1

Pedagang Pasar Tradisional Pelangi Sepatan Keluhkan Pasar Tumpah

Kabar6.com

Kabar6 – Para pedagang di Pasar Tradisional Pelangi Sepatan keluhkan adanya Pasar tumpah di Desa Sarakan Kecamatan Sepatan dan Desa Tanah Merah, Kecamatan Sepatan Timur. Para pedagang mengeluh karena, khawatir akan mengurangi para pembeli.

Salah seorang pedagang sayur di Pasar Tradisional Pelangi, Muhammad Adilah mengatakan, adanya pasar tumpah membuat pengunjung pasar Tradisional Pelangi berkurang. Dia khawatir, pengunjung lebih memilih pasar tumpah di banding belanja ke pasar trasisional. Pasalnya, warga tidak perlu berhenti lama untuk belanja di pasar tumpah.

“Dengan adanya pasar tumpah otomatis warga yang belanja di pasar tradisional akan berkurang. Rugi lah, kita sudah bayar sewa, sementara mereka tidak. Lagian terkadang warga suka memilih pasar tumpah karna simpel,”  kata Adilah kepada wartawan, Selasa (9/6/2020).

Senada, Wahyu yang merupakan seorang pedagang daging juga mengatakan, agar ada penindakan terhadap pasar tumpah yang sudah meresahkan para pedagang di pasar Tradisional Pelangi.

“Sebaiknya ditindak, dan dipindahkan ke pasar tradisional. Tempat kan sudah disediakan, buat apa ada tempat kalo tidak ditenpati, ” jelasnya.

Sementara itu, Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Tradisional Pelangi Sepatan Muhammad Jembar mengatakan, Pasar Tumpah yang ada di Desa Sarakan Kecamatan Sepatan telah membuat resah para pedagang yang belum terselesaikan relokasi nya. Menurut Jembar, tertundanya relokasi karena adanya hambatan tanah yang dijadikan pasar Tumpah dan masih adanya para pedagang yang nakal.

“Ini semua tugas Satpol PP kabupaten Tangerang karena ada juga di Desa Tanah Merah yang dijadikan Pasar Tumpah oleh para pedagang nakal dan adanya pungli yang melindungi di area Pasar Tumpah di Jalan Raya Pakuhaji dan Pasar Tumpah di Desa Tanah Merah Kecamatan Sepatan Timur yang dilakukan oleh oknum sehingga pedagang di Pasar Tumpah itu merasa terlindungi,” ungkapnya.

Jembar berharap Pemerintah Kabupaten Tangerang dapat bertindak tegas dan menertibkan Pasar Tumpah di Dua wilayah Kecamatan tersebut.

“Saya sebagai ketua paguyuban Pasar Tradisional Pelangi Sepatan sekaligus ketua Koperasi Tunas Pondok Jaya meminta agar Satpol PP kabupaten Tangerang proaktif karena ini merupakan ranah Satpol PP,” ujarnya.

**Baca juga: Puspiptek : Proyek GIPTI Seluruhnya Didanai Sinar Mas Land Rp 40 Miliar.

Dia juga meminta Satpol PP Kabupaten Tangerang untuk menindaklanjuti surat permohonan penertiban yang dilayangkan pihaknya sejak 2 bulan lalu.

“Kami minta, surat yang kami layangkan 2 bulan lalu yang terkendala covid 19 untuk segera ditindaklanjuti terkait permohonan penertiban. Bila dibiarkan maka akan terjadi gejolak sosial dan kecemburuan sosial para pedagang yang sudah mau ditempatkan,” pungkasnya. (Vee)




Puspiptek : Proyek GIPTI Seluruhnya Didanai Sinar Mas Land Rp 40 Miliar

kabar6.com

Kabar6-Kepala Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspiptek) Serpong, Sri Setiawati mengakui seluruh proyek Galeri Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Inovasi (GIPTI) yang berlokasi di kawasan Bumi Serpong Damai, Desa Pagedangan, Kecamatan Pagedangan didanai sepenuhnya dari dana CSR pengembang Sinar Mas Land. “Sampai saat ini sudah tercatat Rp 40 miliar,” ujarnya saat ditemui dikantornya, Senin 8/6/2020.

