1

Polres Cilegon Lakukan Rekayasa Lalin Menuju Pelabuhan Merak saat Libur Panjang

Polres Cilegon

Kabar6-Satlantas Polres Cilegon Banten sudah menyiapkan rekayasa arus lalu lintas (Lalin) menuju Pelabuhan Merak selama libur panjang. Seperti diketahui, libur panjang akan dimulai Rabu besok (28/10/2020) hingga Minggu (1/11/2020).

Setidaknya ada tiga rambu yang digunakan pihak kepolisian dalam menentukan rekayasa arus lalu lintas menuju Pelabuhan Merak, di ujung barat Pulau Jawa itu. Rambu hijau, kondisi kendaraan masih bisa masuk ke dalam pelabuhan. Rambu kuning jika terjadi antrean kendaraan hingga keluar pelabuhan.

Sedangkan rambu merah jika antrean kendaraan sudah mengular hingga ke Cikuasa Atas atau mendekati Gerbang Tol (GT) Merak. Jika ini terjadi, Jalan Cikuasa Atas akan menjadi kantung parker. Kemudian kendaraan yang keluar dari pelabuhan, diarahkan melalui Jalan Cikuasa Bawah dan masuk ke GT Merak atau Cilegon Barat.

**Baca juga: Polsek Petir Kejar OTK Bakar Sajadah Imam Masjid, Warga Diimbau tetap Tenang.

“Kita antisipasi tanggal 28 Oktober 2020 besok, dimana itu hari puncak long weekend perjalanan masyarakat menuju Sumatera. Kita berfokus di ASDP Merak,” kata Kasatlantas Polres Cilegon, AKP Ali Rahman, dikantornya, Senin (26/10/2020).(Dhi)




Demo Tolak UU Cipta Kerja di Gedung DPRD Lebak Masih Lanjut, Buruh Putar Lagu Bongkar Iwan Fals

Kabar6- Ratusan buruh lanjut menggelar aksi demonstrasi menolak Undang-undang (UU) Omnibus Law Cipta Kerja di depan Gedung DPRD Kabupaten Lebak, Banten, Kamis (15/10/2020). Selain membentang spanduk, buruh menyuarakan tuntutan mereka dari atas mobil komando.

Aksi demonstrasi ratusan massa buruh mendapat pengawalan ketat dari aparat kepolisian dan Polwan Polres Lebak. Nampak Kapolres Lebak AKBP Ade Mulyana dan Dandim 0603/Lebak Letkol Inf. Nur Wahyudi berada di tengah-tengah massa.

Sambil berorasi menolak secara tegas UU Cipta Kerja, massa buruh memutar salah satu lagu Iwan Fals berjudul Bongkar. Buruh menuding, UU Cipta Kerja justru hanya berpihak kepada pengusaha dan hanya akan menyengsarakan kaum buruh dengan beberapa poin dalam klaster ketenagakerjaan.

Ketua SPN Lebak Sidik Uen mengatakan, kalau pemerintah dan DPR tidak menuruti tuntutan mereka, mereka pun mengancam akan turun dengan jumlah massa lebih banyak.

Pasalnya, kata Uen, UU Cipta Kerja menghilangkan upah minimum, mengurangi dan menghilangkan pesangon, kontrak seumur hidup, outsourcing yang dibebaskan, hilangnya jaminan sosial, PHK sepihak, dibebaskannya tenaga kerja asing (TKA).

**Baca juga:Demo di Gedung DPRD Lebak, Ratusan Buruh Tuntut UU Cipta Kerja Dicabut.

“Lalu sanksi pidana yang dihilangkan, dan jam kerja yang eksploitatif. Ini jelas-jelas akan merugikan kami sebagai buruh,” beber Uen dari atas mobil komando.

Massa mendesak agar anggota DPRD Lebak datang menemui dan menyatakan sikap untuk bersama-sama buruh menolak dan mencabut UU tersebut. “Kami bergerak ingin bersama DPRD Lebak menolak dan mencabut UU Omnibus Law Cipta Kerja,” tegas Uen. (nda)

 




Gubernur Banten Wahidin Halim Perpanjang PSBB Selama Sebulan

Kabar6.com

Kabar6- Gubernur Banten Wahidin Halim memperpanjang penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) selama 1 bulan. PSBB ke 11 kalinya berakhir hari ini, Senin 21 September 2020.

