1

Lagi, Tiga Gempa Guncang Banten

Kabar6-Rangkaian gempa bumi masih terus mengguncang Banten. Diketahui sebelumnya pada Minggu malam, 07 Juni 2020, sembilan gempa menggoyang wilayah Kabupaten Pandeglang. Kemudian, sejak dini hari tadi, Senin 08 Juni 2020, hingga sore tadi, setidaknya ada tiga kali gempa menggoyang Kabupaten Lebak dan Pandeglang.

Hari ini, Senin 08 Juni 2020, gempa pertama terjadi sekitar pukul 00.23 wib dengan kekuatan 4.0 magnitudo di lokasi 7.1 Lintang Selatan (LS)-106.07 Bujur Timur (BT) berjarak 62 kilometer (Km) sebelah barat daya Kabupaten Lebak, Banten. Dengan kedalaman pusat gempa di 17 km.

Gempa kedua terjadi pukul 05.26 wib dengan kekuatan lebih lemah, yakni 2,6 magnitudo. Lokasinya di 6.8 LS-106.34 BT timur laut Bayah, Kabupaten Lebak, Banten. Kedalaman gempa berada di 9 km.

Gempa kembali menguat di pukul 14.33 wib dengan kekuatan 3,3 magnitudo. Lokasinya ada di 6.96 LS-105.23 BT, berada di 50 km sebelah Barat Daya Sumur, Kabupaten Pandeglang, Banten, dengan kedalaman pusat gempa 8 km.

**Baca juga: Gempa Guncang Banten, Sembilan Kali Dalam Tiga Jam.

Sedangkan gempa bumi sebanyak sembilan kali yang terjadi Minggu malam, 07 Juni 2020, menurut Kepala Bidang (Kabid) Data dan Informasi Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah II Tangsel, Sutiyono, disebabkan aktifitas tektonik.

“(Gempa bumi semalam) tidak ada yang dirasakan. Ini akibat aktifitas tektonik,” kata Sutiyono, melalui pesan singkatnya, Senin (08/06/2020).(Dhi)




Bupati Pandeglang: Jangan Kita yang Dikendalikan Covid-19

Kabar6.com

Kabar6-Bupati Pandeglang, Irna Narulita mengajak para aparatur sipil negara di wilayahnya untuk beradaptasi dengan tatanan kehidupan baru atau new normal. Kegiatan pemerintahan sempat terseok-seok selama dua bulan lebih akibat pandemi Covid-19.

“Terapkan pola ini dalam lingkungan kerja Anda masing-masing untuk mencegah Covid-19. Kita yang harus bisa mengendalikan virus ini jangan sampai kita yang dikendalikan,” ungkapnya, Senin (8/6/2020).

Irna berpesan kepada seluruh ASN, untuk menerapkan pola perilaku new normal di lingkungan kerja. Seperti memakai masker, rajin mencuci tangan, menjaga jarak, dan menjaga kesehatan tubuh.

“Tetap produktif dalam bekerja, walaupun dengan segala kendala seperti pengurangan anggaran yang tersedot akibat wabah. Dan saya butuh ASN yang berfikir inovatif dalam pelayanan masyarakat di masa wabah, karena pelayanan tetap harus berjalan”, imbuhnya

**Baca juga: Ada Kasus Baru, Mobil Gunner PMI Semprot Jalanan di Pandeglang.

Apalagi, lanjut irna, selaku pegawai sekretariat daerah harus bisa mengendalikan dan mengkoordinasikan kegiatan dinas-dinas di bawahnya.

“Turun ke lapangan, lihat permasalahan dilapangan, jadilah trouble solver (pemecah masalah) sehingga didapat solusi yang optimal”, tutupnya.(Aep)




Ada Kasus Baru, Mobil Gunner PMI Semprot Jalanan di Pandeglang

Kabar6.com

Kabar6-Pasca lebaran 1441 H, jumlah kasus terkonfirmasi positif covid-19 di Kabupaten Pandeglang terus bertambah.

Kini sudah 5 orang satu diantaranya seorang anak kecil terkonfirmasi positif covid setelah kontak dengan pemudik.

Upaya pencegahan dari semua pihak pun masih terus dilakukan untuk menekan akan penyebaran, termasuk yang dilakukan oleh Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Pandeglang.

Jelang penerapan new normal atau normal baru, PMI akan menurunkan kendaraan disinfeksi berjenis gunner.

