yang merupakan salah satu peningkatan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT, khususnya bagi umat Muslim di Banten.

Surat edaran dengan nomor 451/3132-Kesra/2018 tertanggal 30 Oktober 2018 tentang Gerakan Berjamaah Shalat Fardhu Lima Waktu tersebut berupa imbauan Gubernur kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemprov Banten dan merupakan penjabaran wujud nyata dari Visi Provinsi Banten yang Maju, Mandiri, Berdaya Saing, Sejahtera dan Berakhlakul Karimah.

Hal itupun disambut positif berbagai kalangan khususnya para Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Provinsi Banten.

Gerakan Berjamaah Shalat Fardhu Lima Waktu di Masjid/Mushala/Langgar dilakukan dengan menghentikan atau menunda berbagai kegiatan atau aktifitas saat masuk waktu Shalat bagi seluruh pegawai ASN yang beragama Islam.

“Kalau sedang rapat atau ada tamu, ajak sekalian tamu atau peserta Rapatnya untuk Shalat Berjamaah,” ujar Gubernur.

Demikian pula saat sedang bekerja, lanjut Gubernur, khususnya di waktu dzuhur dan ashar, pimpinan unit kerja diimbau mengajak stafnya untuk shalat berjamaah dan menghentikan atau menunda segala aktifitas bekerja dan segera ke Masjid, jika sedang ada pelayanan diimabu untuk menyampaikannya dengan baik dan sopan kepada pemohon layanan.

“Begitupun jika Shalat Shubuh, Maghrib atau Isya di komplek perumahan masing-masing, dianjurkan berjamaah di Masjid karena bisa lebih mempererat tali silaturahmi antar tetangga,” ujarnya.

Sejak pertama dilantik menjadi Gubernur tahun 2017, Gubernur Banten Wahidin Halim memang seringkali meninggalkan rapat atau acara untuk melaksanakan shalat berjamaah, biasanya ia tinggalkan tanpa ijin atau tanpa diketahui peserta rapat.

Usai melaksanakan shalat berjamaah, ia kembali memasuki ruangan dan bergabung kembali dalam acara. Demikian halnya saat tidak ada kegiatan, Gubernur selalu mengajak seluruh ajudan, humas, Walpri bahkan Patwal ke Masjid Raya Al-Bantani dengan menggunakan mobil listrik yang ia kendarai sendiri.

Hal serupa ia terapkan pula di Rumah Dinas Gubernur, di Jalan Ahmad Yani, Serang, dimana suasana Rumah Dinas hampir boleh dikatakan menyerupai Pesantren.**Baca juga: Kasus Kecelakaan Aneh di Singapura yang Disebabkan Gara-gara Bersin.

Mushola Rumah Dinas secara bergiliran menjadwalkan petugas Adzan dan Imam, bahkan seringkali Gubernur yang membangunkan para staf yang masih tidur ketika memasuki waktu Shalat Shubuh.(Aep)




Membelot di Pemilu 2019, Golkar Bakal Pecat Kader

Kabar6-Kader Golkar yang membelot dan mendukung pasnagan capres di luar Joko Widodo (Jokowi) dan Ma’ruf Amin pada Pilpres 2019 akan dipecat.

“Pemecatan adalah sanksi tertinggi bagi siapa pun kader yang membelot,” kata Sekjen DPP Partai Golkar, Letjen ( Purn) Lodewijk Freidrich Paulus, di acara pembekalan caleg Golkar Banten, di Kota Serang, Rabu (31/10/2018).

Caleg partai beringin harus sudah memiliki peta kekuatan yang bisa mendulang suara. Sehingga, mampu meraih kemenangan dirinya dan capres Jokowi-Ma’ruf di Pemilu 2019.

“Caleg Partai Golkar harus punya strategi untuk menang dan mematuhi aturan pemilu. Perjuangan diri untuk menang, perbanyak suara Partai Golkar, dan menangkan pasangan Capres yang diusung Partai Golkar,” jelasnya.