Menurut Sri, pendanaan Sinar Mas Land meliputi penataan jalan dan kawasan hingga bangunan yang ada di area seluas 15 hektar tersebut. “Ini memang bagian dari MoU antara Puspiptek dan Sinar Mas Land,” katanya.

Sinar Mas Land, kata Sri, juga membantu membuat konsep, membangun hingga hal hal teknis lainnya agar kawasan GIPTI tersebut benar benar selesai dan bisa beroperasi. “Nanti kalau sudah selesai, semuanya diserahkan ke Puspiptek yang mengelolanya,” kata dia.

Hingga saat ini, kata Sri, tahap pengerjaan proyek GIPTI sudah mencapai 90 persen.

Secara terpisah, Managing Director President Office Sinar Mas Land, Dhony Rahajoe menyatakan Sinar Mas Land tidak terlibat dalam proses perijinan proyek Galeri Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Inovasi (GIPTI) yang berlokasi di Desa Pagedangan, Kecamatan Pagedangan.

**Baca juga: Puspiptek Klaim Proyek GIPTI Bawa Manfaat Bagi Masyarakat.

“Untuk perijinan tidak ada, Sinar Mas Land hanya menyalurkan dana Corporate Social Responsibilty (CSR) atau tanggungjawab sosial perusahaan kepada Pusat Pelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspiptek) saja,” ujar Dhony, kepada Kabar6.com melalui pesan WhatsApp, Minggu (7/6/2020). (Tim K6)




Rumah Singgah Griya Anabatic Masih Rawat 29 Pasien Covid-19

Kabar6.com

Kabar6-Penanggung Jawab Pelayanan Medis Rumah Singgah Griya Anabatic Kabupaten Tangerang dr Muchlis mengatakan sampai saat ini total pasien yang dirawat di rumah singgah itu tinggal 29 pasien Covid-19. “Masih dirawat 29 pasien dan dirujuk 4 pasien,” ujarnya Senin 8/6/2020.

Sejak beroperasi rumah 20 April 2020, Griya Anabatic merawat 156 pasien, sebanyak 123 pasien dinyatakan sembuh dan diperbolehkan pulang.

Sekretaris Daerah Kabupaten Tangerang Moch Maesyal Rasyid mengatakan rumah singgah anabatik yang dikhususkan pasien orang tanpa gejala (otg), pasien dalam pengawasan (pdp) dan orang dalam pemantaun (odp) relay mampu menyembuhkan pasien Covid-19 sebanyak 123 dari total jumlah 155 pasien yang di rawat sejak dioperasikan bulan April yang lalu.

“Saya sangat bersyukur 123 pasien Covid-19 yang di rawat di Rumah Singgah Karantina sembuh dan semuanya sudah pulang,” ujar Rudy Maesyal.

Menurut Rudy Maesyal, bahwa rumah singgah karantina COVID-19 Kabupaten Tangerang di Grya Anabatic sudah merawat155 46 pasien orang tanpa gejala (OTG), dan 23 pasien diantaranya dinyatakan sembuh.

Rumah Singgah Anabatik adalah satu-satunya rumah singgah karantina pasien Covid-19 untuk kategori OTG dan PDP Ringan di Tangerang raya. Karena pasien yang dirawat bukan hanya dari Kabupaten Tangerang saja, tetapi ada juga yang dari Tangerang Selatan dan juga Kota Tangerang.

**Baca juga: Cerita Dua Pasien Covid-19 Sembuh Dalam Waktu 5 Hari di Griya Anabatic.

Anabatik merupakan rumah singgah atau karantina yang ada di Kabupaten Tangerang. Griya anabatik ini bisa menampung 100 pasien dengan fasilitas dokter spesialis, dokter umum,perawat, apoteker, nutrisionis, analis laboratorium, dan tenaga non medis yang memang diterjunkan langsung untuk mengisolasi pasien COVID-19 kategori OTG dan PDP Ringan. (Vee)




7 Fasilitas Tanpa Sentuhan di Bandara Soekarno-Hatta Saat New Normal

kabar6.com

Kabar6 – PT Angkasa Pura II (Persero) menyiapkan sejumlah fasilitas tanpa sentuhan (touchless) di Bandara Internasional Soekarno-Hatta menjelang new normal di tengah pandemi global COVID-19.