Perpanjangan itu tertuang dalam Keputusan Gubernur (Kepgub) Banten nomor 443/Kep.214-HUK/2020 tentang penetapan PSBB di Provinsi Banten.

“Pertimbangannya kondisi trend nya masih naik. Kita bikin satu bulan, kan masih ada pelonggaran-pelonggaran, masih bisa menyesuaikan, fleksible,” kata Gubernur Banten, Wahidin Halim, di depan kantornya, Senin (21/09/2020).

Data harian yang dibagikan oleh Dinkes Banten, penambahan pasien positif Corona pada Minggu, 20 September 2020 bertambah 124 orang, kemudian pada Sabtu, 19 September bertambah 179 orang dan pada 18 September bertambah 128 kasus.

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Banten, total jumlah positif Corona mencapai 4.326 orang, dengan 1.405 masih dirawat, 2.756 sembuh dan 165 orang meninggal dunia.

“(PSBB tapi trend masih naik) itu biasa, tapi dengan PSBB menjadi dasar hukum perlindungan kita. Kalau harus lebih keras ya keras, kalau masih bisa ditoleransi ya ditoleransi. Yang penting masyarakat di ajarkan bahwa dia harus disiplin,” terangnya.

**Baca juga:Napi Asal China Kabur, Polisi Periksa 4 Pegawai Lapas Kelas 1 Tangerang.

Okupansi RSUD Banten sudah mencapai 60 persen, yang di isi oleh pasien positif covid-19. Mantan Walikota Tangerang berharap rumah sakitnya tidak terisi penuh oleh pasien Corona.

Tiga gedung kosong milik Pemprov Banten di Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B), Kota Serang, sedang dipersiapkan sebagai lokasi isolasi mandiri bagi warga Banten berstatus Orang Tanpa Gejala (OTG) Corona. Setiap gedung, memiliki empat lantai yang kini sedang dipasangi listrik.

“(RSUD Banten penuh) belum, jangan ngarepin penuh lah. Kapasitasnya 60 persen. Gedung-gedung baru masih kita siapkan  listriknya, mudah-mudahan tidak (terpakai). Ada empat lantai, tiga gedung,” jelasnya.(dhi)

 




Beroperasi 11 Agustus 2020, ini Jadwal KA Rangkasbitung-Merak,

kabar6.com

Kabar6- Satu rangkaian kereta api lokal Rangkasbitung-Merak akan kembali beroperasi pada Minggu, 11 Agustus 2020 mendatang.

Nantinya, kereta api (KA)hanya di isi 75 persen dari seluruh kapasitas tempat duduk.

“Setelah dilakukan evaluasi terhadap pelayanan KA lokal di era adaptasi kebiasaan baru, PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 1 Jakarta akan kembali mengoperasi satu KA lokal lagi di bulan Agustus ini, yakni KA lokal Merak,” kata Humas PT KAI Daop 1 Jakarta, Eva Chairunisa, dalam siaran persnya, Jumat (07/08/2020).

Calon penumpang yang diperbolehkan melakukan perjalanan jarak dekat harus terbebas dari flu, batuk, pilek, demam dan suhu tubuhnya tidak boleh lebih dari 37,3 derajat Celcius. Kemudian wajib mengenakan masker dan memakai pakaian lengan panjang.

“Pengoperasian KA Lokal ini tentunya tetap diikuti dengan protokol pencegahan penyebaran Covid-19, yang diterapkan pada masa adaptasi kebiasaan baru,” terangnya.

Jumlah perjalanan pun dikurangi, dari sebelumnya 12 kali perjalanan, menjadi delapan kali saja setiap harinya. Pembelian tiket juga bisa dilakukan satu Minggu sebelum perjalanan.

“Untuk pemesanan tiket KA Lokal dapat dilakukan H-7 sebelum keberangkatan melalui aplikasi KAI Access, serta dapat melakukan pembelian tiket go show tiga jam sebelum keberangkatan di loket stasiun,” jelasnya.