Sedangkan Golkar Banten, mengaku siap memenangkan Jokowi dan Ma’ruf di Pilpres 2019.

Terlebih, Ma’ruf merupakan putra asli Banten dan keturunan langsung dari Syekh Nawawi Al-Bantani, ulama besar Islam yang sudah mendunia.**Baca Juga: Cocokan DNA, Keluarga Kopilot Lion Air JT-610 Datangi RS Polri.

“Kita sedang memperjuangkan putra daerah kebanggaan Banten. Maka harus total memenangkan pemilihan presiden,” kata Ratu Tatu.(dhi)




DPRD Banten Didorong Segera Bahas Perda Bahasa Daerah

Kabar6-Berbagai elemen masyarakat, mendorong DPRD Banten untuk membahas Raperda tentang Pengutamaan Bahasa Indonesia dan Perlindungan Bahasa dan Sastra Daerah di Provinsi Banten.

“Kita masuk ke pusat perbelanjaan saja, terasa seperti di negara asing. Karena banyaknya kata-kata asing yang digunakan,” kata Wahyu Arya, pegiat sastra dari Kubah Budaya, Rabu (31/10/2018).

Draft Raperda itu sudah lama ada di meja Badan Peraturan Daerah (Bapperda) DPRD Banten dan belum dibawa ke pleno untuk dibahas lebih lanjut ke paripurna agar dibahas di tingkat panitia khusus.

Sedangkan menurut Qizink La Viva, pendiri Komunktas Bahasa Jawa Serang (BJS), mengatakan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan telah mengamanatkan peran pemerintah daerah, melindungi bahasa dan sastra daerah sebagai bagian dari kekayaan budaya Indonesia.

“Di Banten ini ada beberapa bahasa daerah yang perlu mendapat perhatian pemerintah, ada bahasa Sunda dialek Banten, bahasa Jawa Serang, bahasa Betawi, ada juga bahasa Lampung di daerah Cikoneng, Kabupaten Serang,” terang pria berambut gondrong ini, Rabu (31/10/2018).

Ade Awaludin, anggota Komisi V dan Bapperda DPRD Banten dari Fraksi Gerindra mengaku sudah mengusulkan judul Raperda itu ke Bapperda dan sudah di jadwalkan akan dibahas tahun ini.

Dikatakannya, jika bicara prioritas, maka soal kebahasaan yaitu Bahasa Indonesia dan Bahasa Daerah lebih prioritas. Karena ini menyangkut Bahasa Indonesia sebagai Bahasa dan identitas Negara.**Baca Juga: Musim Hujan, DPU Tangsel Klaim Perbaiki 70 DAS.

“Soal kewajiban penggunaan Bahasa Indonesia bagi tenaga asing sudah dicabut oleh Peraturan Kemenaker Nomor 16 Tahun 2015. Dimana jelas hal tersebut merugikan kedaulatan kita sebagai bangsa, hal semacam ini harus segera dibuatkan regulasi daerahnya,” ujarnya.(dhi)




Polda Banten Bakal Naik Tingkat Jadi Tipe A

Kabar6-Polda Banten akan naik tingkat, dari Tipe B menjadi Tipe A. Hal ini setelah dilakukan penilaian oleh KemenPan RB, pada Senin 29 Oktober 2018.

Saat ini, Polda Banten dijabat oleh seorang Brigjen Pol dengan bintang satu. Jika menjadi Tipe A, maka Polda Banten akan dijabat oleh Irjen atau bintang dua.

“Kemarin sudah dilakukan (penilaian) oleh Kemenpan RB,” kata Brigjen Pol Teddy Minahasa Putra, Kapolda Banten, Rabu (31/10/2018).

Penilaian dilakukan oleh KemenPan RB yang diwakili oleh Rini Widiantini, Deputi Bidang Kelembagaan dan Tatalaksana. Hasilnya akan diumumkan pada pertengahan November 2018.

