oleh

Berbohong, 2 Influencer Taiwan Siarkan Video yang Diakui Sebagai Insiden Penculikan di Kamboja

image_pdfimage_print

Kabar6-Dua orang influencer asal Taiwan, Chen Neng-chuan (31) dan Lu Tsu-hsien (34), harus menjalani hukuman penjara di Kamboja setelah memalsukan penculikan di negara tersebut, dan menyiarkan secara langsung pelariannya.

Neng-chuan yang menggunakan nama panggilan ‘Goodnight Chicken’, dan Tsu-hsien yang dikenal sebagai ‘Anow’, dijatuhi hukuman dua tahun penjara dan denda sekira Rp15 juta karena dianggap memicu kegaduhan sosial.

Neng-chuan, melansir SCMP, terkenal dengan video paranormalnya yang meraup 129 ribu subscriber di YouTube serta lebih dari 405 ribu pengikut di TikTok. Neng-chuan memulai siaran langsung dan mengklaim dirinya telah terperosok masuk ke sebuah kawasan pejahat di kota Sihanoukville, Provinsi Preah Sihanouk, Kamboja.

Dalam siaran langsung tersebut, Neng-chuan diduga dikejar oleh seseorang yang mengenakan pakaian militer dan kemudian dipukuli sebelum siaran langsung tersebut diputus secara tiba-tiba. Istri Neng-chuan yang menangis juga mengatakan bahwa suaminya telah hilang.

Keesokan harinya, Neng-chuan memulai siaran langsung lainnya dan mengklaim telah berhasil melarikan diri dari kompleks penipu tersebut. Dalam video tersebut, kepalanya gundul, bajunya berlubang besar dan dia terlihat ketakutan karena mengaku telah dirampok dan dipukuli.

Setelah siaran langsung dipublikasikan, banyak netizen yang skeptis dengan klaimnya dan seorang anggota Global Anti-scam Organisation (GASO) juga menunjukkan beberapa ketidaksesuaian dalam video Neng-chuan.

Selain itu, keluarga Neng-chuan tidak mengajukan laporan polisi dan Kementerian Luar Negeri Taiwan mengatakan bahwa mereka tidak menerima permintaan bantuan. Siaran langsung Neng-chuan mendorong pihak berwenang setempat untuk melakukan penyelidikan, dengan mengeluarkan surat pemberitahuan orang hilang.

Tak lama, polisi menemukan Neng-chuan di sebuah apartemen, bersama dengan alat peraga yang digunakan untuk melakukan penculikan. Gubernur Provinsi Preah Sihanouk, Kuoch Chamroeun, memberikan rincian tentang kasus ini.

Chamroeun mengatakan, Neng-chuan dan komplotannya tiba di Kamboja pada 11 Februari. Baik Neng-chuan maupun Tsu-hsien, sengaja menggambarkan Kamboja sebagai masyarakat yang berbahaya. “Mereka menulis naskahnya sebelum datang ke Kamboja,” terang Chamroeun.

“Saya sangat menyesal, tolong beri saya kesempatan,” kata Neng-chuan kepada Chamroeun sambil berlutut. Neng-chuan berharap diberi kesempatan untuk mempromosikan Kamboja kepada para turis, dan membantu menghilangkan kesalahpahaman tentang negara ini.

“Jika kita memaafkan mereka, di lain waktu akan ada orang lain yang mengarang kebohongan serupa yang akan menodai citra Kamboja,” kata Chamroeun.

Neng-chuan dan Tsu-hsienakan dideportasi dari negara itu setelah mereka menjalani hukuman.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email