Fasilitas touchless dipersiapkan untuk menjaga kelancaran aktivitas di bandara bagi personel, mau pun pengunjung bandara dan penumpang pesawat dengan tetap mengedepankan upaya pencegahan COVID-19.

President Director PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengatakan fasilitas touchless bagi personel terkait dengan aspek keamanan, sementara bagi pengunjung bandara dan penumpang pesawat lebih ke aspek pelayanan.

“Sejumlah fasilitas touchless di Soekarno-Hatta sudah dapat digunakan, di mana fasilitas-fasilitas tersebut nantinya juga digunakan di bandara lain yang dikelola PT Angkasa Pura II. Menyusul kemudian akan ada lagi berbagai fasilitas touchless. Ini sebagai upaya kami mengedepankan pencegahan penyebaran COVID-19 di bandara pada masa new normal,” ujarnya, Selasa 9/6/2020.

“Saat ini satu fasilitas touchless terkait dengan aspek keamanan yang tengah diuji coba di Soekarno-Hatta adalah penggunaan smart helmet oleh personel aviation security [avsec] di terminal penumpang. Kami berharap penggunaan smart helmet ini dapat memperketat pengawasan di tengah pandemi,” jelas Muhammad Awaluddin.

Berikut fasilitas touchless yang sudah ada di Bandara Internasional Soekarno-Hatta:

1. Smart helmet

Fasilitas ini digunakan oleh personel avsec untuk melakukan pengawasan. Helm ini dapat memberikan informasi mengenai suhu tubuh orang (contactless temperature detection), mode pengenal wajah (face recognition), pengenal plat kendaraan (license plate recognition), night vision/facility inspection, QR code scanner dan mengidentifikasi titik panas (thermographic diagnostic imaging).
Melalui smart helmet, kapabilitas personel avsec meningkat dan dapat menjaga jalannya berbagai prosedur dengan ketat.

“Personel Avsec yang menggunakan smart helmet dapat mengetahui suhu tubuh masing-masing orang, dapat mengidentifikasi wajah setiap orang berdasarkan informasi yang ada, hingga bisa membaca QR code. Smart helmet ini sangat mendukung tugas avsec, terlebih di era new normal,” ujar Muhammad Awaluddin.

2. Body scanner/body inspection machine

Di Security Check Point 2 (SCP 2) sudah dioperasikan body scanner atau body inspection machine bagi avsec untuk memeriksa penumpang pesawat tanpa bersentuhan (touchless). Penumpang pesawat cukup masuk ke dalam mesin body scanner untuk kemudian mesin tersebut melakukan pemeriksaan, apakah penumpang masih membawa barang tersembunyi atau tidak. Hasil pemeriksaan akan diinformasikan di layar monitor.

3. Travelation
PT Angkasa Pura II mengembangkan sistem yang dinamakan Travelation. Melalui sistem ini calon penumpang pesawat sebelum tiba di bandara bisa mengunggah dokumen yang dipersyaratkan seperti misalnya hasil rapid test. Pemeriksaan dokumen kemudian dilakukan secara digital. Melalui Travelation, maka pemeriksaan dokumen bisa dilakukan secara touchless namun tetap ketat.

4. VICA

Melalui Virtual Customer Assistant (VICA), kini masyarakat dapat bertanya langsung mengenai berbagai berbagai informasi dan pelayanan di bandara-bandara AP II secara virtual atau tanpa tatap muka langsung. Layanan VICA menggantikan customer assistant secara fisik di terminal, dan bisa diakses melalui situs www.angkasapura2.co.id

5. Penyesuaian tombol elevator/lift
Di Terminal 2 dan Terminal 3, tombol elevator/lift kini disesuaikan sehingga dapat ditekan menggunakan alas kaki dari sebelumnya harus menggunakan tangan. Penyesuaian ini dilakukan untuk menghindari sentuhan langsung dari orang ke tombol lift.