Beberapa kriteria untuk kenaikan tingkat, dari Tipe B menjadi Tipe A, KemenPan RB memiliki beberapa kriteria, seperti dilihat dari beban kerja, strategi media dan Sumber Daya Manusia (SDM).

“Kewenangan Kemenpan RB (untuk menaikan tipe). Polda Banten hanya mempersiapkan diri untuk melengkapi persyaratan dan indikasi kenaikan tipe A itu sendiri,” jelasnya.**Baca Juga: Ada-ada Saja, di Selandia Baru Diadakan Kontes Mayat Hewan

Polda Banten memiliki enam Polres, yakni Polres Cilegon, Polres Serang Kota, Polres Lebak, Polres Pandeglang dan Polresta Tangerang. Hanya Polresta Tangerang yang dijabat oleh seorang Kombes Pol atau masuk ke dalam Polres Tipe A.(dhi)




Kirab Merah Putih, Penegasan NKRI Harga Mati

kabar6.com

Kabar6-Doa bersama menjaga keutuhan NKRI, dipimpin oleh Abuya Muhtadi, kyai besar di Banten, mengawali kirab Merah Putih, yang digelar di Alun-alun Barat, Kota Serang, Banten.

Pelajar, jawara, pemuda, ulama, santri hingga masyarakat umum, rela berhujan-hujan di Alun-alun Barat Serang, menuju Makorem 0604/Maulana Yusuf kemudian mengitari jalan protokol Kota Serang, skenario menyanyikan lagu nasionalisme dan menolak segala macam upaya menggerogoti keamanan Indonesia.

Di akhir doa, Abuya meneriakkan agar Banten dan Indonesia selalu aman.

“Aman Banten, Aman Negara, Aman Indonesia,” teriak Abuya Muhtadi, yang di ikuti oleh seluruh peserta Kirab Merah Putih, di Alun-alun Barat Kota Serang, Selasa (30/10/2018).

Para peserta mengenakan pita dan memgibarkan bendera merah putih. Sepanjang kirab Merah Putih, juga diramaikan oleh penampilan barongsai, reog hingga debus.

Pemuda pun diminta untuk mengisi kemerdekaan dengan hal positif dan terus menjaga keutuhan NKRI.**Baca juga: Korban Lion Air JT-610, Kajagung Berikan Tabungan Rp100 Juta.

“Kita ingin menegaskan kembali, bangsa Indonesia ini lahir, didirikan dan di besarkan oleh tokoh ulama, pemuda dan elemen bangsa yang lain,” kata Brigjen Pol Teddy Minahasa, Kapolda Banten, ditempat yang sama, Selasa (30/10/2018).(dhi)




Promosi Wisata, PT MMS Bikin Gerakan #AyoKeBanten

Kabar6-Provinsi Banten memiliki banyak lokasi wisata, budaya seni hingga makanan ‘kampung’. Lokasi wisata sebut saja Pantai Bagedur, Karang Taraje, Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK), Pantai Sawarna, hingga Tahura di Carita.

Ada juga reruntuhan Kesultanan Banten, Suku Baduy, makanan ‘kampung’ seperti rabeg, gipang hingga bontot.

“Di Banten banyak sekali keanekaragaman yang bisa di eksplorasi, untuk mengembangkan Banten,” kata Krist Ade, Presiden Direktur (Presdir) PT MMS, saat ditemui di Pantai Anyer, Kabupaten Serang, Minggu (28/10/2018).

Membantu promosikan wisata, budaya dan kuliner yang ada di Banten, MMS menggalakkan gerakan #AyoKeBanten bersama 25 klub mobil. Tujuannya, untuk mendatangkan wisatawan lokal dan mancanegara untuk berwisata ke Banten.

Tak hanya akan tumbuhnya ekonomi kreatif di sektor wisata, namun juga mempertahankan budaya, seni hingga makanan ‘kampung’ asli Banten.