Kendaraan ini nantinya akan melakukan penyemprotan cairan disinfektan disepanjang jalan Protokol di Kabupaten Pandeglang selama lima hari kedepan.

“Kegiatan ini akan dilakukan selama lima hari dengan target sasaran tiga kecamatan dalam satu hari” kata Wakil Ketua PMI Bidang Sarana Prasarana, Organisasi, PMR dan Relawan Nandan Kosim, Senin (8/6/2020).

Kendaraan dukungan PMI pusat melalui program PMI Banten yang dibekali dengan 50.000 liter cairan disinfektan. Nantinya akan siap menyemprot jalanan protokol di kabupaten pandeglang, sterilisasi ini juga nantinya akan dikawal oleh Satgas Kabupaten pandeglang.

Tak hanya itu PMI juga telah melakukan distribusi bahan cairan disinfektan kepada Satgas Kabupaten Pandeglang agar nantinya unit Water Canon milik Polres Pandeglang.

“Dan unit Damkar milik BPBD Pandeglang juga bisa turut membantu dalam melakukan sterilisasi besar besaran di Kabupaten Pandeglang,” tandasnya.

**Baca juga: 30 Tahun Tinggal di Gubuk Reyot, Lansia di Pandeglang Tak Tersentuh Bantuan.

Untuk diketahui, berdasarkan data Tim gugus tugas Pandeglang sejauh ini jumlah orang terkonfirmasi positif di Kabupaten Pandeglang sebanyak 5 orang.

Diantaranya satu orang meninggal, dua orang sembuh dan dua orang masih dirawat. Sedangkan Pasien dalam pengawasan (PDP) sebanyak 33 orang, diantaranya 19 orang sembuh, 4 orang masih dirawat dan 10 orang meninggal dunia.(Aep)




30 Tahun Tinggal di Gubuk Reyot, Lansia di Pandeglang Tak Tersentuh Bantuan

Kabar6.com

Kabar6-Seorang janda Lanjut Usia (Lansia) di Desa Cimanis, Kecamatan Sobang, Kabupaten Pandeglang, sudah hampir 30 tahun tinggal di gubuk reyot.

Sebagai warga yang hidup dibawah garis kemiskinan wanita tua itu merana karena tak tersentuh bantuan apapun dari pemerintah.

Dia tua miskin itu adalah Saniah (60), warga Kampung Cimanis RT/RW 03/01, Desa Cimanis, Kecamatan Sobang, Kabupaten Pandeglang.

Dia tinggal sebatang kara di gubuk reyot tak layak huni yang dijadikan rumah berdinding bambu dan kondisinya sangat memprihatikan.

Sebenarnya Saniah memiliki tiga orang anak yang sudah berumah tangga. Anak kedua Saniah masih tinggal satu kampung. Namun Ia memilih tinggal sendiri di gubuk reyotnya.

Gubuknya itu sudah banyak kayu penyangganya yang lapuk dan dikhawatirkan sewaktu-waktu bisa ambruk, bahkan dinding rumah yang terbuat dari anyaman bambu itu sudah banyak yang ditutupi plastik agar hembusan angin tidak masuk. Saat hujan turun, Saniah mengaku kerap kedinginan karena gubuknya sudah bocor.

“(Kalau hujan) bocor tembus kedalam, gak bisa kemana-mana kalau malam mah,” kata Saniah saat disambangi di gubuknya, Senin (8/6/2020).

Untuk menyambung hidup Saniah sangat bergantung pada kebaikan tetangganya. Ia juga coba ikut bekerja kepada tetangganya dikala dia sehat.

**Baca juga: 15 Juni, Bawaslu Pandeglang Aktifkan Panwascam.

“Makannya dari sedulur, kuli kalau lagi sehat dapat sehari atau satu bulan,” ujarnya.

Ketua RT/RW 03/01, Jarta, yang juga kerabat Saniah membenarkan Saniah sudah lama tinggal di gubuk tersebut. Jarta mengaku sudah beberapa kali mengajukan bantuan kepada desa namun tak direspons.

“Iya sudah lama tinggal di sana. Kalau bantuan sudah diajuin sama saya cuma enggak ada respon. Mungkin karena ibu Saniah tidak memiliki KTP dan Kartu Keluarga,” ujarnya.(Aep)




Gempa Guncang Banten, Sembilan Kali Dalam Tiga Jam

kabar6.com

Kabar6-Hanya dalam waktu tiga jam, Banten di guncang gempa sebanyak sembilan kali. Lindu pertama kali menggoyang daerah Sumur, Kabupate Pandeglang, Banten, sekitar pukul 19.00 wib pada Minggu malam, 07 Juni 2020 dan berakhir pukul 22.00 wib dihari yang sama.