6. UV Sterilizer
Eskalator dan travelator di dalam gedung Terminal 3 Soekarno-Hatta kini dilengkapi dengan UV Sterilizer guna menghilangkan virus, bakteri dan kuman di handrail. Alat pembersih ini terus bekerja dan difungsikan secara touchless guna mensterilkan handrail, mencegah penyebaran COVID-19.

**Baca juga: Uji Coba Aplikasi Travelation di Bandara Soekarno-Hatta Diperluas.

7. Wastafel otomatis
Seluruh wastafel yang ada di Soekarno-Hatta sudah menggunakan sistem otomatis, di mana pengguna cukup menaruh tangan di bawah keran, lalu air akan mengalir. Di seluruh terminal juga terdapat mesin hand sanitizer otomatis yang dapat digunakan dengan cara sama dengan wastafel otomatis. GFM




Korban Penembakan Misterius di Kota Tangerang Akan Jalani Operasi

Kabar6.com

Kabar6-Dua remaja berinisial FR (18) dan IAR (20) menjadi korban penembakan orang tak dikenal pada Jumat lalu, hari ini akan menjalani operasi pengangkatan puluru yang masuk kepada tubuh korban.

Kepastian operasi tersebut dikatakan oleh Kepala Bagian Humas RSUD Kabupaten Tangerang, Mohamad Rifki, saat ini kedua korban penembakan tersebut dalam kondisi stabil.

“Telah dilakukan CT Scan. Hasil evaluasi dr. Bedah, akan dilakukan operasi hari ini,” katanya, Selasa (9/6/2020).

Rifki mengatakan, dalam penanganan kedua pasien tersebut tidak ditemukan kendala. “Secara teknis medis tidak ada,” katanya.

**Baca juga: Diprotes Warga Soal Bansos, ini Penjelasan Pemkot Tangerang

Sementara itu, Hilman salah satu pengurus Pemuda Pancasila yang turut mengawal korban tersebut berharap pihak RSUD Kabupaten Tangerang untuk segera melakukan operasi. Sebab, kata dia, peluru yang berada dalam tubuh korban cukup berisiko infeksi.

“Ya kami harap secepatnya segera operasi, apalagi kata dokter yang menangani peluru yang masuk itu berisiko infeksi,” harapnya. (Oke)




Diprotes Warga Soal Bansos, ini Penjelasan Pemkot Tangerang

Kabar6.com

Kabar6-Pemerintah Kota Tangerang angkat suara terkait penyaluran bantuan sosial terdampak Covid-19 setelah didemo sejumlah elemen masyarakat di Pusat Pemerintahan Kota Tangerang.

“Bantuan dari Pemkot Tangerang saat ini untuk mengisi lumbung pangan warga di tiap RW berupa 200 Kg beras per RW, totalnya saat ini 484,3 ton,” kata Sekretaris Daerah Kota Tangerang Herman Suwarman dalam keterangan tertulisnya, Selasa (9/6/2020).

Herman menjelaskan secara gamblang terkait jumlah masyarakat penerima bantuan Covid-19 dari Kementerian Sosial sebanyak 90.583 KK yang telah terdata dan terverifikasi oleh Pemkot Tangerang.

“Awalnya kuota dari pusat untuk Kota Tangerang sebanyak 70 ribuan KK, tapi kami ajukan penambahan hingga menjadi 90 ribuan KK penerima bantuan. Sedangkan untuk bantuan dari provinsi sebanyak 86.783 KK,” jelasnya.

Sebanyak 86.783 KK tersebut nantinya akan menerima Bantuan Langsung Tunai (BLT) senilai 600 ribu rupiah per bulan selama tiga bulan yang berasal dari Pemprov Banten.

Pemkot Tangerang juga telah bersurat dengan Pemprov Banten pertanggal 12 Mei 2020 dan 18 Mei 2020 terkait usulan calon penerima bantuan masyarakat terdampak Covid-19 di Kota Tangerang.

“Realisasinya saat ini baru 10.000an KK yang sudah menerima,”katanya.

