Kabar6-Ada banyak cara yang dilakukan orang untuk menurunkan berat badan. Bahkan ada yang menjalankan program diet menurut versi mereka. Nah, makan sekali dalam sehari tampaknya menjadi pilihan yang diminati banyak orang.
Namun apakah cara seperti itu dianjurkan? Dikutip Klikdokter, penelitian pada 2007 membandingkan orang yang makan satu kali sehari dan tiga kali sehari. Masing-masing kelompok mendapat asupan dengan jumlah total kalori yang sama.
Hasilnya, mereka yang makan tiga kali sehari memiliki kadar gula darah puasa lebih rendah dibandingkan mereka yang makan hanya sekali sehari. Kenaikan gula darah pada kelompok yang makan tiga kali sehari pun lebih rendah
Makan sekali sehari, diungkap dalam penelitian tersebut, dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit diabetes mellitus. Bukannya mengalami penurunan berat badan, Anda justru akan mengalami peningkatan berat badan.
Makan sekali sehari juga menyebabkan kenaikan hormon insulin yang berperan dalam pengambilan gula dari darah ke dalam sel tubuh. Sebuah studi pada 2008 menemukan, makan sekali sehari dapat meningkatkan penyimpanan lemak dan mengurangi penggunaan lemak sebagai bahan bakar tubuh.
Makan akan menimbulkan rasa kenyang yang merupakan sinyal otak bahwa tubuh sudah tidak memerlukan asupan makanan. Dengan mengurangi jumlah makan, seperti makan sekali sehari, maka rasa kenyang akan berkurang pula. Akibatnya, porsi makan justru lebih besar dibandingkan dengan makan tiga kali sehari.
Jika Anda mengonsumsi lebih sedikit dari kebutuhan harian, kerja organ tubuh menjadi tidak efektif. Tubuh juga akan memperlambat metabolisme. Bahkan, tubuh bisa memecah otot untuk dijadikan sebagai sumber energi. ** Baca juga: Manfaat di Balik Mengonsumsi Sayuran Pahit
Jadi ketimbang makan hanya sekali sehari, lebih baik makan tiga kali sehari, tentu saja dengan porsi seimbang dengan memperbanyak konsumsi buah dan sayurdan hindari makanan yang digoreng.(ilj/bbs)