Guncangan gempa sebanyak sembilan kali itu di unggah melalui akun media sosial (medsos) resmi milik BBMKG Wilayah II Tangsel. Postingan pertama, gempa pertama kali terjadi pukul 19.04 wib, berlokasi di 6.41 Lintang Selatan (LS) – 104.94 Bujur Timur (BT) di kedalaman 15 km dan berada di 76 kilometer (KM) Barat Laut Sumur, Kabupaten Pandeglang, Banten, dengan kekuatan 2,9 magnitudo.

Lindu kedua terjadi pukul 19.20 wib berkekuatan 3,2 magnitudo, berlokasi di 6.54 LS-104.88 BT, di kedalaman 10 km berada di 78 km barat laut, Sumur, Kabupaten Pandeglang, Banten.

Guncangan ketiga terjadi pukul 19.23 wib dengan kekuatan 2,8 magnitudo. Lokasinya ada di 6.44 LS-104.92 BT, di kedalaman 14 km, dengan jarak 77 km sebelah barat laut Sumur, Kabupaten Pandeglang, Banten.

Gempa ke empat berkekuatan 3,9 magnitudo yang terjadi pukul 20.11 wib, berlokasi di 6.50 LS-104.80 BT, dengan jarak 88km sebelah barat laut Sumur, Kabupaten Pandeglang, dikedalaman 10 km.

Peristiwa ke lima terjadi pukul 20.21 wib dengan kekuatan 3,6 magnitudo dikedalaman 1 km, yang berlokasi di 6.4 LS-104.94 BT. Berjarak 76 km barat laut Sumur, Kabupaten Pandeglang.

Kejadian ke enam kekuatan gempanya 3,1 magnitudo pukul 21.14 wib. Lokasinya di 6.43 LS-104.91 BT dengan jarak 78 km sebelah barat laut Sumur, dikedalaman 4 km.

Kemudian gempa ke tujuh, kekuatannya 3 magnitudo pukul 21.20 wib, lokasinya di 6.38 LS-104.95 BT. Jaraknya 76 km barat laut Sumur, Kabupaten Pandeglang, dengan kedalaman 4 kilometer.

**Baca juga: 15 Juni, Bawaslu Pandeglang Aktifkan Panwascam.

Gempa ke delapan, kekuatannya 2,8 magnitudo dikedalaman 2km. Lokasinya ada di 6.45 LS-104.88 BT. Jaraknya 80 km sebelah barat laut Sumur, Kabupaten Pandeglang.

Gempa terakhir atau ke sembilan, berkekuatan 3,2 magnitudo dan terjadi pukul 22.01 wib. Lokasinya di 6.5 LS-104.85 BT, dikedalaman 3km dan berjarak 82 km sebelah barat laut Sumur, Kabupaten Pandeglang, Banten. (Dhi)




15 Juni, Bawaslu Pandeglang Aktifkan Panwascam

kabar6.com

Kabar6-  Panitia Pengawas Kecamatan (Panwas) dan Panitia Pengawas Desa (Panwasdes) di Pandeglang akan diaktifkan kembali oleh Bawaslu Pandeglang pada 15 Juni.

Sebelumnya mereka sempat dinonaktifkan lantaran Pilkada yang bakal digelar pada Bulan September harus ditunda karena wabah Corona. Rencananya Pilkada akan digelar kembali pada Desember mendatang.

“Kami rencanakan pengaktifan tanggal 15 Juni ini,” kata Ketua Bawaslu Pandeglang Ade Mulyadi, Minggu (7/6/2020).

Kendati bakal diaktifkan kembali, Bawaslu Pandeglang masih menunggu surat resmi dari Bawaslu RI terkait kapan pengawasan Pilkada bisa dilakukan kembali. Namun jika mengacu pada hasil rapat dengar pendapat (RDP) antara KPU dan DPR tahapan Pilkada kembali berjalan.

“Tapi kalau mengacu pada hasil RDP dengan Komisi II itu dimulai lagi tanggal 15 ini. Artinya mereka  diaktifkan kembali karena kemarin sempat dinonaktifkan,” jelas Ade.