**Baca juga: Nissan Terrano Tabrak 4 Motor di Lebak, Pengemudi Sempat Aniaya Warga.

Berikut jadwal baru perjalanan Kereta Api lokal jurusan Rangkasbitung-Merak:

– KA 488 Lokal Merak (Rangkasbitung-Merak) keberangkatan 07.50 WIB

– KA 489 Lokal Merak (Merak-Rangkasbitung) keberangkatan 10.20 WIB

– KA 492 Lokal Merak (Rangkasbitung-Merak) keberangkatan 15.50 WIB

– KA 493 Lokal Merak (Merak-Rangkasbitung) keberangkatan 18.25 WIB

– KA 487 Lokal Merak (Merak-Rangkasbitung)keberangkatan 07.40 WIB

– KA 490 Lokal Merak (Rangkasbitung-Merak) keberangkatan 12.55 WIB

– KA 491 Lokal Merak (Merak-Rangkasbitung) keberangkatan 15.50 WIB

– KA 494 Lokal Merak (Rangkasbitung-Merak) keberangkatan 18.25 WIB.(Dhi)




Polisi Waspadai Titik Naik Turun Penumpang di Tol Jakarta-Merak

Kabar6.com

Kabar6-Naik turun penumpang (natupang) dari bus disepanjang ruas tol Jakarta hingga Merak menjadi perhatian Kakorlantas, saat mengecek persiapan jalur jelang libur panjang Idul Adha 2020, baik menuju Pelabuhan Merak ataupun lokasi wisata Anyer dan sekitarnya.

“Titik rawan kecelakaan di ruas tertentu, yaitu di jalan tol yang kadang-kadang bus umum berhenti dibahu jalan, itu yang rawan,” ujar Kakorlantas Polri, Irjen Pol Istiono, ditemui di Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, Banten, Rabu (29/07/2020).

Istiono mengatakan perlu dilakukanl angkah antisipasi pada titik titik rawan itu.
Saat kendaraan umum atau pun menaikan dan menurunkan penumpang dibahu jalan tol, bisa menyebabkan kecelakaan lalu lintas dan membahayakan nyawa.

Istiono mengaku sudah berkoordinasi dengan pengelola jalan tol dan Patroli Jalan Raya (PJR) dibawah pimpinannya, untuk menertibkan bus yang menaikkan dan menurunkan penumpang (natupang) di jalan tol.

Istiono menerangkan kalau Polda Banten menerjunkan 285 personilnya, dibantu oleh TNI, untuk mengamankan dan mengatur arus lalulintas menuju Pelabuhan Merak dan lokasi wisata lainnya. Begitupun mengingatkan masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan.

Meski tidak melarang, namun Istiono mengaku telah meminta jajarannya untuk mengantisipasi penyebaran covid-19 dengan hadirnya wisatawan dan arus mudik Idul Adha 2020.

“Dari petugas semua sudah siap, kekhawatiran nya penularan covid-19, itu yang harus kita jaga, karena Jakarta sendiri zona merah. Kalau (warga dari) Jakarta menuju Sumatera itu statusnya sudah ODP, penularan ke lokasi lain baiknya dihindari,” jelasnya.

**Baca juga: Jembatan Layang Merak Masih Ditutup, Kendaraan Besar Dialihkan.

Pria yang pernah menduduki Dirlantas Polda Banten periode 2007-2008 ini paham betul kondisi arus lalu lintas di Bumi Jawara. Sehingga dia meminta jajaran lalulintas mengantisipasi puncak arus mudik, arus balik dan libur Idul Adha. Dimana, masyarakat akan menuju lokasi wisata dan bisa terjadi kemacetan arus lalulintas.

“Hari Sabtu Minggu kemungkinan mereka melakukan wisata, ditempat-tempat wisata, nah ini diterapkan protokol kesehatan,” terangnya. (Dhi)




Jembatan Layang Merak Masih Ditutup, Kendaraan Besar Dialihkan

Kabar6-Jembatan Layang ( fly over ) Merak hingga kini belum beroperasi normal setelah kebakaran bengjel motor yang merembet dan melalap jembatan itu.

Saat ini jembatan hanya bisa dilalui oleh kendaraan kecil saja. Akibatnya, kendaraan besar dan berat di alihkan melalui jalan protokol Cikuasa Bawah.

Kendaraan besar yang keluar dari Gerbang Tol (GT) Merak menuju Pelabuhan Merak dan sebaliknya, dilarang melalui fly over Merak untuk sementara waktu.

“Fly over Merak masih ditutup. Jadi yang lewat hanya mobil kecil aja, nanti yang truck lewat Cikuasa bawah,”kata Dirlantas Polda Banten, Kombes Rudy Purnomo, ditemui di Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, Rabu (29/07/2020).