Herman mengatakan yang sudah menerima bantuan dari pusat, tidak bisa lagi menerima bantuan dari provinsi maupun kota.

“Karena aturannya memang tidak boleh ada duplikasi data penerima bantuan,” katanya.

Saat ini Pemkot telah mendistribusikan bantuan dari pemerintah pusat kepada sebanyak 55.070 KK dari 90.583 KK, sedangkan bantuan dari Pemprov Banten baru sebanyak 10.258 KK dari 86.783 KK yang ada di Kota Tangerang

“Kita terus dorong Pemprov, infonya minggu depan akan dilakukan distribusi bantuan lagi,” terangnya.

Warga Kota Tangerang yang terdampak, lanjut Sekda, seluruhnya sudah terdata sebagai penerima bantuan baik dari Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Provinsi Banten.

Sebelumnya, Sekretaris LSM Patriot Nasional (Patron) Saipul Basri mengatakan Pemkot Tangerang sudah menganggarkan sebesar Rp144 Miliar untuk JPS buat masyarakat terdampak covid-19. Namun hingga kini bantuan itu belum juga tersalurkan.

**Baca juga: Buntut BLT Tak Disalurkan, Kadinsos Kota Tangerang Didesak Dicopot.

“Dan pemerintah daerah lah yang seharusnya hadir lebih dahulu. Kalau anggaran daerah ada dan sudah disiapkan, kenapa harus menunggu-nunggu bantuan yang dirasa belum jelas,” tegasnya.

“Masa ketika seorang anak mengadu lapar, dan ayahnya menjawab nanti saja kita tunggu bantuan, sedangkan sang ayah uangnya ada untuk membeli makanan. Ini kan ngga rasional,” tambah Marsel. (Oke)




PPDB 2020, SMAN 6 Tangerang Sediakan 432 Kursi

Kabar6.com

Kabar6-Kepala Sekolah SMAN 6 Tangerang Usep mengatakan penerimaan peserta didik baru (PPDB) dilakukan secara online mulai 26 Mei sampai 27 Juni 2020.

” Kami hanya menjalankan juknis yang dikeluarkan dari Dinas Pendidikan Provinsi Banten dengan pendaftaran PPDB online,” ujar Usep saat ditemui diruangnya, pada Senin (9/6/2020)

Menurut Usep, peserta didik dan orangtua calon murid dapat melihat teknis pendaftaran hingga daya tampung secara online. ” Hanya ada empat jalur yaitu, zonasi jarak 50 persen, Prestasi 30 persen, Afirmasi, 15 persen dan 5 persen Perpindahan orang tua,”  jelasnya.

**Baca juga: Puspiptek Klaim Proyek GIPTI Bawa Manfaat Bagi Masyarakat.

Adapun aplikasi yang digunakan dari Dinas Pendidikan Provinsi, sementara jumlah kuotanya hanya 432 siswa. ” IPA enam kelas, IPS lima kelas, bahasa satu kelas, untuk satu kelas 36 siswa,” ujar Usep

Calon peserta didik hanya dapat memilih 1 (satu) jalur pendaftaran PPDB dalam 1 (satu) wilayah zonasi. ” Untuk lebih jelasnya silahkan buka website SMAN 6 Tangerang,” pungkasnya (CR)




Perbaikan Pipa Bocor PDAM Pandeglang Terkendala Anggaran

kabar6.com

Kabar6- Pipa Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Cabang Pandeglang kerap mengalami kebocoran di sumber mata air Cikoromoy. Padahal kondisi ini sangat dikeluhkan pelanggan.

Salah satu pelanggan, Rosidarta warga Kelurahan Kabayan Kecamatan Pandeglang mengeluh lantaran, air sering kali tidak mengalir berhari-hari.

Warga berharap agar pelayanan PDAM bisa segera diperbaiki, mengingat pelanggan setiap bulan harus melakukan pembayaran. Bahkan, jika menunggak beberapa bulan sering kali dilakukan pemutusan meteran.