“Kami sadar dari perekonomian baru, itu adalah pusat wisata dan Banten memiliki itu,” jelasnya.**Baca Juga: Muscab BPPKB Kabupaten Tangerang, Ari As’ari Marnan Pimpin Perolehan Suara.

Wisatawan yang menggunakan kendaraan bermotor, terutama roda empat atau lebih, untuk tertib berlalu lintas dan mengutamakan keselamatan berlalu lintas. Agar bisa menikmati wisata bersama keluarga.

“Banten banyak sekali objek yang bisa dikunjungi, menikmati keindahan, atraksi budaya dan religi yang ada di Banten,” tambahnya.(dhi)




Konser Musik Ricuh, Puluhan Pemuda Diamankan Polres Serang

Kabar6-Konser musik yang diadakan oleh sebuah perusahaan rokok di Alun-alun Kota Serang, nyaris ricuh. Setidaknya, 24 pemuda di amankan oleh pihak kepolisian yang di duga sebagai kelompok yang akan membuat keributan.

“Semua yang kita terjaring kita amankan di Mapolres untuk dilakukan pendataan serta memanggil orang tua mereka masing-masing untuk menjemput,” kata AKBP Komarudin, Kapolres Serang Kota, saat ditemui di Alun-alun Kota Serang, Minggu (28/10/2018).

Seluruh remaja ini kedapatan tengah mabuk-mabukan menenggak Minuman Keras (Miras), saat menonton konser musik.

Setelah mendapatkan data yang jelas, pihak kepolisian mengaku akan menelusuri darimana mereka mendapatkan miras tersebut.**Baca Juga: Korban Pohon Tumbang Dibawa ke RS Sari Asih Ciputat.

“Setelah didata, akan kita telusuri lagi tempat pembeliannya. Kita akan berantas peredaran miras di Kota Serang sesuai yang diatur dalam Perda Kota Serang,” jelasnya.(dhi)




Ulama Dan Kyai di Banten: HTI Rongorong Keutuhan NKRI

Kabar6-Ulama dan kyai di Banten, meminta pemerintah dan aparat penegak hukum, menindak tegas HTI yang organisasinya telah dibubarkan, tapi terus merongrong keutuhan NKRI.

“Saya inginnya semua atribut HTI di bubarkan. Kami kyai siap mempertahankan NKRI harga mati. Siapapun ya g akan merubah negara ini secara inkonstitusional, akan kita hadapi,” kata Kyai Rahmat, di Masjid Agung Kesultanan Banten, Kota Serang, Jumat (27/10/2018).

Puluhan kyai, ulama dan santri se’Banten, melaksanakan shalat Jumat bersama di Masjid Agung Kesultanan Banten.

Usai shalat Jumat berjamaah, mereka menyatakan bahwa para ulama, kyai dan santri di Banten, siap menjaga keutuhan NKRI.**Baca juga: Begini Kesiapan Pemerintah Hadapi Efek Industri 4.0.

Tragedi pembakaran bendera di Garut, merupakan murni bendera milik HTI yang bisa dilihat oleh siapapun. Terutama melalui internet. Bahwa, setiap kegiatan HTI, akan muncul membawa bendera serupa.

“Bahwa kejadian di Garut, pada saat perayaan hari santri nasional, adalah insiden pembakaran bendera HTI, yang merupakan ormas terlarang di Indonesia,” kata KH.A.M Romli, Ketua MUI Banten, mewakili ulama dan kyai se’Banten, saat ditemui di Alun-alun Masjid Agung Kesultanan Banten, Kota Serang, Jumat (26/10/2018).

Dibawah menara Masjid Agung Kesultanan Banten, mereka berharap umat Islam diseluruh Indonesia, terutama di Banten, mampu menahan diri dan tidak terpancing provokasi. Terutama yang mengancam keutuhan NKRI.

“Kita harus tetap mempertahankan bangsa Indonesia. Upaya melenyapkan bangsa Indonesia, akan berhadapan dengan para kyai dan ulama harus tetap bersatu,” terangnya.(dhi)