Sabtu 25 Juli 2020, sebuah bengkel terbakar hebat sekitar pukul 17.40 wib, hingga menyambar dan fly over Merak. Terlebih, dibawah jembatan yang berjarak hanya beberapa meter sebelum Dermaga Eksekutif Merak itu, terdapat banyak drum, ban dsn benda yang mudah terbakar.

Benda-benda itu di duga berasal dari bengkel yang terbakar hebat, akibat konsleting listrik itu. Bahkan saat kejadian, arus lalulintas ditutup total oleh pihak kepolisian, guna menghindari terjadinya korban.

**Baca juga: Korban Pelecehan Seksual Pengasuh Ponpes di Serang Jalani Terapi Psikologis.

Jembatan milik pemerintah pusat itu kini sedang diperbaiki oleh Dinas Pekerjaan Umum (PU), agar bisa segera dilalui oleh kendaraan umum lainnya.

“Nanti tanggal 02 Agustus mulai dibuka penuh, baru selesai (perbaikan). Karena masih dalam perbaikan, karena dari pihak PU (jembatan) belum kuat (dilalui kendaraan berat),” jelasnya. (Dhi)




Ada Ruang Isolasi Covid-19 di Kapal Ferry Merak-Bakauheni

Kabar6.com

Kabar6-Ruang isolasi disediakan khusus disetiap kapal yang berlayar dari Pelabuhan Merak menuju Bakauheni, Lampung. Ruangan itu digunakan untuk menempatkan penumpang dengan gejala Covid-19.

Selama berlayar, penumpang tidak diperbolehkan keluar dari ruangan, hingga sampai di pelabuhan. Ketika kapal sudah sandar, maka akan dijemput oleh petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) yang selanjutnya dibawa ke rumah sakit (RS) terdekat untuk mendapatkan perawatan.

“Penumpang di atas 37,5 derajat sementara di ruang isolasi di atas kapal, ruang kesehatan itu yang digunakan untuk mengisolasi sementara penumpang sampai turun. Kapasitasnya antara dua sampai tiga orang. Nanti setelah turun di pelabuhan, protokolnya diserahkan ke KKK sampai ke RS terdekat untuk ditangani,” kata Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah VIII Banten, Nurhadi, ditemui di Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, Rabu (29/07/2020).

Kemudian di atas kapal, mulai dari nahkoda, Anak Buah Kapal (ABK) hingga pramugari atau pramugaranya, harus bebas Covid-19 dan dalam kondisi sehat. Kemudian seluruh kursi di dalam kapal tidak bisa di duduki, karena sudah diberi tanda silang, upaya menjaga jarak.

**Baca juga: Puncak Arus Mudik Idul Adha di Pelabuhan Merak.

“Untuk awak kapal semua harus, itu di atur dalam SE nomor 11 tahun 2020, semua protokol kesehatan seperti itu. Jaga jarak, terus suhu di cek di bawah dan di atas kapal, jadi penumpang yang mau naik dan turun kapal diperiksa suhunya,” terangnya. (dhi)




Puncak Arus Mudik Idul Adha di Pelabuhan Merak

Kabar6.com

Kabar6-Puncak arus mudik Idul Adha 2020 di Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, diprediksi terjadi malam ini, Rabu 29 Juli 2020. Kenaikannya mencapai 10 persen dibandingkan hari normal.

Namun jika dibandingkan dengan arus penumpang Idul Adha tahun 2019, maka terjadi penurunan. Total ada enam dermaga reguler dan satu dermaga eksekutif yang di operasikan.

Sedangkan kapal yang beroperasi mencapai 29 unit, dari total 62 kapal yang tersedia.

“Kenaikan 10 persen dibanding hari biasa, penumpang, sepeda motor, termasuk roda empat. Prediksi malam ini puncaknya. Dermaga ada enam yang beroperasi, kapal ada 29, yang disiagakan ada 62 kapal. Kalau secara normal dibanding tahun kemarin malah turun,” kata General Manager (GM) PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Merak, Hasan Lessy, ditempat yang sama, Rabu (29/07/2020).

Sebelumnya sempat diberitakan bahwa ada ruangan isolasi khusus disetiap kapal yang berlayar dari Pelabuhan Merak menuju Bakauheni, Lampung. Ruangan itu digunakan untuk menempatkan penumpang dengan gejala covid-19.