“Air bersih yang dialirkan melalui PDAM sudah menjadi kebutuhan setiap hari oleh masyarakat, tetapi di Kecamatan Pandeglang kadang berhari-hari tidak mengalir. Ini sangat meresahkan bagi pelanggan,” ujar Senin (8/6/2020).

Sementara, Kepala Cabang PDAM Pandeglang Muksinin mengatakan, kendala memperbaiki pipa PDAM dari sumber Cikoromoy kerap bocor akibat terkendala anggaran. Ia berharap kedepan persoalan tersebut bisa segera diselesaikan.

“Kendalanya ya anggaran, terus regulasi Mudah-mudahan ini dapat diselesaikan permasalahan ini regulasi mudah mudahan kedepan ini walau tidak sekaligus bisa bertahap, tapi sebenarnya kita juga sudah mulai. Jadi begitu ada yang bocor kita langsung pasang pipa besi tiga atau dua batang secara bertahap. Kalau dadakan tidak bisa,” ujarnya.

Menurutnya, usia jaringan pipa yang mengaliri di Cikoromoy sudah mencapai 20 tahun. Dengan kondisi demikian dinilai mudah pecah jika terkena tekanan batu. Padahal, untuk jumlah pelanggan PDAM yang mengandalkan air dari sumber mata air Cikoromoy mencapai 5.000 pelanggan yang berada di lima kecamatan.

” Penyebab terjadinya kebocoran dijalur pipa transmisi dari yang bersumber dari mata air Cikoromoy itu pipa nya pecah. Yang di akibatkan oleh tekanan batu karena memang daerah tanahnya berbatu. Pipanya juga sudah hampir 20 tahun jadi sudah melebihi umur tekhnis dan sudah sangat rapuh,”ujarnya.

**Baca juga: Pipa Kerap Bocor, Layanan Air PDAM Pandeglang Dikeluhkan Pelanggan.

Untuk mengatasi kebocoran itu, saat ini PDAM menyediakan tanki air secara gratis untuk pelanggan yang memang hanya mengandalkan air dari PDAM.

” Bagi yang tidak mempunyai cadangan air yang memang khusus dari PDAM kebutuhan airnya. Bisa menghubungi pengelola Tanki kita nanti dikirim secara gratis, karena kalau butuh air dan diakibatkan karena pecahnya pipa cikoromoy itu silahkan hubungi petugas Tanki PDAM,”tandasnya. (Aep)




Puspiptek Klaim Proyek GIPTI Bawa Manfaat Bagi Masyarakat

kabar6.com

Kabar6-Meski belum mengantongi ijin dari Pemerintah Kabupaten Tangerang, Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspiptek) tetap “keukeuh” melanjutkan proses pembangunan proyek Galeri Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Inovasi (GIPTI).

Kepala Puspiptek, Sri Setiawati mengatakan, proyek senilai Rp40 miliar yang bersumber dari dana Corporate Social Responsibility (CSR) PT Sinar Mas Land ini, diklaim banyak membawa manfaat bagi masyarakat Kabupaten Tangerang.

Dia menjamin proyek GIPTI ini bakal menghidupkan ekonomi dan menjadi pusat pendidikan teknologi digital bagi warga sekitar.

Oleh karenanya, tidak ada alasan bagi Puspiptek untuk menghentikan kegiatan pembangunan proyek yang progresnya sudah mencapai 90 persen tersebut.

“Ini kan proyek pemerintah, kenapa harus dihentikan. Kami sudah ikuti prosedur sesuai aturan dengan mengajukan permohonan perijinan serta sudah melengkapi syarat-syaratnya kenapa masih dipersulit. Perlu diketahui, ini proyek juga untuk kemaslahatan, karena nanti ekonomi akan tumbuh, sains senter pun dibangun, jadi warga bisa menikmati banyak manfaat,” ungkap Sri, kepada Kabar6.com, Senin (8/6/2020).

Sri menuturkan, pihaknya meminta semua pihak untuk lebih bijak menyikapi masalah terkait pembangunan proyek diatas lahan seluas 15 hektar di kawasan BSD City, Desa Pagedangan, Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang tersebut.