Bawaslu berharap sebelum tanggal 15 Juni 2020 surat resmi dari Bawaslu RI sudah diterima Bawaslu di daerah. Sebab dengan surat itu Bawaslu memiliki payung hukum untuk melakukan pengawasan kembali. Apalagi pada 24 Juni Verifikasi faktual bagi calon independen akan dilaksanakan.

“Persiapan pengawasan verifikasi faktual yang rencananya dilaksanakan tanggal 24 Juni ini,”terangnya.

**Baca juga: Terpapar Pemudik, Bocah di Pandeglang Positif Corona.

Ade juga mengaku akan berkoordinasi dengan tim gugus tugas penanganan Covid-19 tingkat kabupaten terkait zona mana yang sudah ditetapkan merah dan protokol kesehatan yang benar.

“Nanti kami akan koordinasi dulu dengan tim gugus tugas meminta zona mana yang hijau dan merah dan kami juga akan meminta protokol kesehatan seperti apa, karena yang tahu protokol kesehatan dari mereka,” pungkasnya. (Aep)




Terpapar Pemudik, Bocah di Pandeglang Positif Corona

Kabar6.com

Kabar6-Seorang anak laki-laki berusia 6 tahun asal Kecamatan Kadu Hejo, Kabupaten Pandeglang terkonfirmasi positif Corona. Pasien berstatus orang tanpa gejala (OTG) dari kalangan anak menjadi kasus pertama di Pandeglang.

“Pasien ini adalah OTG berusia 6 tahun laki-laki dan ini pasien anak pertama di Pandeglang,” kata juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Pandeglang, Ahmad Sulaeman, Sabtu (6/6/2020).

Menurutnya, anak tersebut tertular setelah kontak dengan pasien OTG yang tak lain adalah pemudik yang baru saja pulang dari Jakarta.

“Dari informasi yang kita dapatkan anak ini tertular dari OTG yang dari Jakarta. Ada kontak dengan OTG mudiker,” ujarnya.

Sulaeman bilang, untuk saat ini pasien tersebut masih melakukan isolasi mandiri. Tim Gugus Tugas Covid-19 akan melakukan tracking pada anggota keluarga yang lain yang sempat kontak dengan OTG.

**Baca juga: KPU Pandeglang Tunggu PKPU Jalankan Pilkada 2020.

Berdasarkan catatan tim Gugus Tugas Covid-19 hingga kini jumlah orang terkonfirmasi positif di Kabupaten Pandeglang sebanyak lima orang.

Satu orang meninggal, dua orang sembuh dan dua orang masih dirawat. Sedangkan pasien dalam pengawasan (PDP) sebanyak 33 orang. 19 orang di antaranya sembuh, empat orang masih dirawat dan 10 orang meninggal dunia.(Aep)




KPU Pandeglang Tunggu PKPU Jalankan Pilkada 2020

Kabar6.com

Kabar6- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Pandeglang tengah menunggu Peraturan PKU tentang tahapan program dan jadwal Pilkada 2020 termasuk mengaktifkan Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) ditengah Pandemi covid-19 pada 15 Juni.

“Pertama kita akan mengaktifkan PPK, yang kedua kita akan melantik panitia pemungutan suara (PPS). Tetapi kami masih menunggu PKPU tentang tahapan program dan jadwal mudah-mudahan sebelum tanggal 15 Juni keluar,”ujar Komisioner KPU Kabupaten Pandeglang, Ahmadi, Sabtu (6/6/2020).

PKPU tentang tahapan program dan jadwal merupakan acuan para penyelenggara untuk melakukan tahapan Pilkada, termasuk pelantikan PPS. Terdapat dua opsi dalam proses pelantikan. Seperti halnya menggunakan vidio conference atau tetap melangsungkan pelantikan secara tatap muka dengan seluruh anggota PPS yang tersebar di 35 Kecamatan dengan cara terpisah dan tetap mengedepankan protokol kesehatan.

” Nanti juklak juknis nya disampaikan oleh KPU RI. Pada dasarnya kita (KPU-Red) siap-siap saja,” ujarnya.

Menurutnya, jika dalam pelantikan PPS harus dilakukan secara virtual. Ia berpendapat masih ada beberapa Kecamatan di Kabupaten Pandeglang yang belum seluruhnya memiliki kualitas jaringan internet yang baik. Tentu saja kondisi seperti itu dinilai menghambat terhapad proses pelantikan.