Selama berlayar, penumpang tidak diperbolehkan keluar dari ruangan, hingga sampai di pelabuhan. Ketika kapal sudah sandar, maka akan dijemput oleh petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) yang selanjutnya dibawa ke rumah sakit (RS) terdekat untuk mendapatkan perawatan.

**Baca juga: APBD-P Provinsi Banten TA 2020 Turun Rp 3,36 Triliun.

“Penumpang di atas 37,5 derajat sementara di ruang isolasi di atas kapal, ruang kesehatan itu yang digunakan untuk mengisolasi sementara penumpang sampai turun. Kapasitas nya antara dua sampai tiga orang. Nanti setelah turun di pelabuhan, protokolnya diserahkan ke KKK sampai ke RS terdekat untuk ditangani,” kata Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah VIII Banten, Nurhadi.(Dhi)




Terungkap, Penyebab Tewas Pasangan Telanjang di Pelabuhan Merak

kabar6.com

Kabar6-Polisi akhirnya mengungkap penyebab tewasnya dua orang yang ditemukan tewas tanpa busana di dalam mobil Inova BG-1795-J yang saat itu berada di Kapal KMP Nusa Putra yang sandar di Dermaga 3 Pelabuhan Merak.

“Dari hasil pemeriksaan autopsi ke dua korban diduga penyebab kematiannya karena keracunan Karbon Monoksida (CO),” ujar Kapolres Cilegon AKBP Yudhis Wibisana saat memberikan keterangannya kepada awak media, Selasa (28/7/2020).

Menurut Yudhis, tidak ditemukan zat nafsah pada bagian tubuh korban dan tidak ditemukan penyakit yang mematikan ditubuh korban.

Lebih lanjut Yudhis menjelaskan bahwa saat korban di ketahui tewas di dalam mobil, kondisi mobil dan AC menyala serta kaca jendela mobil tertutup rapat. Saat di temukan ke dua korban tanpa mengenakan busana.

“Untuk mengetahui apakah korban melakukan hubungan intim atau tidak kami masih menunggu hasil dari uji lab” terang Yudhis

**Baca juga: Mayat Telanjang di Pelabuhan Merak, Polisi Temukan Cairan Sperma.

Sementara itu di lokasi berbeda Kabid Humas Polda Banten Kombes Edy Sumardi menambahkan ke dua korban sudah di lakukan autopsi.

“Ke dua korban sudah di lakukan Autopsi di RSDP Kota Serang pada Senin (27/7/2020) dengan hasil dugaan kematiannya akibat keracunan CO” jelas Edy Sumardi. GFM




Mayat Telanjang di Pelabuhan Merak, Polisi Temukan Cairan Sperma

kabar6.com

Kabar6-Polisi menemukan cairan sperma pada dua mayat telanjang di dalam mobil Innova plat BG 1795 J yang ditemukan di Pelabuhan Merak.Sang pria merupakan supir dari travel gelap, berinisial SO (54) dan wanitanya berinsial RW (33).

Kapolres Cilegon, AKBP Yudhis Wibisana mengatakan temuan cairan sperma itu berdasarkan penyelidikan dan olah TKP.”Sperma yang ada di dalam kelamin wanita itu di duga kuat berasal dari laki-laki dan dimungkinkan keduanya melakukan hubungan intim di dalam mobil dan AC yang masih menyala, selama perjalanan di atas kapal KM Nusa Putra dari Pelabuhan Bakauheni menuju Pelabuhan Merak,” ujar Yudhis, Senin 27/7/2020.

Menurut Kapolres, keduanya saling kenal dan bukan pasangan suami-istri. ” Otops belum keluar. Yang pasti hasil visum, di vagina ada luka benda tumpul, ada bekas sperma, di duga habis berhubungan intim.”

Pihaknya mengaku tidak mendalami hubungan kedua korban meninggal di dalam mobil itu. Namun polisi memastikan, baik pria maupun sang wanita, masing-masing sudah berkeluarga.

**Baca juga: Pelabuhan Merak Heboh, Penemuan Mayat Pria dan Wanita Tanpa Busana.

“Yang perempuan sudah berkeluarga, yang laki sudah berkeluarga, mereka bukan pasangan,” terangnya.

Polres Cilegon mengaku sudah memintai keterangan saksi, termasuk pihak keluarga korban. Begitupun memeriksa handphone korban. (dhi)