Secara hukum, kata dia, tanah yang digunakan untuk proyek ini tidak bermasalah, karena tanah tersebut adalah milik Puspiptek.

Adapun lahan fasos fasum berupa jalan dan tempat pemakaman umum yang dipersoalkan warga perumahan Bumi Puspiptek Asri, telah diberikan solusi.

Untuk tanah makam, Puspiptek telah menyediakan lahan di wilayah Jambe, Kabupaten Tangerang dan jalan lintas juga sudah diberikan meskipun aksesnya agak sedikit bergeser dari lokasi awal.**Baca juga: DPRD Dorong Pemkab Tangerang Tutup Proyek GIPTI.

“Apa lagi yang mau dipersoalkan, mayoritas warga perumahan BPA itu sangat mendukung proyek ini. Memang ada sekitar 30an warga yang tidak setuju, masak kita harus ikuti keinginan mereka dan membatalkan proyek yang punya manfaat untuk orang banyak?,” katanya.(Tim K6)




Pipa Kerap Bocor, Layanan Air PDAM Pandeglang Dikeluhkan Pelanggan

kabar6.com

Kabar6-Pipa Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Cabang Pandeglang kerap mengalami kebocoran di Sumber mata air Cikoromoy. Padahal kondisi ini sangat dikeluhkan pelanggan.

Salah satu pelanggan, Rosidarta warga Kelurahan Kabayan, Kecamatan Pandeglang, mengeluh lantaran, air sering kali tidak mengalir berhari-hari.

Warga berharap agar pelayanan PDAM bisa segera diperbaiki, mengingat pelanggan setiap bulan harus melakukan pembayaran. Bahkan, jika menunggak beberapa bulan sering kali dilakukan pemutusan meteran.

“Air bersih yang dialirkan melalui PDAM sudah menjadi kebutuhan setiap hari oleh masyarakat, tetapi di Kecamatan Pandeglang kadang berhari-hari tidak mengalir. Ini sangat meresahkan bagi pelanggan,” ujar Senin (8/6/2020).

Sementara, Kepala Cabang PDAM Pandeglang Muksinin mengatakan, kendala memperbaiki pipa PDAM dari sumber Cikoromoy kerap bocor akibat terkendala anggaran. Ia berharap kedepan persoalan tersebut bisa segera diselesaikan.

“Kendalanya ya anggaran, terus regulasi Mudah-mudahan ini dapat diselesaikan permasalahan ini regulasi mudah mudahan kedepan ini walau tidak sekaligus bisa bertahap, tapi sebenarnya kita juga sudah mulai. Jadi begitu ada yang bocor kita langsung pasang pipa besi tiga atau dua batang secara bertahap. Kalau dadakan tidak bisa,” ujarnya.

Menurutnya, Umur jaringan pipa yang mengaliri di Cikoromoy sudah mencapai 20 tahun. Dengan kondisi demikian dinilai mudah pecah jika terkena tekanan batu.

Padahal, untuk jumlah pelanggan PDAM yang mengandalkan air dari sumber mata air Cikoromoy mencapai 5.000 pelanggan yang berada di lima kecamatan.

“Penyebab terjadinya kebocoran dijalur pipa transmisi yang bersumber dari mata air Cikoromoy itu pipanya pecah. Yang di akibatkan oleh tekanan batu karena memang daerah tanahnya berbatu. Pipanya juga sudah hampir 20 tahun jadi sudah melebihi umur tekhnis dan sudah sangat rapuh,” ujarnya.

Untuk mengatasi kebocoran itu, saat ini PDAM menyediakan tanki air secara gratis untuk pelanggan yang memang hanya mengandalkan air dari PDAM.**Baca juga: 30 Tahun Tinggal di Gubuk Reyot, Lansia di Pandeglang Tak Tersentuh Bantuan.

“Bagi yang tidak mempunyai cadangan air yang memang khusus dari PDAM kebutuhan airnya. Bisa menghubungi pengelola Tanki kita nanti dikirim secara gratis, karena kalau butuh air dan diakibatkan karena pecahnya pipa cikoromoy itu silahkan hubungi petugas Tanki PDAM,” tandasnya.(Aep)