**Baca juga: Seorang Nenek di Pandeglang Tinggal di Rumah Reyot dan Tak Layak Huni.

” Tetapi kalau untuk pandeglang hemat saya kemungkinan kalau untuk virtual itu kan hanya bisa dilakukan oleh bebrapa Kecamatan saja. Karena ada beberapa Kecamatan yang kurang sinyal seperti Pandeglang bagian Selatan,” pungaksnya.(Aep)




Seorang Nenek di Pandeglang Tinggal di Rumah Reyot dan Tak Layak Huni

Kabar6.com

Kabar6- Diusia yang tak muda lagi, Saniah harus tinggal di rumah yang tak layak huni. Ia tinggal sendiri di sebuah rumah reyot mirip gubuk yang sudah tak layak huni berada di Kampung Cimanis, Desa Cimanis, Kec Sobang Kabupaten Pandeglang.

Terungkapnya kondisi Saniah yang memprihatinkan, setelah Relawan Sobang Peduli Kemanusiaan (SPK) yang sempat mengunjungi rumahnya pada Sabtu (6/6/2020).

Rumahnya itu sudah banyak kayu penyangganya yang lapuk dan dikhawatirkan sewaktu_waktu bisa ambruk, bahkan dinding rumah yang terbuat dari anyaman bambu itu sudah banyak yang ditutupi plastik agar hembusan angin tidak masuk.

“Tempat tidurnya pun hanya dipan reyot yang sudah memprihatinkan sekali kondisinya, sedangkan untuk makan sehari_hari Ibu Saniah sangat bergantung pada kebaikan orang_orang disekitarnya,” kata Ketua Sobang Peduli Kemanusiaan (SPK) Ade Yayan Permana melalui pesan singkatnya.

**Baca juga: Pemkab Pandeglang Tak Sanggup Tambah Anggaran Pilkada 2020.

Untuk meringankan beban wanita yang berusia diperkirakan 60 tahun lebih itu, Ade berharap semua pihak termasuk para dermawan terketuk hatinya untuk bisa bersama-sama membantu warga kurang mampu itu.

“Semoga banyak yang terketuk hanya banyak yang membantu ibu Saniah karena beliau benar-benar warga kurang mampu yang membutuhkan uluran tangan para dermawan,”harapnya.(Aep)




Pemkab Pandeglang Tak Sanggup Tambah Anggaran Pilkada 2020

Kabar6.com

Kabar6- Pemerintah Kabupaten Pandeglang mengaku siap melaksanakan Pilkada 2020, kendati ditengah pandemi covid-19. Namun terkait kondisi keuangan daerah Pemkab Pandeglang mengaku tak sanggup menambah anggaran untuk penyelenggaraan.

Sebelumnya KPU Pandeglang mengaku kekurangan anggaran sekitar Rp 22 Miliar untuk melangsungkan Pilkada nanti.

“Kami bersama KPU dan Bawaslu siap, namun dalam kondisi Covid-19 ini kami tidak lagi dapat memberikan tambahan karena anggaran yang ada sudah tersedot untuk kegiatan sosial masyarakat,” kata Wakil Bupati Pandeglang Tanto Warsono Arban usai Rakor Pilkada Serentak Tahun 2020 secara virtual dengan seluruh Kabupaten dan Kota se-indonesia di Ruang Pintar, Jum’at (5/6/2020).

Menurut Tanto, masa Pandemi covid-19 kebutuhan anggaran pelaksanaan Pilkada untuk KPU saja 25 miliar, anggaran itu kata dia, sudah termasuk untuk pengadaan APD dan anggaran penambahan TPS karena sekarang tiap TPS hanya 500 orang.

“Semua daerah se indonesia yang akan melaksanakan Pilkada tidak dapat memberikan penambahan lagi karena kondisi fiskal yang terbagi untuk sosial masyarakat, kami harap KPU juga melakukan refocusing, mudah-mudahan bisa mencukupi,”ujarnya.

**Baca juga: KPU Pandeglang Butuh Tambahan Anggaran 22 Miliar di Pilkada 2020.

Dikatakan Tanto, dalam rakor tadi dibahas agar dana untuk tahapan pilkada harus disalurkan kepada penyelenggara minimal di angka 40 persen .

” Saat ini anggaran yang disalurkan untuk tahapan baik untuk KPU maupun Bawaslu mencapai kurang lebih 43%,”tandasnya.(Aep)